Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Tiga Langkah Anggun Untuk Mengundurkan Diri

Di berbagai belahan dunia, banyak negara baru bangkit dari resesi keuangan yang sempat mengguncang beberapa tahun terakhir. Bahkan kini, di beberapa negara terutama di Timur Tengah dan Afrika sedang bergolak dengan berbagai revolusi. Kemiskinan dan sulitnya mencari pekerjaan adalah sesuatu yang dengan mudah kita jumpai dimanapun, termasuk di Indonesia.

Jika Anda salah satu dari mereka yang beruntung memiliki sebuah pekerjaan, hal itu adalah sesuatu yang patut disyukuri. Namun hal tersebut bukan juga penghalang bagi Anda untuk mengejar pekerjaan impian Anda dan mencapai sesuatu yang lebih baik. Jadi jika Anda salah satu orang yang sedang mempersiapkan diri untuk berhenti bekerja dan mulai melangkah mengejar mimpi Anda, ada hal penting yang harus Anda lakukan ketika mengajukan pengunduran diri. Berikut ini adalah tiga langkah untuk keluar dari tempat kerja secara anggun:

Tinggalkan kesan yang manis

Apapun alasan Anda keluar dari pekerjaan, menemukan pekerjaan baru yang lebih baik, bosan dengan pekerjaan saat ini, tidak tahan menghadapi atasan Anda yang menyebalkan atau alasan yang lainnya, Anda harus tanamkan dalam pikiran Anda bahwa Anda tidak bisa meninggalkan pekerjaan itu dengan kesan yang buruk. Jangan membakar jembatan yang suatu saat mungkin Anda akan lewati kembali.

Jadi, ketika Anda memberitahukan pengunduran diri Anda secara pribadi kepada pemimpin Anda (sebelum memberi tahu orang lain), pastikan bahwa Anda menjelaskan alasan Anda dalam sebuah pernyataan yang positif. Tunjukkan rasa terima kasih atas semua yang bos Anda lakukan bagi Anda dan bagaimana ia telah membimbing Anda selama ini sehingga Anda bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika Anda ingin menyampaikan kritikan atau umpan balik, sebaiknya di lain waktu, jangan bersamaan dengan pemberitahuan pengunduran diri Anda. Selain itu, pastikan kritikan itu bertujuan untuk membantu tim atau oraganisasi yang Anda tinggalkan agar berjalan lebih baik.

Bantu mencari pengganti Anda

Pemberitahuan biasanya diberikan minimal dua minggu sebelum waktu pengunduran diri Anda – dan Anda harus berkomitmen untuk hal ini. Jika Anda memiliki waktu yang lebih fleksibel, tawarkan untuk membantu dalam transisi beberapa minggu tambahan. Lebih baik lagi, jika Anda bisa memberikan pengajuan pengganti diri Anda. Meninggalkan tim Anda dengan menyerahkannya kepada orang yang baik akan memberikan kesan yang baik bagi perusahaan.

Menjaga hubungan

Banyak perusahaan menyadari nilai dari jaringan mantan pekerjanya. Sebaliknya, mantan rekan kerja dan manajer Anda adalah aset yang penting bagi Anda – bukan hanya untuk surat referensi. Hubungan Anda dengan mantan rekan kerja atau manajer Anda, mungkin saja membuka peluang di masa depan nanti. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi setelah Anda memasuki pekerjaan baru Anda nanti? Dunia ini berputar, jaga jaringan teman dan rekan kerja yang Anda miliki, mereka adalah harta yang ternilai dalam hidup ini.

Sumber : businessweek/jawaban.com

6 langkah Mengatasi Kemarahan Di Tempat Kerja

Setiap hari kita menghadapi keadaan yang setiap saat bisa membuat tekanan darah kita naik dan marah. Mulai dari kemacetan jalan, masalah di rumah, tekanan pekerjaan dan juga rekan kerja bisa menjadi pemicu kemarahan kita. Kemarahan bisa berdampak buruk bagi orang lain maupun diri sendiri. Untuk memendam kemarahan, hal tersebut juga bukan sesuatu yang bijak. Untuk itu kemarahan harus ditangani dengan benar. Namun sebelum kita belajar menangani kemarahan, mari kita cermati dulu apa itu kemarahan dan mengapa emosi ini sangat berhubungan dengan isu etika.

Apakah kemarahan adalah sesuatu yang tak terelakkan?

Kemarahan biasanya dihubungkan dengan perasaan diperlakukan tidak adil. Secara psikologi, kita marah karena kita percaya bahwa orang lain telah melanggar etika untuk bersikap adil atau memperlakukan kita dengan tidak hormat. Etika bukan saja memainkan peran sebagai pemicu kemarahan, tetapi juga bagaimana kita memilih untuk merespon.

Lalu bagaimana caranya menangani kemarahan?

Ketika situasi membuat Anda naik darah dan rasanya Anda ingin meluapkan kemarahan Anda, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Berhenti : Jangan melakukan reaksi apapun. Ambillah waktu untuk diam sesaat.
  2. Ambil nafas dalam-dalam; tenangkan diri Anda sehingga Anda bisa melihat situasinya dengan lebih jelas.
  3. Lihat dari berbagai cara pandang. Apa yang Anda lihat bukanlah keseluruhan ceritanya. Lihatlah apakah ada penjelasan lain tentang apa yang membuat Anda marah tadi.
  4. Bertanyalah pada diri sendiri dan Tuhan, “Respon seperti apa yang efektif untuk mengatasi situasi seperti ini?”
  5. Berdoa dan lepaskanlah pengampunan. Setiap kemarahan biasanya dipicu oleh rasa terluka karena diperlakukan tidak adil atau dipojokkan. Untuk itu Anda perlu berdoa untu meminta Tuhan memampukan Anda mengampuni orang maupun situasi yang telah membuat Anda terluka.
  6. Bertindaklah dengan kasih dan bijaksana. Ketika kepala Anda telah dingin, amarah Anda telah reda, hadapilah orang atau situasi yang membuat Anda marah dengan penuh kasih dan tindakan yang bijaksana.

Ingatlah, ketika Anda membuat keputusan dalam kemarahan, biasanya berujung pada sesuatu yang lebih buruk. Jadi memberi waktu jeda hingga Anda bisa berpikir dengan tenang adalah sebuah tindakan bijaksana.

