Arti Nama :
Tidak jelas, tetapi nama modernnya : Akhisar = Istana Putih
Deskripsi :
Jemaat Korup
Gelar Kristus :
Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga
Yang Disediakan Tuhan :
Api melambangkan pengujian, agar kita keluar seperti emas murni
Api juga melambangkan gelora cinta dan semangat yang menyala-nyala serta karya Roh Kudus yang kuat dan spektakuler. Kita harus berjalan dalam kuasa Roh Kudus, dalam gelora cinta dan belas kasihan serta semangat yang berkobar
Tembaga melambangkan penghakima. Biarlah hidup kita dihakimi dan dibereskan Tuhan, supaya dalam kehidupan kekal nanti kita dibenarkan
Pujian :
Kasih - Pelayanan - Iman
Celaan :
Membiarkan Izebel mengajar dan membujuk ke arah amoralitas dan penyembahan berhala
Nasehat :
Berpegang teguh dan menaklukkan - Bertobatlah ! - Apa yang ada padamu peganglah itu sampai Kristus datang
Ancaman Hukuman :
Kristus akan membalaskan setiap orang menurut perbuatannya
Yang Diperangi :
Aliran sesat, perzinahan, mencintai sesuatu lebih dari mencintai Tuhan
Yang Kita Minta :
Kebenaran, kekudusan dan hati yang bertobat
Upah Pemenang :
Tongkat Besi adalah kuasa atas bangsa-bangsa untuk membawa mereka memerintah, bahkan menghukum jikalau ada yang tidak benar
Bintang Timur adalah lambang otoritas dan pemerintahan yang baru
Pekerjaan Kekal :
Raja-raja atas bangsa-bangsa di Bumi Baru
Teks Alkitab (Wahyu 2 : 18 - 29)
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Pujian (ayat 19). Orang percaya Tiatira adalah orang-orang sibuk ! Mereka terlibat dalam pelayanan yang penuh pengorbanan bagi orang-orang lain. Lebih-lebih lagi, pekerjaan mereka sedang meningkat dan bercirikan iman, kasih dan kesabaran ; sehingga jemaat tidak bersalah karena sekedar melakukan "kegiatan agamawi".
Teguran (ayat 20 - 23). Sedihnya, Tuhan menemukan banyak yang harus disingkapkan dan dihukum di jemaat Tiatira. Seberapapun karya yang penuh kasih dan pengorbanan tidak dapat menjadi kompensasi toleransi kejahatan. Jemaat mengizinkan seorang nabiah palsu untuk memperngaruhi dan memimpin orang banyak. Sebenarnya tidak biasa kalau wanita ini betul-betul bernama Izebel, karena Izebel langsung melambangkan kejahatan di mata para pembaca Surat Yohanes. Izebel, istri Rajah Ahab, meninggalkan kesan yang buruk sekali di Israel, dan setelah kematiannya, orang Yahudi menghindari nama Izebel untuk putri-putri mereka.
Nama itu kemungkinan bersifat simbolis : sebagaimana Izebel, ratu penyembah berhala yang menjeratkan Israel kepada penyembahan Baal (1 Raja-Raja 16 - 19), disini, 'Izebel' mengajari orang-orang untuk menyembah dewa-dewi palsu dan mengizinkan amoralitas. Izebel kemungkinan adalah suatu gelar atau metafora yang mencerminkan karakternya (bdk 1 Raja-Raja 21 : 5 - 29).
Ajaran 'Izebel' serupa dengan "ajaran Bileam" yang dikutuk Tuhan di jemaat Pergamus. Termasuk dalam kepercayaan kafir di masa itu adalah penyembahan kepada kaisar Romawi, biasanya melibatkan patung-patung dan ada kalanya menyelipkan kegiatan seksual. Ia mengajar orang percaya untuk berkompromi dengan agama Romawi dan praktek-praktek serikat dagang, supaya orang kristen tidak kehilangan pekerjaan ataupun nyawa mereka. Orang Tiatira terlibat dalam pekerjaan Tuhan tetapi lalai dalam mengembangkan jiwa mereka. Mereka mentoleransi dan memberi tempat untuk pengajar yang melibatkan mereka kepada entah pesta pora atau percabulan rohani, yakni ketidaksetiaan kepada doktrin Kristus dan para rasul-Nya, ataupun keduanya. Ini bukan pengikut Kristus, tetapi nabiah palsu yang menyesatkan orang. Tetapi orang percaya di Tiatira diam saja, menonton dan mentoleransi pengajaran serta promosi seks bebas atas nama 'agama'.
Menarik juga kalau kita bandingkan jemaat Efesus dan Tiatira : Jemaat Efesus melemah dalam kasih tetapi setia menghakimi guru-guru palsu ; sebaliknya jemaat Tiatira bertumbuh dalam kasih, tetapi terlalu mengtoleransi doktrin yang salah. Kedua ekstrim ini harus dihindari. Yang seimbang alkitabiah adalah :"berpegang kepada kebenaran di dalam kasih" (Efesus 4 : 14 - 15). karena ortodoksi tanpa kasih dan kompromi penuh kasih sama-sama dibenci Tuhan.
Jemaat Tiatira bukan hanya mentoleransi kejahatan, tetapi juga congkak dan tidak mau bertobat. Tuhan memberi kesempatan para pengikut-Nya bertobat : mata-Nya seperti api yang menyelidiki pikiran dan motivasi mereka, dan Ia tidak akan melakukan kesalahan. Bahkan Tuhan mengancam memakai jemaat ini sebagai contoh bagi "semua jemaat" untuk tidak mentoleransi kejahatan. Izebel dan anak-anaknya (pengikutnya) harus dijatuhi hukuman penganiayaan dan kematian ! Penyembahan berhala dan kompromi di Alkitab digambarkan sebagai percabulan dan perzinahan terhadap janji nikah (Yeremia 3 : 6 dst ; Hosea 9 : 1 dst). Tempat tidur dosa Izebel akan menjadi tempat tidur penyakit ! 'Kubunuh' berarti 'membunuh dengan wabah'.
