Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Kisah Pertobatan Bintang Film Porno

Yesus sangat mencintai siapa saja yang mau menerima-Nya sebagai Juru Selamat, bahkan Shelley Lubben, seorang bintang film porno, bisa Tuhan jamah, Tuhan menangkan dan hidupnya berubah total.

"Sewaktu kamera mulai merekam, saya merasa sepertinya setan datang kepada saya, dan saya merasa hampir dapat melihat dia sambil berkata, ‘Kau lihat kan Shelley, setiap orang akan mencintaimu sekarang. Aku akan membuatmu terkenal!'" ujar Shelley memulai kesaksian hidupnya.

Ini adalah ketenaran yang diimpikan oleh semua orang. Saat Shelley pertama kali diperkenalkan kepada produser film porno perdananya, produsernya spontan bertanya, "Di mana kamu mendapatkan wanita yang luar biasa ini?" Dan karir Shelley pun melonjak dari seorang amatir menjadi seorang yang profesional dalam dunia film dewasa bersama dengan bintang film porno terkenal lainnya.

Shelley Lubben bahkan memenangkan penghargaan sebagai pendatang baru bintang porno terbaik. Tapi ketenaran membuatnya harus membayar sebuah harga yang mahal.

"Hal itu menghancurkan saya. Saya kehilangan kefeminiman saya, saya kehilangan setiap bagian dari Shelley setiap saya memerankan peran porno."

Wanita dari Glendora, California itu, tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan menjadi seperti itu. Sebagai seorang anak, Shelley membuka hatinya untuk Kristus dan berharap dia akan menjadi seorang pengkhotbah dan seorang penulis.

"Dulu saya sangat mencintai Tuhan. Dulu Tuhan sering berbicara kepada saya, dan ketika itu saya suka menulis puisi tentang Dia dan saya suka pergi dan menceritakan tentang Injil kepada setiap orang yang ingin mendengarnya. Saya sangat mencintai Tuhan saat saya masih kecil".

Namun cara pandang Shelley tentang cinta berubah. Kepolosan Shelley terenggut darinya karena sebuah kejadian yang sangat traumatik baginya.

"Saat saya berusia 9 tahun, saya dilecehkan secara seksual oleh seorang remaja laki-laki dan saudara perempuannya yang mana dia adalah teman sekelas saya. Sebagai seorang anak kecil, cukup berat membawa beban pedih itu kemana-mana. Saya tidak tahu bagaimana harus mengatasinya secara emosional. Saya marah karena saya penasaran tentang seks. Hal itu membuat saya merasa dicintai sekaligus merasa kotor. Dan saya pun mulai jatuh bangun dalam hal ini. Pada waktu saya remaja, saya mau menunjukkan hal itu."

Shelley mengubur sakit hatinya dengan seks dan obat-obatan terlarang. Pada waktu Shelley berusia 18 tahun, orang tuanya tidak dapat menanggung kehidupan Shelley lagi. Shelley pun berjalan di jalannya sendiri dan ia sangat membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Hingga suatu saat, seseorang menawarkannya untuk mendapatkan uang dengan mudah.

"Seorang yang terlihat baik menghampiri saya. Dia merangkul saya dan berkata, ‘Kamu tahu, ada seorang pria di dalam apartemen di kompleks itu yang berpikir kalau kamu sangat cantik dan dia ingin kamu bercinta dengannya. Dia akan memberi kamu 35 dollar'. Dan saya terkejut, tidak tahu harus berkata apa. Saya pernah berhubungan seks, tapi saya belum pernah menjadi seorang pelacur. Jadi ada bagian dari diri saya seperti berkata, saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan, orang tua saya tidak peduli sama saya, Tuhan tidak pernah peduli pada saya, jadi kenapa tidak saya terima tawaran ini. Saya juga sudah tidak peduli lagi akan diri saya sendiri. Dan sejak itulah akhirnya saya terjun dalam industri seks," ujar Shelley mengisahkan awal dirinya mengenal dunia prostitusi.

Dunia pelacuran pun menjadi jalan hidupnya. Shelley hamil oleh salah seorang pelanggannya, tapi Shelley memutuskan untuk tetap membesarkan anak itu seorang diri. Setelah beberapa tahun, Shelley mulai jatuh bangun menghadapi gaya hidupnya yang berantakan dan ingatannya kembali kepada hubungan yang pernah dia miliki dengan Tuhan sewaktu ia kecil.

"Saya tidak pernah kehilangan iman saya dalam Tuhan, tapi saya sudah tidak percaya lagi kepada-Nya. Saat itu saya merasa tidak bisa lagi mempercayai siapapun dan saya hanya melakukan apa yang menurut saya memang perlu untuk saya lakukan. Itulah cara saya menimbang dan menjalani kehidupan saya."

Dunia pelacuran lambat laun mulai luntur dalam hidupnya. Shelley takut diperkosa atau dilempar ke dalam penjara seperti pekerja seks lainnya.

"Namun saat itu ada seseorang yang berkata kepada saya, ‘Kenapa kamu tidak menjadi bintang porno saja?' Saya bilang, ‘Porno?' Mereka bilang, ‘Iya!'. Dan saya bilang, ‘Saya belum pernah berpikir untuk melakukan itu. Kamu tahu dari mana?' Dan dia bilang bahwa mereka akan membayar saya 2000 dollar untuk sebuah film porno. Saya bertanya, ‘Itu untuk satu film?' Saya tidak tahu dunia seperti apa yang akan saya hadapi saat itu, mungkin seperti pelacuran, hanya saja yang ini legal. Jadi saya tidak perlu masuk penjara. Dan tawaran itu sangat menggiurkan bagi saya."

Tapi Shelley tidak tahu tentang harga yang harus ia bayar sebagai seorang bintang film porno. Pada hari pertama saat shooting akan berlansung, dia pun menemukan jawabannya.

"Tepat pada saat saya memasuki adegan itu, rasanya seperti ada restu dari setan dan urapan kegelapan yang jatuh pada saya. Sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang sangat gelap. Tidak seperti dunia pelacuran, sepertinya saya tahu kalau saya berada dalam teritorinya iblis. Seperti diperhadapkan dengan setan, saya sungguh tidak percaya bahwa saya akan melakukan hal ini!"

Namun Shelley mampu melewati hal itu dan karirnya melonjak. Ketenaran dan kekayaan menjadi suatu hal yang adiktif. Di balik layar, Shelley hancur.

"Saya pikir saya tidak akan pernah keluar dari pornografi karena saya merasa tidak ada pilihan lain untuk saya!"

Di saat-saat yang paling gelap dalam kehidupannya, Shelley merasakan kasih Tuhan menjamahnya. Bahkan Shelley mulai merasakan Roh Tuhan sebelum dia berpose di depan kamera.

"Tuhan seperti hadir di ruangan itu dan berkata, ‘Tolong jangan lakukan ini!' Tuhan benar-benar hadir! Dia berkata, ‘Shelley, tolong jangan lakukan hal ini!' Dan saya berkata, ‘Ya, tapi Engkau tidak memelihara hidup saya. Apa yang harus saya lakukan? Saya mahir dalam hal ini. Mereka mencintai saya. Mereka pikir saya hebat. Orang tua saya saja tidak peduli. Dan Tuhan, Engkau juga tidak peduli pada saya!' Tapi Yesus berkata, ‘Aku peduli! Aku sudah menanggung semuanya di kayu salib untuk kamu. Aku sudah bayar semuanya di sini. Aku mengampuni kamu.' Dan saya berkata, ‘Bagaimana bisa Engkau mengampuni saya? Saya sudah melakukan banyak hal yang sangat buruk!'" kisah Shelley sambil menangis.

