Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Buku Harian Tanah Liat

Dulu aku dipandang kotor, bercampur dengan air hujan, dan ada orang tua yang melarang anak-anaknya bermain denganku. Kata mereka aku sumber penyakit.

Tapi suatu hari ada seseorang yang mengambilku, tangan kotornya melemparkan aku ke sebuah roda berputar. Kemudian dia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. "Stop! Stop!" aku berteriak, tapi orang itu berkata, "Belum!" Lalu dia mulai meninjuku berulang-ulang. Lebih buruk lagi, setelah itu dia memasukkan aku ke dalam perapian. "Panas! Panas!" teriakku dengan keras. "Stop! Cukup!!" teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, "Belum!"

Akhirnya dia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku menjadi dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku... Ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda, dan dia mulai mewarnai aku. Asapnya membuatku sangat mual. "Stop! Stop!" aku berteriak. Wanita itu berkata, "Belum!" Lalu dia memberikan aku kepada seorang pria dan aku dimasukkan lagi ke dalam perapian yang bahkan lebih anas dari sebelumnya! "Tolong! Hentikan semua ini!" aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku, dia terus membakarku.

Setelah beberapa saat aku dibiarkan menjadi dingin, seorang wanita mengangkatku dan menempatkan aku di dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali, aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna saat aku melihat diriku.

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yak 1:2-4)

Jika Anda sedang menghadapi berbagai ujian hidup, jangan kecil hati dan jangan putus asa. Dia sedang membentuk Anda. Proses itu memang tidak nyaman dan kadang menyakitkan, tapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda dan mendandani Anda sebagai mempelaiNya.

Sumber : www.jawaban.com

Percakapan Tuhan Dengan Si Kecil

Suatu ketika ada seorang bayi yang siap dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku  ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana ?"

Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu." Si kecil bertanya lagi, "Tapi disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia. Tuhanpun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan selalu membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai ?

Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membisikkan kata-kata yang paling indah , dia akan selalu sabar di sampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia. "Si kecil bertanya lagi, "Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan ?"



Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa. "Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku ?

Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu. "Namun, si kecil malah sedih, "Ya Tuhan, aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.

Tuhanpun menjawab lagi, "Malaikatmu akan mengajarkanmu keagunganKu dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat padaKu. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat wajahKu. Walau begitu, Aku akan selalu berada di sisimu."

Hening, kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi  terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku ... "

Tuhanpun kembali menjawab. "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan : Ibu ..."

Fotoku Di Meja Tuhan

Seorang artis pencandu obat-obatan dan divonis oleh dokter bahwa dia terkena virus HIV, kini tergolek sekarat di rumahnya. Seorang teman datang untuk menghibur dan mencoba menguatkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuat sang artis ini telah membutakan nya sehingga dia merasa sangat putus asa. "Aku berdosa', katanya. "Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa aku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka."

Temannya ini meihat ada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu dengan figura indah di atas meja kecil di samping tempat tidur sang artis. Lalu dia bertanya,"Foto siapa ini?"

Mendengar pertanyaan itu, si artis bangkit semangatnya dan menjawab dengan antusias, " Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki."

"Apakah kamu akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan atau apakah kamu memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan. Apakah kamu masih menyayanginya?", tanya sang teman.

"Tentu saja," jawab sang artis. "Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti ini?"

"Saya ingin kamu tahu bahwa Allah juga punya foto dirimu di atas mejanya."

Sang artis tersentak. Sudah lama ia tidak mendengar kata Allah dan bahkan tidak pernah mengucapkannya.

Saudara, mengapa kita sering menghakimi diri kita sendiri dengan tuduhan-tuduhan yang kejam, dengan pikiran-pikiran yang jelek? Kalau kita saja menghakimi diri sendiri seperti itu, bagaimana dengan orang lain? Apakah kita lupa, bahwa kita ini milik kepunyaan Allah? Apakah kita lupa pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuktikan kepada kita bahwa kita ini berharga dan mulia. Kita sangat sangat dikasihi-Nya. Seburuk apapun kesalahan dan pelanggaran kita, Allah mau mengampuninya. Kasih-Nya menutupi semuanya. Kasih-Nya tulus, yang dibuktikanNya dengan datang sebagai Bayi kecil, kemudian Dia mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita dan menguduskan kita sekali untuk selamanya. Dia bukan hanya mempunyai foto diri kita, tapi juga keseluruhan hidup kita. Kita harus bersyukur karena kita terpahat ditanganNya.

(Sumber : Buku Hikmat Dari Tuhan Tentang Kehidupan)
www.jawaban.com

Dosa Adalah Dosa, Bukan Sekedar Masalah

Orang-orang Eskimo mempunyai cara yang ampuh untuk melumpuhkan beruang kutub, yaitu dengan menggunakan sebilah pedang yang kedua ujungnya sangat tajam. Pedang itu dilumuri dengan darah, kemudian setelah itu langsung dicuci. Setelah dicuci, pedang itu dilumuri kembali dengan darah dan dicuci lagi. Begitu seterusnya sampai tercium bau darah yang sangat menyengat dari pedang itu, kemudian pedang itu diletakkan di tempat di mana beruang kutub sering lewat.

Bau darah yang menyengat itu akan membawa beruang mendekat kepada pedang itu, sehingga ia akan menjilatinya terus-menerus. Beruang itu tidak menyadari adanya darah yang mengalir di ujung lidahnya sendiri, yang terluka oleh ujung pedang yang tajam. Beruang itu terus saja "menikmati kenikmatan" dalam menjilati darahnya sendiri.

Tidak berapa lama kemudian, beruang yang gagah perkasa itu pun roboh karena kehabisan darah.

Begitu juga dengan kehidupan kekristenan, yang tidak dapat dikalahkan oleh apapun juga, dihambat semakin merambat, dijepit semakin melejit, dan ditungkup semakin meletup. Tetapi ada satu hal yang bisa merobohkan dan menghancurkan kehidupan iman kita yaitu dosa. Karena itu, untuk meraih kehidupan berkemenangan, kita harus radikal dalam menyatakan kebenaran Firman Allah - Dosa adalah dosa, dosa bukan sekedar masalah.

Sumber : www.jawaban.com

Perlombaan Saat Matahari Terbit

Setiap pagi di Afrika, seekor rusa bangun. Ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singa tercepat. Jika tidak, ia akan terbunuh. Setiap pagi seekor singa bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari cepat daripada rusa terlamban. Jika tidak, ia akan kelaparan. Tidak penting apakah Anda sang rusa atau sang singa, saat matahari terbit, Anda sebaiknya mulai berlari.

Ide terhebat di dunia sekalipun, jika tidak ditindaklanjuti tidak akan berarti apa-apa.

Barang siapa menginginkan segelas susu, hendaklah jangan hanya duduk di onggokan rumput di tengah padang menunggu hingga seekor sapi perah menghampirinya.

Sumber : Curt S. Grant dalam www.jawaban.com

Bapak Nelayan Tua Buruk Rupa

Rumah kami langsung berada di jalanan dari pintu masuk klinik RS John Hopkins di Baltimore. Kami tinggal di lantai bawah dan menyewakan kamar-kamar di lantai atas untuk pasien-pasien yang tak bisa diterima di klinik.

Di satu siang hari di musim panas ketika saya sedang menyiapkan makan malam, ada suatu ketukan di pintu. Saya membukanya lalu melihat seorang pria yang terlihat sangat buruk. Mengapa, ia nyaris lebih tinggi sedikit dari anakku yang berusia delapan tahun, pikirku ketika menatap tubuh yang bungkuk dan menciut itu. Tetapi hal yang membuat menjijikkan adalah wajahnya - pendek sebelah dikarenakan membengkak, merah, dan kasar.

Meskipun begitu suaranya terdengar ramah sebagaimana ia katakan, "Selamat petang. Saya datang untuk mencari tahu apakah Anda mempunyai satu kamar yang bisa disewakan untuk satu malam. Saya datang untuk perawatan di pagi ini dari pantai timur, dan tidak ada bus hingga pagi hari." Ia mengatakan kepada saya bahwa ia telah mencari untuk sebuah kamar semenjak tengah hari tetapi tidak berhasil, tampaknya tak seorang pun memiliki satu kamar saja. "Saya pikir itu dikarenakan wajah saya... Saya tahu itu terlihat mengenaskan, tetapi dokter saya mengatakan tinggal sedikit lagi perawatan..." Untuk beberapa saat saya ragu, tetapi kata-katanya selanjutnya menyakinkan saya: "Saya bisa tidur di kursi goyang di beranda. Bus saya akan berangkat di pagi hari."

Saya katakan kepadanya saya akan mencari tempat tidur, tetapi untuk beristirahat di beranda. Saya pergi ke dalam dan menyelesaikan menyiapkan makan malam. Ketika kami siap, saya bertanya kepada sang pria tua jika ia mau bergabung dengan kami.

"Tidak, terima kasih. Saya membawa cukup banyak." Dan ia mengangkat tas kertas coklat.

Ketika saya selesai membereskan piring-piring kotor, saya pergi keluar ke beranda untuk berbicara dengannya selama beberapa menit. Itu tidak membutuhkan waktu lama untuk melihat bahwa sang pria tua memiliki hati yang sangat besar yang menyesaki tubuh kecilnya. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia memancing menjadi nelayan sebagai mata pencaharian untuk menghidupi putrinya, kelima anak putrinya, dan suaminya, yang tanpa harapan pincang dikarenakan sakit tulang belakang. Ia tidak mengatakannya dengan cara mengeluh; malahan, setiap kalimat tutur katanya diucapkan dengan rasa terima kasih kepada Tuhan untuk setiap berkatNya. Ia mengucap syukur bahwa tidak ada rasa sakit yang dirasakan oleh penyakitnya, yang ternyata adalah penyakit kanker kulit. Ia berterima kasih kepada Tuhan karena memberikan kekuatan untuk tetap menjalankan hidup.

Saat tidur malam, kami menaruh kasur lipat di kamar anak-anak untuknya.

Ketika saya bangun di pagi hari, semuanya sudah terlipat dengan rapid an sangat pria sudah berada di luar di beranda. Ia menolak untuk makan pagi, dan sebelum ia pergi dengan busnya, dengan tergagap-gagap, seperti menanyakan pertolongan besar, ia berkata, "Bolehkan saya datang lagi dan menginap ketika saya harus menjalani perawatan? Saya tidak akan merepotkan Anda. Saya bisa tidur saja di kursi." Ia terdiam untuk sementara dan lalu menambahkan, "Anak-anak Anda membuat saya merasakan seperti berada di rumah. Orang-orang yang sudah dewasa terganggu dengan wajah saya, tetapi anak-anak tampaknya tidak memikirkan."

Saya mengatakan kepadanya ia sangat disambut untuk datang lagi.

Di perjalanannya selanjutnya ia tiba jam tujuh lebih sedikit di pagi hari. Sebagai hadiah, ia membawa sebuah ikan besar dan kerang-kerang terbesar yang baru saya pernah lihat dalam hidup saya. Ia katakana bahwa ia telah menyiapkan semua itu di pagi hari sebelum ia berangkat hingga pastinya semuanya baik dan masih segar. Saya tahu busnya berangkat pada pukul 4 di pagi hari dan saya bertanya-tanya kira-kira pada pukul berapa ia harus bangun untuk menyiapkan ini semua bagi kami.

