Jadilah Teman Yang Menguatkan
Di masa kini, kemanapun Anda pergi akan selalu banyak menjumpai orang-orang yang terluka. Banyak dari mereka sedang mengalami putus asa, impian-impian yang kandas, dan kekecewaan karena harapan mereka tidak sesuai dengan kenyataan yang diterima.
Mereka semuanya membutuhkan belas kasihan Tuhan dan kasih Tuhan yang tanpa syarat. Mereka tidak membutuhkan seseorang yang hanya bisa mengkritiknya, memberitahukan apa saja kesalahannya, dan justru menghakiminya dengan pengertian kita sendiri.
Mereka membutuhkan seseorang yang mengerti keadaannya dan memberikan pengharapan untuk menyaksikan kebaikan Tuhan.
Sungguh, mereka membutuhkan teman, seseorang yang menguatkan mereka, seseorang yang mau mendengar kisah mereka dengan perhatian yang tulus.
Sumber : Lee Today Blessing
Biarkan Tuhan Bertindak Menurut Cara-Nya
Kita seringkali tidak menyadari, barangkali lima atau sepuluh tahun yang lalu, Tuhan pernah berbicara kepada seseorang mengenai keadaan yang kita lewati sekarang.
Tuhan seringkali membentuk kita melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita.
Kita tidak dapat berpura-pura menutup mata dan seakan-akan tidak terjadi apapun dalam hidup kita.
Sangat bodoh apabila kita memanipulasi peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan memegang penuh kendali atas hidup kita semuanya. Belajarlah untuk mempercayai waktu-Nya, jangan tergesa-gesa, jangan bersikap tidak sabar, jangan mencoba memaksakan kehendak, jangan mencoba untuk bertindak dengan berdasarkan kekuatan kita sendiri.
Biarkan Tuhan bertindak menurut cara-Nya
Sumber : Lee Today Blessing
Pecahkan Rotimu
Mereka mengenalNya pada waktu Yesus memecah-mecahkan roti. Yesus dikenal bukan saat Ia mengajar. Yesus dikenal bukan saat perkataanNya membuat hati mereka berkobar. Yesus dikenal bukan saat Ia menunjukkan pengetahuanNya akan firman Tuhan. Yesus dikenal saat Ia memecahkan roti, yaitu dirinya sendiri.
Sama halnya dengan kita, Tuhan di dalam hidup Saudara dan saya dikenal lewat apa yang hidup kita bagikan. Jika kita hanya memberi pengetahuan, pemikiran, dan tenaga, bahkan harta kita, tidaklah cukup untuk menyatakan Tuhan di dalam kita.
Rindukah Yesus di dalam dikenali oleh semua orang ?
Pecahkanlah hidupmu dan mulailah belajar memberkati.
Sumber : Pdt. Petrus Agung Purnomo
Melangkah Bersama Tuhan Yang Berkemenangan
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu :
” Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, Tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHAN lah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.” ( 1 Samuel 17 : 45, 47 )
Berhati-hatilah dengan apa yang Anda yakini. Jika Anda berangkat dengan :
1. Mentalitas miskin
2. Merasa diri tidak layak atas berkat-berkat TUHAN
3. Selalu berfokus pada pelanggaran
Yang pasti Anda akan menjalani kehidupan yang suram.
Tetapi jika Anda mengubah keyakinan Anda dan mulai memandang diri Anda dari kacamata Tuhan, seperti :
1. Aku lebih dari pemenang
2. Aku mampu meraih keberhasilan
3. Aku kuat di dalam TUHAN
5. Aku naik, bukan turun
Maka Anda akan naik ke dimensi iman yang baru.
Daud percaya kepada janji Tuhan yang akan memberikan kemenangan terhadap pertempurannya dengan Goliat. Daud mempunyai dimensi iman yang baru karena Daud bisa merasakan, membayangkan, dan melihat dengan detail janji kemenangan dari Tuhan dimana orang lain tidak bisa melihat seperti Daud melihat.
Daud bukan hanya percaya, namun juga mempercayakan hidup matinya di tangan Tuhan, dan itulah yang membuat Daud melangkah, dan kemenangan besar diraihnya.
Sudahkah kita melangkah dalam kehidupan kita ? Ataukah kita hanya percaya saja, namun tidak melakukannya bersama Tuhan ?
Saya percaya Anda adalah orang-orang yang berkemenangan, yang dipilih Tuhan untuk mengibarkan panji-panji kemenangan terhadap segala masalah yang ada.
Bukan Hanya Kuantitas, Namun Juga Kualitas
Izinkan saya mendorong setiap Anda meningkatkan ekspektasi :
1. Mulailah membayangkan diri Anda menerima hal-hal yang baik
2. Mengharapkan kemurahan Tuhan
3. Mengharapkan berkat-berkat-Nya
4. Mengharapkan peningkatan
5. Mengharapkan promosi
Setiap bangun pagi, hadapilah hari-harimu dengan perkasa dan penuh antusias. Ketahuilah bahwa Tuhan menyediakan hal-hal yang besar bagi Anda semuanya.