Shelley tidak siap untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tapi dia sudah tidak menjadi bintang film porno lagi. Shelley terkena penyakit kelamin dan secara diam-diam meninggalkan dunia film dewasa. Panggilan untuk bangkit, kembali datang dalam hidupnya.

"Saya mengalami sebuah kecelakaan mobil yang sangat parah. Mobil yang saya naiki terguling-guling dan saya yakin saat itu saya pasti mati. Saya pasti mati dalam kecelakaan ini. Saya yakin saya pasti akan masuk neraka. Itu hal pertama yang muncul dalam pikiran saya, saya pasti masuk neraka! Tapi ternyata saya selamat tanpa lecet sedikitpun. Saya bilang, Tuhan benar-benar sedang berbicara kepada saya. Saya tidak akan kembali menoleh ke belakang. Tuhan yang tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya. Tepat setelah itu saya bertemu dengan seseorang yang sekarang sudah menjadi suami saya, Garrett," kisah Shelley menceritakan bagaimana Tuhan menyatakan kuasa-Nya atas hidupnya.

Garrett, suami Shelley saat ini, menceritakan mengenai awal hubungannya dengan Shelley.

"Waktu itu saya sedang berada di titik terbawah dalam hidup saya. Saya mulai memakai obat-obatan terlarang. Waktu saya bertemu Shelley, saya bertemu dengan seseorang yang berada di level hidup yang sama dengan saya, dan kami mulai menjadi sahabat baik. Kami tidak dapat dipisahkan. Saya tidak pernah berhasrat untuk melakukan hubungan seksual dengan Shelley, hubungan kami seperti sahabat. Cerita tentang Tuhan dan Yesus saat kami masih kecil mulai membangun kami, dan kami pun memiliki hubungan persahabatan yang semakin erat. Dan kami benar-benar menyadari bahwa hubungan kami mulai menuju ke arah yang berbeda."

Pria yang awalnya adalah sahabatnya tak lama kemudian menjadi suaminya. Bersama-sama, Shelley dan Garrett kembali kepada Yesus. Dan Tuhan menolong mereka dengan membersihkan kehidupan mereka.

"Saya mulai melihat Tuhan sebagai sosok Bapa. Bukan seperti Tuhan yang ada di langit dan berkata supaya kita harus mengikuti segala perintah-Nya, kalau tidak kita akan dihukum. Tuhan menjadi seperti seorang Bapa untuk saya," ujar Shelley mengisahkan awal pemulihan dalam hidupnya.

Tuhan secara ajaib menyembuhkan penyakit kelamin Shelley. Namun pemulihan dirinya secara emosional memerlukan waktu yang cukup lama. Shelley bergumul untuk belajar menjadi seorang istri dan ibu dari 3 orang anak perempuan. Shelley mempelajari Alkitab untuk menemukan jawabannya.

"Saya harus belajar untuk mengampuni setiap orang karena saya menyalahkan semua orang atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan saya. Jadi Tuhan ajarkan saya tentang pengampunan, karena kalau Tuhan telah mengampuni saya, kenapa saya tidak bisa mengampuni orang lain?"

Shelley juga telah mengampuni dirinya sendiri dan dia telah meninggalkan masa lalunya untuk selamanya.

"Sewaktu kita secara sadar mempraktekkan prinsip firman Tuhan, lambat laun hal itu akan menjadi kebiasaan dan terjadi dengan sendirinya di dalam diri kita. Merupakan hal yang alami bagi saya untuk melakukan firman Tuhan dari 2 Korintus 10:5 (Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus). Sudah menjadi hal yang alami bagi saya untuk menaklukkan segala pikiran yang negatif. Perlu waktu bertahun-tahun bagi saya untuk mempraktekkan hal itu, karena bisa Anda bayangkan bahwa saya memiliki banyak pikiran negatif yang harus ditaklukkan. Setan akan berulang-ulang berkata kepada saya ini adegan filmnya, ini skenarionya, ingat bahwa kamu dulu adalah seorang pelacur. Hal itu datang bertubi-tubi selama proses pemulihan itu. Karena itu saya harus memilih untuk mempercayai Firman Tuhan," Shelley mengisahkan proses pemulihan yang terjadi dalam hidupnya.

Saat ini Shelley pada akhirnya dapat membagikan kebebasan yang dia temukan dalam Kristus kepada anak-anaknya dan juga kepada dunia.

"Tuhan berkata kepada saya bahwa tidak satu ons pun dari sakit hati yang pernah saya alami menjadi sia-sia dan tidak mendatangkan kebaikan. Yesus sangat setia kepada saya. Dalam setiap hal Dia sungguh setia," ujar Shelley menutup kesaksiannya.

Tuhan tidak pernah sedikitpun melupakan Anda. Sekali Anda pernah berada di genggaman-Nya, tak akan ada satu kuasa pun yang sanggup mengambil Anda dari genggaman kasih Tuhan. Jangan pernah lupakan kasih-Nya dalam hidup Anda yang terkelam sekalipun. (Kisah ini ditayangkan 27 November 2008 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Sumber : Shelley Lubben/jawaban.com

Tuhanku Yang meredakan Badai Mematikan Itu

Pada tahun 1977 Budiman bekerja sebagai seorang pelaut yang bertugas sebagai petugas radio. Bekerja di perusahaan dari Jepang ke Samarinda. Ia adalah seorang pelaut yang memiliki kebiasaan untuk mencari hiburan pada saat kapal mereka sedang sandar di darat. Hidupnya dikelilingi oleh minuman keras dan wanita. Ia merasa nyaman dengan pekerjaannya yang menurutnya adalah hidup yang enak.

Pada suatu hari dalam sebuah perjalanan rutin ke Jepang terjadi suatu peristiwa yang tak terduga. Hari masih siang, dalam perjalanan sudah terdengar berita bahwa akan ada ombak besar dan taufan Nina yang menuju ke arah kapal mereka. Tetapi setelah dipantau mereka merasa terjadi masalah jadi mereka tetap berlayar.

Pada jam 4 subuh terjadi hal yang mereka kuatirkan. Kapal diterjang ombak dan mulai miring dan bocor. Saat itu awak kapal sedang tertidur. Mereka dibangunkan dan diperintahkan untuk ke sekoci. Mereka mengirimkan tanda bahaya (sos) ke Taiwan tetapi tidak ditanggapi. Pada saat itu mereka merasa panik, putus asa dan perasaan yang sudah campur aduk.

Sekoci yang memuat awak kapal itu terkatung-katung di Laut Cina Selatan. Topan telah menghempaskan sekoci mereka dan terombang ambing di lautan. Dengan segenap kekuatan yang ada mereka berusaha untuk selamat. Pada hari pertama mereka bisa makan satu biscuit untuk dua orang. Seirit mungkin mereka menggunakan persediaan yang ada supaya mereka bisa bertahan dilautan. Pada saat itu tiba-tiba ombak datang dan menghempaskan sekoci mereka hingga terbaik. Ternyata salah satu awak kapal ada yang terjepit di sekoci dan meninggal. Saat itu mereka merasa sedih dan takut apakah mereka akan seperti itu juga.

