Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Tali Sembahyang

Tali Sembahyang atau Tefillin atau Phylactery merupakan aksesoris pakaian orang Yahudi yang didasarkan atas perintah Allah. Tefillin berupa sebuah kotak kecil yang dicat hitam dan di dalamnya terdapat 4 bagian ayat firman Tuhan dari Kel 13 : 1-10 ; 13 : 11-16 ; Ul 6 : 4-9 ; 11 : 13 - 21. Dengan tali kulit, Tefillin ini diikatkan di kening dan juga di lengan. Pada pemasangan di lengan, kotak kulit berada pada posisi bagian atas lipatan siku dalam, kemudian tali kulit Tefillin melilit lengan sampai ke tapak tangan.

Umumnya orang-orang Yahudi Orthodox masih memakai Tefillin sampai saat ini yang mengacu kepada perintah Tuhan di dalam Ul 6 : 8, "Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu ...". Maksud Tuhan dengan adanya Tefillin ini adalah agar orang-orang Israel tidak melupakan segala firman-Nya. Hal ini hanya sebagai tanda pengingat dan bukan jimat. Akan tetapi kemudian Iblis meniru hal ini dengan membuat jimat yang berupa cuplikan ayat-ayat tertentu yang harus dipakai atau dibawa orang.

Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi memakai tali sembahyang lebar agar dilihat orang. "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang ; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. "(Mat 23 : 5)

Buah Polong Belalang

Buah ini disebut sebagai "Buah Polong Belalang" sebab termasuk dalam keluarga "pod/polong". Bila dimakan, buah polong belalang ini terasa manis sebab di dalamnya juga mengandung banyak nutrisi. Ada penafsir yang mengatakan bahwa yang dimakan oleh Yohanes adalah "buah polong belalang" ini dan bukan binatang belalang (Mat 3 : 4). Buah polong belalang ini juga disebut dengan nama roti Yohanes.

Biji Tanaman Dalam Perjanjian Lama

11 biji tanaman yang tertulis di dalam kitab Perjanjian Lama yaitu :

(1). Aprikot (2). Kacang Merah (3). Buah Kemiri (4). Mur (5). Kayu Manis (6). Zaitun (7). Jelai (8). Jawan (9). Bunga Bakung (10). Jarak (11). Chickpea

Ibu Repotwati

Ibu Repotwati sedang kelelahan dan depresi karena mengurus 4 orang anaknya yang masih kecil dan nakalnya bukan main. Rumahnya seperti kapal pecah, tak pernah rapi karena ulah anak-anaknya.

Tiba-tiba pintu rumah diketuk, dan ternyata Ibu Amal sedang mengumpulkan sumbangan untuk merenovasi Panti Asuhan Anak-Anak.

"Sore, Bu Repot, kami sedang mengumpulkan sumbangan untuk merenovasi Panti Asuhan Anak-Anak. Maaf kalau mengganggu, tapi barangkali ada sesuatu yang bisa Ibu sumbangkan ?"

Bu Repot yang sudah kewalahan, makin jengkel dan spontan menjawab, "Oh, ada ! Saya mau menyumbang 2 anak laki-laki bandel, 1 balita, dan 1 bayi."

Tidaklah mudah bagi orang tuan untuk mengurus dan membesarkan anak. Dibutuhkan kasih setia dan kesabaran, doa, serta ketekunan. Karena itu sayangilah orang tua dan tunjukkan bahwa kita anak-anak yang setia dan taat, yang patut dibanggakan orang tua.

"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu" (Amsal 1 : 8).

Sumber : Sinar Kasih

Bahtera Nuh

Seberapa Besar Bahtera Nuh ?

Bahtera Nuh lebih tinggi dari gedung 3 tingkat dan mempunyai geladak seluas 36 lapangan bola tenis. Panjangnya 300 hasta = 450 kaki = 135 meter ; lebarnya 50 hasta = 75 kaki = 22.5 meter ; terdiri dari 3 lantai dan tingginya 30 hasta = 45 kaki = 13.5 meter (Kej 6:15)

Panjang bahtera yang 6 kali lebar dan 10 kali tingginya, membuat bahtera ini sangat stabil. Ingat, bahwa bahtera ini dibuat hanya untuk mengambang dan bukan untuk berlayar. Dunia harus menunggu hingga tahun 1884 ketika Italia membuat kapal Eturia yang melebihi besar Bahtera Nuh.