Di tahun-tahun selanjutnya ketika ia datang untuk menginap dengan kami ada waktu dimana ia tidak membawa ikan ataupun kerang ataupun sayuran dari kebunnya. Tapi di lain waktu kami menerima paket dalam surat, selalu dengan pengiriman khusus; ikan atau kerang yang di-pak dalam satu boks dengan bayam-bayam atau muda segar, yang setiap daunnya dengan hati-hati dicuci. Mengetahui bahwa ia harus berjalan tiga mil untuk mengirimkan ini semua, dan mengetahui sedikitnya uang yang ia punya untuk memberikan hadiah-hadiah tersebut tentulah ini sangat berharga. Setiap saya menerima kiriman itu, saya terkadang teringat beberapa komentar dari tetangga sebelah kami setelah ia pergi di pagi pertama.

"Benarkah kamu mengizinkan dia menginap kemarin malam? Saya tidak menerimanya! Kamu bisa kehilangan penghuni dengan menaruh orang seperti itu!"

Mungkin kami memang kehilangan beberapa penghuni sekali atau dua kali. Tetapi hey! Jika saja mereka dapat mengenalnya, mungkin saja rasa jijik mereka akan lebih mudah untuk ditanggung. Saya tahu keluarga saya mengucap syukur untuk mengenal dirinya; dari dirinya kita belajar bagaimana menerima sesuatu yang buruk tanpa mengeluh dan kebaikan dengan pengucapan syukur kepada Tuhan.

"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16: 7)

Sumber : www.jawaban.com

Kisah Bambu & Pakis

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan, berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?

Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu" , kata-Nya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?". "Ya", jawabku. Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tapi, Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. "

"Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan.

Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. " "Tahukan engkau anak-Ku, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu. Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu. Tuhan berkata: "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis. Tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah. Saat mu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku.

"Engkau akan tumbuh sangat tinggi" "Seberapa tinggi aku harus bertumbuh?" tanyaku. "Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya. "Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya "Ya." Jawab-Nya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai."

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadap ku. Dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda. Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberikan pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Sumber : www.jawaban.com

Castella: Gadis Muda Pecinta Monster

Di antara teman-temannya sewaktu kecil, Castella memang yang terkecil, jadi jika di sekolah pun selalu ditempatkan di depan. Dan teman-temannya selalu menganggap dirinya adalah anak bawang. Ia suka dijahilin, oleh teman-temannya rambutnya suka ditarik-tarik. Oleh karena perlakuan teman-temannya itu, Castella merasa tidak enak. Ia merasa dirinya tidak ada harganya. Ia hanya bisa terdiam, karena ia merasa takut kepada teman-temannya yang jauh lebih besar dari dirinya. Ketika pulang ke rumah, ia hanya bisa masuk kamar dan menangis.

Sikap teman-temannya terhadapnya sering menimbulkan pertanyaan atas dirinya. "Mengapa saya berbeda dengan orang lain? Orang lain itu bisa main dengan banyak teman, sedangkan saya sulit untuk masuk bergaul dengan orang lain. Pikir saya dahulu, karena apa saya jelek, atau karena kecil... Atau karena hal lain...?"

Terkadang ia bingung, tetapi Castella berpikir mungkin ia memang seperti itu, maka itu ia sendirian saja. Ia suka bermain sendiri saja.

"Saya lebih suka menghabiskan waktu di kamar sendirian, main dengan apa yang ada di kamar saya. Saya bisa mengontrol apa yang saya inginkan sendiri," kisah Castella mengenai kesendiriannya dari semasa kecilnya.

Ibunda Castella yakni Berta berkisah, "Semakin hari semakin besar kekuatiran saya karena Castella semakin hari semakin besar juga dan semakin parah juga. Saya tidak mau Castella seperti anak yang terbelakang, saya mau dia maju dan berkembang."

Ibunya pun kerap memuji dirinya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri Castella. "Tetapi di pikiran saya, apa yang mereka katakan mengenai diri saya itu tidak benar. Karena saya lebih dengar apa kata orang itu bahwa saya anak yang aneh, anak yang berbeda, anak yang tidak layak untuk main-main bareng dengan mereka."

Akibat Kenangan Buruk Masa Lalu
Semuanya berawal ketika Castella masih kecil, ada peristiwa memilukan yang dialami Castella.
"Saking kesalnya saya... Saking jengkelnya saya... Saya pernah membawa Castella ke kamar mandi, dan menaruh dia di dalam bak mandi. Karena saat itu Castella menangis, menjerit-jerit tidak mau berhenti seperti anak yang kerasukan. Tanpa sebab yang jelas. Akhirnya saya lakukan itu karena saya bingung dan kesal," kisah ibunda Castella.

Castella sendiri mengisahkan respon dia dari pengalaman masa kecilnya, "Semenjak itu membuat saya males lagi untuk respek kepada orang tua. Apalagi untuk bercerita kepada orang-tua saya... Saya sudah tidak mau lagi."

Castella membuat benteng dalam hidupnya, menarik diri dari lingkungannya dan masuk kepada setiap gambar-gambar yang dibuatnya. "Pasti sosok gambar-gambar yang saya buat selalu monster-monster yang seram-seram, tidak suka yang cantik-cantik. Yang indah-indah itu kayaknya saya tidak pernah gambar seperti itu. Menurut saya yang indah itu, ya, monster."

Selama 15 tahun Castella menutup dirinya, berbagai usaha sudah dilakukan ibunya, namun Castella malah lebih menutup rapat-rapat dirinya.

Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang mendekati dirinya dan mencoba dekat dengan Castella. "Waktu kelas 2 SMA ketemu dengan orang-orang yang saya merasa diterima oleh mereka. Jadi waktu itu saya dibujukin untuk pergi main bareng. Awalnya tidak mau, tapi akhirnya saya coba untuk pergi. Tetapi lama-lama saya merasa diterima dan merasa nyaman juga akhirnya," kisah Castella.

Kisah Teman-teman Castella
"Anak ini tuh dulunya tidak bisa nyambung jika diajak ngobrol. Menakutkan buat banyak orang karena ia selalu jalan dengan kepala tertunduk dan rambut ke depan," kisah Syani, pembimbing rohani Castella.

Suatu ketika Castella diajak untuk mengikuti sebuah acara anak muda dan lewat acara tersebut Castella mulai terbuka terhadap lingkungannya. "Di situ dikasih tahu bahwa kita itu berharga. Seharusnya itu kita bisa menjadi orang-orang yang Tuhan telah tetapkan tujuan dalam hidupnya. Dari situ mulai terbuka bahwa ternyata yang selama ini saya pikirkan tentang diri saya itu salah. Kalaupun orang-orang tidak menghargai saya, tetapi Tuhan sudah sangat menghargai saya."

Selama 15 tahun Castella menjadi anak yang anti sosial, namun setelah memutuskan untuk berubah, kini kehidupan Castella semakin berwarna.

Ibunya berkisah, "Castella mulai punya teman. Kepercayaan dirinya mulai pulih. Bisa berkomunikasi dengan orang-orang lain."

"Kalau sekarang ia ada di beberapa majalah, ia suka difoto sebagai model," cerita David.

Castella berterima kasih, "Doa mereka yang membuat saya akhirnya bisa berubah juga."

Gambar-gambar yang dahulu melukiskan kesendirian Castella pun sekarang telah berganti menjadi gambar-gambar yang penuh dengan keceriaan.

"Ketika saya membuat karya, saya tahu sekali bahwa Tuhan semenjak lahir sudah memikirkan saya jauh sekali. Pasti luar biasa sekali," tutur Castella.

Ibunya pun menanggapi, "Buat saya pribadi saya belajar dari kehidupan Castella yang sekarang. Dia anak yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Anak yang menomor-satukan Tuhan."

"Peran Tuhan itu menjadi peran yang utama dalam kehidupan saya. Ketika saya mau maju saya tahu saya bersama Tuhan. Jadi jika saya bisa sampai saat ini seperti sekarang, saya tahu dan saya yakin sekali bahwa saya bisa karena Tuhan," kisah Castella. (Kesaksian ini ditayangkan 26 Juni 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Sumber kesaksian:
Castella Natalia
www.jawaban.com

Cawan Yang Terpecah

Dalam sejarah Turki, ada seorang sultan bernama Amurath, yang terserang penyakit parah. Ketika terbaring di tempat tidurnya, ia memerintahkan semua cawan kristal indah yang telah dikumpulkannya dari segala penjuru dunia dibawa kepadanya. Kemudian, ia memerintahkan agar semuanya dihancurkan. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab, "Saya sering minum berlebihan dari cawan-cawan kristal itu, dan karena itulah saya sakit. Saya berjanji tidak akan minum anggur lagi selama hidup saya, dan karena khawatir jika godaan cawan-cawan yang indah itu menghancurkan tekad saya, maka saya memerintahkan semua itu untuk dihancurkan."

Untuk mencapai kasih yang menyala-nyala kepada Tuhan, kita harus rela memecahkan semua "cawan narwastu" dalam hidup kita di mana tersimpan hal-hal yang indah dari hidup kita.

Mereka yang memberikan semua akan menerima yang terbanyak. Mereka yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati, selalu akan mengejutkan pengiring-pengiring Kristus yang dingin.

Orang-orang terbaik di dunia adalah mereka yang memecahkan diri mereka sendiri, dan mencurahkan hidup mereka sendiri bagi Tuhan.

Bila kehidupan dunia berakhir, mereka yang di dunia mengerang bersama Kristus, di surga akan menikmati sukacita dari Kristus.

Sumber : www.jawaban.com

Leslie Wexner: Aku Tahu Rahasia Para Wanita

Ia mengetahui Rahasia dari Victoria (Victoria's Secret, red). Menekan batasan-batasan (the limits, red) dengan The Limited. Mengendarai The Express untuk mengenakan ketenaran. Pionir sejati dari toko-toko pakaian spesial, lusinan dari konsep ritel Leslie Wexner telah digodok lebih dari 40 tahun terakhir tidak hanya menjadikan dirinya pria yang sangat kaya, tetapi juga telah menolong menciptakan sebuah ceruk pemasaran baru yang membuka jalur untuk usaha-usaha pemula berorientasi brand seperti Talbot's, The Gap, J Crew dan lainnya yang tak terhitung.

Wexner tampaknya memang terlahirkan untuk sebuah karir di "perdagangan khusus wanita." Setelah berimigrasi keluar dari Rusia, orang tua Wexner bekerja di beragam posisi industri garmen sebelum membuka toko pakaian wanita mereka sendiri di Columbus, Ohio, pada tahun 1951. Mereka menamakan toko tersebut dengan nama Leslie seperti nama putra mereka.

Awalnya, Wexner tidak terpikir untuk berkarir di ritel. Salah satu ambisi awalnya adalah menjadi seorang arsitek. Lalu ia pun bertumbuh dewasa, setidaknya sebagian adalah hasil dari tekanan ayahnya, Wexner menjadi sangat tertarik untuk menjalankan bisnisnya sendiri. Setelah lulus dari The Ohio State University dengan sarjana dalam administrasi bisnis, ia mulai menolong orang tuanya menjalankan toko keluarga. Pada waktu itu, toko Leslie menjalankan operasi bisnis yang sukses menjual segala tipe dari pakaian wanita. Tetapi Wexner mempercayai bahwa toko tersebut bisa lebih menguntungkan jika menspesialisasikan hanya berjualan pakaian olahraga. "Meskipun saya tidak mengerti fesyen, saya mengerti bahwa [pakaian olahraga] sering dipakai oleh teman-teman wanita saya," Wexner menjelaskan. [Pakaian olahraga] adalah jenis pakaian kami yang paling menguntungkan, dan perasaan saya bagaimana jika kamu mendapatkan uang dari menjual es krim coklat, mengapa menjual rasa lainnya?"