Mereka harus menjalani hari-hari mereka tanpa persediaan makanan dan minuman. Saat yang paling sulit adalah tengah hari. Dimana matahari bersinar dengan teriknya. Suatu hari ada kapal yang lewat tetapi karena jauh, kapal itu tidak dapat melihat mereka yang sudah berteriak minta tolong.

Harapan mereka semakin menipis karena sampai pada hari ke 5 belum ada pertolongan. Pada hari yang kedelapan, saat dimana fisik sudah lelah dan lemah. Budiman membuat komitmen antara dirinya denagan Tuhan. Ia berjanji bila ia selamat dari musibah ini maka ia akan melayani dan bertobat dari hidupnya yang lama. Ia merasa belum siap mati saat itu karena ia masih belum menerima Yesus.

Memasuki hari kesepuluh, saat dimana mereka sudah pasrah. Mukjizat terjadi. Sebuah Cahaya kecil terlihat oleh mereka ditengah malam. Ternyata itu adalah sebuah kapal nelayan Honhkong yang sedang mencari ikan. Tetapi nelayan itu hanya menolong satu orang saja karena pada saat itu sedang zamannya pengungsi Vietnam yang lari. Tetapi setelah dijelaskan oleh teman mereka yang ditolong, maka akhirnya mereka semua diselamatkan.

Sejak pengalamannya tersebut, Budiman merasakan kasih dan pertolongan Tuhan yang luar biasa. Tuhan yang menciptakan dan menentukan jalan hidup, maka manusia tidak boleh putus asa. Tuhan akan menyelamatkan. Bila saat 30 tahun lalu tidak ada Tuhan, maka Budiman tidak akan ada sampai sekarang. Tuhan ada dimana-mana. Ia dapat menolong tepat pada waktunya. Tuhan sangat baik dan teramat baik.

(Kisah ini ditayangkan 21 Oktober 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber : budiman/jawaban.com

Niko, Panglima Kegelapan Yang Takluk Pada Yesus

Pria ini ditakuti lawan dan disegani oleh kawan. Nama Niko Kilikili sudah tidak asing lagi bagi mereka yang tinggal di sebuah kawasan niaga Jakarta Pusat. Pria yang sering mengenakan jubah putih dan menyandang samurai ini mendapat julukan “panglima.”

“Semua orang takut sama saya, dan saya menganggap bahwa diri saya adalah orang yang terhebat,” tutur Niko.

Sudah tak terhitung berapa banyak orang yang tewas ditangannya. Tidak ada belas kasihan di hati Niko bagi lawan-lawannya. Namun suatu saat, sebuah bentrokan antar preman membuatnya melakukan kesalahan fatal.

“Akibat ribut itu akhirnya kantor camat Tanah Abang dibakar. Saya yang pimpin keributan itu.”

Karena kejadian itu Niko dan anak buahnya di gelandang ke kantor polisi. Namun setelah diproses tak  berapa lama kemudian, mereka bebas kembali. Keluar masuk penjara karena perkelahian adalah sesuatu yang biasa bagi Niko, karena ia memang di didik oleh sang ayah untuk itu.

“Niko, kalau kamu mencuri, pakai narkoba atau memperkosa orang dan masuk penjara, kamu tidak akan papa bela. Tapi kalau kamu bunuh orang, sampai dimanapun kamu akan papa bela,” demikian pesan ayah Niko yang rupanya juga seorang jagoan.

Tindakannya yang brutal dan bengis ternyata dimanfaatkan para pengusaha untuk memperlancar urusan mereka. Hal ini membuat uang dengan mudahnya mengalir ke kantong Niko, dan membuatnya ia makin bergelimang dosa. Minuman keras, narkoba dan seks bebas mewarnai hidupnya setiap hari.

“Mengapa saya lakukan semua itu? Jawabannya sangat sederhana. Saya cuma ingin cari damai sejahtera. Saya ingin cari kasih sayang. Sebenarnya saya ingin keluar dari lingkaran setan ini, tapi tidak bisa. Berat sekali.”

Hingga suatu hari, Niko ditawari inex dari Belanda. Saat ia mencobanya, sesuatu yang tak pernah diduganya terjadi.

“Saya pakai inex itu, tapi waktu saya pakai, ternyata saya over dosis.”
Darah mengalir keluar dari telinga, mulut dan hidung Niko, ia pun segera dilarikan ke rumah sakit.

“Dalam perjalanan, dingin pelan-pelan mulai naik dari kaki hingga leher saya. Waktu dingin sudah mulai sampai leher, saya cuma ingat satu lagu sekolah minggu, ‘Yesus.. Yesus.. dokterku yang baik. Dokter dunia tak sama dengan Dia. Saya sakit DIa sembuhkan.’ Pada hal saya tidak pernah ingat lagu itu, sudah lama sekali saya tidak nyanyikan lagu itu. Tiba-tiba bisa ingat dan saya nyanyi lagu itu.”

Di rumah sakit, seorang suster mendengar Niko menyanyikan lagu itu dengan suara yang kecil dan sudah mulai tidak jelas berkata-kata karena lidahnya sudah mulai kaku. Menyadari ajal sudah di depan mata, Niko meminta tolong pada sang suster untuk mendoakannya. Semua keangkuhan Niko saat itu hancur.

“Pada saat maut itu datang, saya sangat ketakutan. Saya sangat menyesal atas semua dosa-dosa yang telah saya lakukan.”
Kegelapan menyelimuti Niko, dalam hatinya berkata bahwa ia pasti ke neraka. Samar-samar ia mendengar dokter mengatakan kepada suster bahwa waktu bagi Niko tinggal sebentar lagi.

“Waktu dokter bilang, ‘Sebentar lagi!’ Saya langsung teriak kenceng-kenceng, ‘ Tuhan Yesus tolong saya! Tuhan Yesus tolong saya!’ Waktu saya teriak seperti itu, suster berdoa. Selesai ‘amin,’ sepuluh menit kemudian dingin mulai turun berlahan-lahan. Dokter bingung, dokter bilang hal seperti ini belum pernah terjadi. Tapi itulah Tuhan Yesus yang ajaib.”

Menyadari bahwa dirinya masih bernafas, Niko pun membuat sebuah keputusan penting yang akan mengubah jalan hidupnya.

“Waktu itu tahun 98 akhir, saya berkata, ‘Tuhan, mulai saat ini dari ujung kaki sampai ujung rambut, aku serahkan bagi kemuliaan nama-Mu.”

Niko akhirnya meninggalkan dunia preman dan bertobat sungguh-sungguh, namun hal ini bukanlah hal yang mudah karena ia di cap pengkhianat oleh rekan-rekannya.

“Banyak orang yang membenci saya, tapi saya tidak peduli. Saya berpikir, lebih baik saya menyenangkan hati Tuhan dari pada menyenangkan hati manusia.”

Namun pengorbanan Niko tidak sia-sai, melalui proses yang panjang, ia berhasil merangkul rekan-rekannya dan membawa mereka kepada Tuhan. Kini ia dipakai oleh Tuhan untuk membawa bukan hanya kelompoknya dulu, namun ribuan preman kepada Tuhan dan memuridkan mereka.

Niko dulu adalah “panglima” bagi kerajaan kegelapan, namun kini ia menjadi tentara Tuhan yang berdampak dalam memperluas Kerajaan Allah. (Kisah ini ditayangkan 22 Oktober 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber : Niko Kilikili

Hans, Bintang Film Laga Yang Menerima Yesus

Kecintaannya pada ilmu bela diri mengantarkan Hans Wanaghi masuk kedunia film laga. Hal ini awalnya hanyalah sebuah mimpi baginya yang hanyalah anak dari daerah dan keluarga sederhana.