Siapa saja yang bisa membuat Anda marah?

Rekan kerja yang bertingkah menyebalkan. Ini adalah pencobaan yang akan Anda temui setiap hari di tempat kerja Anda, namun jika Anda bisa bertindak dengan bijaksana dalam mengatasi kemarahan Anda, maka Anda bisa memberikan dampak yang besar bagi rekan-rekan kerja Anda.

Asiten yang tidak berkompeten. Bisa saja Anda memiliki seorang asisten namun tidak bisa mencapai standar yang telah Anda tetapkan. Anda memang berhak untuk marah, namun hal itu tidak efektif dan sangat tidak terhormat. Akan lebih efektif jika Anda menawarkan bantuan untuk meningkatkan kinerjanya.

Pimpinan, mereka tidak jarang membuat Anda jengkel atau bersikap kasar pada Anda. Namun daripada Anda menuntunya berubah, akan lebih baik jika Anda yang menyikapinya dengan cara yang berbeda. Hal ini membuat Anda merasa lebih baik, dan hubungan Anda dengan pimpinan pun akan terjalin baik.

Sumber : businessweek/jawaban.com

10 Cara Mengajarkan Nilai Kepada Anak Anda

Dalam masyarakat yang dikendalikan konsumerisme dan nilai-nilai media yang tidak Anda setujui, bagaimana Anda dapat menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan anak-anak Anda? Berikut adalah 10 gagasan yang dapat menolong Anda.

1. Ceritakan Kisah Hidup Anda Dan Ajarkan Nilai Hidup Melalui Kisah Tersebut

Anak-anak senang mendengar cerita tentang masa kecil Anda. Tenunan dalam beberapa dilema moral, dan Anda punya peluang besar untuk mengajarkan nilai-nilai kepada mereka. Kisah hidup sangat efektif diceritakan pada saat tidur, ketika hanya ada sedikit ganguan. Mereka tertidur dengan kisah yang masih berputar-putar di kepala mereka.

2. Hidupi Kehidupan Anda Seturut Dengan Nilai-Nilai Yang Anda Ajarkan

Anak-anak belajar dengan meniru, terutama pada usia muda. Mereka sangat mahir dalam melihat keselarasan antara apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan. Jangan berikan sinyal yang membingungkan; ikuti nilai-nilai hidup Anda setiap saat.

3. Tanamkan Nilai-Nilai Agama, Iman Dan Spiritualitas Anda

Tampaknya sangat penting untuk membiarkan anak Anda tahu bahwa mereka tidak sendirian. Bimbing Anak Anda sejalan dengan iman dan kepercayaan Anda yang akan menguatkan nilai hidup mereka, dan sebagai orangtua Anda meletakkan pondasi bagi kehidupan mereka kelak.

4. Perhatikan Siapa Lagi Yang Mungkin Mengajarkan Nilai Kepada Anak Anda

Kenali guru, pelatih maupun teman-teman anak Anda. Siapapun yang menghabiskan waktu dengan anak Anda mungkin dapat mempengaruhi mereka. Kenali nilai dan kepercayaan mereka juga.

5. Tanyakan pertanyaan kepada Anak yang Dapat merangsang Dialog mengenai Nilai Hidup

Memberitahu anak Anda nilai seperti apa yang harus mereka miliki tidaklah terlalu efektif, terutama ketika anak Anda beranjak dewasa. Tanyakan kepada mereka pertanyaan yang membuat mereka ‘penasaran’ yang akan diikuti dengan diskusi yang mengarah pada nilai. “Apa yang kamu pikirkan mengenai perkelahian itu?” akan menjadi jauh lebih efektif daripada Anda mengatakan, “Dia seharusnya tidak memulai perkelahian itu!”

6. Bicarakan Nilai Kepada Mereka Dengan Cara Yang santai Dan Mudah

Tidak ada yang dapat mengubah anak-anak Anda lebih daripada mengajarkan nilai kepada mereka setelah mereka membuat kekacauan! Bicara kepada mereka saat semuanya sedang santai, dan lakukan secara terbuka. Hindari menggunakan “nada menggurui” yang hanya membuat anak Anda ingin berlari ke pintu.

7. Batasi Pengaruh Televisi Dan Video Game

Salah satu cara untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak Anda adalah dengan menunjukkan kepada mereka apa yang Anda hindari. Perusahaan-perusahaan akan menghabiskan jutaan rupiah untuk menayangkan iklan dan mencoba menyakinkan anak-anak Anda bahwa mereka akan merasa lebih baik jika mereka mengenakan pakaian yang tepat, dll. Jika Anda ingin menunjukkan kepada mereka ada cara yang lebih berharga untuk menghabiskan waktu Anda, batasi diri Anda juga untuk menonton televisi.

8. Libatkan Anak Anda Dalam Membantu Orang Lain

Anak-anak mempelajari nilai ketika mereka mengalaminya. Biarkan mereka memiliki pengalaman untuk membantu orang lain dengan menyumbangkan sebagian uang jajan mereka kepada yang membutuhkan, atau terlibat dalam kegiatan amal. Saat anak Anda melihat apa yang terjadi saat mereka melakukannya, sebuah nilai penting akan dibentuk untuk seumur hidup mereka.

9. Miliki Percakapan Mengenai Nilai Yang Sering Dalam Rumah tangga Anda

Jangan membuat kesalahan dengan hanya membicarakan nilai ketika ada yang salah. Anak Anda perlu mendengar nilai Anda yang selalu tercermin dalam percakapan Anda. Ini merupakan cara lain bagi mereka untuk mengetahui bahwa hal itu penting.

10. Miliki Harapan Tinggi Untuk Sistem Nilai Anak Anda

Anak Anda cenderung naik ke tingkat harapan Anda. Sistem nilai mereka seringkali mencerminkan sistem niai Anda, sepanjang Anda terus mengharapkan mereka untuk menjadikannya sebagai bagian penting dari kehidupan mereka. Saat anak Anda membuat sebuah keputusan, minta mereka untuk mempertimbangkan apakah keputusan mereka sejalan dengan sistem nilai mereka sendiri.