Berapa Lama Bahtera Nuh Dibuat ?

Ada yang menafsirkan bahwa bahtera ini dibuat selama 120 tahun. Tetapi sebenarnya waktu 120 tahun ini adalah waktu yang diberikan Tuhan agar manusia bertobat. "Berfirmanlah Tuhan : RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." (Kej 6 : 3). Bahtera ini dibuat oleh Nuh, keluarganya dan orang-orang upahannya dalam jangka waktu 2-3 tahun.

Bagaimana Semua Binatang Bisa Masuk Bahtera Nuh ?

Kita harus ingat bahwa ikan dan binatang yang hidup di air tidak ikut masuk ke dalam bahtera. Hanya burung dan binatang melata yang dibawa. Dan Nuh tidak mengumpulkan semua binatang, hanya binatang yang datang kepadanya yang akan masuk bahtera. "Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya." (Kej 6:20). Tidak semua dinosaurus besar seperti giganotosaurus seperti gambar fosil di samping. Beberapa dinosaurus hanya sebesar ayam. Mussaurus hanya segenggam tangan manusia dan tidak lebih besar dari giganotosaurus. Kita tidak tahu berapa jenis dinosaurus yang Tuhan kirim ke Nuh untuk dibawa masuk ke dalam bahtera. Jika pun ada, pastilah dinosaurus yang masih muda.

6 Mitos Tentang Bahtera Nuh

  1. Bahtera Nuh adalah kapal yang kecil. Bahtera Nuh adalah kapal yang besar, berukuran 13 m x 22.5 m dengan tinggi 13.5 m.
  2. Bahtera Nuh ditemukan di Turki oleh almarhum Ron Wyatt. Bentuk ini tidak berada di salah satu dari puncak Gunung Ararat. Ukurannya tidak seperti yang dikatakan Alkitab. Bentuk yang ditemukan ini terbuat dari berbagai jenis batu dan bukan fosil kayu. Terdapat juga bentuk-bentuk yang sama pada bagian gunung yang lain. Nampaknya, bentuk ini adalah semacam lelehan material gunung berapi.
  3. Diperlukan waktu 120 tahun untuk membuat Bahtera Nuh. Tidak ada ayat yang mengatakan hal ini. 120 tahun adalah waktu yang diberikan Tuhan agar manusia bertobat.
  4. Kayu gofir untuk membuat Bahtera Nuh sudah diketahui. Tidak ada yang tahu, kayu gofir itu kayu apa. Para ahli hanya menduga bahwa itu adalah kayu pinus, atau cypress (semacam cemara), atau cedar.
  5. Dinosaurus tidak bisa masuk Bahtera Nuh. Tidak semua dinosaurus besar, ada yang sebesar ayam. Untuk dinosaurus jenis yang besar, bisa saja Nuh membawa dinosaurus yang masih muda.
  6. Semua binatang tidak muat di dalam Bahtera Nuh. Memang tidak semua binatang dibawa masuk, hanya jenis burung dan yang melata yang dibawa masuk bahtera

Pengumban

Umban atau Pengumban adalah alat pelontar yang terbuat dari kulit dan pada kedua ujungnya diberi tali yang juga terbuat dari kulit. Dengan kedua ujung talinya dipengang, pengumban itu diputar-putar di atas kepala, kemudian satu ujung talinya dilepas sehingga batu bisa meluncur ke sasaran tembak. Di tangan laskar yang terlatih, pengumban menjadi senjata yang mematikan. "Dari segala laskar ini ada tujh ratus orang pilihan yang kidal, dan setiap orang dari mereka dapat mengumban dengan tidak pernah meleset sampai sehelai rambut pun." (Hak 20 : 16).

Daud mengalahkan Goliat yang badannya jauh lebih besar daripadanya hanya dengan menggunakan pengumban ini. "Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu ... lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. " (1 Sam 17 : 40, 49).

Pengumban atau kadang-kadang disebut juga sebagai ali-ali atau pengali di dalam bahasa inggrisnya disebut sling. Pengumban tidak sama dengan ketapel yang di dalam bahasa inggrisnya disebut catapult.