“Dari nonton-nonton film ini (film laga), timbul keinginan, ‘Saya kan punya kemampuan bela diri, kenapa ngga sekalian aja jadi pemainnya.’ Tapi hanya sebatas impian, karena saya merasa saya di daerah.”

Impian itu terus bertumbuh di hati Hans, hingga suatu hari sebuah kejadian membuat masa depannya seakan telah hancur.

“Papa saya meninggal, perekonomian keluarga kami hancur. Disitu timbul tekad, suatu hari nanti saya harus merubah keadaan perekonomian keluarga.”

Hans yang akhirnya melanjutkan SMA-nya di Jakarta semakin memperkuat tekadnya untuk menjadi populer dan sukses. Apa lagi ketika ia menyaksikan beberapa teman sekolahnya yang berhasil menjadi artis, impiannya mulai menyala kembali. Suatu hari pintu kesempatan terbuka baginya, ia pun menyambarnya.

“Pada saat itu pemilihan “Abang None Jakarta,” saya coba ikuti. Kebetulan saya mendapat predikat sebagai salah satu abang Jakarta di tahun 83. Disitu, ada salah satu none yang sudah sering ikut drama-drama di televisi. Saya diajak dan di casting lalu diterima. Karena saya baru, jadi dikasih peran figuran untuk coba dulu. Disitulah awal karir saya hingga ke layar lebar.”

Jalan menjadi seorang bintang sudah terbuka lebar di depan Hans. Tidak hanya ketenaran, uang pun mengalir dengan deras ke kantongnya. Namun hal tersebut membuatnya lupa diri dan jatuh dalam dunia seks bebas.

“Saat saya ditawarkan menjadi pemeran utama di sebuah film kolosal, disitulah saya baru merasa inilah dunia saya. Saya semakin populer dan terlena. Saya lagi istirahat shooting, tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Pada saat itulah terjadi hubungan suami istri.”

Bergonta-ganti wanita adalah hal biasa bagi Hans, bahkan dirinya sama sekali tidak merasakan bahwa apa yang telah dilakukannya adalah sesuatu yang salah.

Hati Hans semakin melambung saat ia sudah berhasil mendirikan rumah produksi sendiri dan bisa membeli mobil dan rumah mewah. Namun harta telah membutakan mata hatinya, Hans malah terperosok dalam perjudian.

“Dipuncak kesuksesan saya itu, disitu tidak membuat saya bersyukur. Malah saya jatuh dalam perjudian. Memang awalnya membuahkan hasil, sepertinya gampang sekali. Selama masih ada uang ditangan, saya akan terus pergunakan untuk judi.”

Namun malang tak dapat ditolak, kekalahan membuat Hans kehilangan semua hartanya.

“Saya mengalami putus asa, saya sempat stag. Pada saat itu saya baru menyadari bahwa selama ini saya telah menyia-nyiakan apa yang saya miliki.”

Hans mencoba bangkit, ia mulai melamar pekerjaan ke berbagai tempat namun hal itu bukanlah sesuatu yang mudah. Penolakan demi penolakan ia terima. Hans akhirnya memulai usaha air minum gallon.

“Saya dulu direktur, namun kini saya angkat-angkat gallon sendiri. Saat itu sebenarnya hati kecil saya menangis.”

Sepertinya Tuhan tidak ingin membiarkan Hans terus meratapi nasibnya. Seorang teman datang dan mengajaknya untuk mengikuti sebuah camp khusus pria.

“Sesi demi sesi saya ikuti, hingga pada malam harinya ketika pembicara mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup ini bukanlah milik kita, semua titipan dari Tuhan. Disitu hati saya mulai tersentuh, saya merasa kalau saya sendiri adalah milik Tuhan, masakah saya menyia-nyiakan hidup saya. Disitu saya merasa kelegaan, saya merasa Tuhan Yesus begitu baik. Saya yang tidak bisa bertanggung jawab terhadap berkat yang Tuhan berikan, tapi Tuhan tetap mengasihi saya. Masih mau menyadarkan saya, masih mau menerima saya kembali.”

Sejak saat itu, Hans mengambil keputusan untuk meninggalkan dosa-dosanya dan bersungguh-sungguh hidup untuk Tuhan.

“Saya baru menyadari bahwa saya ini bukan apa-apa. Popularitas dan materi yang pernah saya miliki ternyata tidak bisa membantu saya, tidak bisa mengangkat saya kembali. Hal itu membuat ambisi saya untuk kembali ke profesi saya yang dulu hilang. Jika saya bandingkan, saya kini jauh merasakan ketenangan. Kedamaian yang saya rasakan yang berasal dari Tuhan Yesus.” (Kisah ini ditayangkan 21 Oktober 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber : hans wanaghi/jawaban.com

Tips Hemat Tapi Tetap Cantik

Siapa sih wanita yang tak suka berbelanja, apa lagi berbelanja pakaian. Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para wanita. Keluar masuk dari satu toko ke toko yang lain tak membuat mereka lelah karena asik dengan berbagai model dan keindahan yang dilihat berbagai jenis baju. Namun hal ini seringkali membuat para wanita kebablasan dan tahu-tahu sudah melebihi anggaran yang ditetapkan.

Agar Anda tidak mengalami kejadian seperti ini, berikut ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

Jangan belanja beramai-ramai atau bersama dengan para sahabat

Mengapa tidak boleh? Bukankah belanja bersama teman membuat suasana semakin asik? Benar, namun teman dan sahabat Anda juga bisa jadi provokator paling bersemangat yang bisa membuat Anda impulsive dan membeli barang-barang yang sebenarnya Anda tidak benar-benar inginkan dan perlukan.

Perhatikan pencahayaan toko yang menjual

Pencahayaan dapat mempengaruhi warna asli dari pakaian yang Anda lihat. Untuk itu, pastikan warna lampu toko atau butik tempat Anda berbelanja putih, karena lampu dengan warna tertentu dapat menyamarkan warna aslinya. Jika Anda salah pilih, tentu saja Anda kecewa bukan.

Pastikan Anda mencobanya di kamar pas

Pakain yang terlihat bagus di etalase toko, belum tentu enak untuk dipakai. Jadi pastikan Anda mencoba dulu pakaian yang akan Anda beli. Jika tidak enak dipakai dan tidak pas dibadan, tentunya pakaian tersebut tidak akan Anda pakai dan jadi pemborosan.

Jangan selalu mengikuti tren

Jika Anda jadi seorang penggila tren, akhirnya setiap berganti tren pakaian lama jadi tidak terpakai lagi. Namun cobalah kreatif dalam memadu padankan pakaian, hal ini akan lebih efektif bagi Anda yang ingin tampil cantik namun tetap menghemat uang dalam dompet Anda.

Sumber : suara merdeka/jawaban.com

Pria Sempurna Atau Pria Kedua Terbaik

Para wanita biasanya mencari pria sempurna di usia 20-an mereka. Wanita yang tidak memikirkan pria di usia-usia tersebut biasanya berakhir dengan kesepian di usia 30-an.

Lori Gottlieb, seorang penulis buku tentang hubungan, telah menyebabkan badai perdebatan di Amerika Serikat karena mendorong para wanita lajang di usia 30-an untuk menetapkan pilihan mereka pada pria kedua terbaik atau bahkan pada pria manapun yang sedang ada dalam kehidupan mereka saat ini.