Sumber : saidaonline/jawaban.com

Ayah Vs Ibu Dalam Mendisiplin Anak

Orangtua tidak selalu sepakat mengenai cara yang tepat untuk mendisiplin anak, sehingga seringkali muncul perdebatan dengan anak, seperti “Tetapi kata mama!” atau “Tapi sama papa boleh!” Sangatlah penting bagi keluarga Anda, untuk mencoba dan berperilaku konsisten dengan gaya pengasuhan Anda.

Banyak orangtua yang memiliki cara yang berbeda untuk mendisiplin anak mereka. Bahkan hal ini seringkali menimbulkan perdebatan orangtua di hadapan anak-anaknya. Lalu apa yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah terjadinya hal ini?

Saat orangtua memiliki gaya pendisiplinan yang berbeda, hal ini pasti akan menimbulkan ketegangan dan perdebatan. Ketegangan dapat terjadi kapan saja bila dua orang atau lebih bekerja sama untuk suatu proyek namun setiap pihak memakai pendekatan yang berbeda.

Mengasuh anak juga memiliki kemiripan dengan kerjasama lainnya. Setiap orang membawa pola pengasuhan yang telah dipelajari dan dihadapinya sepanjang hidupnya. Sebagai orangtua, kita dipengaruhi oleh pendekatan disiplin yang kita alami saat tumbuh dewasa, dan kita cenderung menerapkan pendekatan disiplin itu ke anak-anak kita tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan pasangan kita.

Bayangkan sebuah tim baseball yang bersemangat untuk memenangkan sebuah pertandingan, tetapi dipandu oleh dua orang pelatih yang memiliki aturan yang berbeda dan informasi yang saling bertentangan. Bayangkan ketegangan dan reaksi dari para pemain saat mereka menyaksikan para pelatih bertengkar. Ketika Anda dan istri bertengkar di depan anak-anak, Anda mungkin tidak menyadari bagaimana mereka akan terpengaruh. Ada anak yang mungkin akan belajar “beginilah cara yang seharusnya untuk menyelesaikan konflik”. Anak yang lain mungkin akan belajar bagaimana menguasai dan melawan pasangannya, yang mungkin akan menyebabkan lebih banyak kebingungan dan kesusahan di dalam keluarga.

Hal yang perlu digasrisbawahi adalah Anda dan istri sebagai orangtua harus selalu berusaha berada di halaman yang sama. Itulah cara terbaik untuk berhenti berdebat dengan adanya anak Anda yang menyaksikan.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:

  1. Menyetujui sinyal yang dapat mengingatkan Anda berdua bahwa percakapan telah cukup panas dan perlu dihentikan.
  2. Buatlah komitmen baik untuk menghormai dan bertindak berdasarkan sinyal tersebut. Anda mungkin akan meninggalkan pertengkaran dan sepakat untuk memiliki waktu menenangkan diri untuk sesaat. Atau atur waktu untuk kembali mendiskusikan pendapat Anda yang berbeda. Atau tuliskan apa yang Anda rasakan dan bagikan kemudian pada pasangan Anda, agar ia dapat memahami dasar dari pendekatan disiplin Anda.
  3. Buatlah ‘buku aturan’ keluarga Anda sendiri. Tulislah secara jelas, dapat diterima, dan dapat dilakukan (baik oleh orangtua maupun anak-anak) mengenai perilaku mana yang dapat diterima dan yang tidak. Keluarga Anda, sebagaimana tim baseball, akan menjadi lebih sukses jika Anda memiliki panduan yang jelas.
  4. Pertimbangkan untuk mengikuti kelas pengasuhan bersama. Dengan cara demikian Anda memiliki pengalaman pengasuhan umum yang dapat Anda gambarkan. Dengarkan bagaimana orang lain mengasuh anaknya (dan kenapa) dapat memberikan perspektif baru untuk apa yang Anda inginkan bagi keluarga Anda sendiri. Meskipun kita telah belajar bagaimana menjadi orangtua dari orangtua kita, sebagai orang dewasa kita akan mendapatkan manfaat dengan mempelajari ketrampilan yang baru.
  5. Carilah pihak ketiga yang profesional jika Anda tidak dapat menemukan cara untuk bekerjasama di area dimana Anda ingin berkembang. Terkadang perspektif luar akan membantu kita memahami alasan-alasan yang mendasari perselisihan.
  6. Ingat kesuksesan Anda. Selama pernikahan, Anda dan istri tanpa diragukan lagi pasti berhasil bernegosiasi dalam berbagai situasi – dimana masing-masing dari Anda melepaskan dan mengambil sesuatu sampai menemukan jalan tengah. Anda juga bisa sukses mengakhiri perdebatan di depan anak-anak jika memang menginginkannya. Hal ini memang tidak akan menjadi mudah, namun akan bermanfaat. Dan anak Andalah yang akan menjadi pemenang utamanya.

Setelah mengatakan semua itu, sangatlah penting untuk tidak berlebihan dalam mencoba menghindari pertengkaran. Setelah percekcokan kecil di hadapan anak-anak – dan menyelesaikannya secara damai – dapat benar-benar bermanfaat bagi mereka; karena hal itu menunjukkan merupakan suatu hal yang mungkin untuk berselisih pendapat dengan orang yang Anda kasihi, dan hubungan itu tidak akan berakhir hanya karena orang bertengkar satu sama lain.

Sumber : sheknows.com/jawaban.com

Berkonfrontasi Secara Positif Dengan Buah Hati Anda

Tanya: “Apa yang kamu ingin ubah dari hubunganmu dengan orangtuamu?”

Jawab : “Kalau ayahku marah, dia akan berteriak. Begitulah cara dia dulu dibesarkan, dan meskipun dia berusaha untuk mengendalikan dirinya, tetap saja dia terus melakukannya.” (Katie H., 15 tahun).

Apakah Anda ingin berkonfrontasi dengan baik? Kedengarannya seperti mustahil bukan? Tapi percaya atau tidak, ada beberapa langkah yang dapat membantu Anda berkonfrontasi secara tepat dengan anak remaja Anda. Seperti apa konfrontasi yang baik itu? Konfrontasi yang baik adalah konfrontasi dimana Anda mengatasi permasalahan yang terjadi dengan cara yang lebih memulihkan, daripada memperlebar jurang dalam hubungan Anda dengan anak Anda.

