Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Inspiring Thoughts

Anger is a condition in which the tongue works faster than the mind.

You can't change the past, but you can ruin the present by worrying over the future.


The darkest moment of the night is just before dawn.

Keep your eyes wide open before marriage, half shut afterwards.

All people smile in the same language.

A hug is a great gift.... one size fits all. It can be given for any occasion and it's easy to exchange.

Everyone needs to be loved...especially when they do not deserve it.

The real measure of a man's wealth is what he has invested in eternity.

Love...and you shall be loved.

Everyone has beauty but not everyone sees it.

It's important for parents to live the same things they teach.

The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched. They must be felt with the heart.

If you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for.

Marriage is like a game of compromise. When either one of the players stops compromising, the game is about to end.

The choice you make today will usually affect tomorrow.

Take time to laugh, for it is the music of the soul.

If anyone speaks badly of you, live so none will believe it.

Patience is the ability to idle your motor when you feel like stripping your gears.

Love is strengthened by working through conflicts together.

The best thing parents can do for their children is to love each other.

Harsh words break no bones but they do break hearts.

To get out of a difficulty, one usually must go through it.

We take for granted the things that we should be giving thanks for.

Love is the only thing that can be divided without being diminished.

Happiness is enhanced by others but does not depend upon others.

For every minute you are angry with someone, you lose 60 seconds of happiness that you can never get back.

Do what you can, for who you can, with what you have, and where you are

Sumber : forward email

Tak Menangis Saat Kalah

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri,sebab memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan yaitu babak final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.
Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.

"Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka.

Aha..... sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan ternyata mobil Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan atas kemengangan tersebut.
 
Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya, "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan ?"

Mark terdiam sebentar dan kemudian melanjutkan perkataannya, "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan".

Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah."

Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.

Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya.

Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.

Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya ? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah.

Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu ujian tersebut.

Sumber : forward email

Kasih Mengalahkan Segalanya

Untuk sahabat-sahabatku, ini sebuah kisah menyentuh hati.

Kisah seorang suami istri dalam keluarga yang sangat sederhana, melihat sosok suaminya itu bisa dinilai seorang pria yang cukup sempurna terutama dalam penampilannya, tapi dia mempunyai seorang istri yang mempunyai kelainan dalam fisiknya, dimana wanita tersebut tidak mempunyai kaki sama sekali total dari ujung kaki hingga ujung paha bahkan wanita itu tidak memiliki sama sekali pinggul (bagian dari pangkal paha hingga batas pinggang), jadi sulit sekali bila duduk karena tidak memiliki alas dibawah pinggang tersebut.

Kebaikan dan rencana Tuhan tentu lain dengan yang  kita pikirkan, wanita tersebut memiliki seorang  suami yang cukup ganteng, masih muda dan luar biasa yang mau memiliki dan  mengasihi seorang wanita yang mempunyai cacat fisik bawaan. Mereka sekarang dikaruniai dua orang anak yang sangat sempurna dan lucu sekali.

Silahkan anda menyimak satu persatu foto-foto keluarga tersebut dan sudah tentu saya melihatnya dengan hati sangat terharu.

1 4 

 



11 2 

8 7

Cinta Sang Anak

Berikut ini adalah sebuah cerita mengharukan dari China dimana seorang anak kecil berumur 6 tahun berjuang merawat papanya yang lumpuh.



Tse Tse kecil sedang menyuapi papanya yang lumpuh karena ayahnya yang lumpuh bertahunATT00007-tahun, anak yang baru berumur 6 tahun ini terpaksa memikul tanggung jawab rumah tangga. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas sebagai tambahan pendapatan keluarga.

Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk menyiapkan seember air, lantas dengan tangannya yang mungil ia memeras selembar handuk yang besar, karena handuk terlalu besar buat dia, Tse Tse membutuhkan 3 sampai 4 menit baru bisa mengeringkannya, kemudian dengan handuk itu dia menyeka wajah ayahnya dengan lap itu. Dia sangat teliti melapnya, sepertinya khawatir kurang bersih. Setelah selesai, Tse Tse kemudian berjingkat melap punggung ayahnya, di belakang, selesai semua, dengan puas dia tersenyum ke ayahnya.

Tse Tse tahun ini berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD, tinggal di jalan Baoan, desa Nantong. Papanya Xiong Chun pada 5 tahun lalu tiba-tiba menderita otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh, untuk mengobati penyakitnya dia telah menghabiskan semua tabungannya. Sekarang, keluarga yang beranggotakan 3 orang ini hanya mengandalkan ibunya yang bekerja di pabrik, dengan penghasilan kecil itulah mereka berusaha bertahan hidup.

Di sekolah Houde, anak yang seumur dengannya dengan ceria bergandeng tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse Tse malah harus sekuat tenaga mendorong ATT00010 ayahnya pulang. Ketika mau menyeberang jalan, dia akan berhenti sejenak, menoleh kendaraan yanglalu lalang, setelah aman dia baru menyeberang. Setiap ketemu tempat yang tidak rata, Tse Tse harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda depan, menarik kursi roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil sampai terlihat kemerahan. Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar 1.500 meter, harus ditempuh selama 20 menit.

Satu keluarga yang terdiri dari 3 orang ini hanya menempati sebuah rumah dengan ukuran 8 m2. Rumah Tse Tse adalah sebuah rumah dengan kamar kecil seukuran 8 m2, hanya besi seng menutupi atap yang menghalangi cahaya masuk ke kamar, di atap tergantung sebuah lampu energi kecil. Dalam rumah penuh debu, yang paling mencolok adalah penghargaan Tse Tse yang tergantung di dinding. Terhadap sekeluarga yang pendapatan bulanannya hanya sekitar 1.000 RMB (Rp. 1,5 juta) bisa dikatakan, sebuah TV 21 inch sudah merupakan barang mewah. Sebuah ranjang atas dan bawah sudah memenuhi seluruh kamar, di atasnya penuh dengan barang pecah belah, hanya tersisa sedikit ruang kecil. Xiong Chun berkata, itu adalah ranjang Tse Tse. Sebuah meja lipat tergantung di dinding, itu adalah meja belajar Tse Tse, juga adalah meja makan keluarga. Di samping pintu yang luasnya tidak sampai 1 m2, ada "dapur" yang dibuatnya sendiri, di samping kompor masih tersisa selembar kubis.

"Makanan dan minyak di rumah semua diberikan oleh teman mamanya, satu hari tiga kali makan, cuma makan malam yang agak lumayan, di rumah jarang makan daging, namun setiap minggu mereka akan mengeluarkan sedikit biaya untuk mengubah kehidupan anaknya, namun setiap kali makan, Tse Tse akan membiarkan saya makan dulu, baru dia makan", kata Xiong Chun.

ATT00004 Tangan mungil Tse Tse sedang memijat kaki papanya. Setiap hari Tse Tse memijat papanya sebanyak 3 kali. Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia akan menyisakan sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk suaminya, setelah menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung jawab merawat suaminya semua di bebankan ke pundak Tse Tse. Xiong Chun memberitahu wartawan, setiap pagi jam 6.30 begitu jam alarm berbunyi, Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat gigi, dia juga membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan memijat tangan dan kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah sore, dia akan memijat papanya lagi, malam setelah memandikan papanya, dia akan memijat papanya lagi, baru tidur.

Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse kadang-kadang ikut mamanya memungut barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga. Xiong Chun sangat sayang anaknya. Tetangga di sekeliling sangat terharu dan mengatakan: "Tse Tse sangat mengerti. Kita semua merasa bangga ada anak seperti ini ".

Boneka 5 Yuan adalah boneka yang paling disukainya. Mama membawa dia memungut botol air bekas untuk menambah penghasilan. Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil plastik bekas di tempat sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka, setiap hari akan main sebentar dengan mobil plastiknya itu.

Yang Xianfui berkata, "Kemarin mama dan anak pergi memungut besi bekas, bisa dijual
20 Yuan".

Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya. Setiap malam hari ia mengendongnya tidur.

"Dia melihat boneka itu di toko, beberapa kali dia memintanya, harganya hanya 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya saya nekat membelikannya" , kata Xiong Chun.

Tse Tse dengan tekun merawat papanya. Begitu tidak boleh sekolah, Tse Tse langsung menangis. Untuk mengirit biaya listrik,setiap hari begitu pulang sekolah Tse Tse akan memindahkan "meja kecilnya" keluar, mengejar siang hari menyelesaikan PR-nya.

"Uang sekolahnya setahun sekitar 3.000 sampai 4.000 Yuan, kami tidak sanggup membiayainya. Karena tidak ada uang, tahun ini saya juga melepaskan berobat lagi", kata Xiong Chun. Beberapa waktu yang lalu, dia berbicara dengan istrinya agar Tse Tse berhenti sekolah saja, Tse Tse begitu tahu langsung menangis. Xiong Chun berteriak, "Hidup normal saja bermasalah, masih harus kasih dia sekolah, sungguh susah, bila sudah tidak mungkin, biar dia berhenti saja".

Tse Tse yang sedang bermain boneka, begitu mendengar kata papanya, langsung menangis. Xiong Chun menarik Tse Tse ke sisinya, membujuk: "Papa akan usahakan kamu sekolah, biar kamu bisa sekolah!" Setelah dibujuk beberapa kali, Tse Tse baru berhenti menangis, dengan tangan mungilnya dia menyeka air matanya. "Terhadap Tse Tse, saya sungguh menyesal", sambil menangis tersedu Xiong Chun sudah tidak dapat berkata lagi. Xiong Chun berkata: "Saya percaya pasti saya akan sembuh, Tse Tse adalah harapan
saya".

Sumber : dajiyuan.com/lim

10 Cara Mudah Bebas Kecanduan Belanja

Apakah Anda memiliki gadget terbaru saat ini? Apakah lemari Anda penuh dengan sepatu atau baju yang belum pernah Anda pakai? Apakah Anda merasa janggal jika pergi tanpa memegang credit card? Apakah Anda selalu pulang kerumah dengan membawa benda yang tidak Anda rencanakan untuk beli sebelumnya? Apakah Anda belanja untuk menghilangkan rasa sedih atau kecewa Anda? Apakah mall atau belanja lewat internet menjadi sesuatu yang menarik untuk Anda?

Jika Anda menjawab ‘ya' pada beberapa pertanyaan diatas, Anda mungkin mengalami kecanduan berbelanja, yang biasa disebut dengan shopaholism.