Setelah beberapa percobaan tak sukses untuk berbicara dengan ayahnya untuk men-stok pakaian olahraga, Wexner memutuskan untuk melakukannya sendiri. Dengan pinjaman $5.000 dari tantenya, ia membuka tokonya sendiri di Columbus pada tahun 1963, diberi nama "The Limited" karena ia membatasi stoknya untuk pakaian-pakaian wanita saja. Memutuskan untuk menjadikan usahanya sukses, Wexner menjalankan jadwal kerja yang melelahkan - sering tiba di toko pada pukul 7 pagi dan pulang di tengah malam.

Itu tidaklah berjalan lama hingga kerja keras Wexner dan strategi ritel uniknya mulai terbayar. Di tahun pertamanya, The Limited mencapai puncak penjualan pada $160.000, dan di akhir tahun keduanya, Wexner telah membuka lagi dua toko. Pada tahun 1965, Milton Petrie, ketua dari jaringan usaha besar toko-toko khusus wanita , terkesan dengan operasi milik Wexner yang ia tawarkan untuk membeli 49,5 persen dari operasinya. Tetapi Wexner ingin untuk menjalankan bisnisnya sendiri, dan tak ragu-ragu melemahkan tawaran Petrie. Tetap saja, Wexner memuji Petrie dengan menolong mengalahkan "mental penjaga toko"-nya dan mulai berpikir seperti seorang pengusaha untuk membangun jaringan beragam toko.

Sepanjang 1960an, The Limited mulai bertumbuh. Melirik untuk memperlebar operasinya di Ohio, Wexner menjadikan The Limited publik pada tahun 1969 untuk menghimpun uang untuk memperlebar usaha lebih lagi. Sepanjang masa itu, ia menjalin pertemanan dengan Alfred A. Taubman, seorang pengembang real estate yang spesialisasi di mall, yang selanjutnya terbukti menjadi kunci dari kesuksesan Wexner. Taubman mengajari Wexner pentingnya desain toko yang menarik dan menemukan lokasi-lokasi yang tepat untuk toko-tokonya. Terima kasih kepada pertolongan dan saran Taubman, pada tahun 1980an, toko-toko Wexner diperhitungkan sebagai pemimpin industri untuk tampilan toko.

Sebagaimana waktu dan selera berganti, kemampuan Wexner untuk selalu up-to-date dan mempertemukan memenuhi kebutuhan para kustomer-nya menjadikan dirinya satu langkah lebih maju dalam persaingan. Pada tahun 1980, banyak baby boomers yang masih remaja yang sangat menyukai pakaian olahraga yang telah menginspirasi toko-toko pertama Wexner mulai menaiki tangga perusahaan. Mereka masih menginginkan pakaian-pakaian nyaman dengan harga-harga beralasan, tetapi mereka juga menginginkan pakaian-pakaian berkualitas tinggi dan sebuah gaya yang merefleksikan tingkat kemapanan mereka yang baru.
Menyadari pentingnya untuk menjembatani desain-desain tersebut ke pasaran secepatnya yang memungkinkan, Wexner membeli Mast Industries untuk memproduksi line fesyennya, dan menyiapkan jaringan distribusi terkomputerisasi yang memampukan The Limited untuk mempabrikkan garmen-garmennya sendiri dan menaruh mereka di rak penjualan hanya dalam hitungan minggu. Sebagai hasilnya, The Limited bisa mengirimkan desain-desain baru ke toko-tokonya setiap beberapa minggu daripada bukannya secara musiman, sebagaimana standar industri pada masa itu.

Dengan The Limited berkembang sukses, Wexner mengubah perhatiannya ke jalur ritel yang lain. Pada tahun 1982, ia membeli dan mengembangkan baik jaringan usaha Lane Bryant dan Victoria's Secret; memulai sebuah jaringan toko pada tahun 1983, disebut Express untuk merangkul para pembeli muda, mengambil alih jaringan usaha 796-store Lerner yang nyaris bangkrut dan toko-toko Henry Bendel pada tahun 1985; juga membeli Bath & Body Works pada tahun 1985 untuk berkompetisi dengan The Body Shop milik Anita Roddick; meluncurkan baik The Limited Too untuk menjual pakaian anak-anak dan pakaian pria Structure pada tahun 1987, dan membeli Abercrombie & Fitch pada tahun 1988.

Di akhir era 1980an, Wexner tampaknya tak terhentikan. Tetapi terjadi pertemuan awan hitam. Resesi pada tahun 1990an menyebabkan penjualan menjadi datar. Lebih parahnya, selagi bisnis-bisnis intinya mulai mengendur, Wexner menjadi terpecah oleh mengejar hal-hal luar dari real estate hingga desain interior. Harga-harga saham plummeted dan para investor menaruh kambing hitam tentu saja di kaki Wexner.

Menyadari bahwa ia telah terlalu memaksakan dirinya sendiri, Wexner mulai membalikkan usaha-usaha bukan intinya untuk berkonsentrasi pada pakaian wanita, dan ia mengambil serangkaian saham buyback untuk meningkatkan nilainya. Pada tahun 1999, strategi-strategi tersebut mulai membuahkan hasil. Pada bulan Juni di tahun tersebut, The Limited Inc. dinyatakan sebagai salah satu firma yang paling bertumbuh cepat di Ohio oleh The Plain Dealer, dan pada bulan Agustus, harga-harga stok bangkit 11 persen.

Baik Wexner dan The Limited bisa mengembalikan kejayaan mereka kembali bisa dilihat. Tetapi faktanya - Wexner dengan sangat luar biasa mempengaruhi industri fesyen dan menunjukkan dunia korporat bagaimana kesuksesan bisa diraih dengan menaruh perhatian pada faktor-faktor pasar dan mengerti apa yang mendorong para pembeli untuk membeli produk-produk. Salah satunya yang pertama untuk menyadari ketertarikan pakaian olahraga yang terlihat smart, Leslie Wexner menolong menciptakan pakaian kasual yang gaya, terjangkau yang sekarang mendominasi pasar fesyen.

"Anda harus mengerti bahwa tak seorang pun harus membeli sesuatu... Setiap orang memiliki pakaian yang cukup di lemari pakaian mereka bahkan untuk 100 tahun ke depan. Maka masalahnya adalah untuk menciptakan sebuah permintaan untuk menstimulasi orang untuk membeli." - Leslie Wexner

Sumber : entrepreneur.com & www.jawaban.com

Michael Dell: Pria Muda Ajaib Di Dunia Komputer

"Anda tidak harus menjadi seorang yang jenius atau seorang visionaris atau bahkan seorang lulusan perkuliahan untuk menjadi sukses. Anda hanya membutuhkan sebuah framework dan sebuah mimpi." - Michael Dell

Michael Dell bukanlah satu-satunya pengusaha muda yang mengendarai booming komputer di akhir tahun 1980an dan awal 1990an dari keusangan menuju kejayaan. Seperti Rod Canion dari Compaq dan Steve Jobs dari Apple, Michael mengubah bisnis muda yang belum banyak pengalaman menjadi kerajaan komputer milyaran dolar. Tetapi tidak seperti Canion dan Jobs yang mengalami nasib buruk, yang kehilangan kendali atas ciptaan mereka ketika mereka bertumbuh, Michael telah menangani untuk tetap memegang kendali atas usaha maverick-nya dan menerima pengakuan unik untuk menjadi CEO terlama dalam industri komputer.

Mengikuti ide sederhana dengan menjual sistem-sistem komputer personal yang terkustomisasi langsung ke para kustomer ia dapat sangat mengerti kebutuhan-kebutuhan mereka dan menyediakan solusi-solusi komputer paling efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, Michael telah menjadikan Dell Computer Corp. Sebagai perusahaan pemimpin penjualan langsung sistem-sistem komputer.

Orang-tua Michael menginginkan ia menjadi seorang dokter. Tetapi sewaktu ia berada di masa sekolah menengah pertama, Michael terpaku pada komputer-komputer. Selagi kebanyakan teman-teman seangkatannya terpaku di bawah atap-atap mobil tua, Michael menyukai terpaku dengan Apple IIe-nya.

Untuk menyenangkan orang-tuanya, Michael terdaftar sebagai pra-mahasiswa kedokteran di Universitas Texas pada tahun 1983, tetapi tetap saja yang menjadi kegemarannya adalah komputer-komputer. Sepanjang semester pertamanya, Michael menghabiskan waktu luangnya membeli PC-PC lama yang perlu dibetulkan dari ritel-ritel lokal, lalu meng-upgradenya dan menjualnya dari kamar asramanya. Usahanya itu sukses, hingga akhirnya satu hari teman sekamarnya menumpuk inventarisnya yang semakin banyak dekat pintu kamar asrama mereka.

Michael menganggap itu sebagai satu tanda sudah waktunya untuk memindahkan bisnisnya yang berkembang dari kampus. Kedua orang-tuanya geram ketika ia mengatakan kepada mereka bahwa ia ingin drop out dari kampus, maka untuk menenangkan mereka, Michael setuju untuk kembali ke sekolah jika penjualan musim panas terbukti mengecewakan. Di bulan pertama bisnisnya, Michael menjual beberapa PC seharga $180.000. Ia pun tak pernah kembali lagi masa senior sekolahnya.

Selagi mencari jalan untuk memperlebar bisnis awalnya yang sedang bertumbuh, Michael menyimpulkan bahwa komputer dengan cepat akan menjadi sebuah komoditas, dan dengan komoditas-komoditas, apa yang paling penting adalah harga dan pengantarannya. Michael melihat bahwa cara tercepat untuk menerima kedua gol tersebut adalah dengan memotong perantara. Ia menyadari bahwa ia bisa membeli komponen-komponen dan merakit keseluruhan PC sendiri dengan harga lebih murah. Lalu ia bisa menjual setiap mesinnya melalui telepon langsung ke para pelanggan dengan 15 persen untuk membangun brand-nya. Teknik ini, yang selanjutnya dikenal sebagai "model penjualan langsung," dapat merevolusi industri dan menjadikan Michael Dell sebagai multi-milyuner dalam prosesnya.

Michael Dell yang berusia 19 tahun memakukan usaha bisnisnya PCs Ltd., dan perusahaan yang berbasis di Austin ini dengan cepat menjadi salah satu perusahaan yang bertumbuh paling cepat di negerinya. Daripada membanjiri pasaran dengan ratusan dari ribuan komputer "berkulit coklat yang tawar," perusahaan dapat berfokus pada apa yang terbaik - menciptakan mesin-mesin yang terkustomisasi untuk meng-order.

Strategi ini bekerja. Dalam operasinya di tahun pertama, PCs Limited menarik hingga lebih dari $6 juta dari penjualan, dan Michael dengan cepat mendapat reputasi sebagai "pria muda ajaib." Untuk membayar namanya yang semakin tenar, ia mengubah nama perusahaan menjadi Dell Computer Corp. pada tahun 1987. Penjualan terus berlanjut mengembang, mencapai puncak $159 juta pada akhir tahun 1988. Di tahun yang sama, Dell membuat sebuah penawaran awal publik yang meraup $30 juta, dan sekitar $18 juta-nya masuk langsung ke kantong Michael.