Tiang Garam

Pada waktu kejahatan masyarakat Sodom dan Gomora mencapai titik klimaks, Allah memutuskan untuk menghukum kota jahat itu dengan hujan belerang dan api. Sebelum Allah menghukum kota itu, Allah mengutus dua orang malaikat-Nya untuk membawa Lot dan keluarganya keluar dari Lembah Yordan. Namun ketika Allah sedang menurunkan hujan belerang dan api serta menunggangbalikkan kota-kota lembah Yordan itu, tiba-tiba isteri Lot menoleh ke belakang, lalu seketika itu juga ia menjadi tiang garam (Kej 19:26).

Hingga saat ini ada sebuah gunung garam yang penjangnya kurang lebih 7 mil dan lebarnya 2-3 mil sedangkan tingginya 15 tombak di bagian selatan Laut Mati, dekat Qumran, yang disebut orang Arab sebagai "Bint Sheik Lot" atau "Isteri Lot".

Menurut penelitian, penyebab longsor dan tenggelamnya kota-kota di Lembah Yordan adalah gempa bumi yang disertai oleh letusan-letusan gas. Menurut penelitian yang lain, di Laut Mati memang ada kota yang terbenam selama ribuan tahun di bawah air yang bercampur dengan belerang. Jika seseorang terbang di atas Laut Mati, ia dapat melihat bentuk bayangan bangunan sebuah menara dan benteng sebuah kota.

Bila Si Kecil Hilang di Mall

Si kecil tiba-tiba hilang ketika Anda tengah asyik berbelanja? Anda pasti sangat panik. Apakah anak Anda tahu apa yang harus dilakukannya? Bagaimana dengan Anda sendiri, tahukah apa yang harus Anda lakukan?

Untuk menghindari masalah seperti ini, mungkin ada baiknya Anda mulai membekali anak mengenai hal-hal sederhana yang perlu dilakukan jika akan berbelanja di mal. Dengan demikian, acara berbelanja Anda menjadi aman dan jauh dari panik. Jika pun Anda terpisah dari anak, si kecil tahu apa yang harus dilakukannya.

1. Pastikan anak mempunyai nomor ponsel Anda, dan pasang nomor tersebut di tempat yang mudah terlihat dan aman (di saku baju anak, misalnya). Tujuannya agar memudahkan orang lain untuk menghubungi Anda bila terpisah dari anak.

2. Ajarkan anak untuk mencari ibu-ibu bila mereka memerlukan bantuan. Para ibu mudah ditemukan, dan pasti tidak akan segan-segan untuk membantu. Bahkan, anak usia 2 tahun dapat mengidentifikasikan apakah orang tersebut seorang ibu atau bukan.

3. Pakaikan baju berwarna mencolok, seperti kuning atau hijau. Anda akan dapat melihatnya dengan mudah di tempat yang ramai, dan orang lain pun dapat membantu Anda dengan mudah bila diperlukan.

4. Selalu membawa foto anak yang terbaru dan di belakangnya tuliskan tinggi, berat badan, warna rambut, dan matanya. Cantumkan juga tanda-tanda khusus yang dimiliki oleh anak Anda, misalnya tahi lalat di pipi kiri atau memakai kacamata.

5. Ingatkan anak untuk tidak berada jauh dari Anda. Ucapkan selamat bila mereka mengikuti perkataan Anda. Anda dapat melatihnya setiap saat bila mengajaknya bepergian ke tempat umum lainnya. Dukungan yang positif merupakan alat mengajar yang terbaik.

6. Bila kehilangan anak, segera hubungi pegawai toko, satpam, atau pengelola gedung. Bila curiga anak dalam bahaya, segera hubungi polisi.

7. Rayakan pertemuan kembali. Jangan memarahi si kecil bila mereka sempat hilang karena bila hal tersebut terjadi kembali, anak akan memilih untuk tetap hilang daripada diomeli habis-habisan. Bahkan setelah ia ditemukan kembali dengan aman dan cepat pun, kejadian itu akan membekas di dalam dirinya dan bisa menjadi pengalaman traumatis, baik bagi si anak maupun orangtuanya.