Konfrontasi yang baik melibatkan komitmen untuk memecahkan suatu konflik. Prosesnya dimulai dengan mendiskusikan masalah atau ketidaksetujuan dan berakhir dengan solusi yang dapat dilakukan, sebuah kompromi, atau rencana tindakan tertentu. Untuk Anda yang pernah mengalami sakitnya bertengkar dengan anak remaja Anda, konfrontasi yang baik mungkin kelihatannya mustahil. Biarkan saya meyakinkan Anda bahwa konfrontasi yang baik bukan saja mungkin, tapi ini merupakan cara yang positif untuk semakin mempererat hubungan Anda dengan keluarga.

Konfrontasi yang baik ditentukan sejak awal mulanya, dengan kata lain, direncanakan. Konfrontasi yang baik tidak terjadi begitu saja saat kemarahan menyala dan memuncak, namun pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Terjadi saat Anda meyakinkan kembali bahwa Anda mencintai mereka sebelum membahas masalah yang terjadi. Konfrontasi yang baik berarti Anda dan anak remaja Anda akan sama-sama punya kebebasan untuk berbicara tentang hal-hal yang penting bagi masing-masing dan Anda berdua telah sepakat untuk tidak menggunakan kata-kata yang kasar atau menghina.

Konfrontasi yang tepat harus melibatkan pendengar-pendengar yang baik, masing-masing sepakat untuk mengesampingkan tuduhan atau asumsi pribadi. Ketimbang menunjuk pada kekurangan pribadi (seperti “Kamu sembrono sekali!”), diskusikanlah solusi yang praktis (seperti “Mama ingin kamarmu dirapikan dua kali seminggu. Hari apa saja kamu punya waktu untuk membersihkannya?”).

Anak saya dan saya sama-sama dominan. Kemarahan saya membara, sementara dia meledak-ledak. Kami berdua sangat memperhatikan tentang isu-isu yang ada. Sekali kami menemui jalan buntu dan saya putuskan bahwa saat itu adalah saat yang tepat untuk konfrontasi yang baik. Kami mengalami konfrontasi yang buruk sehari sebelumnya. Saya kehilangan kendali, dia juga kehilangan kendali. Tidak ada solusi.

Kami berdua terluka dan marah. Saya menemuinya di halaman depan, di dekat kolam, saat udaranya sejuk. Saat kami berdiri di luar, rasanya begitu damai. Kami berdua sama-sama berhati-hati pada awalnya. Saya membiarkan Ryan tahu bahwa saya mengasihinya dan bahwa saya sangat menyesali kata-kata yang saya ucapkan sehari sebelumnya. Dia meresponinya dan mengatakan bahwa dia juga menyesal dengan kata-katanya. Saya berkata padanya bahwa saya mau mendengarkan apa yang mau dia katakan, dan memintanya untuk melakukan hal yang sama terhadap saya. Saya berjanji padanya bahwa saya dan dia akan berusaha menyelesaikannya bersama-sama dan menghasilkan jawaban.

Satu jam berikutnya kami berbicara. Saya mengatakan kembali kepadanya tentang hal-hal positif yang telah dia lakukan. Dia mengatakan bahwa dia benar-benar merasa perlu untuk mendengarnya dari saya. Saya mendengarkan sementara dia menceritakan rasa frustasinya terhadap beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya. Saya menjelaskan padanya bagaimana saya merasa tidak berdaya saat dia marah karena hal-hal kecil sementara saya tidak mengetahui apa yang salah. Saya memintanya untuk memberitahu saya kapanpun dia merasa disakiti sehingga saya bisa mendoakannya dan memberi semangat padanya. Dia memeluk saya dan memberitahu saya bahwa dia mengasihi saya. Kata-kata kemarahan dari hari sebelumnya terasa hilang begitu saja saat kami berdua duduk dan berbicara. Itu adalah konfrontasi terbaik yang pernah kami alami.

Seringkali, konfrontasi muncul sebagai ungkapan dari kemarahan yang akhirnya dapat membakar habis harapan dari komunikasi yang sehat. Ketika tekanan darah Anda menyentuh langit-langit kepala Anda, itu bukan saat yang terbaik untuk berkonfrontasi. Kata-kata Anda ucapkan saat itu bisa menghancurkan hubungan Anda dengan anak Anda lebih jauh daripada yang Anda sadari.

Pernyataan: “Mama saya tidak selalu mengucapkan kata-kata yang baik, dan saya benar-benar merasakan bagaimana kata-katanya itu mempengaruhi perasaan saya tentang diri saya sendiri.” (Annie T., usia 18 tahun).

Biarkan anak remaja Anda mengetahui bahwa Anda akan berbicara dengannya ketika Anda dan dia sudah sama-sama tenang, daripada membuang waktu yang berharga untuk mengacaukan hubungan Anda dengannya karena kemarahan yang meledak. Percekcokan dan pertengkaran yang berkelanjutan akan semakin membuat jarak antara Anda dan anak remaja Anda, dan jarak ini akan semakin membuat Anda sulit mendekatinya, begitupun sebaliknya. Tapi jika Anda melalui proses konfrontasi dengan baik, Anda mempunyai kesempatan untuk melihat situasinya dari sudut pandang anak Anda dan mengenalnya dengan lebih baik.

Pernyataan: “Orangtua saya dan saya bertengkar hampir setiap hari. Paling tidak ketika kami bertengkar itu berarti saya tidak perlu mengijinkan mereka mendekat pada saya.” (Eleanor T., usia 16 tahun).

Banyak orangtua merasa takut bahwa jika mereka memilih untuk melalui konfrontasi dengan baik dibanding menegakkan hukum, mereka akan kehilangan otoritas mereka. Ijinkan saya memberitahu Anda: Ketika Anda kehilangan kendali dan hubungan Anda sudah sampai pada tahap saling berteriak dan bertengkar, atau jika Anda harus menggunakan kekerasan fisik untuk membuat anak remaja Anda mematuhi kata-kata Anda, itu berarti Anda sudah kehilangan otoritas.