Nasehat (ayat 24 - 29). Tidak semua anggota jemaat tidak setia kepada Tuhan, dan Ia mengucapkan perkataan yang khusus bagi mereka yang setia. Mereka telah memisahkan diri dari ajaran palsu dan tidak kompromi dengan Izebel dan para pengikutnya, yang didakwa Kristus sebagai "seluk beluk Iblis". Tuhan tidak mengucapkan tuntunan khusus yang harus mereka perbuat ; Ia sekedar ingin mereka berpegang teguh pada perlawanan kejahatan. "Sampai Aku datang" mengacu kepada kedatangan Kristus bagi umat-Nya, di waktu mana Ia akan memberi upah kepada mereka karena kesetiaan mereka. Ini pertama kalinya di kitab Wahyu hal kedatangan Kristus kembali bagi jemaat-Nya dicantumkan, yakni peristiwa yang sering kita sebut sebagai Pengangkatan itu. Sebagai pembanding, acuan di Wahyu 1 : 7 adalah hal kedatangan Kristus ke bumi untuk mengadili, untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya dan menegakkan kerajaan-Nya (Wahyu 19 : 11 dst).
Orang percaya di Tiatira dijanjikan otoritas atas bangsa-bangsa, yang kemungkinan merujuk fakta bahwa umat Tuhan akan hidup dan memerintah bersama dengan Kristus (Wahyu 20 : 4). Ketika Tuhan menetapkan kerajaan-Nya di bumi, kerajaan itu akan merupakan kerajaan kebenaran yang berkeadilan sempurna. Ia akan berkuasa dengan tongkat besi (Mazmur 2 : 8 - 9). Para pemberontak akan seperti bejana tembikar, yang dengan mudah dihancurkan berkeping-keping !
Yesus Kristus adalah "Bintang Timur yang gilang gemilang"( (Wahyu 22 : 16). Janji di dalam Wahyu 2 : 28 ini menyiratkan bahwa umat Tuhan akan menjadi sedemikian akrab teridentifikasi dengan Kristus sehingga Ia akan menjadi "milik" mereka ! Tetapi mungkin di sini juga ada rujukan kepada setan, yang menginginkan kerajaan itu bagi dirinya dan menawarkan kerajaan-kerajaan dunia ini kepada Kristus apabila Ia mau menyembahnya sekali saja (Matius 4 : 8 - 11). Di Yesaya 14 : 12, Satan disebut Lucifer, yang di dalam bahasa Ibrani berarti "kecemerlangan, bintang cemerlang". Setelah kejatuhannya, Lucifer berubah menjadi Satan, dan kehilangan gelar Bintang Timur/Fajar itu. Orang-orang Tiatira yang kompromis mengikuti "seluk beluk Iblis", yang akan memimpin mereka ke kegelapan dan kematian. Para pemenang Tuhan, di pihak lain, akan berbagi Bintang Timur !
Dari keempat jemaat yang sudah kita bahas, kita melihat bahaya yang sampai sekarang masih dihadapi umat Tuhan. Seperti jemaat Efesus kita dapat begitu bersungguh-sungguh dan berpegang pada ortodoksi, tetapi bersamaan dengan itu kehilangan pemujaan kita kepada Kristus. Atau seperti Smirna, kasih kita bertambah-tambah tetapi kita kurang kemampuan untuk membedakan yang diperlukan untuk menjaga supaya jemaat tetap murni. Seperti Pergamus dan Tiatira, kita dapat begitu mentoleransi kejahatan sehingga kita mendukakan Tuhan dan mengundang penghakiman-Nya.
Apakah kita akan memilih Smirna yang paling sempurna di antara yang empat itu ? Kemungkinan tidak, tetapi Tuhan memilih Smirna ! Ini mengingatkan kita untuk tidak lagi menghakimi umat Tuhan karena tolok ukur kita tidak pernah sempurna, dan hanya Tuhan yang dapat melihat hati.
Nasihat Tuhan kepada jemaat-jemaat ini (kecuali Smirna) adalah, "Bertobatlah ! Ubahlah pikiranmu !" Bukan hanya pendosa yang perlu bertobat, tetapi juga orang kristen yang kurang taat. Jika kita tidak bertobat dan berurusan dengan dosa di dalam hidup kita dan di dalam jemaat kita, Tuhan juga kemungkinan menghakimi kita dan menyingkirkan kaki pelita kita (Wahyu 2 : 5). Betapa tragisnya jika sebuah jemaat lokal perlahan-lahan meninggalkan imannya dan kehilangan kesaksiannya bagi Kristus !
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat !"
Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"
Rahasia 7 Jemaat : Tiatira
19 Januari 2009
- By Tommi
Label:
Renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
One response to “Rahasia 7 Jemaat : Tiatira”
wahyu 2 dan 3 hanya bisa dimengerti oleh kaki dian dan si bintang or malaikat pendamping kaki dian.teguran itu dikhususkan utk si bintang or malaikat,bukan utk manusia.7 kaki dian adalah 7 pelayan yg dibentuk menjadi 1 tim,bukan terpisah di 7 kota.di wahyu 1 ada kalimat,rahasia 7 kaki dian dan 7 bintang.apakah ada orang yg menulis kesaksian tentang 7 kaki dian ?
Posting Komentar