(Aline/Nova) - Kompas

Cyril, Pahlawan Kebenaran

Cyril, yang lebih dikenal sebagai Cyril dari Yerusalem, hidup tahun 313-386 M. Lahir dari keluarga Kristen dan dibesarkan di Yerusalem. Sejak kecil Cyril menerima pendidikan yang baik, terutama di dalam masalah keagamaan. Dan, ini sangat membantu untuk pertumbuhan imannya hingga di kemudian hari dia memutuskan untuk menjadi fulltimer di gereja. Pada masanya, fase baeru dalam kekristenan sedang dimulai. Sebelumnya, gereja mengalami tekanan yang luar biasa dari pihak pemerintah Romawi. Beribu-ribu orang Kristen dianiaya dan menjadi martir. Tetapi, ketika agama Kristen sudah menjadi agama begara, tantangan baru muncul. Bukan dari pihak pemerintah, bukan juga dalam bentuk penganiayaan, tetapi dalam hal muncul dan berkembangnya ajaran sesat. Banyak pemimpin gereja yang berani menentang ajaran sesat yang tumbuh subur saat itu, dan Cyril adalah salah satunya.

Ketika Uskup Yerusalem yang bernama Maximus meninggal dunia, Cyril ditahbiskan untuk menggantikannya. Tetapi, perjalanan kepemimpinannya di Gereja Yerusalem tidak berjalan mulus. Keteguhannya dalam memegang kebenaran seperti yang sudah diteguhkan di dalam Konsili Nicea (325 M) membuat pengajar sesat, khususnya yang berpegang pada pandangan Arius menjadi berang. Dengan berbagai cara mereka berusaha melengserkan Cyril dari jabatannya. Tercatat sampai tiga kali Cyril naik turun jabatan dan mengalami pengasingan. Tuhan 357 M, Cyril dipecat oleh sinode, tetapi tahun 359 M dia mendapatkan jabatannya kembali. Tahun 360 M, Cyril kembali diturunkan dari jabatannya dan dikucilkan, tetapi tahun 361 M dia pun kembali berhasil menduduki jabatannya. Yang ketiga ketika Kaisar Valens, seorang prajurit Arianisme memimpin kekaisaran Romawi, Cyril dipecat dan diasingkan selama 11 tahun. Tetapi, ketika Kaisar Valens meninggal, kaisar penggantinya melapangkan jalan bagi Cyril untuk kembali ke Yerusalem dan memegang jabatannya kembali. Yang menarik adalah keteguhan iman dan kelemahlembutan Cyril ketika menghadapi masalah-masalah yang berat itu.

Satu lagi peristiwa yang menunjukkan kepahlawanan Cyril dalam membela kebenaran adalah ketika dia berani menentang usaha Kaisar Julian ketika hendak membangun kembali Bait Allah. Kaisar Julian bermaksud menunjukkan bahwa perkataan Yesus tentang tidak satu batu pun dari Bait Allah yang akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain adalah salah. Melihat tindakan Kaisar Julian yang mendatangkan semua bahan untuk membangung Bait Allah, Cyril hanya berkata, "Saya tahu bahwa ini akan gagal". Dan kenyataannya memang demikian, karena badai, gempa bumi, dan kebakaran menggagalkan usaha pembangunan Bait Allah tersebut.

Anda Perlu Juga Dikritik

Kepemimpinan yang baik tidak hanya mengandalkan kemampuan manajemen dan wibawa saja. Memang keduanya akan membuahkan kepatuhan dan rasa hormat dari bawahan Anda. Namun lebih dari itu Anda memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan keahlian yang Anda miliki dan memperbaiki 'celah' yang menjadi kekurangan Anda selama ini sebagai pemimpin. Tentunya Anda menyadari bahwa pemimpin juga manusia yang pastinya punya kelebihan apalagi kekurangan.

Namun, bagaimana cara mengetahui kekurangan agar perbaikan bisa dilakukan dengan efektif ? Salah satunya adalah dengan meminta masukan atau kritik dari orang yang berada dalam manajeman Anda, dibawah kepemimpinan Anda cukup lama atau yang terbiasa terlibat dengan Anda sehingga mereka dapat memberikan kritik yang objektif dan membangun.