Sumber : cbn.com/jawaban.com

10 Hal Yang Perlu Menjadi Evaluasi Orangtua

Salah satu ketakutan anak-anak masa kini dari orangtua mereka adalah menjadikan urusan anak sebagai pekerjaan sewaktu-waktu atau nomor dua dan bukan yang utama.

Saat ini semakin jarang orangtua yang mau menghabiskan waktunya bersama-sama keluarga sebagai akibat kesibukan pekerjaan. Akibatnya kita seringkali terfokus pada perilaku anak-anak dan tidak pada perilaku yang kita miliki. Mengapa tidak melihat perilaku Anda dari persfektif anak-anak?

Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 100.000 anak-anak di ibukota, apa yang mereka paling inginkan dari orangtua mereka? Berikut 10 jawaban yang dapat dijadikan evaluasi bagi para orangtua:

1. Anak-anak ingin orangtua mereka tidak bertengkar di depan mereka. Anak-anak cenderung melakukan apa yang orangtuanya lakukan, tidak pada apa yang mereka katakan. Bagaimana Anda mengatasi perbedaan ini?

Apakah Anda tidak setuju melihat pertengkaran anak Anda? menyerang orang lain atau mempertahankan diri sendiri? Hati-hati apabila orangtua melakukannya, kemudian anak-anak akan belajar bagaimana mengatur marah dan menyelesaikan konflik dengan cara yang orangtua contohkan.

2. Anak-anak ingin orangtua memperlakukan setiap anggota keluarga sama. Memperlakukan anak sama bukan berarti memperlakukan mereka sama rata. Setiap anak memiliki keunikan dan masing-masing membutuhkan kasih sayang dan pengertian yang sama. Evaluasi hubungan orangtua dengan setiap anak.

3. Orangtua yang jujur. Pernahkah Anda para orangtua mengatakan sesuatu yang tidak jujur pada anak-anak? Orangtua mungkin tidak menyadari apa yang ia tengah contohkan pada anak-anaknya. Apakah orangtua mengatakan apa yang ia maksud adalah apa yang ia katakan?

4. Orangtua yang toleran pada orang lain. Ketika orangtua toleran pada orang lain, anak-anak akan belajar sabar dengan siapa aja yang berbeda dengan mereka. Dalam cara apa orang memberi contoh toleransi pada anak?

5. Orangtua yang ramah pada teman-teman mereka ketika berkunjung ke rumah. Jika kelompok teman dekat anak Anda sering berkunjung ke rumah, kemudian orangtua akan tahu dimana anak-anak berada selain berada di rumah dan sekolah. Pererat kebijakan pintu terbuka dan mengenal teman-teman mereka.

6. Orangtua yang membangun semangat bersama dengan anak-anak. Ketika anak-anak masuk dalam usia remaja, orangtua yang memperat semangat bersama akan memiliki pengaruh lebih besar pada anak mereka.

7. Orangtua yang mau menjawab pertanyaan anak. Pernahkah orangtua merasa bersalah ketika mengatakan, "Sekarang papa/mama sibuk, kita bicaranya nanti saja." Kemudian hal itu malah tidak pernah terjadi. Sisihkan waktu untuk menjawab pertanyaan anak dan ketika orangtua tidak mengetahui jawaban, akui dan tawarkan untuk mencari jawabannya.

8. Orangtua yang menanamkan disiplin ketika dibutuhkan tetapi tidak di hadapan orang lain. Jangan menanamkan disiplin di hadapan orang lain terutama di depan teman-temannya. Anak-anak menginginkan batasan tetapi jarang orangtua yang mau mengerti. Orangtua sebenarnya harus tahu kapan dan dimana menanamkan disiplin yang tepat.

9. Orangtua yang konsentrasi pada kelebihan dan kebaikan anaknya daripada kekurangannya. Lihat anak-anak sebagai potongan gambar puzzle yang tidak komplit dan konsentrasi untuk menggabungkan potongan puzzle menjadi gambar yang indah daripada menghilangakn potongan gambar tersebut. Buat daftar kelebihan-kelebihan anak Anda dan cari waktu yang tepat untuk menunjukkannya pada mereka.

10. Orangtua yang konsisten. Orangtua seringkali tidak konsisten tetapi berusahalah untuk konsisten. Keadaan tidak konsisten dapat merusak anak-anak. Anak-anak harus tahu cinta dan batasan Anda konsisten sehingga akan muncul rasa percaya pada orangtua.

Sumber : parenting.com/jawaban.com

Tips Membangun Hubungan Dengan Anak Adopsi

Mengadopsi seorang anak ke dalam keluarga merupakan salah satu momen yang paling menyenangkan dalam kehidupan setiap keluarga. Pastikan agar pengenalan anggota keluarga baru dari keluarga Anda dapat menjadi pengalaman indah yang positif baik bagi anak angkat Anda maupun anak kandung yang telah Anda miliki.

Memiliki ikatan dengan anak adopsi merupakan langkah penting untuk menjadi sebuah keluarga, terutama bila anak yang diadopsi masuk ke dalam sebuah keluarga yang telah memiliki anak biologis. Anda mungkin bersemangat menyambut anak baru Anda dengan menyambar anak adopsi ke dalam pelukan dan memintanya untuk bergabung ke dalam keluarga, namun kesalahan besar yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan segala hal itu dengan terburu-buru.

Menurut Dr. Scott Hatlzman, MD dari Brown University, “Memperkenalkan anak-anak kepada seorang anak adopsi bukanlah satu langkah kejadian, namun proses yang melalui serangkaian fase.”

Perubahan bisa menjadi sulit bagi semua orang, namun anak-anak dapat menjadi tangguh dengan dukungan yang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa proses ini merupkaan suatu hal yang positif ketika mendorong anak-anak biologis dan anak adopsi Anda memiliki hubungan dan saling terikat sebagai saudara.

1. Persiapan Waktu

Saat mengadopsi anak, pendekatan “Surprise!” kepada anak-anak biologis Anda bukanlah pilihan terbaik. Persiapkan anak biologis Anda untuk kedatangan tambahan anggota keluarga baru dengan membacakan buku-buku mengenai adopsi kepadanya, tekankan pentingnya anak biologis Anda dalam proses ini, dan selebihnya untuk membantu mengurangi kemungkinan timbulnya kebencian akibat perubahan besar dalam keluarga.