Orang yang berbelanja akan merasa lebih baik karena aktifitas tersebut melepaskan zat endorphins dan dopamine di otak manusia. Namun efeknya, tidak baik bagi dompet Anda. Bahkan banyak orang yang terlilit hutang karena kecanduan yang satu ini. Apalagi dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh kartu kredit.

Beberapa tips berikut, akan membantu Anda melepaskan kecanduan terhadap kecanduan berbelanja. Usaha Anda ini pastinya akan berdampak positif bagi kehidupan Anda, keluarga dan keuangan Anda.

Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Belajar untuk mengenali apa yang menjadi kebutuhan Anda, dan mulai berlatih untuk mengendalikan keinginan untuk membelanjakan uang pada hal-hal yang tidak dibutuhkan. Ubah pola penggunaan uang Anda.

Apa yang Anda butuhkan misalnya adalah sepasang sepatu untuk ke kantor karena sepatu Anda telah rusak dan Anda tidak memiliki sepatu lagi. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang tanpanya Anda, kehidupan masih dapat berjalan dengan baik. Contohnya membeli CD album lagu penyanyi favorit Anda.

Jauhi mall dan pusat perbelanjaan

Jangan mencobai diri Anda sendiri, apa lagi jika Anda sedang kecewa, sedih, marah ataupun sendang mengalami masalah, Jauhilah pusat perbelanjaan.

Jangan mudah terpancing dengan kata SALE

Ketika Anda berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau mall, jangan mudah terpancing berbelanja hanya karena sedang SALE atau diskon. Jangan terpaku di depan toko yang sedang diskon ataupun SALE, cepat pergi dari sana.

Buat buget dan pastikan Anda komitmen dengan hal itu

Buat list pemasukan Anda setiap bulannya, lalu sisihkan 10% dari penghasilan Anda untuk di tabung, baru setelah itu buat list pengeluaran (trasnportasi, makanan, dll). Pastikan Anda menyediakan uang untuk pengeluaran bulanan Anda, disiplinkan diri Anda.

Beri Hadiah Berdasarkan Wish List

Ketika membeli hadiah, cari tahu apakah teman atau orang yang Anda kasihi memiliki wish list, atau sesuatu yang benar-benar mereka butuhkan. Hal ini bukan hanya memberikan hadiah yang menjawab kebutuhan, tetapi juga membantu Anda membeli apa yang perlu Anda beli. Mungkin hadiah Anda bukanlah suatu kejutan, atau mahal, namun juga tidak menjadi barang yang tidak terpakai bagi si penerima.

Tulis setiap pengeluaran Anda

Dengan mencatat setiap pengeluaran Anda, keuntungannya adalah Anda bisa mengevaluasi kemana saja uang Anda mengalir. Anda bisa mulai memilih mana yang bisa di kurangi dan mana yang tidak. Selain itu Anda bisa melihat apa yang paling penting dalam pengeluaran Anda.

Buat catatan sebelum berbelanja

Coba rencanakan pembelanjaan Anda. Sebelum pergi ke mall atau pusat perbelanjaan, tuliskan apa saja yang menjadi kebutuhan Anda yang perlu Anda beli atau habis. Setelah sampai di pusat perbelanjaan, fokus pada daftar yang telah Anda buat. Jangan beli sesuatu di luar daftar yang ada. Selain itu, pastikan Anda membayar semuanya tunai, jangan gunakan kartu kredit.

Lakukan aktifitas alternatif

Buat diri Anda sibuk dengan aktifitas lain, selain berbelanja. Berolahraga atau jogging akan menjadi alternative yang baik. Setelah pulang kerja, Anda bisa memilih untuk membaca buku, nonton tv, atau olahraga. Dengan cara ini Anda dapat mengurangi aktifitas pergi ke mall.

Cari komunitas pendukung

Minta teman atau keluarga Anda untuk menjadi orang dimana Anda bisa mempertanggung jawabkan komitmen Anda. Anda membutuhkan seseorang yang dapat mendukung Anda dalam melaksanakan komitmen Anda. Pasti ada orang-orang yang mengasihi Anda dan ingin yang terbaik bagi Anda.

Beri diri Anda sendiri hadiah

Jika Anda sudah berhasil melakukan tips ini selama satu atau dua bulan, beri diri Anda hadiah atau penghargaan. Ini tidak harus mahal (ingat : Anda memiliki buget yang harus Anda patuhi).

Ingatlah bahwa kecanduan belanja itu dapat dihentikan. Dan Anda bisa melakukannya serta menjalani kehidupan yang bebas kembali. Sama seperti kecanduan yang lain, kesuksesan dalam hal ini ditentukan oleh kemauan Anda sendiri.

Sumber : Berbagai Sumber/VM seperti dikutip dalam www.jawaban.com

Kisah Tiga Pohon

Memang benar kita semua punya mimpi-mimpi yang hancur dan Allah tetap berdiri di atas mimpi-mimpi kita yang hancur karena Dia memiliki mimpi yang lebih baik, lebih tinggi, lebih agung bagi kita.

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka.

Pohon pertama berkata: "Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya" .

Kemudian pohon kedua berkata: "Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku".

Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku" .

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu.

Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan jerami.

Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.

Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Kemudian pada suatu hari...

Sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.


Bertahun-tahun kemudian sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: "Diam!!!" Tenanglah". Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.


Akhirnya seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan Tuhan , karena Yesuslah yang disalibkan padanya.



"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri" (Amsal 3:5).

Sumber : forward email

Hidup Adalah Anugerah

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.


Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."



Sumber : forward email

Kota Tiatira

Tiatira (saat ini disebut : Akhisar), adalah kota di propinsi Lidia di bagian Barat Asia Kecil, terletak di jalan raya antara Pergamus dan Sardis, di selatan tepi sungai Likius - cabang sungai Hermus.

Sebuah kota pemukiman yang kurang penting dibandingkan keenam kota lainnya, memiliki kepentingan komersial sebagai pusat pewarnaan kain. Inilah kampung halaman Lidia (penjual kain ungu di Filipi, KPR 16 : 14 - 15), orang pertama di Eropa yang menanggapi Injil.

Walaupun tidak pernah merupakan kota besar, tetapi pusat komersial dan industri yang makmur di zaman PB, dan juga kota militer. Para arkeolog menemukan bukti-bukti banyaknya serikat kerja atau koperasi dan perusahaan dagang di sini. Keanggotaan di serikat-serikat kerja ini, yang penting bagi keberhasilan finansial dan sosial, hampir selalu melibatkan adat istiadat kekafiran dan praktek-praktek ibadah takhyul, pesta-pesta yang menggunakan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala dan amoralitas seksual.

Di sinilah seorang peramal bernama Sambathg mengepalai suatu bisnis peramalan yang makmur. Keterlibatan dengan agama yang berpusatkan wanita ini mungkin merupakan persiapan yang tanpa disadari mempersiapkan gereja untuk pelayanan Izebel yang korup (ayat 20).

Kota ini juga membanggakan sebuah kuil Apolla, "dewa matahari", yang menjelaskan mengapa Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai "Anak Allah" (hanya satu gelar ini digunakan di Wahyu). Yohanes harus mengirim berita yang merupakan peringatan dan hukuman yang keras kepada jemaat ini, yang dapat menjelaskan deskripsi mata dan kaki Tuhan yang demikian menggentarkan.

Arti nama Tiatira sendiri tidak jelas, tetapi nama modern kota ini - Akhisar - berarti "istana putih".

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Rahasia 7 Jemaat : Tiatira

Arti Nama :
Tidak jelas, tetapi nama modernnya : Akhisar = Istana Putih

Deskripsi :
Jemaat Korup

Gelar Kristus :
Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga

Yang Disediakan Tuhan :
Api melambangkan pengujian, agar kita keluar seperti emas murni

Api juga melambangkan gelora cinta dan semangat yang menyala-nyala serta karya Roh Kudus yang kuat dan spektakuler. Kita harus berjalan dalam kuasa Roh Kudus, dalam gelora cinta dan belas kasihan serta semangat yang berkobar

Tembaga melambangkan penghakima. Biarlah hidup kita dihakimi dan dibereskan Tuhan, supaya dalam kehidupan kekal nanti kita dibenarkan

Pujian :
Kasih - Pelayanan - Iman

Celaan :
Membiarkan Izebel mengajar dan membujuk ke arah amoralitas dan penyembahan berhala

Nasehat :
Berpegang teguh dan menaklukkan - Bertobatlah ! - Apa yang ada padamu peganglah itu sampai Kristus datang

Ancaman Hukuman :
Kristus akan membalaskan setiap orang menurut perbuatannya

Yang Diperangi :
Aliran sesat, perzinahan, mencintai sesuatu lebih dari mencintai Tuhan

Yang Kita Minta :
Kebenaran, kekudusan dan hati yang bertobat

Upah Pemenang :
Tongkat Besi adalah kuasa atas bangsa-bangsa untuk membawa mereka memerintah, bahkan menghukum jikalau ada yang tidak benar

Bintang Timur adalah lambang otoritas dan pemerintahan yang baru

Pekerjaan Kekal :
Raja-raja atas bangsa-bangsa di Bumi Baru

Teks Alkitab (Wahyu 2 : 18 - 29)
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Pujian (ayat 19). Orang percaya Tiatira adalah orang-orang sibuk ! Mereka terlibat dalam pelayanan yang penuh pengorbanan bagi orang-orang lain. Lebih-lebih lagi, pekerjaan mereka sedang meningkat dan bercirikan iman, kasih dan kesabaran ; sehingga jemaat tidak bersalah karena sekedar melakukan "kegiatan agamawi".

Teguran (ayat 20 - 23). Sedihnya, Tuhan menemukan banyak yang harus disingkapkan dan dihukum di jemaat Tiatira. Seberapapun karya yang penuh kasih dan pengorbanan tidak dapat menjadi kompensasi toleransi kejahatan. Jemaat mengizinkan seorang nabiah palsu untuk memperngaruhi dan memimpin orang banyak. Sebenarnya tidak biasa kalau wanita ini betul-betul bernama Izebel, karena Izebel langsung melambangkan kejahatan di mata para pembaca Surat Yohanes. Izebel, istri Rajah Ahab, meninggalkan kesan yang buruk sekali di Israel, dan setelah kematiannya, orang Yahudi menghindari nama Izebel untuk putri-putri mereka.