Bagi banyak pengusaha awal, itu bisa menjadi sinyal puncak bahwa sudah waktunya untuk berpindah ke petualangan selanjutnya yang menjanjikan. Tetapi dalam pikiran Michael ia baru saja mulai. Ia sekarang mengatur pandangannya untuk mengambil alih pemimpin industri IBM, mengatakan kepada para stafnya bahwa kata pertama dari putrinya yang baru lahir adalah "Daddy, kill IBM." Teknik ini mendapat responm dan penjualan Dell melompat pada lebih dari $800 juta pada tahun 1991. Pada tahun 1992, Michael menyiapkan sebuah gol untuk melewati $1,5 milyar di akhir tahun tersebut. Selalu melewati pencapaiannya, Michaell mendapatkan gol-nya dan lalu, penjualan pun meroket hingga $2juta milyar. Tetapi di tengah kesuksesannya, ada awan-awan mendung yang bertemu di langit-langit.

Pertumbuhan perusahaan melangkah terlalu cepat bagi si pengusaha muda untuk menanganinya. Pada pertengahan 1993, Dell Computer Corp. terlihat berada di luar kendali. Harga-harga saham terpantul dari $49 pada Januari 1993 menuju sekitar $16 pada bulan Juli. CFO dari Dell pun resign, meninggalkan kekosongan manajemen. Dan yang terburuknya, Michael membongkar semua merek baru dari komputer-komputer notebook dikarenakan produksi yang miskin dan dipaksa untuk duduk di atas sisi dari segmen yang bertumbuh cepat dari pasar PC untuk lebih dari 12 bulan.

Michael menyadari bahwa ia perlu untuk melakukan sesuatu - dan melakukannya dengan cepat. Solusinya adalah mencari para manajer yang lebih tua berpengalaman untuk menolongnya mengambil kendali dari juggernaut-nya yang berusia 9 tahun. Pertama ia membawa Mort Topfer, eksekutif musiman dari Motorola, untuk menangani operasi sehari-hari. Selanjutnya ia memanfaatkan talenta-talenta Kevin Rollins, sebuah pakar organisasi dari Bain and Co., untuk menjalankan operasi-operasi pekerja Amerikanya. Dan, mungkin saja kudetanya yang paling penting, Michaell mencuri desainer Apple Powerbook yakni John Medica.

Dalam 12 bulan penyusunan perusahaan sangatlah benar, dan di tahun selanjutnya keuntungan-keuntungan pun mendaki hingga $149 juta. Tetapi bahkan dengan perubahan haluan yang luar biasa ini, Michael mengetahui tempat perusahaannya di persaingan industri PC yang terus meningkat biar bagaimanapun tak ada jaminannya. Untuk memastikan agar terus berlanjut sukses, Michael dan para eksekutif top-nya membuat sepasang keputusan strategi kontroversial yang menjalankan penghitungan tren industri yang sedang terjadi. Pertama, bukannya mengawali perang harga untuk mengejar penjualan unit-unit yang luar biasa, Michael memutuskan untuk berfokus pada para pelanggan bisnis yang bermargin tinggi. Kedua, perusahaan memandang untuk bersandar secara eksklusif pada pasar langsung daripada ritel.

Para pengamat industri mempertanyakan gerakan yang kedua, menunjuk bahwa dengan menjual langsung Dell merendahkan pasar home PC. Tetapi Michael mengetahui lebih baik. Dalam penyelidikan awal ke toko-toko ritel, Michael menemukan bahwa ia tidak bisa berkompetisi dengan nama brand Compaq yang kuat dan harga Packard Bell yang mematikan. Menjual melalui toko-toko ritel sudah pasti di luar rencana. Tetapi Michael tidak menyerahkan pasar konsumen yang menguntungkan begitu saja. Melainkan, ia memutuskan untuk menjual PC-PC yang terkustomisasi penuh melalui telepon, fax, dan penjualan langsung untuk para pembeli komputer rumah yang lebih mutakhir.

Sekali lagi, Michael memutuskan para pengkritiknya bahwa mereka salah. Pendekatan baru perusahaannya telah memiliki penjualan yang mencapai puncak $5,5 milyar pada akhir tahun 1996. Tetapi Michael memiliki kartu as yang lain di balik lengan bajunya. Pada Juli 1996, Dell meluncurkan salah satu website penjualan komputer langsung pertama, dan hanya dalam dua bulan, telah meratakan penjualan internet dengan kelebihan dari $2 juta sehari (sebuah angka yang dapat terus naik hingga $6 juta sehari pada 1998). Kombinasi dari penjualan langsung via telepon dan Internet mendorong penjualan Dell hingga $7.7 juta pada Februari 1997.

Hingga saat ini, para pakar industri dan tiga lawan utama Dell yakni, Compaq, IBM, dan Hewlett-Packard, teryakinkan bahwa penjualan langsung hanya dapat memberi sebuah ceruk pasar. Tetapi sebagaimana serangan langsung Dell mulai meningkatkan potongan ke pembagian pasar mereka, semua ketiga kompetitornya mengadopsi model penjualan langsung itu, tetapi tidak seperti Dell, melanjutkan untuk menawarkan mesin-mesin mereka melalui toko-toko ritel juga.

Baik ya tidaknya Compaq, IBM dan Hewlett Packard merubah strategi mereka sebenarnya selanjutnya akan menangkap kembali pembagian pasar yang terhilang akan hadirnya Dell. Tetapi dengan menjadi yang pertama kali, Dell tentu saja memiliki keuntungan, sebagaimana ketika angka-angka dengan jelas bermunculan. Selagi industri PC bertumbuh dengan 5 persen yang diremehkan pada tahun 1998, Dell bertumbuh dalam jalur yang luar biasa dengan lebih dari 50 persen, mencapai penjualan $12.3 milyar. Pada Januari 1999, Dell habis terjual baik IBM dan Hewlett-Packard pun seimbang untuk mengambil ali sebagai pembuat komputer nomor satu, meninggalkan Compaq.

Selagi ia telah benar-benar mendiamkan para pengkritiknya, Michael Dell telah membuktikan bahwa ia memiliki fleksibilitas, stamina, dan visi untuk berada di puncak dari bisnis paling kompetitif di negeri itu, bahkan dengan melalui waktu-waktu yang bergelombang. Sebagai roketer penjualan internet ($30 juta sehari pada Juli 1999), Dell melanjutkan untuk mengherankan para kompetitornya, mencengangkan para analis, dan mempesona para pemegang saham.

Sumber : entrepreneur.com & www.jawaban.com

5 Macam Penyesalan

  1



2
3 

4

5
6

Ruth Handler: Ibunda Kerajaan Bisnis Barbie

Ketika pendiri kedua Mattel, Ruth Handler, awalnya menawarkan agar perusahaan membuat boneka dewasa, staf marketing di Mattel menolak keras ide tersebut. Gadis-gadis kecil menyukai bermain dengan boneka-boneka bayi, klaim mereka. Dan mereka yakin bahwa wanita dewasa tak akan menginginkan anak-anak mereka bermain dengan boneka-boneka wanita dewasa. Tetapi dinamo rekan bisnis ini tidak menyerah begitu gampangnya. Memerlukan hampir tiga tahun bagi dirinya untuk meyakinkan perusahaan agar membuat boneka tersebut. Itu mungkin adalah keputusan terbaik yang akhirnya mereka lakukan. Barbie, begitulah Ruth berikan nama bagi boneka yang memiliki panjang 11,5 inch tersebut, menjadi hit besar, tidak hanya membuat Mattel sebuah pemimpin tak tergoyahkan dalam pembuatan boneka, tetapi juga menciptakan industri $1,9 milyar per tahunnya.

Perusahaan tersebut akhirnya menjadi salah satu pemimpin pembuat boneka di dunia dimulai dari sebuah bisnis garasi tak menguntungkan di El Segundo, California. Para pendiri aslinya, Harold Matson dan Elliot Handler, memberi nama perusahaan tersebut dengan nama "Mattel," menciptakan sebuah nama dengan mengkombinasikan dari awal dan akhir nama mereka. Produk pertama Mattel adalah bingkai-bingkai foto, tetapi Elliot mengembangkan sebuah bisnis pembuatan furnitur rumah boneka dari sisa potongan bingkai foto.

Mempercayai bahwa perusahaan sedang menukik jatuh, Matson menjual semuanya ke partnernya dan istrinya Handler, yakni Ruth, yang bergabung dengan suaminya sebagai sesama pendiri. Terdorong oleh kesuksesan mereka dalam bisnis furnitur boneka, kedua Handlers mengubah inti perusahaan ke boneka-boneka dan mulai membuat sebuah dasar untuk produk-produk musikal, termasuk ukulele berukuran anak-anak dan sebuah kotak musik pengengkol tangan yang dipatenkan, yang meraup banyak pemasukan perusahaan pada tahun 50an dan 60an.

Perusahaan berjalan dengan sangat baik, tetapi masih dari jauh dari kelompok industri besar. Itulah pada tahun 1956 ketika Ruth Handler mengeluarkan ide jenius yang akan meroketkan Mattel menjadi yang terdepan dalam industri boneka dan memukau empat generasi gadis muda.

Ruth mendapatkan inspirasinya akan boneka Barbie ketika sedang menonton putrinya yang masih kecil, Barbara, dan teman-temannya bermain dengan boneka kertas. Para gadis kecil itu sedang bermain seandai-andai gadis dewasa atau remaja dengan boneka-boneka tersebut, membayangkan diri mereka sebagai mahasiswi, cheerleaders, dan orang dewasa yang berkarir. Itu dengan instan membuat Handler menyadari dan berpura-pura akan masa depan adalah bagian penting dari pertumbuhan. Dalam meriset pasar, ia menemukan area yang kosong dan berketetapan untuk mengisi ceruk pasar tersebut dengan boneka 3 dimensi.

Para desainer Mattel memiliki keragu-raguan, hingga mengatakan bahwa membuat boneka seperti itu adalah mustahil. Selagi berlibur di Eropa, Handler menemukan sebuah boneka Jerman bernama Lili - sebuah hadiah yang agak berbau pornografi bagi pria. Ia membeli tiga buah boneka ke rumah dan mengirimkan para desainer Mattel ke Jepang untuk mengatakan kepada mereka "carikan kami seorang pembuatnya."

Visi Ruth bagi boneka tersebut, yang ia panggil Barbie (panggilan putrinya), agar boneka tersebut menjadi wanita yang "ideal." Menurut legenda, wajah dan figur Barbie diciptakan dari sebuah kombinasi dari fitur-fitur bintang-bintang populer masa itu, termasuk alis Audrey Hepburn yang terkenal.

Pada tahun 1959, Barbie adalah sebuah realita dan siap untuk menggebrak toko-toko. Tetapi ada sedikit halangan. Pada awalnya dalam riset pasar, terungkapkan bahwa para ibu membenci boneka tersebut, satu orang melaporkan, "Wow! Itu benar-benar adalah boneka kesukaan ayah, bukankah begitu?" Para peritel boneka di Toy Fair tahun 1959 di New York City, para peritel tidak pernah melihat sebelumnya sebuah boneka yang sama sekali tidak seperti boneka bayi dan balita yang populer pada masa tersebut, dan banyak yang menolak untuk membawanya.

Tak kenal takut, Ruth langsung mengarahkan ke para gadis muda dengan iklan-iklan televisi yang merepresentasikan Barbie sebagai orang sebenarnya. Terima kasih kepada pendekatan marketing inovatif ini, dalam tiga bulan semenjak debutnya, boneka-boneka Barbie terjual rata-rata sekitar 20.000 per minggunya. Permintaan akan boneka tersebut begitu luar biasa hingga itu membutuhkan beberapa tahun untuk persediaan memenuhi permintaan. Barbie begitu suksesnya hingga ia mampu menjadikan Mattel untuk publik pada tahun 1960, dan dalam waktu lima tahun, Mattel bergabung dalam peringkat Fortune 500.