Bukunya yang berjudul Marry Him: The Case For Settling For Mr Good Enough (Nikahi Dia: Kasus Menetapkan Pilihan Pada Pria Yang Cukup Baik), telah menciptakan perdebatan yang sengit.

Lori Gottlieb yang adalah seorang ibu tunggal berusia 40 tahun, mengakui dalam bukunya bahwa dirinya seharusnya melabuhkan hatinya pada salah satu pria yang “sebenarnya dapat diterima walaupun membosankan” yang dulu telah ditolaknya selama masa pencariannya akan pria sempurna.

Lori juga mengklaim bahwa gagasan “Dia Orangnya” adalah mitos belaka, dan menuduh kisah-kisah fiksi dan film romantis telah mengkhianati wanita dan mendorong mereka untuk bertahan demi cinta sejati.

“Kami dikondisikan untuk mendambakan cinta yang besar,” tulis Lori dalam bukunya.

“Hal ini sangat menyakitkan bagaimana fantasi merasuk dalam batin kami dan berteriak bahwa ‘Si Dia’ ada di luar sana.”

“Kami tumbuh dengan pemikiran yang idealis akan pernikahan, tapi jika kita sudah memiliki pemahaman yang lebih realistis tentang betapa dingin dan kerasnya manfaat dari pemikiran idealis tersebut, kita mungkin telah melaukan hal-hal yang berbeda.”

“Dan kita pun pada akhirnya meninggalkan hubungan yang membosankan yang mungkin sebenarnya bisa membuat kita bahagia.”

Sebaliknya, menetapkan pilihan pada pria kedua terbaik bisa membuat wanita lebih bahagia dalam jangka panjang, menurut Lori.

Sumber : saidaonline/jawaban.com

Menghadapi Kenyataan Setelah Bulan Madu

Hidup bagaikan putri dan pangeran yang bahagia selamanya hanya ada di dalam cerita dongeng. Realita pernikahan tidaklah semudah itu. Ada banyak tantangan yang datang silih berganti dalam kehidupan pernikahan, termasuk menghadapi pasangan Anda sendiri.

Meskipun Anda sudah berpacaran selama bertahun-tahun, hal itu tidak dapat menjadi jaminan bahwa pernikahan Anda akan langgeng dan bahagia selamanya. Adriana S. Ginanjar, psikolog dari Universitas Indonesia dalam bukunya Mari Bicaramengungkapkan, tantangan sering muncul justru di awal pernikahan. Masalah yang paling sering dihadapi adalah masa penyesuaian diri terhadap peran baru sebagai suami atau istri. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam kebiasaan sehari-hari, harapan terhadap pernikahan, cara berkomunikasi serta nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan.

Dalam kisah dongeng, kekuatan cinta akan mengalahkan segala rintangan. Dalam realita, hal itu tidaklah cukup. Pasangan yang tidak siap menghadapi adaptasi di awal pernikahan seringkali memandang konflik sebagai sinyal padamnya cinta dan pernikahan yang sudah di ambang kehancuran. Perbedaan yang dulu dipandang sebagai hal unik mulai menjadi biang keladi.

Salah satu kunci keberhasilan penyesuaian diri adalah menyadari perbedaan yang ada di antara Anda berdua merupakan hal yang normal dan penting bagi pemenuhan kebutuhan masing-masing. Saat memilih pasangan di masa pacaran, Anda pasti memilih kualitas pasangan yang tidak Anda miliki agar merasa lebih penuh. Agar masalah tidak menjadi semakin besar, jangan lari dari hal itu namun pegang teguh dalam pikiran Anda bahwa kesamaan visi tidak akan dapat diperoleh jika sama-sama bersikeras. Perbesarlah toleransi dan penerimaan di antara Anda berdua. Bila pasangan berusaha saling menerima perbedaan dan akhirnya menghargai keunikan masing-masing, maka pernikahan dapat berjalan harmonis.

Berikut ini adalah inspirasi dan strategi menghadapi tantangan adaptasi di awal pernikahan yang diambil dari buku Mari Bicara:

  1. Proses adaptasi sebagai pasangan baru selalu diwarnai konflik dan perbedaan pendapat. Jangan memasang target tinggi, dan bersikaplah santai dalam menghadapi masalah.
  2. Selalu pusatkan pikiran pada hal positif pasangan. Kurangi untuk membesarkan perbedaan apalagi mengubah pasangan supaya sesuai dengan gambaran yang Anda inginkan.
  3. Diskusikan pandangan dan nilai-nilai dalam menjalani pernikahan. Mulai dari tugas-tugas suami dan istri, rencana untuk memiliki anak, pengelolaan keuangan, pengembangan karier, kehidupan beragama dan juga hubungan dengan kerabat.
  4. Jalin hubungan baik dengan keluarga pasangan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengenal pasangan Anda lebih dalam.
  5. Ungkapkan cinta pada pasangan lewat berbagai macam cara. Mulai dari kecupan, kata-kata, sentuhan, memberikan bantuan, dan kejutan lain yang menyenangkan.
  6. Hindari untuk menjelek-jelekkan keluarga pasangan atau menantang untuk bercerai jika sedang terbawa emosi. Kedua hal ini dapat menimbulkan sakit hati yang mendalam.
  7. Bersabarlah menghadapi perbedaan meskipun proses yang harus Anda jalani cukup berat. Jangan lupa untuk menghargai usaha pasangan dalam mengatasi perbedaan yang ada di antara Anda berdua.

Sumber : kompas/jawaban.com

Didiamkan Suami ? Ini Dia Solusinya

Keluhan umum yang diterima oleh konselor pernikahan dari para istri adalah bahwa suami mereka “tidak mau bicara” dengan mereka. Anehnya, para suami ini dulu selalu menjadikan percakapan sebagai hal yang menarik ketika masih berpacaran maupun di awal pernikahan. Jadi, apa yang membuat para suami “seolah-olah tuli” ketika istri mereka ingin bercakap-cakap dan bagaimana menghadapi seorang suami yang tidak ingin berbicara dengan Anda?

Pria dan wanita pada dasarnya berbeda. Beberapa ahli perilaku percaya bahwa pria dan wanita memiliki cara yang berbeda dalam mengamati percakapan. Ketika wanita berbicara, ia membagikan informasi yang disertai dengan pikiran dan perasaannya sedangkan pria menggunakan percakapan untuk membuktikan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang baik atau sebagai cara untuk menciptakan kesan yang baik kepada sang pendengar. Inilah sebabnya kenapa suami Anda dulu begitu gampang diajak berbicara saat masih berpacaran sementara saat ini respon yang Anda dapatkan darinya hanyalah dengusan atau helaan nafas belaka. Meskipun tidak semua ahli percaya bahwa pria dan wanita secara genetik berbicara dengan cara yang berbeda, namun cara kedua gender ini menanggapi tujuan percakapan umumnya berbeda.

Temukan Waktu Yang Tepat

Jika Anda tidak bisa membuat suami Anda berbicara kepada Anda, cobalah lihat apakah mungkin Anda telah memilih waktu yang salah. Suami Anda mungkin sedang sibuk dengan urusan kantor, masalah keluarga atau sedang dalam kondisi lelah ketika ia pulang ke rumah. Jadi, jika Anda membombardirnya dengan segala macam kejadian di hari itu ketika ia baru saja masuk rumah, suami Anda kemungkinan besar tidak akan memberikan respon bahkan mungkin ia akan merasa kesal. Tunggulah sampai ia selesai mandi dan makan malam, baru lanjutkan dengan menceritakan apa yang Anda alami ketika ia sudah lebih santai.