Nama itu kemungkinan bersifat simbolis : sebagaimana Izebel, ratu penyembah berhala yang menjeratkan Israel kepada penyembahan Baal (1 Raja-Raja 16 - 19), disini, 'Izebel' mengajari orang-orang untuk menyembah dewa-dewi palsu dan mengizinkan amoralitas. Izebel kemungkinan adalah suatu gelar atau metafora yang mencerminkan karakternya (bdk 1 Raja-Raja 21 : 5 - 29).

Ajaran 'Izebel' serupa dengan "ajaran Bileam" yang dikutuk Tuhan di jemaat Pergamus. Termasuk dalam kepercayaan kafir di masa itu adalah penyembahan kepada kaisar Romawi, biasanya melibatkan patung-patung dan ada kalanya menyelipkan kegiatan seksual. Ia mengajar orang percaya untuk berkompromi dengan agama Romawi dan praktek-praktek serikat dagang, supaya orang kristen tidak kehilangan pekerjaan ataupun nyawa mereka. Orang Tiatira terlibat dalam pekerjaan Tuhan tetapi lalai dalam mengembangkan jiwa mereka. Mereka mentoleransi dan memberi tempat untuk pengajar yang melibatkan mereka kepada entah pesta pora atau percabulan rohani, yakni ketidaksetiaan kepada doktrin Kristus dan para rasul-Nya, ataupun keduanya. Ini bukan pengikut Kristus, tetapi nabiah palsu yang menyesatkan orang. Tetapi orang percaya di Tiatira diam saja, menonton dan mentoleransi pengajaran serta promosi seks bebas atas nama 'agama'.

Menarik juga kalau kita bandingkan jemaat Efesus dan Tiatira : Jemaat Efesus melemah dalam kasih tetapi setia menghakimi guru-guru palsu ; sebaliknya jemaat Tiatira bertumbuh dalam kasih, tetapi terlalu mengtoleransi doktrin yang salah. Kedua ekstrim ini harus dihindari. Yang seimbang alkitabiah adalah :"berpegang kepada kebenaran di dalam kasih" (Efesus 4 : 14 - 15). karena ortodoksi tanpa kasih dan kompromi penuh kasih sama-sama dibenci Tuhan.

Jemaat Tiatira bukan hanya mentoleransi kejahatan, tetapi juga congkak dan tidak mau bertobat. Tuhan memberi kesempatan para pengikut-Nya bertobat : mata-Nya seperti api yang menyelidiki pikiran dan motivasi mereka, dan Ia tidak akan melakukan kesalahan. Bahkan Tuhan mengancam memakai jemaat ini sebagai contoh bagi "semua jemaat" untuk tidak mentoleransi kejahatan. Izebel dan anak-anaknya (pengikutnya) harus dijatuhi hukuman penganiayaan dan kematian ! Penyembahan berhala dan kompromi di Alkitab digambarkan sebagai percabulan  dan perzinahan terhadap janji nikah (Yeremia 3 : 6 dst ; Hosea 9 : 1 dst). Tempat tidur dosa Izebel akan menjadi tempat tidur penyakit ! 'Kubunuh' berarti 'membunuh dengan wabah'.

Nasehat (ayat 24 - 29). Tidak semua anggota jemaat tidak setia kepada Tuhan, dan Ia mengucapkan perkataan yang khusus bagi mereka yang setia. Mereka telah memisahkan diri dari ajaran palsu dan tidak kompromi dengan Izebel dan para pengikutnya, yang didakwa Kristus sebagai "seluk beluk Iblis". Tuhan tidak mengucapkan tuntunan khusus yang harus mereka perbuat ; Ia sekedar ingin mereka berpegang teguh pada perlawanan kejahatan. "Sampai Aku datang" mengacu kepada kedatangan Kristus bagi umat-Nya, di waktu mana Ia akan memberi upah kepada mereka karena kesetiaan mereka. Ini pertama kalinya di kitab Wahyu hal kedatangan Kristus kembali bagi jemaat-Nya dicantumkan, yakni peristiwa yang sering kita sebut sebagai Pengangkatan itu. Sebagai pembanding, acuan di Wahyu 1 : 7 adalah hal kedatangan Kristus ke bumi untuk mengadili, untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya dan menegakkan kerajaan-Nya (Wahyu 19 : 11 dst).

Orang percaya di Tiatira dijanjikan otoritas atas bangsa-bangsa, yang kemungkinan merujuk fakta bahwa umat Tuhan akan hidup dan memerintah bersama dengan Kristus (Wahyu 20 : 4). Ketika Tuhan menetapkan kerajaan-Nya di bumi, kerajaan itu akan merupakan kerajaan kebenaran yang berkeadilan sempurna. Ia akan berkuasa dengan tongkat besi (Mazmur 2 : 8 - 9). Para pemberontak akan seperti bejana tembikar, yang dengan mudah dihancurkan berkeping-keping !

Yesus Kristus adalah "Bintang Timur yang gilang gemilang"( (Wahyu 22 : 16). Janji di dalam Wahyu 2 : 28 ini menyiratkan bahwa umat Tuhan akan menjadi sedemikian akrab teridentifikasi dengan Kristus sehingga Ia akan menjadi "milik" mereka ! Tetapi mungkin di sini juga ada rujukan kepada setan, yang menginginkan kerajaan itu bagi dirinya dan menawarkan kerajaan-kerajaan dunia ini kepada Kristus apabila Ia mau menyembahnya sekali saja (Matius 4 : 8 - 11). Di Yesaya 14 : 12, Satan disebut Lucifer, yang di dalam bahasa Ibrani berarti "kecemerlangan, bintang cemerlang". Setelah kejatuhannya, Lucifer berubah menjadi Satan, dan kehilangan gelar Bintang Timur/Fajar itu. Orang-orang Tiatira yang kompromis mengikuti "seluk beluk Iblis", yang akan memimpin mereka ke kegelapan dan kematian. Para pemenang Tuhan, di pihak lain, akan berbagi Bintang Timur !

Dari keempat jemaat yang sudah kita bahas, kita melihat bahaya yang sampai sekarang masih dihadapi umat Tuhan. Seperti jemaat Efesus kita dapat begitu bersungguh-sungguh dan berpegang pada ortodoksi, tetapi bersamaan dengan itu kehilangan pemujaan kita kepada Kristus. Atau seperti Smirna, kasih kita bertambah-tambah tetapi kita kurang kemampuan untuk membedakan yang diperlukan untuk menjaga supaya jemaat tetap murni. Seperti Pergamus dan Tiatira, kita dapat begitu mentoleransi kejahatan sehingga kita mendukakan Tuhan dan mengundang penghakiman-Nya.

Apakah kita akan memilih Smirna yang paling sempurna di antara yang empat itu ? Kemungkinan tidak, tetapi Tuhan memilih Smirna ! Ini mengingatkan kita untuk tidak lagi menghakimi umat Tuhan karena tolok ukur kita tidak pernah sempurna, dan hanya Tuhan yang dapat melihat hati.

Nasihat Tuhan kepada jemaat-jemaat ini (kecuali Smirna) adalah, "Bertobatlah ! Ubahlah pikiranmu !" Bukan hanya pendosa yang perlu bertobat, tetapi juga orang kristen yang kurang taat. Jika kita tidak bertobat dan berurusan dengan dosa di dalam hidup kita dan di dalam jemaat kita, Tuhan juga kemungkinan menghakimi kita dan menyingkirkan kaki pelita kita (Wahyu 2 : 5). Betapa tragisnya jika sebuah jemaat lokal perlahan-lahan meninggalkan imannya dan kehilangan kesaksiannya bagi Kristus !

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat !"

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Kota Pergamus

Pergamus (saat ini disebut : Bergama) adalah Ibu Kota Propinsi Asia, "Kota terbesar di Asia Kecil".



Situs Kuil Aesculapius, dewa kesembuhan Yunani. Ribuan ular tidak berbahaya tinggal di daerah Kuil itu. Dari ujung-ujung Kekaisaran, orang-orang datang mencari kesembuhan di Kuil ini. Lambangnya adalah ular yang membelit tongkat (sampai sekarang masih merupakan simbol medis)

Raja Attalid membangun perpustakaan kedua terbesar setelah perpustakaan Alexandria dengan 200.000 jilid buku.

Menemukan perkamen -  lembaran kulit yang dihaluskan - sebagai ganti papirus dan yang lebih unggul daripada papirus sebagai bahan menulis.

Memiliki kuil pertama untuk penyembahan Kaisar dan penganjur fanatik dari bidat kekaisaran ini. Inilah kemungkinan yang dimaksud "takhta Iblis".

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Rahasia 7 Jemaat : Pergamus

Arti Nama :
Perkamen

Deskrispsi :


Jemaat Kompromis

Gelar Kristus :
Yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua (harafiah : bermulut (!) dua)

Yang Disediakan Tuhan :
Tuhan memberikan kuasa Firman-Nya. Mati dan hidup dikuasai lidah

Tetapi pedang ini juga memotong setiap hal yang tidak benar dari kehidupan kita. Selama kita setuju dengan proses Tuhan, maka hidup kita akan semakin berubah

Firman Tuhan juga memisahkan roh dan jiwa. Jika pelayanan kita dikotori dengan motivasi jiwa yang tidak benar, misalnya : membuktikan diri, ketakutan, sakit hati, maka disinilah kita minta kepada Tuhan untuk memisahkan semua yang dari jiwa dan yang negatif, supaya kita dapat melayani dalam Roh dan kebenaran

Pujian :
Berpegang kepada nama Kristus  - Tidak menyangkal iman kepada-Nya, sekalipun menghadapi pemartiran

Celaan :
Membiarkan ajaran amoral dan penyembahan berhala - Berpegang pada ajaran pengikut Nikolaus

Nasehat :
Bertobatlah !

Ancaman Hukuman :
Jika tidak demikian (bertobat) Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini

Yang Diperangi :
Pergamus sangat mengagungkan kekuasaan, politik, serta agama menjadi topeng rohani


- Cinta dunia


- Cinta kekuasaan


- Ketidaktulusan

Yang Kita Minta :
Kebenaran, kekudusan, dan hati yang terus bertobat

Upah Pemenang :
Diberi manna yang tersembunyi
Dikaruniakan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya
Inilah kekuatan dan karakter baru yang Tuhan berikan

Teks Alkitab (Wahyu 2 : 12 - 17) :
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."