Pada dasarnya memang tidak ada orang yang suka dikritik, namun yakinlah bahwa ini salah satu cara efektif untuk memperbaiki kepemimpinan Anda. Bagaimana Anda bisa berkembang dan menjadi pemimpin yang akomodatif dan lebih baik jika Anda tidak tahu kekurangan Anda dan enggan memperbaikinya?

Namun pada kenyataannya kita hidup dalam budaya yang penuh dengan rasa 'sungkan', sehingga seringkali sulit bagi Anda sebagai seorang pemimpin untuk meminta masukan atau kritik secara jujur dari orang yang bekerja di bawah kepemimpinan Anda. Ada ketakutan bahwa jika mereka mengungkapkan kekurangan Anda di mata mereka secara terbuka, bisa-bisa pekerjaan mereka dipertaruhkan.

Namun ada beberapa trik yang bisa membantu Anda 'encourage' karyawan Anda agar mereka tidak segan dan sungkan untuk memberikan kritik terhadap kepemimpinan Anda.

1.Analisa diri Anda sekali lagi sebelum bertanya.
Menurut Anda, kekurangan apa yang perlu diperbaiki dari kepemimpinan Anda? Daerah mana yang menurut Anda perlu di benahi? Ketika Anda meminta karyawan Anda untuk memberikan kritik, secara spesifik jelaskan bagian mana dari diri Anda yang perlu diperbaiki. Misalnya, apakah selama ini saya adalah pemimpin yang terbuka terhadap masukan terhadap strategi penjualan?

2. Berikan pertanyaan 'pancingan'. Ingatlah bahwa Anda harus membuat karyawan Anda merasa nyaman untuk memberikan kritik. Cara melakukannya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban elaborate, spesifik, namun tidak menyudutkan mereka. Contohnya adalah : jika Anda punya kesempatan untuk memegang posisi saya, apa hal pertama yang akan Anda lakukan? Apa yang bisa saya lakukan untuk memudahkan pekerjaan Anda? Menurut Anda apa yang sebaiknya saya prioritaskan dalam pekerjaan saya?

3. Pilih orang yang tepat. Pilih orang yang bisa memberikan kritik secara kompeten, sehat dan tepat. Pilihlah orang yang sudah mengenal kepemimpinan dan kinerja Anda cukup lama, karyawan yang mengetahui tanggung jawab Anda, orang yang tidak terang-terangan 'mengincar' jabatan Anda dan orang yang terbuka terhadap perubahan.

4. Jangan defensive.
Sekali lagi ingatlah bahwa Anda membutuhkan kritik dari karyawan Anda agar Anda bisa menjadi pemimpin yang lebih baik bagi mereka. Tidak ada pemimpin yang sempurna, namun Anda berkewajiban untuk terus memperbaiki diri demi profesionalitas. Jika karyawan Anda memberikan kritik yang terasa menyinggung, disampaikan dengan kurang elegan atau tidak Anda setujui, jangan langsung berdebat dan memberikan reaksi yang berlebihan. Andalah yang meminta opini mereka, maka dengarkan dan berterimakasihlah.

5. Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menentukan kritik mana yang akan Anda aplikasikan.
Keputusan untuk mempertimbangkan atau mengacuhkan tiap kritik ada di tangan Anda. Karyawan Anda adalah salah satu sumber yang bisa memberikan kritik dan masukan, namun bukan satu-satunya sumber

Sumber : Chandra Ming - www.jobsdb.com

Top Management Yang Ingin Membumi

Seorang Supervisor perusahaan manufaktur, suatu saat mengeluh,

"Saya adalah Supervisor bagian perawatan mesin. Setiap minggu tugas saya merawat berbagai mesin-mesin yang bernilai milyaran rupiah. Saya hanya dibantu 1 orang tenaga teknik yang berusia 52 tahun serta dibantu 2 tenaga teknik yang masih junior, dengan status kepegawaian "tenaga outsourcing". 2 tenaga outsourcing ini masih memiliki technical skill yang rendah, dan untuk mampu menguasai perawatan mesin-mesin kami dibutuhkan jam terbang yang tinggi dan pengalaman lama. Masalahnya mesin-mesin kami tidak cukup ditangani oleh kami berdua saja. Saya sudah usulkan masalah ini ke tingkat Manager dua tahun terakhir ini. Namun jawabannya selalu sama "manfaatkan tenaga oursoursing & latih mereka!" Akibatnya, karena dikejar dan target perawatan mesin, saya kerja perawatan ini sekedarnya saja. Outputnya : mesin sering rusak!"