Kadang kita merasa tidak ada perubahan ataupun peningkatan, atau keadaan Anda masih sama, namun jangan biarkan fakta itu melemahkan kekuatanmu.
Seperti kita menjaga pola makan yang sehat untuk hidup berkualitas, mulai hari ini kita juga harus belajar menjaga pola pikir di arah yang benar bersama Tuhan.
Bukan hanya kuantitas yang bertambah, namun tentunya Tuhan mau kualitas hidup kita juga bertumbuh dewasa supaya jala yang kita tebarkan tidak koyak ketika mendapatkan ikan yang banyak.
Saya percaya Anda bisa !
Hubungan Cinta Yang Berpotensi Gagal
Ada 6 jenis hubungan cinta yang memiliki kemungkinan besar untuk rusak atau gagal. Periksa kisah cinta anda, karena jangan-jangan kisah itu termasuk satu diantara "yang terlarang". 1. Hubungan yang dimulai dari prinsip bertepuk sebelah tangan. Ada seorang pria atau wanita yang tergila-gila pada calon pasangannya sehingga menjadi berlebihan. Telepon lebih dari 3 kali satu hari, memberikan berbagai jenis hadiah dan perhatian. Sebenarnya tidak ada yang salah dari semua itu, jika saja semua itu berjalan dua arah. Yang bermasalah ialah jika hal itu hanya satu arah saja. Pada akhirnya, hubungan ini akan berkembang menjadi hubungan yang tidak sehat, karena salah satu pihak mencintai pihak lainnya dengan kadar yang lebih tinggi dan tidak seimbang. Padahal dalam hubungan yang sehat, harus terdapat equality atau persamaan. Hubungan ini juga dapat menjadi "asas manfaat". Maksudnya, pihak yang merasa sebagai ‘objek cinta' bisa mengambil keuntungan dan memanfaatkan subjeknya. Hubungan ini bisa juga didasarkan oleh rasa kasihan yang efeknya jelas tidak baik di masa depan. 2. Hubungan yang dimulai karena sebuah ‘fantasi'. Didalam proses hidup, kadang ada saat-saat dimana seseorang berada dalam masa ‘fantasi'. Contohnya, ditengah kesibukan bekerja, seorang pria berlibur kesatu daerah tertentu dan bertemu dengan seorang wanita yang juga sedang berlibur di daerah itu. Dalam keadaan ini, jika kedua orang itu saling tertarik, maka mereka cenderung menjalin hubungan asmara. Inilah yang disebut hubungan ‘fantasi'. Keduanya sedang diluar rutinitas mereka dan terjebak bersama dalam suasana santai yang sifatnya hanya ‘sementara'. Cepat atau lambat ketika mereka kembali ke rutinitas kerja atau ke tengah keadaan yang ‘nyata', mereka seperti ‘tercelik kembali'. Dan ketika itu terjadi, hubungan ‘fantasi' itu bisa cepat buyar. 3. Hubungan yang dimulai karena sebuah pemberontakan terhadap keluarga atau orang tua. Contohnya, seorang pria yang memilih wanita dengan kriteria yang tidak disukai oleh ibunya, karena ada kemarahan atau dendam tertentu yang disimpan si anak terhadap sang ibu. Si anak sendiri mungkin tidak terlalu cocok dengan pasangan pilihannya, Tapi ia memaksa untuk ‘bertahan' agar orangtuanya merasa jengkel. Hubungan seperti ini banyak terjadi di masyarakat kita. Pada akhirnya, hubungan yang sudah pasti tidak mendapat restu ini dapat berakhir dengan kekecewaan dan penuh kepahitan karena berbagai masalah, yang terkecil sekalipun. 4. Hubungan yang dimulai dalam keadaan emosi yang masih terluka akibat patah hati. Ada tipe orang yang sesegera mungkin mencari tambatan hati baru, sehabis patah hati. Entah ia menggunakan orang baru sekedar untuk mengalihkan perhatiannya, untuk melampiaskan semua kesedihan dan kekecewaannya, atau bahkan untuk berniat balas dendam. Dan semuanya itu bisa terjadi tanpa disadari oleh orang tersebut. Sebenarnya, mungkin saja ia bisa tulus mengasihi kekasih barunya. Tapi kebanyakan orang yang patah hati masih membawa-bawa pengalaman pahitnya di masa lalu. Intinya, jangan memaksakan diri untuk membangun hubungan serius dengan orang yang baru patah hati. Kalau memang hati sudah keburu tertambat padanya, sebaiknya tunggu sampai beberapa waktu sampai si dia benar-benar siap lahir batin. 5. Hubungan yang timbul dari rasa kekaguman berlebihan. Contohnya, seorang wanita yang berpacaran dengan seorang pria yang adalah role model atau tokoh idolanya. Ini juga awal dari hubungan yang tidak sehat. Seseorang yang mengagumi pasangannya secara berlebihan biasanya sudah memiliki ekspektasi atau harapan berlebihan terhadap pasangannya. Ada satu gambaran kesempurnaan terhadap pasangannya. Sedangkan pada kenyataannya, tidak ada satu manusiapun yang sempurna! Sang idola bisa saja membuat kesalahan yang akan mengecewakan pasangannya. Dan ini bisa membuat hubungan tersebut retak pelan-pelan atau bahkan langsung hancur berantakan. 