Pujian
Mereka menderita penganiayaan dan ada yang mati demi iman, dan di tengah penderitaan hebat tetap setia kepada Tuhan. Mereka menolak menaruh dupa di mezbah dan berkata :"Kaisar adalah Tuhan". Pernyataan Diri Tuhan Yesus sebagai "yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua" menghibur mereka, karena pedang adalah juga simbol gubernur-gubernur Romawi. Lebih penting bagi jemaat untuk takut terhadap pedang Kristus daripada pedang Romawi, tetapi juga bahwa Kristus sendiri berperang melawan musuh-musuh-Nya.

Teguran
Sekelompok orang yang kompromis menyusup di persekutuan jemaat, dan Yesus Kristus membenci doktrin dan praktek mereka. Para penyusup ini disebut "pengikut Nikolaus" atau "pengajar Bileam" - dari bahasa Ibrani - berarti "tuan atas rakyat", dan kemungkinan sinonim dengan pengikut Nikolasu - dari bahasa Yunani - yang berarti "berkuasa atas rakyat". Kelompok orang percaya ini "berkuasa" atas jemaat dan menyesatkan mereka. (Falsafah hidup Bileam tercatat dalam Bilangan 22 ; 23 dan 31 : 15 - 16 - sebuah filsafat jahat yang bersifat sensual dan melawan hukum dan Bilangan 25 mencatat 24 ribu orang mati karena ketidaktaatan dan kompromi). Antipas menolak berkompromi dan akibatnya mati syahid, tetapi yang lain memilih jalan yang mudah dan bekerja sama dengan Roma.

Nama Pergamus berarti "sudah menikah", mengingatkan kita bahwa jemaat lokal telah "dipertunangkan kepada Kristus" dan harus dijaga tetap murni (2 Korintus 11 : 1 - 4). Di dalam Wahyu, sistem dunia digambarkan sebagai pelacur najis, sedangkan jemaat ditampilkan sebagai pengantin yang murni.

Nasehat (ayat 16 - 17)
Jemaat Pergamus akan merasakan pedang Kristus, yakni Firman Tuhan, jika mereka tidak bertobat. Inilah penghakiman yang harus terjadi di Rumah Tuhan  (1 Petrus 4 : 17), sebelum kedatangan Tuhan yang kedua.

Menurut tradisi Yahudi, Yeremia menyimpan sebuah buli-buli berisi manna di Tabut Perjanjian, dan kemudian menyembunyikan Tabut itu sebelum penyerbuan Babel. Pada kedatangan Mesias, manna itu akan dikeluarkan kembali, itulah yang disebut Manna yang tersembunyi. Sebagai ganti "makan persembahan berhala" jemaat Tuhan yang menang atas cobaan kompromi akan makan "Manna yang tersembunyi", yakni Kristus sendiri, Roti Kehidupan. Di atas Tabut Perjanjian ada Tutup Pendamaian (Mercy Seat) yakni Takhta Tuhan yang berlawanan dengan takhta Iblis.

Pada masa itu, sebuah batu putih diletakkan  di dalam sebuah bejana oleh seorang hakim untuk menentukan apakah seseorang akan dibebaskan atau akan diadili. Juga digunakan seperti sebuah 'karcis' untuk mengikuti pesta. Keduanya dapat diterapkan kepada orang percaya dengan pengertian rohani : ia dinyatakan benar melalui iman di dalam Kristus, dan ia berpesta bersama Kristus hari ini (Wahyu 3 : 20) dan akan berpesta dengan Dia di dalam kemuliaan (Wahyu 19 : 6 - 9).

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Kota Smirna

Smirna adalah "Kota Paling Indah di Asia". Komunitas kota itu masih berfungsi sampai sekarang, dan saat ini kota itu masih disebut. Kota ini merupakan kota pelabuhan, berpopulasi kira-kira 200.000 dan merupakan kota akademis yang kaya.

Jalan raya emas yang terkenal dimulai di tepi laut dan mengalur ke atas, berpuncak di Gunung Pagos. Di sepanjang jalan itu, ada koleksi yang mengesankan dari berbagai kuil Cybele, Apollo, Aesculapius, Aphrodite, dan Zeus. Smirna adalah pusat penyembahan Kaisar di Asia.

Kata Smirna berarti "pahit" dan terelasi dengan kata mur. Smirna dianiaya karena iman, yang menjelaskan mengapa Tuhan menekankan kematian dan kebangkitan-Nya saat Ia memulai pesan-Nya. Tidak peduli pengalaman apa yang dialami umat Tuhan, Tuhan mengidentifikasi diri dengan mereka.

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Rahasia 7 Jemaat : Smirna

 

 

Arti Nama :
Mur = Pahit

Deskripsi :
Jemaat Teraniaya

Gelar Kristus :
Yang Awal dan Yang Akhir
Yang Telah Mati dan Hidup Kembali

Yang Disediakan Tuhan :
Tuhan mau memberikan awal yang baru bagi kita masing-masing dan Tuhan juga mau memberikan kemampuan untuk mencapai garis akhir

Kita menerima dengan iman bahwa semua kelemahan dan segala sesuatu yang negatif telah mati bersama Kristus

Tuhan menjanjikan kehidupan yang akan memuliakan nama Tuhan, serta penuh kemuliaan Tuhan

Pujian :
Susah dan miskin, namun kaya - Difitnah orang Yahudi, yang adalah jemaah Iblis - Kesetiaan di bawah penganiayaan

Nasehat :


Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita - Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antara kamu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari - Hendaklah engkau setia sampai mati



Ancaman Hukuman :
Tidak Ada

Yang Diperangi :
Fitnah, Penjara, Kemiskinan, Penganiayaan


Fitnah - dikalahkan oleh kebenaran
Penjara - dikalahkan oleh kemerdekaan dari Tuhan
Kemiskinan - dikalahkan oleh kelimpahan dari Tuhan
Penganiayaan - dikalahkan oleh kesetiaan sampai akhir

Yang Kita Minta :
Supaya teguh dan tahan menderita

Upah Pemenang :
Dikaruniakan mahkota kehidupan - Tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua

Pekerjaan Kekal :

Pengurus Yerusalem Baru

Teks Alkitab  (Wahyu 2 : 8 - 11) :


"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya-- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."



Pujian (ayat 9). Jemaat Smirna dianiaya karena mereka tidak mau kompromi dan tidak mau berkata bahwa Kaisar itu Tuhan. Smirna adalah pusat yang penting bagi penyembahan bidat kekaisaran Romawi, dan setiap orang  yang menolak mengakui Kaisar sebagai Tuhan pasti disisihkan dari serikat dagang. Ini berarti kehilangan pekerjaan dan kemiskinan. Kata kemiskinan di sini berarti 'miskin papa, sama sekali tidak punya apa-apa'.

Juga ada komunitas Yahudi yang besar di Smirna. Mereka tidak perlu mengikuti bidat kekaisaran karena agama mereka yaitu Yudaisme, diakui oleh Roma ; tetapi mereka pasti tidak mau bekerja sama dengan iman Kristen. Jadi, baik dari kalangan Yahudi maupun non-Yahudi, orang Kristen di Smirna menerima ejekan dan penderitaan.

Tetapi mereka kaya ! Mereka hidup untuk nilai-nilai kekal yang tidak akan pernah berubah dan kekayaan yang tidak akan pernah dirampas. Bahkan penderitaan mereka bagi Kristus hanya menambah kekayaan mereka !

Rumah Ibadat (Sinagoga) Yahudi telah menjadi Rumah Ibadat Satan. Orang Yahudi sejati bukan orang Yahudi secara fisik atau ras, melainkan secara rohani (Roma 2 : 17 - 29). Perjuangan kita bukan melawan daging dan darah, tetapi melawan musuh kita, si Iblis, yang memakai manusia untuk mencapai tujuannya. Kelompok agama apapun, Yahudi atau non-Yahudi, yang tidak mengakui Yesus Kristus sebagai Putra Bapa sebenarnya sedang bertindak melawan kehendak Tuhan.

Nasehat (ayat 10 - 11). Tidak ada celaan bagi Jemaat Smirna ! Mereka mungkin tidak mendapat penerimaan manusiawi, tetapi mereka menerima pujian Tuhan. Meskipun demikian, Tuhan memberi mereka kata-kata nasehat saat mereka menghadapi penderitaan yang semakin meningkat : "Jangan Takut !"

Ia menjamin mereka bahwa Ia tahu rencana Iblis dan sepenuhnya mengendalikan situasi. Beberapa orang percaya akan dipenjara dan diadili sebagai pengkhianat Romawi. Tetapi penderitaan mereka tidak akan lama ; di Alkitab, sepuluh hari berarti 'waktu yang singkat' (Kejadian 24 : 55 ; KPR 25 : 6). Hal yang penting adalah kesetiaan, berdiri teguh dengan Kristus tidak peduli apa yang diancamkan pemerintah.

"Mahkota Kehidupan" adalah mahkota yang dihadiahkan kepada pemenang-pemenang pertandingan atletik tahunan. Smirna adalah peserta kunci dari pertandingan itu, sehingga janji ini akan sangat bermakna bagi orang-orang percaya yang tinggal di sana. Tuhan menegaskan janji yang diberikan Yakobus (1 : 12) dan meyakinkan umat-Nya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan. Karena mereka percaya kepada-Nya, mereka akan menjadi pemenang-pemenang dalam pertandingan iman (Ibrani 12 : 1 - 3) - dan sebagai pemenang mereka tidak perlu takut apapun. Bahkan jika mereka menjadi martir, mereka akan diantar kepada kemuliaan, dengan mengenakan mahkota ! Mereka tidak akan pernah menghadapi hukuman kematian kedua yang mengerikan itu, yakni lautan api (Wahyu 20 : 14 ; 21 : 8).

Menjadi orang Kristen yang penuh pengabdian itu mahal harganya, dan di beberapa tempat lebih berat daripada di tempat lain. Saat tekanan akhir zaman meningkat, penganiayaan akan juga meningkat ; dan umat Tuhan perlu bersiap-siap (1 Petrus 4 : 12 dst). Dunia mungkin menyebut kita "orang Kristen yang miskin", tetapi di pandangan Tuhan kita kaya !

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Kota Efesus

Kota ini terkenal sebagai "Kota Metropolis Pertama dan Terbesar di Asia", "Lumen Asia", "Terang Asia", "Pasar Asia", dan "Gerbang Asia".



Kota Efesus terletak beberapa kilometer ke arah pedalaman dari Laut Aegean di Sungai Cayster. Pada zaman Yohanes, Efesus adalah pelabuhan terbesar di Asia Kecil, tetapi pelabuhan itu sudah lama tertimbun lumpur dan sebagian menjadi rawa-rawa. Kehancuran akibat gempa terjadi tahun 17 M.