Gunakan Pendekatan Yang Tepat

Jika Anda ingin agar suami Anda menanggapi pembicaraan Anda, pastikan Anda memulai percakapan dengan cara yang benar. Daripada memulainya dengan nada menuduh, cobalah untuk memulai percakapan yang tenang untuk bertukar pikiran dan perasaan. Sebuah aturan praktis untuk melakukannya adalah dengan menghindari kalimat yang dimulai dengan kata ‘KAMU’, seperti misalnya, “KAMU tidak pernah lagi mendengarkan saya.” Sebaliknya, cobalah untuk mengekspresikannya melalui persepsi Anda seperti, “Saya akan merasa jauh lebih dicintai jika kamu memperhatikan saya.” Hindari juga untuk menggunakan istilah ‘selalu’ dan ‘tidak pernah’ dalam kalimat seperti, “Kamu SELALU menghidupkan televisi setiap kali saya ingin berbicara denganmu.” Kalimat seperti ini hanya akan membuat suami Anda menjadi defensif dan Andapun tidak akan bisa mengajaknya berbicara kepada Anda.

Tetap Berfokus Pada Masa Sekarang

Jika suami Anda telah mendiamkan Anda selama beberapa waktu, Anda mungkin terdorong untuk mengungkapkan semua keluhan yang menumpuk di dalam diri Anda. Bagaimanapun caranya, persoalan tidak akan terselesaikan jika Anda masih menyinggung isu di masa lalu dan memulainya dengan saat ketika suami Anda lupa menjemput Anda di rumah saudara Anda dua tahun yang lalu. Lebih baik fokus pada saat ini dan masa sekarang ketika Anda berbicara sehingga Anda akan mendapatkan percakapan yang berkualitas untuk menuangkan pikiran dan perasaan Anda.

Ungkapkan Melalui Tulisan

Seringkali cara yang efektif untuk membuat suami Anda membuka diri adalah dengan menggunakan komunikasi yang tak terduga. Tuliskan di secarik kertas untuk mengatakan kepadanya betapa Anda mencintainya dan bagaimana senangnya Anda jika Anda berdua dapat berbagi pemikiran baik saat ini maupun nanti. Ada beberapa keuntungan praktis yang bisa Anda dapatkan dengan mengungkapkan pemikiran Anda melalui tulisan. Sebuah surat akan memberikan kepada Anda lebih banyak waktu untuk menuliskan apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan dan Anda dapat mengulangnya jika Anda tidak suka dengan apa yang telah Anda tuliskan. Selipkan pesan cinta ke dalam kotak makan siang suami Anda dan Anda akan mendapati suami Anda lebih terbuka ketika Anda bertanya kepadanya tentang hari itu.

Tunjukkan Minat Dalam Pekerjaan Dan Hobinya

Pria seringkali takut ‘berbicara’ dengan istri mereka karena pembicaran itu biasanya berkutat di seputar masalah hubungan. Jika Anda ingin suami Anda menjadi lebih terbuka, tunjukkan minat dalam pekerjaan dan hobinya tanpa mengubah percakapan menjadi pembahasan masalah hubungan yang terjadi di antara Anda berdua. Tanyakan mengenai pekerjaan maupun rekan kerjanya atau seberapa jauh permainan golfnya telah berkembang. Pada awalnya, pasangan Anda akan terlihat tidak senang dengan upaya ini, namun kemudian ia akan menyadari bahwa Anda juga memiliki minat yang sama dengannya. Mungkin saja ia akan mengajak Anda mengunjungi klub olahraganya ketika ia berlatih squash. Tingkatkan kenyamanan dan kepercayaan suami Anda melalui langkah-langkah awal ini dan setelah itu Anda pun bisa mendekati suami Anda untuk membicarakan hal-hal serius lainnya.

Mengambil Langkah Tegas, Jika Diperlukan

Meskipun Anda telah mencoba untuk terus memahami dan melakukan inisiatif, jika Anda menemukan suami Anda terus menarik diri untuk melakukan percakapan yang berarti dengan Anda, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk tegas. Matikan televisi atau ambil surat kabar dari tangannya dengan lembut jika suami Anda menggunakan hal-hal ini untuk menghindari percakapan. Biarkan ia tahu bahwa sebagai istrinya, Anda berhak untuk mendapatkan sedikit perhatian darinya. Bagaimanapun juga hindari sikap agresif karena dapat memancing emosi suami Anda.

Pertimbangkan Membicarakan Topik Lain

Jika Anda telah berulangkali mencoba dengan tulus untuk mendekat kepada suami Anda namun tidak berhasil, cobalah untuk mengingat jika ada tindakan Anda yang telah menyakitinya. Apakah Anda telah berlaku tidak setia atau mengkhianati kepercayaannya? Sikap diam suami Anda mungkin merupakan cara yang dipilihnya untuk menarik diri dari Anda karena kesalahan yang Anda lakukan. Jika demikian, membahas akar masalah ini dapat membantu menyelesaikan masalah di antara Anda berdua.

Gunakan Cara-Cara Non Verbal

Bicara bukanlah satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan suami Anda. Gunakan tindakan kecil untuk menunjukkan betapa Anda mencintainya dan betapa hubungan ini sangat berarti bagi Anda. Saat ia pulang ke rumah setelah menjalani hari yang sibuk di kantor, sambutlah dengan pelukan penuh kasih sayang. Atau belilah majalah favoritnya dalam perjalan pulang dari kantor ke rumah Anda. Tindakan-tindakan kecil seperti ini akan membuatnya merasa dicintai dan membuatnya lebih terbuka untuk menikmati makan malam dan ngobrol dengan nyaman bersama Anda.

Seorang suami yang bersembunyi di balik surat kabar ketika istrinya ingin ‘bercakap-cakap’ telah menjadi lelucon populer saat ini. Namun hal seperti itu tidak perlu terjadi di dalam pernikahan Anda. Dengan kesabaran dan pengertian, Anda dapat melibatkan suami Anda ke dalam percakapan yang berkualitas dan merupakan salah satu cara terbaik untuk berkomunikasi secara efektif dengan pasangan Anda dan menjaga sebuah pernikahan tetap sehat.

Sumber : futurescopes.com/jawaban.com

Tips Sukses Pernikahan 1 Menit

Tips sukses pernikahan 1 menit: Inti sukses dari semuanya adalah FOKUS. Ketika Anda berdua pulang ke rumah setelah seharian bekerja, sebelum melakukan hal lainnya, luangkan waktu 60 detik untuk saling berpelukan dan berciuman, saling memandang dengan penuh cinta dan berbicara.

Jika Anda sampai di rumah duluan, hentikan apapun yang sedang Anda lakukan ketika pasangan Anda tiba di rumah dan luangkan waktu bersamanya selama 60 detik. Limpahi dirinya dengan kasih sayang dan perhatian.

Tips pernikahan sukses ini sangat powerful karena apa yang sebenarnya terjadi di antara Anda berdua bekerja dalam tingkat bawah sadar. 60 detik ini akan menenangkan pikiran bawah sadar Anda untuk tidak fokus pada diri sendiri namun fokus satu sama lain selama 60 detik non stop (percayalah 60 detik itu lebih lama dari apa yang dapat Anda bayangkan).

Dengan meluangkan waktu selama 60 detik maka suasana penuh kehangatan, rumah yang penuh cinta, kasih sayang, dan keamanan akan menjadi hal yang mendasar dalam rumah tangga Anda.