Selama beberapa tahun selanjutnya, seluruh industri hanya berputar mengenai Barbie. Para desainer secara berlanjut bekerja menciptakan pekerjaan-pekerjaan untuk Barbie yang merefleksikan perubaha fesyen masa itu. Tetapi mereka tidak hanya berputar pada pakaian saja. Barbie selanjutnya memiliki rumah impiannya sendiri, mobil, pesawat, yacht, lusinan aksesoris lainnya, belum termasuk lagi "teman-temannya," seperti boneka-boneka bernama Midge, Skipper, dan Christie. Barbie bahkan memiliki kekasihnya sendiri, yakni Ken, yang diberi nama seperti putranya Handler. Ironisnya, kisaran dari harga $5 ke atas, kebanyakan dari pakaian-pakaian dan aksesoris-aksesoris Barbie harganya lebih dari boneka itu sendiri (Barbie harganya $3). Faktanya, di masa sekarang aksesoris-aksesori Barbie meraup nyaris 40 persen dari pemasukan Mattel.

Semenjak "kelahirannya," diperkirakan 1 milyar Barbie telah terjual dalam empat dekade, menjadikan "anak" dari Handler ini sebagai boneka fesyen terlaris di setiap pasar global besar, dengan penjualan tahunan di seluruh dunia mencapai $1,9 milyar.

Pada tahun 1999, dalam sebuah event gala merayakan 40 tahun Barbie, Handler ditanya apakah ia terkejut akan kesuksesan dari Barbie yang luar biasa. "Saya selalu berpikir bahwa Barbie sangat sangatlah basic," jawabnya. "Ia adalah dasar dari sebuah boneka untuk dimainkan selama mungkin, dan saya memiliki keyakinan bahwa ia akan menjadi mainan yang luar biasa. Tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa akan ada mainan manaoun yang bisa bertahan sepanjang ini atau bertumbuh sebesar ini."

Setelah kemenangan pribadi melawan kanker payudara di pertengahan tahun 1970an, Ruth Handler pensiun dari Mattel. Ia melangkah menggunakan pengalaman pribadi dan keahliannya untuk memulai Ruthton Corp. yang didedikasikan untuk pengembangan dan memproduksi prostheses payudara yang disebut "Nearly me." Oleh pertemuan dengan pembeli-pembeli department store, mempromosikan sendiri produk-produk di sepanjang AS, dan berbicara dengan sesama pejuang melawan kanker payudara lainnya, Handler membangun perusahaan keduanya dengan sukses. Pada tahun 1991, ia menjual Ruthton Corp. ke sebuah divisi dari raksasa kecantikan dan kesehatan Kimberly-Clark.

Sumber : entrepreneur.com & www.jawaban.com

Kisah Sukses Estee Lauder

"Saya tidak mencapai sini dengan bermimpi atau memikirkan tentang ini. Saya sampai disini dengan melakukannya." - Estee Lauder



Estee Lauder membangun kerajaan bisnis kosmetik berdasarkan motto, "Tidak ada wanita yang tidak cantik, hanya wanita yang kurang terawat." Dengan menyakinkan yang "tidak terawat" itu mereka bisa menjadi cantik - dengan sedikit pertolongan dari produk-produknya - ia mengambil peran raksasa dalam dunia kosmetik dan menang. Memulai tidak lebih dari sebuah mimpi, dengan ambisi yang luar biasa, selera bagus, keteguhan, marketing inovatif, dan kerja keras, visioner kreatif ini menjadi wanita yang terkaya berkat kerja kerasnya sendiri di Amerika dan menciptakan sebuah dinasti keluarga yang terus berlanjut hingga hari ini.

Terima kasih kepada latar belakang romantis mistikal yang ia ciptakan untuk dirinya sendiri, sedikit yang mengetahui kehidupan masa kecil Estee Lauder hingga tahun 1985. Selama beberapa tahun, dengan sangat gembira ia salah mengarahkan media dengan kisah-kisah mengklaim ia adalah seorang berlatar-belakang bangsawan yang sopan. Hanya ketika sebuah biografi tak resmi yang mengancam untuk mengekspos kebenaran Estee Lauder "akui sepenuhnya," muncul ke media cetak sebuah otobiografi berjudul Estee: A Success Story.

Lahir sebagai Josephine Esther Mentzer pada tahun 1908, calon Grand Dame Kecantikan ini bertumbuh di area Corona dari Queens, New York. Latar belakangnya memanglah seorang Eropa - orang-tuanya, Max Mentzer dan Rose (Schotz) Mentzer, adalah imigran-imigran Yahudi dari Hungaria dan Czechoslovakia, tetapi mereka jauh dari kelas atas. Ayahnya memiliki toko peralatan berat, dimana dari situlah keluarganya hidup.

Dalam otobiografinya, Lauder mengakui sebagai seorang anak ia malu akan gaya hidup orangtuanya yang kampungan dan sangat berlogat Inggris. "Keduanya sangat Eropa dengan cara yang sangat medok," tulisnya, "dan saya sangat menginginkan untuk menjadi Amerika 100 persen." Bekerja di toko ayahnya menanamkan pengetahuan kepada Estee Lauder akan dunia ritel dan kewirausahaan di usia muda. Tetapi apa yang sebenarnya ia mimpikan adalah "menjadi seorang aktris - seperti lampu-lampu sorot, bunga-bunga, pria tampan," jelasnya.

Tak lama setelah Perang Dunia I meletus, paman Lauder, John Schotz, datang untuk hidup dengan keluarga Lauder. Seorang ahli kimia yang spesialisasi membuat sendiri produk perawatan kulit "rahasia"-nya, Schotz membangun laboratorium pengganti sementara dalam sebuah kandang kecil di belakang rumah keluarga Mentzer dan mulai membuat krim-krimnya dengan Estee muda di sampingnya. "Saya melihat jalur saya sebenarnya dalam Paman John saya... Saya menyimak dan mempelajarinya."

Berketetapan untuk menjadi seorang ilmuwan, Lauder menunjukkan barang-barang pamannya ke teman-teman sekelasnya di Newton High School, untuk memberikan kepada mereka make-over lengkap untuk membuktikan kualitas dari produk-produk pamannya. Ia belajar marketing dan merchandising dimulai dari usia sangat muda, mengatakan, "Untuk menjual sebuah krim, Anda menjual sebuah mimpi pada awal hari."

Tetapi sebelum ia mencapai mimpinya untuk menjadi spesialis perawatan kulit glamor, Estee bertemu dan menikah dengan Joseph Lauter, seorang penjual tekstil sukses moderat, dan pindah dengannya ke Manhattan. Tak lama setelah itu, pasangan itu mengadopsi lafal dari nama keluarga asli Austria mereka, Lauder, yang selanjutnya menambahkan kepercayaan akan klaim Estee yang salah bahwa ia lahir di Wina.

Di sepanjang tahun-tahun awal pernikahannya dan bahkan setelah kelahiran dari anak pertamanya, Leonard, pada tahun 1933, Lauder melanjutkan untuk memperhalus dan meningkatkan krim-krim pamannya, memasak krim-krim di kompor dapurnya. Untuk menciptakan sebuah pasar bagi produknya, ia memberikan demonstrasi-demonstrasi dan make over gratis di salon-salon, hotel-hotel, stasiun kereta, dan bahkan jalanan. Ia juga mulai mengunjungi rumah-rumah dari klien-kliennya, dimana ia bisa membangun pertemanan dan menjual lebih banyak krim. Itu tidak lama sebelum akhirnya Lauder menjadi tamu tetap dalam daftar tamu dari nyonya rumah kota New York paling berpengaruh.

Menyadari bahwa kontak-kontak sosial penting dalam bisnis kecantikan, Lauder memutuskan untuk menjadikan mimpi-mimpi masa kecilnya menjadi nyata dengan menjadi seorang wanita akan perbaikan dan terhormat. Melalui pembuatan dan penataan dari kebenaran dan dengan berpakaian seperti pelanggan-pelanggan mereka dan meniru perilaku mereka, Lauder menjadikan dirinya wanita kecantikan yang anggun dan sopan - sebuah peran yang dengan cepat menjadi tak dapat dibedakan dari kenyataan. Tetapi dalam pemikirannya sendiri akan pencarian jual-menjual, pernikahannya meretak, hingga akhirnya berakhir cerai pada tahun 1939.

Setelah perceraiannya, Lauder pindah ke Miami Beach, Florida, dimana ia melanjutkan untuk menjual produk-produk kulitnya kepada para pelancong kaya. Ia juga memiliki hubungan dengan beberapa pria kaya dengan harapan dapat membantu bisnisnya. Tetapi itu terjadi. Setelah tiga tahun mencari pangeran kaya untuk menjadikan mimpinya nyata, ia mulai merasa lelah akan pengejaran itu dan menyadari bahwa ia merindukan mantan suaminya. Ironisnya, adalah penyakit yang membawa pasangan ini bersama lagi.

Ketika Leonard datang dengan penyakit gondoknya, Joseph dan Estee bersatu kembali sebagai ayah dan ibu. Percikan terjadi, dan mereka menikah kembali pada tahun 1942, setuju untuk melanjutkan bisnis kosmetik bersama - dengan Estee bertugas dalam marketing dan pengembangan produk dan Joe menangani keuangan, produksi, dan administrasi.

Pasangan ini membuka toko pertama mereka di New York pada tahun 1944. Setelah sejumlah waktu pada Desember tahun itu untuk memberikan kelahiran bagi putra kedua mereka, Ronald, Estee langsung kembali bekerja, secara resmi membentuk Estee Lauder Inc. pada tahun 1946. Dalam kebutuhan produksi dan fasilitas-fasilitas penyimpanan, keluarga Lauders mengubah sebuah restoran Manhattan menjadi sebuah pabrik. Estee berjualan sepanjang hari dan memasak krim-krim dan minyak-minyak untuk produk-produknya di atas kompor-kompor restoran di malam hari.

Dan apa yang membuktikan sebagai pergerakan marketing yang jenius, Estee memutuskan untuk menjual produk-produknya hanya melalui department-department store kelas atas. Target pertamanya adalah Saks Fifth Avenue. Ia meyakinkan Saks untuk menaruh order besar untuk krim-krim kulitnya, dimana toko tersebut menjual habis hanya dalam dua hari. Kesuksesannya dengan Saks meyakinkan Estee bahwa ia bisa berkompetisi dengan para raksasa kosmetik seperti Revlon, Helena Rubinestein dan Elizabet Arden. Ia menjadi seorang pedagang persuasif yang suka keliling berdedikasi untuk mempenetrasikan setiap department store di Amerika Serikat yang pas dengan produknya.

Ambisi dan dedikasinya mulai terbayar di akhir tahun 1950an, sebagaimana merk Estee Lauder menjadi fitur reguler di toko-toko prestisius seperti I. Magnin, Marshall Field's, Nieman-Marcus and Bonwit Teller. Tetapi perusahaan masihlah kecil jika dibandingkan dengan para raksasa tersebut. Berketetapan untuk mengubah ini, Lauder memulai sebuah strategi promosi inovatif. Beralih dari satu perusahaan periklanan ke perusahaan lain dikarenakan ukuran kecil dari akun mereka, keluarga Lauder mulai menginvestasikan seluruh budget periklanan mereka yang sejumlah $50.000 menjadi sampel-sampel yang ditawarkan melalui direct mail, hadiah-hadiah amal dan sebagai hadiah dengan pembelian. (Teknik Lauder yakni "hadiah dengan pembelian" menjadi trademark perusahaan dan selanjutnya, menjadi standar praktik industri). Hasilnya adalah ribuan pelanggan baru.