2. Waktu Bermain

Untuk membantu membangun hubungan emosional antara anak kandung dengan anak adopsi, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama dan memiliki waktu mereka sendiri. Setelah pengenalan awal, rencanakan tanggal khusus agar mereka dapat bermain bersama-sama, berjalan-jalan ke taman, berjalan-jalan ke taman, maupun aktivitas yang dapat mereka nikmati bersama untuk meletakkan landasan dan membangun hubungan saudara.

3. Fokus Satu – Satu

Semua orangtua ingin membuat anak-anak mereka merasa istimewa, dan menghabiskan waktu khusus dengan setiap anak kandung maupun anak adopsi Anda adalah kunci untuk memperkuat pesan ini. Bersaudara tidak berarti selalu melakukan segala sesuatu bersama-sama. Dengan melakukan hal ini akan membantu memberikan penekanan kepada peran masing-masing anak sebagai anggota keluarga inti dari keluarga Anda yang sedang berkembang.

4. Membangun Tradisi

Mengembangkan tradisi bersama di antara anak-anak kandung dan anak adopsi sangatlah penting. Baik itu melalui kegiatan mingguan maupun hobi bersama, berbagi pengalaman akan membantu mempromosikan ikatan dan keterikatan.

5. Mencari Dukungan

Adopsi merupakan sebuah pengalaman yang kompleks. Sebuah keluarga menyambut seorang anak menjadi anggota keluarga baru ke dalam rumah mereka mungkin membutuhkan dukungan luar dari pihak yang profesional dan berpengalaman menghadapi kasus adopsi dan pencampuran keluarga. Cobalah cari organisasi yang dapat membantu di daerah lokal Anda.

Perlu diingat bahwa membantu anak biologis Anda membangun ikatan dengan saudara baru mereka sama pentingnya dengan ikatan yang terjadi antara anak angkat dengan orangtua barunya. Jagalah agar jalur komunikasi tetap terbuka, dan berikan dorongan melalui hal-hal umum yang terjadi di antara anak-anak Anda. Penerimaan terjadi secara bertahap, dan hal itu memang normal. Namun menyatukan anak kandung dengan saudara adopsi mereka dapat memperkaya kehidupan setiap anggota keluarga. Dengan sedikit dedikasi dan kesabaran, keluarga Anda akan segera melupakan seperti apa keluarga Anda dahulu sebelum anak adopsi datang memberkati kehidupan Anda!

Sumber : sheknows.com/jawaban.com

Kumpulan Kata Bijak Yang Dapat Mengajar Anda Menjadi Orangtua Yang Baik

Salah satu cara saya untuk belajar adalah menemukan kata-kata bijak dan menerapkannya di dalam hidup saya. Banyak kata bijak yang telah saya temukan dan beberapa di antaranya saya buat sendiri berdasarkan pengalaman diri sendiri dan orang lain. Saya membagikan kumpulan kata bijak ini dengan rendah hati dan berharap orang lain akan menikmati saat membacanya dan belajar dari orangtua, keluarga dan juga kata bijak yang memberikan motivasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Tidak ada orangtua yang sempurna sehingga jadilah salah satu orangtua yang punya kekurangan dan juga kelebihan. – Sue Atkins

Anak Anda akan menjadi seperti Anda; jadi bersikaplah sebagaimana Anda ingin mereka bersikap. – David Bly

Berhentilah untuk berusaha membuat anak Anda sempurna, tapi teruslah mencoba untuk menyempurnakan hubungan Anda dengannya. – Dr. Henker

Orangtua perlu mengisi ember harga diri anak mereka dengan sangat tinggi sehingga seluruh dunia tidak mampu mengurasnya sampai kering. – Alvin Price

Saat anak Anda bertumbuh mereka mungkin lupa dengan apa yang Anda katakan, namun mereka tidak akan melupakan bagaimana Anda membuat mereka merasa dikasihi. – Kevin Heath

Berikan dorongan dan dukungan kepada anak-anak Anda karena anak-anak cenderung hidup dengan apa yang Anda percayai atas hidup mereka. – Lady Bird Johnson

Jika anak Anda memiliki kelemahan, ajar mereka untuk mengubahnya menjadi sebuah kekuatan! Satu-satunya kegagalan adalah tidak mencoba. – Kevin Heath

Anak-anak belajar integritas dari kita: “Integritas adalah apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan, dan apa yang kita katakan kita lakukan.” – Don Galer

Jika Anda ingin anak-anak Anda berkembang, biarkan mereka mendengar hal-hal baik yang Anda katakan mengenai mereka kepada orang lain. – Haim Ginott

Anak-anak sangat perlu tahu – dan mendengar dengan cara yang dapat mereka pahami dan ingat – bahwa mereka dicintai dan dihargai oleh ayah dan ibunya. – Paul Smally

Seni pengasuhan ibu adalah mengajarkan seni untuk hidup kepada anak-anak. – Elaine Heffner

Biarkan anak-anak Anda mengamati tindakan kebaikan Anda yang tidak mengenal tempat dan waktu, karena hal itu dapat menular. – Kevin Heath

Semua orangtua harus tahu bahwa: “Mereka yang mengenal kesabaran mengenal kedamaian.” – pepatah Cina

Berkomunikasi dengan anak-anak adalah jalan 2 arah, terkadang mereka hanya memerlukan kita hadir untuk mereka dan mendengarkan. – Kevin Heath

Ikatan yang menghubungkan keluarga Anda yang sejati bukanlah satu darah melainkan rasa hormat dan sukacita dalam kehidupan masing-masing. – Richard David Bach

Ketika Anda memberikan sedikit dari diri Anda untuk seorang anak, Anda memberikan sedikit dari diri Anda untuk masa depan mereka! – Kevin Heath

Anda memiliki banyak pilihan. Anda dapat memilih mengampuni ganti balas dendam, sukacita ganti putus asa. Anda dapat memilih bertindak dan bukannya bersikap apatis. – Stephanie Marston

Biarkan anak-anak Anda melihat Anda menolong orang lain dan tidak mengharapkan imbalan apapun. Hal itu bisa menular. – Kevin Heath