Sumber : saidaonline/jawaban.com

Mukjizat Tuhan Buat Anakku Yang Jatuh Dari Lantai 5

Suara pembantu saya berteriak-teriak waktu menelepon saya, tapi tidak jelas apa yang dikatakannya. Saat itu, hati saya sudah merasa tidak tenang. Buat apa dia menelepon saya, apakah ada sesuatu yang terjadi? Yang saya dengar adalah dia menyebut nama anak saya, Azarya.

Setelah dia menelepon kembali, barulah saya tahu cerita yang sesungguhnya. Anak saya, Azarya, jatuh dari lantai lima, tempat tinggal saya sekarang. Saat itu saya tidak mau menerima kenyataan, tubuh saya terasa lemas semua. Saya beranggapan kejadian itu tidak sesungguhnya terjadi.

Namun mau tak mau saya mulai menyadari bahwa itulah yang sesungguhnya terjadi. Kalau tidak, buat apa pembantu saya menelepon dan panik seperti itu waktu menceritakannya kepada saya? Akhirnya, saya dan seorang teman saya meluncur ke rumah sakit dengan menggunakan taksi.

Di dalam taksi itu, perasaan saya sangat tidak karuan. Saya tidak tahu lagi harus berdoa apa. Saya hanya bisa bertanya-tanya, bagaimana keadaan anak saya? Apakah dia masih hidup? Kok bisa ini terjadi ya? Dan saya juga mulai menyalahkan diri sendiri.

Saya tidak bisa membayangkan kalau sampai anak saya mati. Saya terus bertanya-tanya, “Aduh mati nggak ya?” Karena kan bisa saja saat dalam perjalanan ke rumah sakit dia meninggal. Saya sangat takut dia mati.

Terus, saat itu saya cuma bisa berdoa, “Dalam nama Tuhan Yesus, saya tolak roh maut, saya tolak roh maut.” Jadi itu doa saya sepanjang perjalanan. Saya cuma berharap dia jangan mati. Saya benar-benar tidak bisa membayangkan kalau anak saya sampai mati.

Sesampainya di rumah sakit, saya lebih deg-degan lagi. Karena itulah saatnya saya harus menghadapi kenyataan. “Doa saya dijawab nggak?” itulah pertanyaan saya. Saya belum berani masuk UGD, karena saya takut sekali sama darah, saya takut banget.

Akhirnya saya memberanikan diri masuk ke UGD dan melihat kondisi anak saya. Tubuhnya digelimangi oleh darah dan luka. Tangannya patah dan wajahnya penuh dengan luka. Azarya ternyata sadar dan tahu pada saat itu saya ada di sampingnya. Dia bertanya kepada saya sambil menangis, “Mama kemana aja sih?”. Dan di situlah, saya benar-benar mengucap syukur.

Bukan hanya anak saya hidup, dia juga normal. Matanya, reaksinya, semuanya normal. Itu juga merupakan bonus yang diberikan oleh Tuhan buat saya. Anak saya dirontgen dan mengalami geger otak ringan. Saya beserta suami mengijinkan dokter untuk mengoperasi Azarya yang mengalami patah tulang.

Bagi saya, ketika Azarya jatuh dua kali, dari lantai lima ke lantai dua dan dari lantai dua itu jatuh lagi ke bawah, tetap buat saya tangan Tuhan yang menatang dia. Setelah satu bulan kemudian menjalani perawatan, Azarya sembuh total.

Azarya pun menceritakan kejadian bagaimana dia bisa jatuh dari lantai lima. “Kan aku lagi tidur, waktu itu mbaknya (pembantu, red) sedang ada di lantai satu. Waktu aku bangun, aku cari-cari mbaknya nggak ada. Aku buka pintu, tapi pintu terkunci. Akhirnya kucari di kamar besar dan di kamar kecil tapi mbak tetap nggak ada.” Azarya mulai berkisah.

“Terus aku pengen keluar jadi aku buka jendela. Aku pegangan sama jendela tapi malah jatuh. Terus aku lompat, aku terjun lagi, terus aku jatuh (ke lantai bawah dekat playground).” Dia mengakhiri kisahnya.

Kejadian jatuhnya Azarya itu bagi kami bukan musibah tapi mukjizat. Tuhan kan memberikan anak-anak untuk menjadi berkat bagi kami. Kami ingat kejadian Azarya itu, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Anak kami saja Tuhan jaga, pasti Tuhan melakukan hal-hal yang terbaik di bidang kehidupan kami yang lainnya. (Kisah ini ditayangkan dalam acara Solusi Life di O Channel pada tanggal 8 Juni 2010)

Sumber :Dila Kana/jawaban.com

Heart of Parenting

Ada cakupan yang sangat luas yang harus disadari orangtua ketika mereka mendidik anak-anak mereka. Terkadang cakupan-cakupan ini diabaikan orangtua. Banyak orangtua yang tampak bahagia mengalihkan daerah ini kepada siapapun yang bertindak sebagai pengasuh utama dari anak mereka, baik ayah atau ibu, kakek atau nenek, ataupun orang lain. Saya percaya pada tema sentral kali ini, yakni ‘heart of parenting’ bagi anak-anak yang masih kecil harus ada di dalam setiap daerah pengasuhan anak-anak Anda.

Jadi, jika Anda adalah orangtua yang mengalihkan tanggungjawab pengasuhan kepada orang lain, apakah Anda dapat memikirkannya kembali?

Mengasuh anak-anak memang sangat melelahkan, namun saat-saat berharga ini akan berlalu dengan sangat cepat. Tahun-tahun ini akan berlalu sebelum Anda menyadari keberadaan Anda sebagai orangtua sepenuhnya. Anak-anak, sebagaimana orangtua, memerlukan tahun-tahun awal dalam kehidupan mereka untuk membentuk ikatan yang abadi dan mendalam.

Ini adalah sebuah petunjuk kuat yang saya berikan kepada Anda hari ini. Tahun-tahun awal ini adalah tameng pengasuhan bagi anak Anda karena anak-anak membutuhkan manajemen, pengawasan dan kematangan.

Tujuan utama dalam mengasuh anak-anak dapat dikelompokkan menjadi dua bagian umum, keamanan dan perkembangan. Keduanya dapat dijelaskan secara umum. Keamanan – pastikan pada kondisi rumah Anda, kendaraan Anda, dan sejauh mana Anda memiliki kontrol dimanapun Anda menempatkan buah hati Anda. Selanjutnya, susun rencana yang fleksibel untuk mendukung perkembangan anak Anda pada tahun-tahun awal kehidupannya, tahun-tahun sekolahnya, masa remajanya, dan ketika ia beranjak dewasa. Anda tidak akan pernah berhenti menjadi orangtua.

Ruang lingkup dengan tujuan yang lebih besar adalah membantu anak Anda berkembang dengan sehat, memiliki informasi yang baik, penuh kasih sayang, dan menjadi pribadi yang kompeten. Dua ketrampilan pengasuhan terbaik yang dapat Anda miliki adalah kesabaran dankehadiran. Milikilah kedua ketrampilan tersebut.

Luangkan waktu bersama dengan anak Anda sebanyak mungkin. Membereskan rumah bisa menunggu, piring kotor pun bisa menunggu. Luangkan waktu untuk bermain, observasi, dan juga bercakap-cakap. Baik Anda maupun anak Anda membutuhkan interaksi ini. Segala sesuatu berkembang melalui hubungan. Tema sentral yang disajikan di sini adalah hubungan yang dekat dan keterkaitan. Berusahalah untuk benar-benar ‘mengenal’ anak Anda sebelum mereka harus menghabiskan waktu di sekolah, dan waktu yang Anda miliki sebenarnya sangat singkat.