Tetapi titik balik yang sebenarnya bagi perusahaan terjadi pada tahun 1953 ketika Lauder pertama kali memperkenalkan parfumnya - Youth Dew, sebuah sabun mandi yang juga merangkap sebagai parfum. Seharga hanya $8.50, Youth Dew adalah kemewahan terjangkau bagi kebanyakan wanita, dan penjualan membesar dari beberapa ratus dolar per minggu menjadi ribuan. Pada pertengahan 1950an, Youth Dew menghitung untuk 80 persen dari penjualan Estee Lauder dan telah mentransformasikan perusahaan yang berkembang ini menjadi sebuah bisnis jutaan dolar.

Sepanjang tahun 1960an, Lauder melanjutkan untuk memperlebar merek produknya, memperkenalkan (di antara hal lainnya) peralatan mandi pria dibawah nama brand Aramis dan merek pertamanya yang berorientasi fesyen, kosmetik terbukti tes alergi, Clinique. Sebagai tambahan, Lauder menyiapkan untuk menaklukkan dunia, meyakinkan Harrods di London dan Galleries Lafayette di Paris untuk membawa produk-produknya. Pada pertengahan 1970an, produk-produk Lauder berada di pasaran pada lebih dari 70 negara.

Perusahaan pun meneruskan kemakmurannya sepanjang 1980an dan 90an, menjadi perusahaan kosmetik terbesar ketiga di Amerika - dengan 10.000 karyawan dan penjualan hingga $2 milyar. Pada tahun 1999, produk-produk Estee Lauder terhitung hampir 50 persen terjual di semua ritel kecantikan di Amerika.

Penjaja keliling krim kulit yang berjuang ini sekarang telah pensiun, dengan keuntungan bersih dari inovasinya - kecantikan dalam kendi kecil - sekitar $5 milyar, menurut majalah Fortune. Meskipun putranya Leonard dan cucu-cucunya sekarang menguasai ruang-ruang eksekutifnya, Estee Lauder tetap diingat sebagai jenius kreatif dan roh pendorong perusahaan. Pengusaha klasik dan inovator yang menolak untuk mendengar para ahli, mental pengambil resiko Lauder dan menolak untuk berdiam nyaman untuk sesuatu yang sedikit daripada yang terbaik telah mengubah dunia distribusi kosmetik. Tetapu Lauder sendiri menjelaskan rahasia kesuksesannya dengan sederhana: "Saya adalah seorang wanita dengan sebuah misi dan tulus-ikhlas dalam mengejar mimpi saya."

Sumber : entrepreneur.com & www.jawaban.com

Shopping VS Suami

Banyak pria menikah yang mengeluh karena uang mereka habis hanya untuk memenuhi keinginan sang istri yang hobi menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak penting saat shopping. Istri saya selalu meminta ijin dulu untuk akhirnya membeli sesuatu dan kadang barang yang ia beli itu untuk suaminya, yaitu saya sendiri.

Dan kalau makin dipikir-pikir lagi, istri saya pun sering saya paksa menemani saya untuk berbagi hal-hal yang tidak ia suka. Nonton tinju misalnya. Dia benci tinju, tapi ia sering menemani saya nonton acara itu. Oh, betapa egoisnya saya. Saya selalu ingin semua hal dilakukan dengan cara saya dan saya selalu lupa semua pengorbanan yang terlebih dulu dilakukan istri saya pda diri saya. Padahal saya ingat sebuah ungkapan "perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan". Wah, saya benar-benar harus mulai berubah.

Apa salahnya belajar untuk mulai menikmati shopping bersama istri walau itu menyiksa saya? Berkorban untuk orang yang sangat kita cintai toh merupakan inti cinta itu sendiri. Banyak pasangan suami istri yang kehilangan kemesraan hanya karena tidak mau melakukan pengorbanan untuk sesuatu yang sepertinya sepele seperti shopping. Padahal rela berjalan berjam-jam bersama dengannya pasti membuatnya bahagia.

Saya mau berubah untuk istri saya. Saya mau berhenti egois demi wanita yang sering juga menyampingkan keegoannya untuk saya. Saya mau mulai belajar menikmati apa yang ia nikmati. Saya mau berbagi. Saya ingin menikmati segalanya bersama istri saya tercinta, termasuk shopping. Mall, here I come!

Sumber : www.jawaban.com

Bisakah Mengubah Pasangan ?

Menjalani hubungan dalam perkawinan memang bukan perkara mudah. Setelah menikah dua-tiga tahun, masih ada hal-hal baru yang Anda temukan pada dirinya, hal-hal yang Anda rasakan kurang sesuai dengan sifat-sifat Anda. Anda sangat mencintainya, tetapi ada saat-saat dimana Anda merasa sangat putus asa menghadapinya. Mengapa dia tak seperti waktu masih pacaran dulu?

Beberapa alasan mengapa Anda sulit menjalani hubungan ini adalah karena adanya harapan-harapan tidak realistis yang Anda buat ketika memasuki gerbang perkawinan tersebut. Anda begitu yakin bahwa dengan menikah Anda akan bahagia selamanya bersama suami. Saat menikah Anda bersedia untuk menerima perbedaan satu sama lain, namun tidak menyadari bahwa menerima perbedaan bukanlah hal yang mudah dijalani.

Pada awalnya, karena masih saling merasa jatuh cinta, Anda dan suami akan berusaha keras untuk menunjukkan bahwa masing-masing mampu berkorban untuk pasangan. Jika ada hal-hal lain yang tidak Anda setujui bersama, masing-masing yakin kelak pasti akan berubah. Kita berusaha keras untuk menyamakan diri satu sama lain, dan tidak menyadari inilah yang kelak menimbulkan konflik terus-menerus, sakit hati, dan kesalahpahaman.

Anda perlu mengetahui beberapa hal:

1. Tak ada pasangan yang sempurna.
Yang terlihat sempurna adalah pasangan yang mau bekerja keras untuk mengatasi perbedaan. Setiap orang memiliki kelemahan, mempunyai sikap yang kurang pantas di mata satu sama lain, atau melakukan kebiasaan yang tidak dilakukan orang lain.

2. Kita tak dapat mengubah sifat orang lain.
Semakin keras kita berusaha mengubahnya, semakin kuat orang itu bertahan. Kitalah yang harus mengubah sikap kita, dan menerima pasangan kita apa adanya.

Kalau begitu, apa yang harus dilakukan?

1. Menerima perbedaan pasangan.
Misalnya suami enggan ngobrol saat bangun tidur. Andalah yang harus berubah, dengan tidak mengajaknya ngobrol saat bangun pagi. Selain itu, tak perlu meributkan hal sepele seperti keharusan memencet pasta gigi dengan rapi dari ujungnya. 

2. Dengarkan apa keinginannya.
Cari tahu siapa orang yang telah memberikan kita kebahagiaan sekaligus sakit kepala ini? Apa keinginannya, kesenangannya, mimpi-mimpinya, bagaimana kita membantu ia menggapai mimpi-mimpinya?

3. Jujur pada diri sendiri.
Apa yang Anda inginkan dalam suatu hubungan? Anda tak perlu berpura-pura terus menjadi wanita lembut yang sabar dan murah hati, atau seseorang yang bukan diri Anda sendiri. Kita tak perlu bersandiwara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

4. Terus belajar.
Anda bisa mendapatkan ilmu mengenai hubungan perkawinan ini darimana saja. Mengikuti seminar, membaca, ngobrol dengan pasangan yang telah berhasil membina perkawinannya, atau berkonsultasi pada ahlinya.

5. Ingatlah sifat-sifat baiknya.
Suami memang pemarah, namun ia juga bersedia minta maaf jika tahu kesalahannya. Hargailah hal seperti ini. Saat Anda tengah kesal atas kelakuannya, tulis sifat-sifat buruknya itu di atas pasir agar mudah hilang dan terlupakan. Sebaliknya, ukir sifat-sifat baiknya di atas batu supaya bisa terus Anda kenang.

Sebagaimana tertulis dalam Amsal 27:17, Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Hidup bersama sebagai suami isteri seharusnya menjadikan Anda pribadi yang lebih baik, demikian juga pasangan Anda. Belajarlah satu sama lain dalam kasih dan kebenaran firman Tuhan, karena tujuan pernikahan semata-mata bukanlah hanya untuk mengajar kebahagiaan namun untuk bertumbuh bersama di dalam kasih Kristus.

Sumber : www.jawaban.com

Kelembutan Bukan Berarti Kelemahan

Sewaktu saya berkunjung bersama seorang teman, kami mulai membicarakan salah satu pasangan suami isteri yang luar biasa yang sama-sama kami kenal. Yang membuat mereka unik adalah dalam delapan belas tahun pernikahan mereka, mereka belum pernah saling membentak. Saya tahu ini sulit dipercaya dan Anda bepikir mungkin si suami, Herb, adalah seorang pria yang lemah. Tidak ada yang akan pernah berpikiran demikian jika mereka mengenal siapa Herb. Ia adalah seorang atlet yang sangat baik dengan gelar di bidang teknik dan memiliki bisnis yang sangat berhasil. Fakta bahwa ia tidak pernah membentak Helen tidak berarti ia tidak pernah membentak orang lain.

Pertanyaannya adalah: Bagaimana seorang pria yang agresif dan bersemangat seperti Herb dapat melewati waktu selama delapan belas tahun tanpa pernah membentak isterinya? Ketika saya dan teman saya memikirkan hal ini, kami saling memandang, tersenyum dan mengucapkan jawabannya bersama-sama, "Bagaimana mungkin ada orang yang dapat membentak Helen?" Helen adalah sebuah gambar hidup kelembutan.

Pernahkah Anda memperhatikan perbedaan cara seorang ayah mengurus bayi yang baru saja lahir dan cara ia bermain dengan anak yang berusia tiga tahun? Pertama kali saya menggendong bayi saya yang baru lahir, saya sangat berhati-hati dan begitu kuatir kalau-kalau saya melukai dia sehingga dengan cepat saya menyerahkannya kembali kepada isteri saya. Namun ketika ia telah berusia tiga tahun, kami hampir setiap malam bergelut dan bermain dengan kasar. Mengapa kelembutan saya terhadap anak berusia tiga tahun berkurang dibandingkan seorang bayi yang baru lahir? Ketika bayi itu baru saja lahir, saya yakin ia mudah patah dan saya harus sangat berhati-hati hanya untuk menjaga supaya ia jangan terluka.

Motivasi utama bagi kelembutan adalah memelihara kesadaran akan perasaan orang lain yang sangat mudah patah. Wajar saja bagi saya untuk bersikap kurang lembut secara fisik terhadap putra saya ketika ia bertumbuh makin kuat. Sayangnya sementara waktu berlalu, saya juga menjadi lebih tidak berperasaan terhadap perasaan putra saya karena jadwal saya yang sibuk telah mengalihkan perhatian saya kepadanya. Pada dasarnya, saya melakukan apa yang dilakukan sebagian besar di antara kita - saya mulai mengabaikan Mike. Semakin kita mengabaikan orang lain, semakin kita cenderung kurang lembut dalam berhubungan dengan mereka. Kita tidak lagi memandang mereka sebagai orang yang memiliki nilai yang mulia dan batin yang mudah terluka.