Populasi kira-kira 200.000 - 500.000 orang yang terdiri dari enam suku. Kota ini menjadi "kota merdeka" di tahun 98 SM, artinya mereka tidak diawasi prajurit Romawi dan penduduk Efesus otomatis menjadi warga negara Romawi.

Kota ini membanggakan Kuil Artemis, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Banyak ahli beranggapan bahwa Kuil itu jauh lebih menakjubkan dari Keajaiban Dunia yang lain. Penggalian di Efesus termasuk penggalian yang paling luas di dunia. Arkeolog J.T. Wood bekerja enam tahun sebelum pada akhirnya menemukan reruntuhan kuil Dewi Yunani yang disebut Diana oleh orang Romawi ini (sesaji-sesaji dari berbagai begara ditemukan di situ). Penyembahan Artemis termasuk praktek-praktek yang memalukan dan keji, misalnya pelacuran dan mutilasi di dalam ritus-ritusnya. Heraclitus, filsuf peratap dari Efesus itu, menangisi kekejian kota itu.

Ada stadion megah dengan kapasitas 24.000 - 25.000 tempat duduk.

Tahun 252 M, kaum Gotik meruntuhkan kuil dan kota itu menjadi reruntuhan.

Pada masa para martir dibawa dari Asia untuk dilemparkan kepada singa-singa di arena Roma, Ignatius menyebut Efesus, "Jalan Raya Para Martir".

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"

Rahasia 7 Jemaat : Efesus

Arti Nama :


Diinginkan (Desirable)


Deskripsi :


Jemaat Yang Kurang Kasih


Gelar Kristus :


Yang memegang ketujuh Bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki Pelita Emas

Yang Disediakan Tuhan :

Bintang melambangkan otoritas dan porsi kita. Dalam astronomi, ada berbagai klasifikasi bintang berdasarkan ukuran dan kekuatan cahayanya. Demikianlah kita masing-masing akan menerima jatah berkat, kemuliaan serta otoritas yang berbeda-beda

Kaki Pelita melambangkan relasi dengan Tuhan, doa yang selalu menyala serta penyembahan. Tuhan menawarkan suatu perjalanan/petualangan bersama-Nya, yang akan penuh tantangan tetapi juga penuh keajaiban. Suatu perjalanan yang akan penuh air mata tetapi juga sukacita. Penuh dengan hal yang menegangkan, tetapi juga mukjizat-mukjizat

Pujian :

Jerih payah -

Ketekunan -

Tidak dapat sabar tehadap yang jahat -

Menguji rasul pendusta -

Tetap sabar dan menderita karena nama Kristus -

Tidak mengenal lelah -

Membenci segala perbuatan pengikut Nikolaus

Celaan :

Meninggalkan kasih yang semula

Nasehat :

Ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh -

Bertobatlah -

Lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan !

Ancaman Hukuman :

Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki pelitamu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat

Yang Diperangi :

Kesuaman -

Kehilangan kasih mula-mula

Yang Kita Minta :

Kemampuan bekerja, tekun, sabar, setia -

Hati yang teguh dan membenci hal-hal yang bukan dari Tuhan

Upah Pemenang :

Diberi makan dari Pohon Kehidupan yang ada di Taman Firdaus

Pekerjaan Kekal :

Pengurus Firdaus

Teks Alkitab (Wahyu 2 : 1 – 7)

“Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Latar Belakang Sejarah Jemaat

Perjanjian Baru memberikan lebih banyak informasi tentang Efesus daripada keenan jemaat yang lain. Catatan mengenai orang kristen Efesus tercantum di dalam tujuh okumen (Kisah Para Rasul, Roma, 1 Korintus, Efesus, 1 dan 2 Timotius, Wahyu) yang ditulis oleh tiga penulis (Lukas, Paulus, Yohanes) dan mencakup sejarah sekitar empat dasa warsa. Orang-orang kuncinya adalah : Paulus, Akwila dan Priskila, Apolos, Timotius, dan Yohanes (menurut tradisi Gereja, Yohanes menggembalakan jemaat di Efesus setelah Timotius). Ada 7 pujian, tetapi juga ada teguran yang memilukan.

Penjelasan


Pujian (ayat 2-3, 6)
. Jemaat ini adalah jemaat yang melayani, sibuk melakukan pekerjaan Tuhan, jadwal mingguan mereka penuh kegiatan. Jemaat ini juga suka berkorban. Kata jerih payah berarti ‘bekerja keras sampai titik keletihan’. Orang kristen Efesus membayar harga untuk melayani Tuhan. Mereka adalah jemaat yang tekun. Kata ketekunan berarti ‘bertahan di bawah ujian’. Mereka tetap maju sekalipun keadaan mereka berat.

Jemaat Efesus adalah jemaat yang dikuduskan, karena mereka dengan teliti memeriksa pelayan-pelayan Tuhan yang datang, apakah mereka asli atau palsu. Mereka juga memisahkan diri dari perbuatan palsu. Kaum Nikolaus agaknya berkuasa atas jemaat dan merampok orang-orang dari kebebasan mereka di dalam Kristus dan menundukkan umat Tuhan kepada satu atau lebih pemimpin yang berkuasa. Merekalah yang memulai apa yang kita kenal sekarang sebagai ‘imam’ dan ‘awam’, suatu pembagian palsu yang tidak pernah diajarkan di Perjanjian Baru. Kelompok ini juga berkompromi dengan dunia dan mempraktekkan amoralitas dan penyembahan berhala.

Mereka juga orang-orang yang penuh pengorbanan dan dengan sabar menanggung beban dan berjerih payah tanpa mengenal lelah. Dan mereka melakukannya demi nama Tuhan ! Dilihat dari sisi manapun juga, kita akan berkesimpulan bahwa jemaat ini nyaris sempurna. Tetapi, Dia yang berdiri di antara kaki pelita itu melihat jauh ke dalam hati mereka, dan Ia melaporkan diagnosa yang berbeda dengan diagnosa kita.

Teguran (ayat 4). Ternyata jemaat yang sibuk, dikuduskan, dan penuh pengorbanan ini menderita ‘sakit hati’ – mereka telah meninggalkan kasih mula-mula ! Karya mereka yang berkualitas ternyata tidak dimotivasi oleh kasih kepada Kristus. Apa yang kita lakukan bagi Tuhan itu penting, tetapi juga alasan kita melakukannya itu penting !

Apakah ‘kasih mula-mula’ itu ? Itulah pengabdian kita kepada Kristus yang seringkali merupakan ciri orang yang baru percaya : sungguh-sungguh, pribadi, habis-habisan, bergairah, dan disingkapkan secara terbuka. Itulah ‘cinta bilan madu’ suami istri (Yeremia 2 : 1-2). Memang betul bahwa cinta sejati di dalam pernikahan yang semakin matang akan semakin mendalam dan semakin kaya, tetapi juga cinta itu tidak boleh kehilangan kegairahan dan keterpesonaan dari ‘hari-hari bulan madu’. Jika suami istri mulai kurang saling menghargai, dan kehidupan menjadi rutin, maka pernikahan dalam bahaya.

Dalam surat Efesus paling tidak terdapat 20 rujukan terhadap kasih, tetapi orang Efesus telah jatuh dari posisi surgawi mereka. Mungkinkan melayani, berkorban, dan menderita demi nama Kristus tetapi tidak sungguh-sungguh mengasihi Dia ? Ternyata bisa ! Orrang Efesus begitu sibuk memelihara penyucian diri sehingga mereka mengabaikan pemujaan kepada Tuhan sendiri. Tetapi kita harus kembali ke intisari ibadah kita, ke jantung hati penyembahan kita : bahwa semuanya adalah tentang Yesus Kristus Tuhan ! Karya bukan pengganti kasih ; kemurnian juga bukan pengganti kegairahan kasih. Jemaat harus memiliki keduanya.

Nasihat (ayat 5 – 7). “Kasih mula-mula” dapat dipulihkan jika kita terus mengingat dan bertobat – mengubah pikiran kita – dan membuat pekerjaan kita yang semula, artinya memulihkan kembali persekutuan asli yang telah rusak akibat dosa dan pengabaian kita. Ingat ! Tobat, Lakukan !

Jemaat Efesus dalam bahaya kehilangan terang mereka ! Gereja yang kehilangan kasih akan segera kehilangan terang, tidak peduli betapapun sehatnya doktrin mereka. Kota Efesus yang anggun itu hari ini hanya segundukan batu dan tidak ada terang yang bersinar di sana.

Wahyu 2 : 7 menunjukkan dengan jelas bahwa individu orang percaya dapat setia kepada Tuhan, apapun yang dilakukan orang lain. Di dalam ketujuh pesan ini, para “barangsiapa menang” bukanlah “para elit rohani”, melainkan orang-orang percaya yang menang oleh iman mereka (1 Yohanes 5 : 4 – 5). Para pendosa dijauhkan dari pohon kehidupan (Kejadian 3 : 22 – 24), tetapi di dalam Kristus kita memiliki kehidupan kekal yang berkelimpahan (Yohanes 3 : 16 ; 10 : 10). Sekarangpun kita sudah menikmati berkat ini, dan kita akan menikmatinya dalam ukuran yang lebih besar di kekekalan nanti (Wahyu 22 : 1 – 5). Haleluya !

Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku “Rahasia 7 Jemaat”

Cara Pandang

Jangan lihat betapa besarnya kebutuhanmu,


Tetapi lihatlah betapa besar kuasa Tuhanmu !
Jangan biarkan keadaan sekitarmu
Menjadi penghalang bagimu untuk mengenal kuasa-Ku

Jika matamu tertuju pada kondisi yang ada
Iblis dengan senang hati akan memanfaatkannya
Untuk mengalahkanmu
Dan menyalahkan Tuhan
Dan firman-Nya yang hidup

Kemenanganmu
Hanya ada bila matamu tertuju pada-Ku
Jangan takut
Aku akan menuntunmu
Langkah demi langkah
Bukan sekaligus sepuluh atau dua puluh langkah
Tetapi setiap langkah
Adalah keajaiban
Terbungkus kasih dan kuasa-Ku
Berjalanlah bersama-Ku
Dengan segenap sukacitamu

Sumber : Anonim seperti dikutip dari Sinar Kasih

Above The Storm

“Pujilah Tuhan di bumi, … hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya” (

Mazmur 148:7-8).