Sebarkan cinta kemanapun Anda pergi: pertama-tama di rumah Anda. Berikan cinta kepada anak-anak Anda, kepada suami atau istri, kepada tetangga di samping Anda. – Mother Teresa

Kebaikan kecil dan acak dapat membuat perbedaan di dunia dan di dalam kehidupan seseorang. – Kevin Heath

Cinta dan rasa hormat merupakan aspek yang paling penting dari pengasuhan, dan untuk semua jenis hubungan. – Jodie Foster

Berbagi adalah peduli – mengajar anak-anak kita untuk berbagi adalah mengajar mereka untuk berbelas kasihan dan mengasihi. – Kevin Heath

Jika Anda memiliki banyak, berikan kekayaan Anda. Jika Anda memiliki sedikit, berikan hati Anda. – pepatah Arab

Saat berbicara dengan anak, bukan tentang apa yang kita katakan tapi bagaimana kita mengatakannya! Perhatikan nada suara dan komunikasi non verbal Anda.

Saat berbicara dengan anak-anak saya, saya dapat membuat mereka mendengar lebih baik dengan tidak berbicara sambil memandang mereka di bawah, namun berbicara dengan mereka sejajar sambil menatap mata mereka. – Kevin Heath

Ujian karakter yang sebenarnya dari seseorang adalah bagaimana mereka memperlakukan orang lain yang tidak mereka butuhkan dalam kehidupan. – Lee Corso

Hadiah terbaik adalah memberikan dari hati Anda. – Kevin Heath

Sebagai seorang tentara saya bangga dengan hal itu, namun saya lebih bangga menjadi seorang ayah. – Jenderal Douglas MacArthur

Hadiah dan investasi terbaik yang dapat Anda berikan kepada anak Anda adalah waktu Anda. – Kevin Heath

Sangat penting untuk mengakui kesalahan Anda dan meminta maaf kepada anak Anda. Hanya dengan cara itu Anda akan membangun kepercayaan. – Kevin Heath

Pria, wanita maupun anak-anak, kita semua dapat memiliki dampak besar bagi orang-orang di sekitar kita. Kita dapat mengubah dunia, satu orang pada satu waktu! – Kevin Heath

Dorong anak-anak kita untuk bermimpi: “Imajinasi akan membawa kita ke dunia yang tidak pernah ada. Namun tanpa imajinasi kita tidak akan pergi kemana-mana.” – Carl Sagan

Jangan takut untuk memberikan tanggung jawab kepada anak-anak, hadirlah di sana untuk membimbing dan mendukung mereka, tidak hanya melakuan hal-hal bagi mereka. – Kevin Heath

Kehadiran lebih dari sekedar ada di sana. – Malcolm Forbes

Biologis menjadikan kita ayah dan ibu, apa yang ada di dalam hati menjadikan kita mama dan papa. – Kevin Heath

Sudah saatnya bagi orangtua untuk mengajar anak muda dalam keragaman dimana ada keindahan dan ada kekuatan. – Maya Angelou

Cinta adalah memberikan waktu dan perhatian yang tak terbagi kepada anak-anak Anda. – Kevin Heath

Cara paling pasti untuk memenangkan hati seorang anak adalah dengan menghabiskan waktu bersama dengan mereka. – Kevin Heath

Anda tidak memilih keluarga Anda. Mereka adalah karunia Tuhan bagi Anda. – Desmond Tutu

Pada akhirnya anak-anak tidak akan mengingat mainan mahal yang Anda belikan untuk mereka, namun mereka akan mengingat waktu yang Anda habiskan bersama dengan mereka. – Kevin Heath

Jika anak hidup dalam penerimaan dan persahabatan, ia belajar untuk menemukan cinta di dunia. – Dorothy Law Neite

Orangtua perlu mendengar sebanyak yang mereka harapkan dari anak-anak mereka: “Tugas pertama dari cinta adalah mendengarkan”. – Paul Tillich

Anak-anak belajar apa yang mereka hidupi. – Dorothy Law Neite

Pujilah anak-anak Anda secara terbuka, tegur mereka secara diam-diam. – W. Cecil

Lakukan ini setiap malam: “Selalu cium anak Anda di malam hari – bahkan jika mereka sudah tertidur.” – H. Brown, Jr

Orangtua juga membuat kesalahan, jangan coba sembunyikan atau menutupi hal itu dari mereka. Akui kesalahan itu dan ajar anak Anda dari kesalahan yang Anda buat. – Kevin Heath

Bagi saya, pengasuhan bicara tentang kepercayaan. Jika Anda tidak hidup dari apa yang Anda katakan atau lakukan, bagaimana Anda berharap anak-anak Anda akan mendengarkan Anda? – Kevin Heath

Apa yang saya sukai dari anak-anak adalah kemampuan bawaan mereka untuk mencintai tanpa syarat – kita semua dapat belajar dari hal ini. – Kevin Heath

Tips parenting: pujilah anak Anda akan suatu hal baik yang mereka lakukan saat mereka berpikir Anda sedang tidak memperhatikannya! – Kevin Heath

Jika anak-anak Anda mengagumi Anda, Anda telah sukses melakukan pekerjaan terbesar dalam hidup ini. – Unknown

Kata bijak terfavorit yang memiliki dampak terdalam dalam hidup saya adalah ini: Hiduplah sedemikian rupa sehingga ketika anak-anak Anda berpikir tentang keadilan dan integritas, mereka memikirkan Anda – H. Jackson Brown Jr.

Sumber : more4kids.info/jawaban.com

Hm…Apakah Anda Sudah menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak Anda ?

Meskipun berbicara dengan anak-anak kita sangatlah penting karena itu adalah cara mereka belajar, namun kita juga harus sadar bahwa kita perlu mendengarkan sudut pandang mereka. Hal ini sangatlah penting, karena tidak hanya mengembangkan bahasa dan kemampuan kognitif mereka, namun menjadi sebuah cara yang indah untuk tumbuh kembang harga diri mereka karena suara mereka didengarkan. Mendengarkan anak Anda secara serius merupakan salah satu cara penting untuk memiliki hubungan yang dekat dan terhubung dengan mereka.