Sadarilah bahwa kehadiran Anda dalam mengasuh sang buah hati adalah kunci dari segalanya. Luangkan waktu bersama dengan anak Anda, tak peduli seberapa singkat waktu itu. Seperti pepatah yang mengatakan bukan kuantitas yang perlu diperhitungkan tapi kualitas.

Perhatikan anak Anda ketika mereka sedang menghibur diri dalam melalui hari-hari mereka. Jadilah orangtua yang awas. Lihat bagaimana mereka bertingkah di tengah-tengah teman sebaya atau teman bermainnya. Bagaimana mereka menjawab tantangan, masalah-masalah kecil yang mereka hadapi, seperti saat bermain di atas bangku. Bersikap aktiflah dalam kehidupan mereka. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa kadang-kadang anak kecil akan melirik kembali kepada Anda?

Dengan memperhatikan bagaimana anak Anda berfungsi dalam lingkungannya, Anda akan merumuskan ide-ide tentang bagaimana anak Anda berpikir dan memecahkan masalah. Perhatikan bakat dan kemampuan anak Anda yang dapat Anda dukung dan tumbuhkan lebih lagi.

Tampaknya semua ketrampilan pengasuhan lainnya dibangun di atas dasar seni kesabaran. Anak kecil, pada kenyataannya semua anak-anak, secara teratur memiliki tekhnik mereka sendiri untuk menghabiskan kesabaran Anda, terutama jika Anda baru saja menjadi orangtua. Jangan biarkan hal itu menimpa Anda. Bagaimanapun juga mereka menjadi anak-anak tanpa usaha, bukan? Lanjutkan pengasuhan Anda dengan mengawasi dan mendapatkan kebijaksanaan. Pada akhirnya, Anda akan berubah menjadi orangtua yang ‘paling baik’ yang pernah ada. Jika pertumbuhan Anda sebagai orangtua diperburuk dengan teriakan-teriakan kepada buah hati Anda, mereka tidak akan menjadi lebih baik, dan Anda akan kehilangan kesempatan untuk membantu menumbuhkan karunia yang telah Tuhan berikan dalam hidup mereka.

Mengasuh anak kecil bisa benar-benar mudah dan menyenangkan sepanjang Anda memahami prinsip-prinsip, dan memulainya dengan dasar-dasar yang benar. Jadi, kehadirankesabarandan perencanaan adalah bangunan pengasuhan bagi anak-anak Anda di usia emas mereka.

Sumber : saidaonline/jawaban.com

Kesempatan Kedua

Hari itu, Ferry Sutrisno pulang kerja menggunakan sepeda motornya seperti biasa. Tidak terbersit firasat bahwa dirinya akan mengalami kecelakaan maut yang dapat merenggut nyawanya.

“Saat itu jalan tidak terlalu ramai, pas saya mau muter balik, tidak tahu dari mana, saya tidak sadar apa yang terjadi, tiba-tiba ada suatu benda yang menabrak saya dari belakang. Saya hanya merasakan saya melayang-layang di udara dan saya terjatuh,” demikian Ferry menceritakan kronologis kejadian kecelakaan itu.

Karena terlempar dan membentur aspal dengan keras, Ferry mengalami luka yang sangat parah bahkan kepala dan tubuhnya berlumuran darah. Dalam keadaan setengah sadar, Ferry berusaha bangun untuk mencari pertolongan. Namun usahanya sia-sia, ia terkulai tak berdaya, hingga akhirnya beberapa orang yang mendengar suara rintihannya datang mendekat.

Menit demi menit dilalui Ferry, tapi pertolongan tidak juga berikan. Beruntung adik ipar dan mertuanya segera datang dan membawanya ke UGD sebuah rumah sakit, namun disana pertolongan yang dilakukan terkesan tidak serius.

Ketika Ferry merenggang nyawa, kilasan masa lalunya terus berkelebat dalam pikirannya. Bagaimana ia sering terlibat dalam perjudian, minuman keras, dan prostitusi. Ia menyadari bahwa Tuhan begitu baik kepadanya, sudah beberapa kali ia mengalami peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya, namun diselamatkan oleh Tuhan agar ia bisa bertobat, tapi ia tidak pernah melakukannya.

“Saat saya berada di detik-detik menuju kematian itu, saya merasa itu adalah teguran yang keras yang Tuhan beri buat saya. Hanya satu kalimat yang bisa saya katakan: Tuhan ampuni saya, tolong selamatkan saya. Saya benar-benar menyesal, saya benar-benar merasa bodoh karena saya menghabiskan waktu saya untuk berbuat dosa..”

Karena tidak ditangani dengan baik, pihak keluarga memindahkannya kerumah sakit lain. Disana terungkap bahwa Ferry mengalami luka parah pada bagian kepala. Bagian tengkorak kepalanya retak dan harus dibuang sebagian, jika tidak, tulang tersebut dapat melukai otaknya yang dapat merusak saraf, bahkan membuatnya mengalami kelumpuhan bahkan kematian.

Setelah menjalani operasi, Ferry dipindahkan ke ruang ICU, namun dokter yang menanganinya masih belum bisa memastikan keselamatannya.

“Dokter mengatakan: Kita tinggal tunggu berapa lama pak Ferry siuman. Tapi namanya di ruang ICU, segala kemungkinan itu tetap ada,” demikian jelas Felistia, istri Ferry.

Namun berkat pertolongan Tuhan, Ferry siuman. Sekalipun saat menjalani masa pemulihan Ferry sempat merasa putus asa, namun Felistia dengan setia mendampingi dan mendoakannya.

Suatu hari, seorang teman menjenguknya di rumah sakit. Orang tersebut memberikan nasihat kepadanya seperti ini, “Ferry, cepat sembuh ya. Jangan keraskan hati, ampuni semua orang yang telah bersalah kepada kamu. Lembutkan hatimu agar Tuhan menyembuhkan. Jangan dipikirin lagi siapa yang bersalah atas kecelakaan itu, tapi ampuni.”

Kalimat itu selalu terngiang-ngiang dalam benak Ferry. Akhirnya ia melepaskan pengampunan, dan harapan akan kesembuhan mulai tumbuh dalam hatinya.

Harapan yang ia dapat dari janji Tuhan bukanlah harapan kosong, semakin hari kondisinya semakin membaik. Bahkan ia bisa pulih seperti sedia kala.

“Kesembuhan yang saya dapatkan, itu adalah mukjizat yang terbesar dalam hidup saya. Hingga hari ini, saya bisa mengendarai kendaraan sendiri, dan beraktifitas tanpa ada gangguan sedikit pun pada diri saya.”

Ferry mengakui bahwa dulunya ia sombong dan merasa bisa mengendalikan kehidupannya, namun kecelakaan itu menyadarkannya bahwa dirinya adalah manusia yang lemah yang membutuhkan Tuhan.

“Tanpa Tuhan, saya tidak berarti apa-apa. Jadi saya sangat bersyukur pada Tuhan Yesus yang telah memberikan saya kehidupan baru. Kehidupan kedua bagi saya.” (Kisah ini sudah ditayangkan 29 September 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel.)

Sumber : Ferry Sutrisno /jawaban.com