Iman menantang kita untuk diterapkan pada waktu kita menghadapi badai kehidupan. Tampaknya iman justru lebih bergairah di tengah-tengah badai daripada dalam keadaan tenang-tenang saja. Bila hidup ini tenang, bukankah kita cenderung menjadi pasif ? Kalau badai melanda barulah kita menyadari betapa kita membutuhkan Allah.

Ada sebuah legenda tentang seorang bangsawan yang mempunyai istana di tepi sungai Rhein. Sebagai seorang pecinta musik, ia memasang beberapa kawat di antara dua menara dengan harapan kalau-kalau angin menggetarkan kawat-kawat itu sehingga menghasilkan musik. Tetapi tiupan angin tidak dapat menghasilkan suara apapun.

Pada suatu malam, di tengah lembah itu terjadi suatu badai yang dahsyat dan seakan-akan mengguncang istana bangsawan itu. Sang bangsawan membuka jendela mengawasi perkembangan badai itu, dan dalam keherannannya ia mendengar alunan musik yang merdu. Kawat-kawat itu mendesing bagaikan petikan senar gitar. Kawat-kawat itu memerlukan badai untuk menghasilkan musik yang merdu dan indah.

Bukankah hal ini juga sering terjadi dalam hidup kita? Di saat angin tenang, berkat melimpah, tak ada masalah, hanya sedikit keindahan yang terlihat. Tetapi saat badai kehidupan itu datang, kita akan mengerti apa yang dimaksud dengan berharap kepada Allah. Kita akan sadar bahwa Dia menyertai kita dan merasakan kekuatan Allah yang memampukan kita untuk dapat menanggung kekuatan badai itu, selain itu kita juga akan menemukan mutiara-mutiara rohani dalam badai itu.

Sumber : Cakrawala (Oktober 2008)

Marketing Ilahi

“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, … apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, …” (

Ulangan 28:13).


"Bagi saya, Alkitab bukan hanya dalam ranah teologi, tetapi ranah praktis juga. Bagaimana Alkitab dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan”, kata Paulus Bambang WS. Paulus Bambang WS adalah Vice President United Contractor. Perusahaannya beromzet triliunan rupiah per bulan, sebuah angka spektakuler. Paulus juga penulis buku “Built to Bless”, sebuah buku yang menekankan pentingnya nilai-nilai Alkitab diterapkan dalam perusahaan. Beliau mengaku kesuksesannya dalam perusahaan diawali dengan modal menerapkan nilai-nilai Firman Tuhan dalam usahanya.

Berbicara tentang marketing, Paulus mengaku jauh sebelum teori ilmu pengetahuan muncul Alkitab sudah membicarakannya lebih dahulu. Dalam marketing dikenal konsep STP : segmentation, targeting, dan positioning. Dalam Ulangan 28:1 konsep itu dijelaskan. Segmentasinya adalah mendengar baik-baik suara Tuhan. Mendengar di sini tidak sekedar mendengar, tetapi mendengar dengan baik-baik. Baik-baik mengandung arti satupun tidak ada yang luput. Targetnya melakukan Firman Tuhan dan posisinya adalah setia melakukan perintah-Nya. Melakukan perintah-Nya tidak hanya sekali dua kali, seminggu dua minggu, tetapi setia. Setia mengandung arti dilakukan terus menerus. Terus menerus berarti tiada henti. Kapan saja, di mana saja, dalam situasi apa saja, selalu melakukan perintah-Nya.



Ternyata untuk mengalami berkat-berkat Tuhan bukan hal yang terlalu sulit. Syaratnya pun tidak macam-macam. Kalau seseorang datang ke dukun misalnya, pasti diberi syarat aneh-aneh seperti ayam jago yang seluruh bulunya hitam atau ayam betina yang semua bulunya putih (satu bulu pun tidak boleh berwarna lain). Namun dalam Tuhan syaratnya mudah, hanya hidup menurut perintah-Nya. Alkitab mengatakan, sepanjang kita dalam marketing ilahi hidup kita pun diberkati dalam kelimpahan-Nya.

Sumber : Cakrawala (Oktober 2008)

Segenap Hati

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (

Kolose 3:23).

Apakah perbedaan antara pelayanan dan pekerjaan ? Kita mungkin sering menggambarkan bahwa pelayanan adalah segala sesuatu yang berbau rohani, agamawi, atau hal-hal yang berkaitan dengan gereja. Kalau ada orang yang sedang berkotbah kita sebut dia sedang melayani, orang sedang memimpin pujian kita sebut melayani, penerima tamu di gereja kita sebut sedang melayani, dsb. Kemudian kalau kita melihat seseorang sedang memperbaiki mobil kita sebut orang itu bekerja, kalau sedang menjajakan dagangan kita pun menyebut dia sedang bekerja, buruh di pabrik kita menyebutnya pekerja pabrik, dsb.

Ada sebuah buku yang menulis demikian :

Bila Anda melakukannnya untuk mendapatkan nafkah, itu pekerjaan.

Bila Anda melakukannnya karena Tuhan, itu pelayanan.

Bila Anda keluar karena ada yang mengkritik Anda, itu pekerjaan.

Bila Anda terus bekerja sekalipun dikritik habis-habisan, itu pelayanan.

Bila Anda berhenti karena tidak ada yang berterima kasih, itu pekerjaan.

Bila Anda terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal siapapun, itu pelayanan.

Bila Anda semakin sulit menikmati yang Anda kerjakan, itu pekerjaan.

Bila Anda semakin sulit untuk tidak menikmatinya, itu pelayanan.

Bila yang Anda pikirkan adalah kesuksesan, itu pekerjaan.

Bila yang Anda pikirkan adalah kesetiaan, itu pelayanan.

Gereja yang biasa-biasa saja dipenuhi oleh jemaat yang bekerja.

Gereja yang luar biasa dipenuhi oleh orang-orang yang melayani.

Jujur, sewaktu saya membaca tulisan ini, saya mulai berpikir tentang hidup ini, apakah yang saya lakukan selama ini bekerja atau melayani ? Apakah berarti orang yang bekerja itu bukan melayani dan orang yang melayani bukan orang yang bekerja ? Menurut surat Kolose 3:23, Rasul Paulus memberikan nasihat supaya “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Jadi bukan masalah pelayanan atau bekerja, tetapi yang terpenting di sini apakah kita melakukannya dengan segenap hati atau tidak ! Kehidupan kita dapat memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain ketika kita melakukan segala sesuatu dengan segenap hati kita seperti untuk Tuhan. Lebih bijaksana ketika kita mulai mengoreksi hidup kita hari ini, entah dalam bekerja atau melayani, apakah kita telah melakukannya dengan segenap hati ?

Sumber : Cakrawala (Oktober 2008)

Membuka Pintu Doa

Suatu malam, seorang istri terbangun dan mendapati suaminya sedang terisak-isak menangis di dapur.  Ketika ditanya apa yang terjadi, sang suami menjawab, "Aku teringat sepuluh tahun yang lalu, ketika ayahmu mengencamku untuk menikahimu, atau aku akan dijebloskannya ke dalam penjara selama sepuluh tahun". Sang istri keheranan dan berkata, "Tapi itu kan sudah masa lalu, sekarang kita sudah menikah selama sepuluh tahun, kan ?" Kemudian sang suami berkata, "Itulah sebabnya aku menangis. Seandainya waktu itu aku memilih masuk penjara, hari ini aku sudah bebas".

Apakah memang kehidupan rumah tangga lebih mirip seperti penjara seumur hidup daripada Taman Eden ? Firman Tuhan hari ini mengingatkan pada suami dan istri, supaya hidup dalam kesatuan yang indah di dalam Tuhan. Istri hendaknya tunduk pada suami, menghiasi diri dengan keelokan batin, karena keindahan batin kitalah yang menyenangkan hati Tuhan, dan juga dapat menggerakkan hati suami yang semula tidak taat menjadi taat. Tuhan menghargai para wanita, yang ditempatkan sebagai penolong bagi kaum pria. Hal ini berarti tanpa wanita sebagai penolong, sebenarnya keberadaan seorang pria belum sempurna. Terkecuali bagi mereka yang terpanggil untuk hidup lajang. Firman Tuhan juga dengan sangat indah mengatakan bahwa suami wajib menghormati istri sebagai teman pewaris dari kasih karunia, dengan demikian doa mereka tidak terhalang. Tentu saja, istri dengan sikap batin yang indah, akan membuat suami secara otomatis menghormatinya.

Para istri, sadarlah bahwa sikap kita pada suami dapat membuka atau menutup pintu doa suami. Mana yang kita pilih ?

"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya" (1 Petrus 3 : 1).

Sumber : Sinar Kasih

Kehidupan Adalah Suatu Penugasan Sementara

"Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5).

Kehidupan di bumi adalah suatu penugasan sementara. Alkitab mengajarkan kepada kita tentang sifat kehidupan di muka bumi, yaitu bersifat singkat, sementara dan fana. Kehidupan digambarkan seperti seperti pelari cepat, nafas dan segumpal asap

Untuk memanfaatkan kehidupan kita secara maksimal, kita jangan pernah melupakan dua kebenaran.

Pertama :

Dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan amatlah singkat.

Kedua :

Bumi hanya merupakan tempat kediaman sementara. Kita tidak akan lama berada di bumi, janganlah terikat di bumi. Tetapi mintalah supaya Tuhan membantu kita melihat kehidupan di bumi sebagaimana Dia melihatnya. Bumi bukan rumah tetap atau tujuan akhir kita, kita hanya lewat, hanya berkunjung. Alkitab dengan jelas menggunakan istilah orang asing, peziarah, pendatang, pengunjung dan musafir.

"Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku (Mazmur 119:9).

Identitas kita bukan di bumi ini melainkan dalam kekekalan dan tanah air kita ialah surga. Jika kita mempunyai konsep kebenaran itu, maka kita akan berhenti cemas memikirkan soal "memiliki semuanya" di bumi. Alkitab dengan jelas mengingatkan kepada kita bahayanya jika kita hidup dengan konsep dunia dan bermain-main dengan pencobaan-pencobaan dunia ini. Hal tersebut merupakan perzinahan rohani.

"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah” (Yakobus 4:4).