6. Hubungan yang dimulai sebagai hasil dari satu perselingkuhan. Belakangan, banyak orang yang terjerat dengan masalah yang satu ini. Jatuh cinta dengan seseorang yang sudah punya pasangan memang menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Padahal permainan berbahaya ini sangat merugikan dan benar-benar salah! Didalamnya, biasanya terdapat luka dan kepahitan, kebohongan, dan pengkhianatan. Dan orang yang pernah memutuskan untuk terlibat perselingkuhan biasanya akan mengulangi perbuatannya terhadap pasangan barunya. Si penggoda yang merebut pasangan orang lain juga akan diliputi perasaan bersalah dan beresiko menjadi korban pengkhianatan pasangannya, kurang lebih seperti hukum tabur tuai. Karena itu, berhentilah bermain api, dan carilah pasangan yang masih available! Dengan mengetahui kemungkinan-kemungkinan tersebut, mari memulai hubungan dengan cara yang aman dan benar didasarkan oleh kasih yang murni. Setuju? Sumber : www.jawaban.com |
Apakah Doa Anda Belum Juga Terjawab ?
| |
Pernahkah Anda merenungkan apa sebenarnya yang menjadi penghambat dari jawaban atas permintaan-permintaan Anda? Saya akan membagikan apa yang saya dapatkan tentang apa saja penghalang Anda untuk menerima jawaban doa, yaitu dosa, ketakutan, egois, waktu, dan gangguan. Saya akan membicarakan tentang penghalang yang pertama, yaitu dosa. Firman Tuhan mengatakan bahwa tanpa ketaatan tidak ada berkat. Ketidaktaatan terhadap Firman-Nya adalah sebuah dosa. Mungkin saja kita setia membayar perpuluhan dan persembahan serta mengikuti kebaktian gereja, namun jika kita tidak berjalan berdasarkan Firman Tuhan, kita sudah tidak taat dan berdosa. Mungkin kita menjadi marah pada Tuhan karena Dia tidak menjawab doa kita, tapi jika kita berjalan dalam ketidaktaatan maka kita menghalangi diri kita sendiri untuk menerima berkat. Dosa tampaknya berkembang dalam 3 tahap, mulai dari pikiran, kata-kata lalu tindakan. Alkitab menyatakan, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7). Jika pikiran Anda dikuasai oleh amarah, iri dan semacamnya, maka itu merupakan sebuah indikasi dari siapa sebenarnya diri kita, meski kita tidak ingin menjadi seperti figur tersebut (2 Korintus 10:3-5). Sebagai orang Kristen kita harus berjuang untuk mempertahankan pikiran yang tulus dan sejalan dengan Firman-Nya. Filipi 4:8 menantang orang percaya, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." Jika kita memfokuskan pikiran kita pada Tuhan, kita akan menjadi lebih efektif dalam menjaga pikiran kita tetap murni. Dan karena tujuan kita adalah untuk menjadi seperti Yesus, kita harus merenungkan dan menjaga pikiran kita tetap tertuju pada-Nya. Dan jika kita berjalan dalam ketaatan, kita sudah berada di posisi yang tepat untuk menerima berkat yang kita minta kepada-Nya. Alkitab menyatakan, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." Misalnya, kita meminta berkat keuangan kepada Tuhan, namun jika dalam keseharian kita tetap membicarakan keraguan atau perkataan negatif, kita akan memakan 'buah' dari keraguan kita dan menghalangi berkat atau jawaban doa kita sendiri. Perbuatan kita menyatakan apa yang kita hidupi dan terlihat dalam keseharian kita. Banyak orang percaya yang salah persepsi dalam hal ini, yang menganggap bahwa mereka cukup mengatakan kebenaran di depan orang lain sementara di balik pintu mereka tidak melakukan kebenaran. Meski demikian Galatia 6:7-8 menyatakan dengan jelas, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." Kita tidak dapat menyalahkan orang lain atas kurangnya berkat kita. Intinya, jika kita menjalani hidup seolah-olah Tuhan tidak Maha Hadir dan tidak Maha Tahu, maka kita hanya menipu diri kita sendiri. Kekristenan kita tidak hanya tentang kata-kata, tapi tentang perbuatan dan tindakan. Seperti yang dikatakan dalam Yakobus, "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Jika kita menginginkan berkat Tuhan, kita harus hidup sejalan dengan Firman-Nya. Jika kita berjalan dalam ketaatan kita akan berada di tempat yang tepat untuk menerima berkat-Nya. Sumber : www.jawaban.com |