Dengan kata lain, "Semakin kita menghargai sesuatu, semakin lembut kita menanganinya". Bila saya menyerahkan sebuah pot bunga setipis kertas dari Timur yang telah berusia tiga ribu tahun, seharga seratus juta rupiah dan meminta Anda untuk membawanya ke bank, apakah Anda akan menanganinya dengan cara yang sama bila saya memberikan sebuah pot bunga terbuat dari plastik seharga seribu rupiah dan meminta kepada Anda untuk membawanya ke seberang jalan?

Sesuatu terjadi pada Mike yang sepenuhnya memperbaharui kesadaran saya akan nilainya yang tak terhingga dan hidupnya yang mudah patah. Kami menginap di sebuah motel yang besar, dan saya sedang berenang bersama ketiga anak saya. Ketika saya sedang bergelut dengan Kari dan Greg, Mike sedang terapung di atas ban Donald Ducknya. Ketika saya berbalik, saya melihat bahwa ban itu telah terapung di atas bagian kolam yang dalam - tanpa Mike di atasnya. Di bawah air saya melihat Mike tergeletak di dasar kolam - tidak bergerak, kecuali rambutnya yang pirang dan halus bergerak mengikuti gerakan air. Hati saya dicekam oleh kesedihan dan ketakutan sementara saya menyelam ke dalam air dan membawa Mike ke permukaan. Setelah ia pulih, saya sadar tidak akan pernah lagi mengabaikannya. Itu terjadi dua tahun yang lalu dan keakraban kami sejak saat itu terus bertumbuh.

Mungkin ada saat-saat ketika sulit bagi Anda untuk sepenuhnya menghargai nilai suami atau isteri Anda yang tidak terhingga, namun fakta tetap menunjukkan bahwa ia adalah ciptaan Allah yang sangat istimewa dan memiliki kebutuhan, kekecewaan, luka batin dan perasaan seperti orang lain. Bersikap lembut terhadap pasangan Anda bukanlah kelemahan, melainkan menunjukkan pengertian yang mendalam terhadap perasaan orang lain. Semakin Anda menghargai pasangan Anda, semakin lembut sikap Anda kepadanya. Jadi, ketika kelembutan itu berkurang dalam kehidupan pernikahan Anda, segeralah introspeksi diri seberapa dalam Anda telah kehilangan penghargaan terhadap pasangan Anda.

Sumber :
Gary Smalley – Alasan Tersembunyi Mengapa Pria Berperilaku Tertentu
www.jawaban.com

Pria Impian Tiap Wanita

Akhir-akhir ini tayangan televisi sering menayangkan kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kasus KDRT terjadi pada kalangan artis, pejabat, bahkan rakyat biasa. Memang bukan hanya para suami saja yang melakukan kekerasan terhadap istrinya, ada juga istri yang melakukan penganiayaan kepada suami. Namun kebanyakan kasus yang terjadi adalah istri yang menjadi korban.

Para suami seringkali mudah terpancing emosinya ketika menghadapi sebuah konflik dengan istrinya. Hingga pada suatu titik, dia sudah tidak bisa mengendalikan diri dan melakukan kekerasan kepada pasangannya.

Untuk itulah seorang pria harus memenuhi kehidupannya dengan kasih. Mungkin menurut Anda kasih disini tidak menggambarkan kejantanan seorang pria. Tapi tunggu dulu. Yesus adalah seorang pria jantan (mature). Dia memiliki konsistensi, ketegasan, kekuatan moral dan kasih, itulah kenjantanan sejati seorang pria. Untuk itulah sebuah statemen mengatakan, "Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama."

Sebagai seorang pria, ketika menikahi seorang wanita berlaku ketetapan ini, "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." (Efesus 5:33). Kualitas kasih disini, seperti kasih Kristus kepada jemaat.

Dalam I Korintus 13: 4 -7 jelas sekali dalam menjabarkan kasih:

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Memang untuk menjadi serupa dengan Kristus tidak terjadi secara instant. Perlu waktu untuk menjadi bijaksana, kudus dan cakap. Perlu waktu untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam konsistensi, ketegasan, kekuatan moral dan kasih. Untuk itu, seorang pria harus setiap hari mengalami pembaharuan budi seperti yang tertulis dalam Roma 12:2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Edwin Louis Cole, dalam bukunya yang berjudul Berani: Miliki Karakter Seorang Juara menuliskan tentang empat akar kata laki-laki:

Yang pertama adalah ADAM. Adam adalah akar kata generik dalam bahasa Ibrani untuk laki-laki (kejantanan) dan berbeda dari binatang. Adam terutama berarti laki-laki yang memiliki hubungan dengan Allah dan dan ciptaan Allah.

Akar kata kedua adalah ISH. ISH adalah kata Ibrani untuk laki-laki sebagai individu, seseorang, suami, dan pelaku firman.

ENOSH adalah kata Ibrani untuk laki-laki yang lemah lembut, mudah tersentuh dan mahluk bermoral.

GEBER adalah kata Ibrani yang digunakan untuk laki-laki dewasa yang matang dan sebagai pahlawan. Kata yang mengandung unsur kekuatan yang berasal dari superioritas atau kedewasaaan.

Dari hal tersebut diatas, laki-laki diharapkan dapat berfungsi sebagaimana arti kata yang terkandung dari panggilannya. Seorang yang dekat dengan Allah dan ciptaannya, seorang pelaku firman, pribadi yang lemah lembut dan bermoral, serta seorang pribadi dewasa yang matang. Inilah keserupaan dengan Kristus.

Untuk itu para suami, kunci keberhasilan sebuah pernikahan ada di tangan Anda. Sebagai kepala rumah tangga, Anda juga adalah imam bagi istri dan anak-anak Anda. Melalui Anda seluruh keluarga Anda bisa mengenal seperti apa Kristus dan Bapa sorgawi.

Sumber : Berbagai Sumber/VM & www.jawaban.com

Mertuaku Tidak Menakutkan

Hubungan mertua-menantu memang membutuhkan sentuhan keramahan. Perhatikan cerita Stephanie, yang mengeluh, "Ibu mertuaku tidak pernah setuju apapun yang saya lakukan. Terakhir kali Joe dan saya mengunjunginya, hal itu terjadi lagi. Saya mencoba untuk bersikap baik dan menolong, saya mencuci semua panci dan wajan setelah makan malam. Setelah saya selesai, kemudian dia mencuci semuanya kembali!"

Stephanie bukan pasangan baru. Dia telah menikah dengan Joe selama 15 tahun. Selama itu dia dan ibunya Joe secara diam-diam berjuang untuk bersikap ramah satu sama lain. Pada saat ibu Joe datang berkunjung, Stephanie benar-benar berusaha untuk membersihkan dan membuat rumah itu nyaman untuk sang mertua. Namun setibanya sang mertua, dia mengeluarkan peralatan pembersih dan menyemprotkannya ke kamar mandi dan dapur. Stephanie berasumsi dia melakukannya karena dia berpikir Stephanie adalah seseorang yang ceroboh dan jorok.

Setelah kejadian panci dan wajan yang terakhir, Stephanie menumpahkan rasa frustasinya kepada kakak Joe, Connie. "Saya tahu ibumu membenci saya dan berpikir saya ceroboh dan seseorang yang buruk. Sepertinya apapun yang saya lakukan untuk menyenangkan hatinya tidak berhasil." Connie menjawab, "Stephanie, ini bukanlah mengenai kamu. Ini mengenai dorongan dari dirinya untuk menjaga segala sesuatu bersih. Aku tumbuh bersamanya. Aku mengenal dia. Dia seperti ini bahkan sejak sebelum kamu dan Joe bertemu. Pada saat dia mencuci ulang panci dan wajan, itu bukannya menuduhmu, sesungguhnya itu hanya karena dia memiliki standar yang berbeda (dan yang sebagian besar akan menganggap standar itu tidak masuk akal) mengenai kebersihan. Lupakanlah. Masih ada banyak permasalahan yang lebih penting."

Walaupun untuk sementara Stephanie tidak bisa benar-benar melupakannya, dia mulai melihat sang mertua dari sisi yang berbeda. Dia mulai mencoba mencari jalan untuk menolong yang tidak melibatkan standar kebersihan yang tinggi dari mertuanya-seperti pergi ke super market untuk membeli susu atau mengantarkan cucian ke binatu. Stephanie mungkin tidak akan memiliki hubungan yang akrab dengan mertuanya, tapi akhir-akhir ini mereka bisa lebih ramah satu sama lain.

Sementara anda memprioritaskan keramahan di keluarga besar, akan menjadi lebih mudah untuk berfokus pada cara yang lebih efektif untuk mengatasi rasa marah dan frustasi. Yang Alkitab katakan pada 1 Korintus 13 mengenai kasih juga berlaku pada keramahan. Hal ini benar-benar manjur : Coba baca bagian kasih dan ganti dengan kata keramahan atau ramah. Jika anda berhasil tetap ramah, anda juga telah menambahkan kemampuan untuk bersikap tenang bahkan pada saat anda sedang merasa sangat jengkel.

Sumber :

www.focusonfamily.com by David Arp, Claudia Arp, John Bell, and Margaret Bell

www.jawaban.com

Di Balik Rumah Mewah

Rumah besar nan indah yang dihuni oleh keluarga eksekutif yang memiliki dua orang anak usia SD dan SMP itu begitu mempesona. Gerbangnya yang berwarna hitam terbuat dari besi tempa yang diukir indah dan tingginya melebihi tinggi orang dewasa. Ada beberapa mobil bagus terparkir rapi di garasi. Daun pintu utama begitu lebar dan ketika dibuka terlihatlah ruang tamu yang mempesona dengan sofa-sofa empuk nan nyaman. Lebih jauh lagi kaki melangkah akan memasuki ruang keluarga yang bersebelahan dengan meja makan keluarga. TV modern, serta aneka barang-barang elektronik yang canggih teratur dengan rapi dan menambah pesona ruangan tersebut. Di dindingnya serta di atas meja pojok banyak sekali foto-foto liburan keluarga yang memamerkan senyum kebahagiaan dan sukacita.

Taman yang hijau dan dipenuhi dengan bunga-bunga cantik juga melengkapi keindahan rumah tersebut. Apalagi di sore hari sambil duduk di ruang keluarga menikmati teh dan kudapan lezat sambil mata memandang ke taman yang tembus pandang dari jendela kaca yang ukurannya sangat besar, pasti akan menimbulkan kesan yang mendalam. Air terjun buatan di ujung taman juga menambah kesejukan bagi rumah tersebut.

Di lantai atas terletak kamar tidur utama dengan kasur yang empuk sekali. Kamar mandinya seperti kamar mandi di hotel berbintang dilengkapi dengan bath tub untuk sang pemiliknya memanjakan diri. Sedangkan seperangkat peralatan elektronik dan TV yang canggih juga ada di dalam kamar tidur utama. Sedangkan kamar anak-anak juga tidak kalah bagusnya. Masing-masing kamar punya warna yang berbeda disesuaikan dengan selera sang anak. Dindingnya pun ditempeli dengan kertas dinding bergambar menarik. Benar-benar semuanya terpadu dalam keharmonisan warna yang menyenangkan.