Fakta bahwa bumi bukanlah merupakan rumah terakhir kita, memperjelas mengapa sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita mengalami kesulitan, penderitaan dan penolakan di dalam dunia ini. Hal itu juga menjelaskan mengapa beberapa janji Allah tampaknya tidak tergenapi, beberapa doa tampaknya tidak dijawab dan beberapa keadaan tampaknya tidak adil. Tetapi itu bukanlah merupakan akhir kisah.  Untuk menjaga agar kita tidak menjadi terlalu terikat pada dunia, Allah membiarkan kita merasakan cukup banyak kesedihan dan ketidakpuasan di dalam kehidupan, sehingga kita tidak benar-benar bahagia di sini, karena seharusnya memang tidak. Bumi bukan rumah terakhir kita, sebaliknya kita diciptakan untuk sesuatu yang jauh lebih baik, yang lebih kekal.

Menyadari bahwa kehidupan di bumi hanyalah suatu penugasan sementara seharusnya mengubah nilai-nilai kehidupan kita secara radikal  yaitu nilai-nilai yang sifatnya kekal dan bukan nilai-nilai sementara. Dan juga mengira tujuan Allah bagi kehidupan kita adalah kekayaan materi atau keberhasilan/populer sebagaimana anggapan dunia adalah salah besar. Kehidupan yang berkelimpahan tidak ada kaitannya dengan kelimpahan materi. Kesetiaan kepada Allah tidak menjamin bahwa karier kita akan sukses dalam pekerjaan ataupun pelayanan. Paulus setia tetapi ia berakhir di penjara. Yohanes Pembaptis setia tetapi ia dipenggal. Jutaan orang yang setia mati sebagai martir. Tetapi akhir kehidupan bukanlah akhir segalanya.

Bagi Allah, pahlawan-pahlawan iman yang paling besar bukanlah orang-orang yang mencapai kemakmuran, keberhasilan dan kuasa di dalam kehidupan ini, melainkan orang-orang yang memperlakukan kehidupan ini sebagai suatu penugasan sementara dan melayani dengan setia. Ketika kehidupan menjadi sulit, ketika kita diliputi keraguan atau bertanya-tanya dalam hati apakah hidup bagi Kristus layak diperjuangkan, ingatlah bahwa kita belum pulang. Saat kematian, kita bukan meninggalkan rumah, justru kita sedang pulang.

Sumber : Rick Warren dalam buku "The Purpose Driven Life" bab VI

Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah

Yakobus 14 : 14b "... Apakah arti hidupmu ?..."

Cara kita memandang kehidupan kita, membentuk kehidupan kita. Bagaimana kita mendefinisikan kehidupan, menentukan masa depan kita. Perspektif ini akan mempengaruhi cara kita memanfaatkan waktu, membelanjakan uang, menggunakan talenta, menilai hubungan, dll.

Gambaran yang muncul dalam benak kita mengenai kehidupan kita disebut metafora kehidupan kita. Itulah gambaran kita tentang bagaimana seharusnya kehidupan berjalan dan apa yang diharapkan dari kehidupan kita.

Metafora kehidupan kita yang tak terucapkan memberi pengaruh yang lebih daripada yang kita sadari. Ini menentukan harapan-harapan, nilai-nilai, sasaran-sasaran, dll.
Contoh : Jika kita menganggap kehidupan ini adalah sebuah pesta maka nilai utamanya adalah bersenang-senang. Jika kita menganggap kehidupan ini sebuah balapan, maka kita akan menghargai kecepatan, dll. Bisa jadi metafora yang kita ciptakan dalam kehidupan kita adalah gambaran yang keliru atau berbeda dengan apa yang Allah harapkan. Karena itu perlu adanya pembelajaran metafora kehidupan seperti yang Allah inginkan.
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakan kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12 : 2.)

Alkitab memberikan 3 metafora yang mengajarkan kepada kita pandangan Allah tentang kehidupan ini (pada bab ini kita hanya akan membahas 2 point)

Pertama : Kehidupan adalah sebuah ujian
Allah terus-menerus menguji karakter, iman, ketaatan, kasih, dan kesetiaan manusia. Karakter dikembangkan, ditunjukkan melalui ujian-ujian, dan seluruh kehidupan kita adalah ujian. Kita tidak tahu semua ujian yang Allah berikan, tetapi kita bisa memperkirakan sebagian berdasarkan Alkitab. Kita akan diuji melalui perubahan-perubahan, janji-janji yang tertunda, masalah-masalah yang sulit, doa-doa yang tidak terjawab, kritikan-kritikan yang tidak layak diterima, bahkan tragedi yang tidak masuk akal. 

Ujian yang sangat penting adalah bagaimana sepatutnya bertindak ketika kita tidak bisa merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Kadang-kadang Allah dengan sengaja mundur, dan kita tidak merasakan kedekatan-Nya. Seorang raja bernama Hizkia mengalami ujian ini. Alkitab menulis, "... Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya" (2 Tawarik 32:31). Hizkia telah menikmati suatu persekutuan yang dekat dengan Allah, tetapi pada titik penting dalam kehidupannya, Allah meninggalkannya sendiri, untuk menguji karakternya, untuk menunjukkan kelemahannya, dan untuk mempersiapkannya guna menghadapi tanggung jawab yang besar.

Ketika kita menyadari bahwa kehidupan adalah ujian, maka tidak ada hal yang tidak penting di dalam hidup ini. Bahkan kejadian terkecil memiliki makna bagi pengembangan karakter. Tiap hari merupakan hari penting, dan setiap detik adalah kesempatan bertumbuh untuk memperoleh karakter kita, untuk menunjukkan kasih atau untuk bergantung pada Allah.

Ada beberapa ujian Allah baik yang berat ataupun ringan, namun semuanya memiliki makna kekekalan. Allah ingin agar kita semua lulus dalam ujian-ujian kehidupan ini, sehingga Ia tidak pernah membiarkan ujian-ujian tersebut melampaui kasih karunia Dia kepada kita (1 Korintus 10:13). Setiap kali kita lulus sebuah ujian, Allah melihat dan membuat rencana untuk memberi kita upah di dalam kekekalan (Yakobus 1 : 12)

Kedua
: Kehidupan di bumi adalah sebuah kepercayaan
Waktu yang kita miliki di bumi, tenaga, kepandaian, kesempatan, hubungan, kekayaan, dll adalah pemberian Allah yang Dia percayakan untuk kita kelola dan pelihara (Mazmur 24:1). Kita tidak pernah benar-benar memiliki apapun selama di bumi. Allah hanya meminjamkan bumi kepada kita sewaktu kita hidup. Bumi adalah milik Allah.

Pekerjaan pertama yang Allah berikan kepada manusia adalah mengelola dan memelihara "barang-barang" Allah. Segala sesuatu yang kita miliki harus kita perlakukan sebagai sebuah kepercayaan yang Allah tempatkan di tangan kita (1 Korintus 4 : 7b) . Budaya kita manusia, berkata : "Jika engkau tidak memilikinya, engkau tidak akan memperdulikannya". Tetapi orang-orang kristen hidup dengan standar yang lebih tinggi. "Karena Allah memilikinya, saya harus memeliharanya dengan sebaik-baiknya”.

Pada akhir kehidupan kita di dunia, kita akan dievaluasi dan diberi upah sesuai dengan seberapa baik kita telah mengurus apa yang Allah percayakan kepada kita. Ini berarti "segala sesuatu" yang kita kerjakan, bahkan tugas-tugas harian yang sederhana memiliki implikasi kekal.

Jika kita memperlakukan segala sesuatu sebagai suatu kepercayaan, Allah menjanjikan 3 imbalan dalam kekekalan :

Pertama :


Kita akan diberikan peneguhan Allah, Dia akan berkata "Baik sekali perbuatanmu".

Kedua :

Kita akan menerima promosi dan diberi tanggungjawab yang lebih besar di dalam kekekalan: "Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara besar”.


Ketiga :
Kita akan dihormati dengan suatu perayaan "Masuklah dan larutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Matius 25 : 21).

Banyak orang gagal menyadari bahwa uang merupakan sebuah ujian sekaligus kepercayaan dari Allah. Allah memakai keuangan untuk mengajarkan kita mempercayai-Nya, dan bagi banyak orang, uang adalah ujian terbesar. Allah melihat bagaimana kita mempergunakan uang untuk menguji bagaimana kita layak dipercayai-Nya (Lukas 16 : 11). Itulah kebenaran penting, Allah berfirman bahwa ada hubungan langsung antara cara kita menggunakan uang kekayaan dunia menentukan seberapa banyak Allah mempercayai kita dengan berkat-berkat rohani, kekayaan rohani.

Apakah cara kita mengelola keuangan telah menghalangi Allah untuk melakukan lebih banyak perkara-perkara di dalam kehidupan kita ? Bisakah kita dipercaya dengan berbagai kekayaan rohani ?

Yesus berkata, "... Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak lagi dituntut".

Sumber : Rick Warren dalam buku "The Purpose Driven Live" bab V

Alasan Untuk Segala Sesuatu : Segala Sesuatu Adalah Bagi Dia

Tujuan terutama alam semesta diciptakan adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan. Apakah kemuliaan Tuhan itu? Kemuliaan Tuhan adalah pengungkapan kebaikan-Nya dan semua kualitas intrinsik dan kekal-Nya. Dimanakah kemuliaan Tuhan? Lihat sekeliling kita ! Segala yang diciptakan Tuhan mencerminkan kemuliaan-Nya. Ciptaan menyatakan kemuliaan Penciptanya. Kemuliaan Tuhan paling baik dapat dilihat dalam Yesus Kristus. Ia memancarkan sifat Tuhan. Karena Tuhan menciptakan segalanya, Ia berhak atas semua kemuliaan itu.

Di seluruh alam semesta, hanya dua ciptaan Tuhan yang gagal membawa kemuliaan bagi-Nya, yaitu: malaikat-malaikat yang jatuh dan kita manusia. Semua dosa pada dasarnya adalah kegagalan memuliakan Tuhan dan keinginan mencintai apapun yang lain lebih dari Tuhan. Kehidupan bagi kemuliaan Tuhan adalah prestasi terbaik yang dapat kita capai melalui kehidupan kita. Jadi, kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan utama di dalam kehidupan kita.

Bagaimana kita dapat memuliakan Tuhan? Yesus menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Kita menghormati Tuhan dengan cara yang sama, memenuhi tujuan-Nya.

Sekurang-kurangnya ada lima cara untuk memenuhi tujuan-Nya yang dapat memuliakan Tuhan :

Kita memuliakan Tuhan dengan menyembah-Nya.
Tuhan menginginkan penyembahan kita dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan kegembiraan, bukan tugas. Penyembahan jauh melebihi memuji, menyanyi, dan berdoa kepada Tuhan. Penyembahan adalah sebuah gaya hidup dalam menikmati hadirat Tuhan, mengasihi-Nya, dan memberi diri kita untuk digunakan bagi tujuan-Nya.

