Rumah besar nan indah yang dihuni oleh keluarga eksekutif yang memiliki dua orang anak usia SD dan SMP itu begitu mempesona. Gerbangnya yang berwarna hitam terbuat dari besi tempa yang diukir indah dan tingginya melebihi tinggi orang dewasa. Ada beberapa mobil bagus terparkir rapi di garasi. Daun pintu utama begitu lebar dan ketika dibuka terlihatlah ruang tamu yang mempesona dengan sofa-sofa empuk nan nyaman. Lebih jauh lagi kaki melangkah akan memasuki ruang keluarga yang bersebelahan dengan meja makan keluarga. TV modern, serta aneka barang-barang elektronik yang canggih teratur dengan rapi dan menambah pesona ruangan tersebut. Di dindingnya serta di atas meja pojok banyak sekali foto-foto liburan keluarga yang memamerkan senyum kebahagiaan dan sukacita.
Taman yang hijau dan dipenuhi dengan bunga-bunga cantik juga melengkapi keindahan rumah tersebut. Apalagi di sore hari sambil duduk di ruang keluarga menikmati teh dan kudapan lezat sambil mata memandang ke taman yang tembus pandang dari jendela kaca yang ukurannya sangat besar, pasti akan menimbulkan kesan yang mendalam. Air terjun buatan di ujung taman juga menambah kesejukan bagi rumah tersebut.
Di lantai atas terletak kamar tidur utama dengan kasur yang empuk sekali. Kamar mandinya seperti kamar mandi di hotel berbintang dilengkapi dengan bath tub untuk sang pemiliknya memanjakan diri. Sedangkan seperangkat peralatan elektronik dan TV yang canggih juga ada di dalam kamar tidur utama. Sedangkan kamar anak-anak juga tidak kalah bagusnya. Masing-masing kamar punya warna yang berbeda disesuaikan dengan selera sang anak. Dindingnya pun ditempeli dengan kertas dinding bergambar menarik. Benar-benar semuanya terpadu dalam keharmonisan warna yang menyenangkan.
Rumah besar tersebut juga dilengkapi dengan ruang rekreasi keluarga yang diisi seperangkat meja billiard dan aneka games anak-anak. Juga ada kamar belajar yang dipenuhi oleh lemari buku serta komputer. Wah, siapa penghuni yang beruntung tinggal di dalamnya ???
Para Penghuni Rumah Mewah
Sang Papa: Seorang direktur muda yang belum genap berusia 50 tahun. Banyak uiang serta disegani anak buahnya. Usahanya lancar serta kenal dekat dengan petinggi-petinggi dan orang-orang kaya. Lima tahun lalu, ia mulai berkenalan dengan seorang wanita cantik muda belia yang belum menginjak 30 tahun. Diawali dari ngobrol-ngobrol di telepon, kirim-kirim SMS meningkat menjadi makan malam bersama dan tentu saja tidak selesai sampai di situ, akhirnya ia berselingkuh. Tentu saja hadiah-hadiah mahal serta uang bulanan berjalan lancar ke rekening wanita muda ini. Bahkan jalan-jalan ke luar kota sampai luar negeri pun dilakukan berdua, begitu mesranya bak pengantin baru.
Sang Mama: Seorang wanita yang cantik dan dewasa di usia 40 tahunan. Kegiatan sehari-hari tentu saja mengurus keluarga, mengurus keuangan bulanan ditambah kegiatan arisan dengan teman-teman. Ada juga bisnis kecil-kecilan dengan beberapa teman dekatnya. Lima tahun yang lalu ketika ia mengetahui perselingkuhan suaminya, dunia seperti terbalik rasanya. Sejak saat itu kerjanya uring-uringan, kecewa, sakit hati serta inginnya marah dan menangis. Kehidupan dijalani dengan getir dan berusaha untuk tetap tegar di depan banyak orang namun hati kecilnya menjerit. Ia tidak pernah menyangka bahwa cintanya dikhianati oleh suaminya sendiri. Ia kecewa dengan wanita muda selingkuhan suaminya yang tega menghancurkan kebahagiaan rumah tangganya. Rasanya, sakit luar biasa!
Anak-anak: Sepasang anak-anak yang beruntung bisa bersekolah di sekolah terbaik. Dalam usia belia mereka sudah pernah melihat aneka kota dan negara dalam liburan mereka karena kemampuan materi dari orangtua mereka. Mereka pun telah disiapkan mobil, supir serta suster yang khusus untuk mengurusi segala keperluan mereka. Namun di usia mereka saat ini, mereka sudah merasakan kepahitan dan kegetiran yang sedang terjadi pada pernikahan papa dan mamanya. Mereka tahu bahwa papa dan mama sudah tidak harmonis lagi. Hati mereka juga menjerit dan berduka. Kasihan!!!
Pondasi Iman
Ternyata di balik sebuah kemewahan belum tentu terdapat kebahagiaan. Bahkan di baliknya terdapat luka hati, kekecewaan, kepedihan dan kesendirian. Uang tidak bisa menjamin tingkat kebahagiaan dalam keluarga. Suami, isteri dan anak-anak butuh untuk dikasihi dan dihargai. Perselingkuhan telah menjadi trend yang umum di dunia ini. Bukan saja suami yang selingkuh, tetapi isteri pun seringkali yang memulai untuk bermain api. Sementara orangtua mengejar kepuasan daging, maka anak-anak menjadi korban. Masa pertumbuhan yang harusnya dipenuhi dengan sukacita, canda tawa dan kebahagiaan direnggut dari kehidupan sang anak. Akhirnya anak hidup dalam kepahitan hati.
Sebelum terjadi hal-hal yang fatal di dalam tumah tangga, maka pondasi iman harus dikuatkan. Cari Tuhan dengan segenap hati agar transformasi terjadi pada masing-masing hati. Ketika transformasi pribadi telah terjadi, maka hal itu akan menyebar kepada orang-orang yang ada di sekeliling kehidupan, dimulai dari rumah tangga terlebih dahulu. Pengampunan juga mengambil bagian yang sangat penting. Tidak ada suami atau isteri yang sempurna di dunia ini. Hanya Tuhan yang sempurna dan IA yang bisa menyempurnakan rumah tangga yang penuh dengan kekurangan.
Sumber : Tabloid Keluarga & www.jawaban.com
Comments
No responses to “Di Balik Rumah Mewah”
Posting Komentar