Untuk memastikan apakah Anda seorang pendengar yang baik bagi anak-anak Anda, tanyakan ketujuh pertanyaan ini kepada diri Anda sendiri:

Apakah Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan anak Anda daripada mendengarkan?
Apakah Anda menyelesaikan kalimat yang belum selesai mereka ucapkan?
Apakah Anda menyela saat anak Anda sedang berbicara?
Apakah Anda telah merencanakan apa yang akan Anda katakan sebelum anak Anda selesai berbicara?
Apakah Anda memberikan jawaban maupun solusi kepada anak Anda daripada membiarkan mereka berusaha mengerjakannya sendiri?
Apakah Anda menanyakan pertanyaan tertutup atau pertanyaan terbuka? (Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang cukup dijawab dengan ya atau tidak.

Pertanyaan terbuka adalah menanyakan apa yang mereka ucapkan untuk membuka percakapan baru).
Apakah Anda telah bertanya kepada diri Anda di akhir hari, “Apakah saya telah benar-benar mendengarkan anak saya hari ini?”

Jika jawaban Anda atas perrtanyaan-pertanyaan ini membuat Anda berpikir bahwa Anda perlu lebih mendengarkan anak-anak Anda, merupakan sebuah langkah besar bagi Anda untuk memastikan kedekatan yang penuh kasih dengan anak-anak Anda dan sebuah kesempatan yang Anda berikan kepada mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Pendapat dan ide-ide mereka akan didengarkan dan mereka akan benar-benar menjadi bagian dari pembuat keputusan dalam keluarga Anda. Sebuah hadiah luar biasa yang Anda berikan bagi mereka!

Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini membuat Anda berpikir bahwa Anda telah mendengarkan anak-anak Anda dengan baik, selamat. Anda telah memberikan awal yang baik kepada mereka sehingga mereka mampu mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka yang dapat menjadi kontribusi dalam diskusi keluarga.

Intinya adalah mendengarkan anak-anak Anda secara serius merupakan hal yang sangat penting dan sebagai orangtua kita harus sadar akan hal itu. Kita dapat mendengarkan anak-anak kita dengan mulut yang tertutup dan hati yang terbuka, untuk membebaskan anak-anak kita mengekspresikan siapa diri mereka yang sebenarnya dalam setiap kesempatan.

Sumber : saidaonline/jawaban.com

Jangan Anggap remeh waktu Pribadi Bersama Remaja Anda

Remaja membutuhkan orangtua mereka untuk merasakan kasih sayang yang murni. Orantua masih menjadi pribadi yang signifikan dan mendasar bagi kehidupan mereka, dan anak remaja masih membutuhkan sumber kasih sayang dan dukungan dalam kehidupan mereka, terutama dengan perubahan yang mereka alami. Namun, saat anak kita beranjak menjadi seorang remaja, seringkali kita malah kehilangan koneksi dengan mereka, koneksi yang telah kita bangun saat mereka masih anak-anak.

Beberapa orangtua merasa ‘berkabung’ secara mendalam atas hilangnya hubungan ini, namun sebenarnya Anda tidak ‘kehilangan’ anak remaja Anda. Jauh di dalam hatinya ia masihlah anak kecil yang Anda kenal, namun saat ini ia sedang kembali mempelajari kehidupan dan dunia. Ia sedang membangun identitas dan individualitasnya sendiri, terpisah dari orangtuanya.

Sebuah cara yang sangat ampuh untuk membangun hubungan dan mendapatkan kembali anak remaja Anda adalah dengan menyediakan ‘waktu spesial’, waktu pribadi bersamanya. Hal ini mungkin berupa waktu khusus hanya antara Anda dengannya, tanpa saudaranya yang lain maupun anggota keluarga lain bersama dengan Anda. Perlakuan ini bisa berupa pergi keluar seharian bersamanya, makan di luar, atau kegiatan lainnya. Berikut adalah beberapa point terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menjalani hal ini:

1. Saat mengatur waktu khusus ini, sangat penting bagi Anda untuk menepati janji Anda. Setelah janji dibuat dan tanggal telah ditetapkan, Anda harus menepatinya. Melanggar janji benar-benar dapat merusak kepercayaan anak Anda atas Anda dan ia mungkin dapat menafsirkan hal ini bahwa waktu khusus ternyata tidaklah penting bagi ayah atau ibunya, atau bahwa Anda tidak benar-benar ingin melakukannya. Jadi saat mengatur waktu khusus ini, pastikan bahwa waktu yang Anda tetapkan sangat realistis dan dapat ditepati sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya masalah yang membuat Anda kesulitan menepati janji.

2. Tunjukkan pada anak remaja Anda bahwa Anda benar-benar ingin menghabiskan waktu bersamanya. Pastikan agar ia melihat hal itu. Kegembiraan Anda menantikan waktu khusus bersamanya akan memperlihatkan kepadanya betapa berartinya kebersamaan itu bagi Anda.

3. Biarkan anak remaja Anda memilih apa yang akan Anda lakukan bersama-sama. Ini adalah saat ketika anak remaja Anda dapat melakukan apa yang diinginkannya bersama dengan Anda. Ini adalah hari spesial baginya. Ikuti apa yang ia katakan, dan berikan kebebasan kepadanya untuk memilih.

4. Saat keluar bersama, rileks dan nikmati diri Anda sendiri. Berikan diri untuk membebaskan dan mendengarkan anak remaja Anda. Jangan bahas topik yang menyakitkan. Hindari topik yang pernah Anda bawa sebelumnya dan menimbulkan respon yang negatif. Waktu khusus bicara tentang memutuskan hubungan dengan kebiasaan yang lama dan kembali membangun hubungan dengan pribadi nyata yang berada di balik anak remaja Anda.

Di luar waktu khusus ini, anak remaja Anda dapat memperoleh rasa kedekatan dan kepedulian yang akan membangun kepercayaan diri mereka dalam kemampuan mereka untuk berpikir, untuk mengasihi, dan untuk belajar. Anda dapat membangun kenangan yang indah baik bagi Anda maupun bagi anak remaja Anda, kenangan yang akan tersimpan sepanjang hidupnya, dan tentu saja, membangun hubungan yang dekat dengan anak remaja Anda akan sangat bernilai saat ia merasa tidak aman maupun sedang bingung.

Sumber : saidaonline/jawaban.com