Kita memuliakan Tuhan dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.
Mengikuti Kristus bukan sekedar percaya, tetapi juga termasuk menjadi bagian dan belajar untuk mengasihi keluarga Tuhan.

Kita memuliakan Tuhan dengan menjadi serupa dengan Kristus.
Tuhan ingin kita bertumbuh dalam kedewasaan rohani, menjadi serupa dengan Yesus dalam cara kita berpikir,merasakan,dan bertindak.

Kita memuliakan Tuhan dengan melayani orang lain dengan talenta-talenta kita.

Tuhan tidak memberi kita kemampuan untuk tujuan yang egois. Semua itu diberikan untuk menguntungkan orang lain, seperti halnya orang lain diberi kemampuan untuk keuntungan kita.

Kita memuliakan Tuhan dengan bercerita tentang Tuhan kepada orang lain.
Tuhan tidak menghendaki kasih-Nya dan tujuan-Nya dirahasiakan. Ia mengharapkan kita membaginya dengan orang lain, memperkenalkan Yesus kepada mereka, membantu mereka menemukan tujuan mereka, dan menyiapkan mereka bagi akhir kekekalannya.

Kita ingin kehidupan kita untuk apa ? Menjalani sisa kehidupan di bumi ini bagi kemuliaan Tuhan akan memerlukan perubahan dalam prioritas, jadwal, relasi, dan segalanya. Kadangkala ini berarti memilih jalan yang susah dan tidak mudah. Tuhan pasti memberi apa yang kita perlukan apabila kita memilih untuk hidup bagi Dia. Kehidupan yang sesungguhnya dimulai dengan mengabdikan diri kita seluruhnya kepada Yesus Kristus. Yang perlu kita lakukan adalah percaya dan menerima Tuhan Yesus dalam kehidupan kita.

Percayalah bahwa Tuhan mengasihi dan menciptakan kita untuk tujuan-Nya. Percayalah kita ada bukan karena kebetulan. Percayalah kita diciptakan untuk kekekalan. Percayalah Tuhan telah memilih kita untuk memiliki hubungan dengan Yesus yang mati di atas kayu salib bagi kita. Percayalah bahwa tidak perduli apa yang telah kita lakukan, Tuhan ingin mengampuni kita. Terimalah Yesus dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Terimalah pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita. Terimalah Roh-Nya, yang memberi kita kuasa untuk memenuhi tujuan hidup kita.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya !” (Roma 11 : 36).

Sumber : Rick Warren dalam buku "The Purpose Driven Life" bab 7

Investasi Dalam Hidup Anak Kita

Jika seorang anak hidup dengan kritikan, dia belajar untuk menghukum
Jika seorang anak hidup dengan permusuhan, dia belajar untuk bertengkar
Jika seorang anak hidup dengan ejekan, dia belajar untuk menjadi malu
Jika seorang anak hidup dengan ketakutan, dia belajar untuk menjadi khawatir
Jika seorang anak hidup dengan rasa malu, dia belajar untuk merasa bersalah

Jika seorang anak hidup dengan rasa toleransi, dia belajar untuk menjadi sabar
Jika seorang anak hidup dengan dukungan, dia belajar untuk menjadi percaya diri
Jika seorang anak hidup dengan penerimaan, dia belajar untuk mengasihi
Jika seorang anak hidup dengan penghargaan, dia belajar bahwa baik untuk mempunyai tujuan
Jika seorang anak hidup dengan keadilan, dia belajar tentang kebenaran
Jika seorang anak hidup dengan keamanan, dia belajar untuk punya iman di dalam dirinya sendiri dan di dalam orang-orang sekitarnya
Jika seorang anak hidup dengan persahabatan, dia belajar bahwa dunia ini adalah tempat yang menyenangkan untk hidup, mencintai, dan dicintai

Sumber : Dr Larry Keefauver dalam buku "Anda & Harta Terbesar Anda"

Kuasa Doa

Doa adalah cara kita mengalahkan iblis


(Lukas 22 : 32 ; Yakobus 4 : 7)

Doa adalah cara  kita membantu menyelamatkan yang hilang
(Lukas 18 : 13)

Doa adalah cara kita mendapatkan hikmat
(Yakobus 1 : 5)

Doa menjadi cara bagi orang berdosa untuk dipulihkan
(Yakobus 5 : 16 - 20)

Doa menjadi cara bagi orang kudus untuk dikuatkan
(Yudas 1 : 20 ; Matius 26 : 41)

Doa menjadi cara kita mendapatkan pekerja untuk dikirim ke ladang misi
(Matius 9 : 38)

Doa menjadi cara kita menyembuhkan orang sakit
(Yakobus 5 : 13 - 15)

Doa menjadi cara kita melakukan hal yang mustahil
(Markus 11 : 23 - 24)

Sumber : David Jeremiah dalam buku "The Answer"

Cara Berdoa

Dengan Allah yang sedemikian rindu menunggu untuk mendengarkan kita, serta hak yang sedemikian istimewa karena doa yang dapat kita gunakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan semua karunia-Nya, mengapa kita tidak lebih banyak meminta ?

Penyebab utamanya adalah musuh jiwa kita, yang ingin mencegah agar kita tidak mengembangkan hubungan yang akan memberikan sukacita dan kepuasan. Dan strategi musuh yang nomor satu untuk mencegah doa kita adalah dengan menggunakan kesibukan kita.

Nah, berikut ini adalah tips-tips singkat agar kita bisa berdoa yang menyenangkan hati Tuhan :



BERDOALAH SECARA SPESIFIK
Yesus ingin agar kita mendoakan hal-hal yang spesifik. Dia menggunakan roti dan ikan sebagai ilustrasi dalam Matius 7 untuk mengajarkan doa kepada para pendengarnya. Dia menggunakan berbagai kebutuhan hidup mereka yang umum dan biasa. Ketika kita berdoa, kita harus berdoa secara spesifik. Mintalah kepada Allah apa yang Anda butuhkan dengan spesifik sehingga ketika doa Anda dikabulkan, Anda akan mengetahuinya, kemudian memuji dan bersyukur kepada-Nya atas jawaban doa Anda. Kita tidak boleh menjadikan doa kita semacam permainan kepura-puraan rohani tanpa ada kaitannya dengan kebutuhan nyata yang menghadang kita. Permintaan Anda akan menjadi sangat spesifik, begitu pula dengan doa.

BERDOALAH DENGAN PRIBADI
Beberapa orang berpikir bahwa doa hanya dapat dilakukan secara bersama-sama. Jika mereka memerlukan doa, mereka menghubungi gereja dan meminta semua orang mendoakan mereka. Cara itu baik, tetapi doa pribadi tidak kalah baik dengan doa bersama. Doa adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Untuk meminta sebagaimana kita seharusnya meminta menuntut suatu keheningan secara teratur di hadapan Allah, menyendiri ke tempat sunyi. Dalam Markus 1, sesudah Yesus bangun jauh sebelum matahari terbit untuk pergi ke luar sendiri dan berdoa, murid-murid-Nya mencari Dia. "Semua orang mencari Engkau", kata mereka ketika mereka menemukan-Nya (Markus 1 : 37).  Prinsip yang kita pelajari dalam kehidupan Yesus ini juga berlaku bagi kita sebagaimana hal itu berlaku bagi Yesus. Jika Yesus, Putra Allah, mempraktekkan disiplin dan ketetapan hati untuk menyendiri dari keramaian supaya Dia bisa menyendiri bersama Bapa untuk berdoa, maka kita juga harus melakukan itu.

BERDOALAH DENGAN JUJUR
Dalam pendahuluan untuk Mazmur dalam bukunya yang berjudul "The Message", Eugen Peterson menulis bahwa karena kita tidak berpengalaman dalam hal berdoa, "Kita menganggap bahwa pastilah ada bahasa 'orang dalam' yang harus kita kuasai sebelum Allah mendengarkan doa kita dengan serius. Namun, bahasa semacam itu tidak ada. Doa bersifat mendasar, bukan bersifat lanjut. Doa menjadi bahasa sarana bahasa kita untuk menjadi jujur, benar, dan bersifat pribadi dalam menanggapi Allah. Doa menjadi sarana untuk kita memperoleh segala sesuatu di kehidupan kita dalam keterbukaan di hadapan Allah".  Allah ingin kita mendekati-Nya dengan jujur, terbuka, dan tulus. Doa berhubungan dengan berbagai masalah dunia nyata yang disampaikan dalam bahasa dunia nyata. Allah tidak ingin kita menaikkan doa yang indah di hadapan-Nya, namun Dia ingin doa yang jujur dari dasar hati kita. Ketika kita membaca Mazmur, kita melihat bahwa Daud tidak pernah berusaha menyembunyikan apa yang dirasakannya mengenai berbagai hal ketika ia berbicara dengan Allah. Ia berbicara terus terang dan jujur ketika ia berseru kepada Tuhan. Kadang-kadang malah kita sendiri hampir tidak percaya bahwa Daud berani mengatakan halhal seperti itu kepada Tuhan.

BERDOALAH DENGAN TEKUN
Ingatlah untuk terus meminta, mencari, dan terus mengetuk. Berdoalah dengan ketekunan. Seorang dosen bernama Howard Hendricks yang adalah seorang yang luar biasa dan takut akan Tujan bercerita tentang suatu hal yang sangat menakjubkan. Suatu hari ia masuk kelas, dan dengan berurai air mata ia mengumumkan, "Tuan-tuan, saya ingin mengatakan sesuatu kepada Anda semua. Ayah saya yang berusia tujuh puluh tahun menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya. Hal ini mungkin tidak ada artinya bagi Anda, tetapi hendaklah Anda ketahui bahwa selama empat puluh tahun saya telah berdoa setiap hari untuk keselamatannya. Dan, sesudah empat puluh tahun, Allah akhirnya mengatakan ya". Tidak heran Yesus mengatakan kepada kita agae selalu berdoa tanpa jemu-jemu. Akan ada hasilnya jika kita berdoa. Akan ada hasilnya jika kita berdoa tanpa jemu-jemu.

Nah, itulah tips-tips singkat tentang cara berdoa yang menyenangkan hati Tuhan. Semoga bermanfaat.

Sumber : David Jeremiah dalam buku "The Answer"