Rumah besar tersebut juga dilengkapi dengan ruang rekreasi keluarga yang diisi seperangkat meja billiard dan aneka games anak-anak. Juga ada kamar belajar yang dipenuhi oleh lemari buku serta komputer. Wah, siapa penghuni yang beruntung tinggal di dalamnya ???

Para Penghuni Rumah Mewah

Sang Papa: Seorang direktur muda yang belum genap berusia 50 tahun. Banyak uiang serta disegani anak buahnya. Usahanya lancar serta kenal dekat dengan petinggi-petinggi dan orang-orang kaya. Lima tahun lalu, ia mulai berkenalan dengan seorang wanita cantik muda belia yang belum menginjak 30 tahun. Diawali dari ngobrol-ngobrol di telepon, kirim-kirim SMS meningkat menjadi makan malam bersama dan tentu saja tidak selesai sampai di situ, akhirnya ia berselingkuh. Tentu saja hadiah-hadiah mahal serta uang bulanan berjalan lancar ke rekening wanita muda ini. Bahkan jalan-jalan ke luar kota sampai luar negeri pun dilakukan berdua, begitu mesranya bak pengantin baru.

Sang Mama: Seorang wanita yang cantik dan dewasa di usia 40 tahunan. Kegiatan sehari-hari tentu saja mengurus keluarga, mengurus keuangan bulanan ditambah kegiatan arisan dengan teman-teman. Ada juga bisnis kecil-kecilan dengan beberapa teman dekatnya. Lima tahun yang lalu ketika ia mengetahui perselingkuhan suaminya, dunia seperti terbalik rasanya. Sejak saat itu kerjanya uring-uringan, kecewa, sakit hati serta inginnya marah dan menangis. Kehidupan dijalani dengan getir dan berusaha untuk tetap tegar di depan banyak orang namun hati kecilnya menjerit. Ia tidak pernah menyangka bahwa cintanya dikhianati oleh suaminya sendiri. Ia kecewa dengan wanita muda selingkuhan suaminya yang tega menghancurkan kebahagiaan rumah tangganya. Rasanya, sakit luar biasa!

Anak-anak: Sepasang anak-anak yang beruntung bisa bersekolah di sekolah terbaik. Dalam usia belia mereka sudah pernah melihat aneka kota dan negara dalam liburan mereka karena kemampuan materi dari orangtua mereka. Mereka pun telah disiapkan mobil, supir serta suster yang khusus untuk mengurusi segala keperluan mereka. Namun di usia mereka saat ini, mereka sudah merasakan kepahitan dan kegetiran yang sedang terjadi pada pernikahan papa dan mamanya. Mereka tahu bahwa papa dan mama sudah tidak harmonis lagi. Hati mereka juga menjerit dan berduka. Kasihan!!!

Pondasi Iman

Ternyata di balik sebuah kemewahan belum tentu terdapat kebahagiaan. Bahkan di baliknya terdapat luka hati, kekecewaan, kepedihan dan kesendirian. Uang tidak bisa menjamin tingkat kebahagiaan dalam keluarga. Suami, isteri dan anak-anak butuh untuk dikasihi dan dihargai. Perselingkuhan telah menjadi trend yang umum di dunia ini. Bukan saja suami yang selingkuh, tetapi isteri pun seringkali yang memulai untuk bermain api. Sementara orangtua mengejar kepuasan daging, maka anak-anak menjadi korban. Masa pertumbuhan yang harusnya dipenuhi dengan sukacita, canda tawa dan kebahagiaan direnggut dari kehidupan sang anak. Akhirnya anak hidup dalam kepahitan hati.

Sebelum terjadi hal-hal yang fatal di dalam tumah tangga, maka pondasi iman harus dikuatkan. Cari Tuhan dengan segenap hati agar transformasi terjadi pada masing-masing hati. Ketika transformasi pribadi telah terjadi, maka hal itu akan menyebar kepada orang-orang yang ada di sekeliling kehidupan, dimulai dari rumah tangga terlebih dahulu. Pengampunan juga mengambil bagian yang sangat penting. Tidak ada suami atau isteri yang sempurna di dunia ini. Hanya Tuhan yang sempurna dan IA yang bisa menyempurnakan rumah tangga yang penuh dengan kekurangan.

Sumber : Tabloid Keluarga & www.jawaban.com

Sepatu Bekas Yang Mengubah Hidup

Aku baru saja bercerai, sendirian membesarkan anak-anakku : Morgan, Hannah, dan Christoper, semuanya masih balita. Aku memiliki penghasilan yang lumayan sebagai peñata rambut dan memiliki rumah yang bagus. Tetapi aku merasa bersalah akan perceraianku sehingga aku memanjakan anak-anakku berlebihan. Aku membawa mereka berlibur ke tempat-tempat eksotis dan belanja sepatu-sepatu mermerek mahal, apapun yang mereka inginkan. Aku memberi mereka banyak kompensasi. Itu adalah caraku untuk menunjukkan kepada mereka hal yang kupikir adalah kasih sayang.

Pada musim semi tahun 1999 aku pergi ke Peten, Guatemala, untuk mengikuti lomba semi marathon. Sewaktu berlari, aku melihat sekelompok anak merendam kaki mereka ke cairan hitam yang lengket.

“Apa itu?” aku bertanya kepada pelari lainya. “Mereka melumuri telapak kaki mereka dengan tar karena mereka tidak memiliki sepatu,” jelasnya. “Bila berkaki telanjang, mereka akan rentan terhadap luka goresan dan bakteri. Mereka pikir tar akan melindungi kaki mereka.”

Aku memandang ke bawah dan melihat sepatu lariku yang seharga 100 dollar. Aku merasa tidak nyaman. Anak-anak itu berjalan bermil-mil dengan kaki telanjang, di sepanjang jalan kerikil yang panas.

Selama penerbangan pulang aku tidak dapat mengenyahkan hal tersebut dari kepalaku. Bagaimana anak-anak itu bisa bermain seperti anak-anak lain? Aku memikirkan anak-anakku sendiri dan betapa banyak hal yang mereka miliki. Semua dikarenakan aku merasa bersalah. Sekarang perasaan bersalah yang lain menusuk hatiku. Tuhan, prioritasku selama ini tidaklah benar. Berilah aku petunjuk bagaimana aku dapat membantu anak-anak itu.

Jawaban datang secara mendadak. Apa yang dilakukan teman krabatku dengan sepatu lama mereka? Membuangnya, biasanya masih dalam kondisi bagus. Dan anak-anak? Mereka berganti sepatu dan pakaian hampir secepat kita dapat membelikan mereka yang baru.

Aku tahu apa yang harus dilakukan – mengumpulkan sejumlah sepatu dan membawanya ke Guatemala. Aku menyampaikan gagasanku kepada teman, tetangga, anak-anakku dan semua orang yang bersedia mendengarnya. Ada yang memandangku dengan aneh dan ada juga yang memberikan sepatu bekas mereka.

“Ini Bu, sepatu ini sudah hampir tidak muat untukku,” ujar Hannah, anakku yang berumur 7 tahun, sembari menyerahkan sepatu Mary Jane berwarna hitam kesukaannya. Aku sangat bangga terhadapnya.

Tidak memakan waktu lama hingga garasiku penuh dengan berbagai macam sepatu, hingga akhirnya tumpah ruah ke halaman.

Menjelang Natal aku kembali ke panti asuhan di pinggir Kota Guatemala City. Aku berjalan dengan susah payah menuju ke pintu masuknya di mana seorang biarawati berdiri di depan pintu.

“Aku memiliki tiga kardus berisi sepatu-sepatu untuk disumbangkan,: kataku. “Silahkan masuk!” jawabnya. Aku hampir tersedak oleh suasananya, begitu miskinya. Dapatkah aku benar-benar bisa membuat perbedaan di sini? Dengan segera, anak-anak mengerumuniku. Kebanyakan berkaki telanjang. Ketika mereka melihat tumpukan sepatu kets dan sandal, mereka langsung bersemangat! Mereka terkikih satu sama lain sembari menyisiri kardus itu satu persatu.

“Sepatu-sepatu ini adalah hadiah Natal satu-satunya bagi anak-anak ini,” ujar biarawati itu dengan suara menahan tangis.

Kami memastikan tiap anak mendapat sepasang dan membiarkan sisanya untuk didistribusikan. Kurasa itulah dia – perubahan baiku. Aku mengucapkan selamat tinggal dan beranjak ke luar.

Kemudian aku mendengar suara biarawati itu. “Tunggu!” Teriaknya. Aku memutar kepalaku. “Kapan Anda akan kembali lagi?”

Itu dia, pertanyaan yang mengguncang hingga dasar hati nuraniku. Nona, ini adalah hal yang hanya dilakukan satu kali saja, bathinku. “Kami memerlukan bantuan,” ujarnya. “Kami selalu memerlukan lebih.’

Lagi-lagi dalam penerbangan pulang aku tidak dapat menghalau bayangan anak-anak tersebut dari pikiranku, seperti Tuhan menaruh hal tersebut di mataku. Sewaktu kembali ke rumah aku memberitahu teman-temanku, “Kita harus tetap melakukan hal ini.”

Aku memprakarsai berdirinya organisasi Share Your Soles. Apapun boleh, mulai dari sepatu bot hingga sandal dan selop, bahkan roller blades dan sepatu bola, disumbangkan kepada kami. Proyek ini telah berkembang melebihi rumahku. Perusahaan real-estate setempat, mendengar tentang kami dan menyumbangkan sebuah gudang. Kami mendapat sukarelawan lebih banyak dan menjadi terorganisir. Sepatu kets dicuci, sepatu pesta disemir. Sepatu untuk pemakaian sehari-hari diperbaiki.

Share Your Soles berkembang pesat hingga American Airlanes menawarkan untuk menerbangkan kami ke tempat-tempat pendistribusian di seluruh dunia secara Cuma-Cuma. Kami dapat mengirim 13.000 pasang sepatu ke korban badai Katrina di New Orleasns dan 15.000 pasang sepatu ke korban bencana Sri Lanka di Thailand.

Aku sangat menyukai tuga mengantar sepatu, dan kadangkala aku membawa anak-anakku turut serta. Itu adalah cara baruku dalam memanjakan mereka – dengan menunjukkan betapa kita diberkati dengan mampu membantu orang lain. Apakah itu dengan membawa bot musim dingin ke daerah penampungan orang Indian Amerika, sandal ke Afrika ataupun sepatu kets ke Amerika Tengah, anak-anakku suka melihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar di wajah anak-anak yang mendapatkan sepasang sepatu. Hal itu melebihi segala hal yang mempu kubeli untuk mereka.

Sepatu bekas dapat memilki dampak besar terhadap kehidupan seorang anak: sepatu tersebut dapat menjadi sebuah sarana transportasi, sebuah perangkat pendidikan (ada anak-anak yang tidak diterima oleh sekolah bila tidak bersepatu), dan sumber kepercayaan diri. Sepasang sepatu dapat memiliki makna yang besar. Sepatu dapat mengubah hidup seseorang.

Share Your Soles telah mendistribusikan lebih dari 350.000 pasang sepatu. Semua orang, mulai dari Pramuka hingga anak-anak cacat hinggar orang-orang dengan berbagai kepercayaan turut menjadi sukarelawan. Aku bertanya kepada mereka pertanyaan yang pernah ditanyakan kepadaku: “Kapan Anda akan kembali lagi?” Aku sadar sekarang bahwa bila kita memperhatikan sekitar kita, kita dapat mengubah hidup seseorang , bahkan hidup kita sendiri.

Sumber  : www.erabaru.or.id