"Yaaah mana saya punya jalur bicara dengan Top Management?"

Contoh diatas adalah contoh klasik yang banyak terjadi didalam perusahaan, yaitu terjadinya "communication missing link" dari "top-to-down" dan dari "down-to-top". Akibatnya, banyak masalah-masalah di tingkat operasional yang tidak ada solusinya dan terjadi selama bertahun-tahun tanpa ada solusinya.

Komunikasi adalah alat vital setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Seperti tubuh manusia, "darah" adalah alat vital yang dipakai sebagai media transportasi dan penghubung ke seluruh organ tubuh. Namun, sayang sekali, dalam prakteknya banyak top management yang jarang berkomunikasi hingga tingkat bawah seperti level staff dan supervisor. Padahal, bila seorang Presiden Direktur, Direktur, atau General Manager menyisihkan waktunya untuk berkomunikasi dengan level bawah, ia akan mendapatkan berbagai informasi yang sangat berharga untuk mencapai visinya. Alasan klasik top management untuk tidak berkomunikasi ke tingkat paling bawah adalah "tidak punya banyak waktu", dan kemudian menyerahkan fungsi ke tingkat Manager & Supervisor. Dan celakanya, “anak akan mencontoh bapak”, maka Manager & Supervisor pun mendapatkan teladan yang salah untuk tidak komunikasi ke bawah secara efektif.

Ada lima media praktis yang bisa dipakai untuk berkomunikasi kelevel bawah, yaitu :

1. Kunjungan ke lapangan ( Site Visit )
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyak dari tingkat frontliner , operator, buruh atau staff berbagai hal yang menghambat mereka untuk bekerja dengan efektif. Selain itu, top management juga bisa memperoleh berbagai masukan yang berharga berupa usulan-usulan perbaikan yang seringkali, saat disampaikan pada tingkat Supervisor atau Manager, tetapi tidak diresponi secara benar.
Tips :
a. Untuk mendapatkan data faktual di lapangan, jangan hanya mengandalkan informasi dari tingkat Manager, selalu cross check ulang ke tingkat operasional. paling rendah. Dan forum ini adalah wadahnya !
b. Frekuensi kunjungan : lakukan ini minimal dua minggu sekali.
c. Durasi pertemuan : @ 30 menit per kunjungan ( tidak terlalu lama kan? )
d. Lakukan dengan cara surprise visit, tanpa pemberituan sebelumnya.

2.Staff Forum
Ini adalah media komunikasi bertatap muka dengan cara yang lebih sistematis. Para karyawan departemen tertentu ( atau seluruh departemen ) dikumpulkan dalam satu ruangan aula. Inilah saat ketika setiap karyawan boleh menyampaikan permasalahan dan usulan-usulan kepada top management. Adakalanya, dalam forum besar, hanya karyawan yang vokal saja yang berani bertanya atau bicara. Cara yang lebih aman untuk mendorong karyawan pendiam untuk turut menyampaikan suara mereka adalah dengan menggunakan sepotong kertas atau kartu yang berisikan berbagai usulan atau masalah si karyawan bersangkutan.
Tips :
a. Frekuensi kunjungan : 1 atau 2 bulan sekali
b. Durasi pertemuan : 1 jam
c. Lakukan dengan jadwal yang sudah tersusun sebelumnya, supaya setiap orang yang hadir sudah memiliki materi, ide dan permasalahan yang ingin disampaikan

3. Leaders Forum
Forum ini dapat dipakai oleh Top Management untuk berdialog dengan tingkat mandor, kepada bagian, kepala unit, asisten supervisor dan supervisor ( tingkat pemimpin dibawah tingkat Manager ). Semakin rendah tingkat kepemimpinan seseorang di dalam perusahaan, biasanya mereka semakin menguasai permasalahan yang berada dilapangan. Dan berarti juga, semakin mereka tajam memberikan solusi maupun usulan yang konkrit.
Pertemuan seperti ini dilakukan dalam forum yang informal, bisa di dalam ruangan, bisa juga di lapangan / floor.
Tips :
a. Frekuensi kunjungan : satu bulan sekali
b. Durasi pertemuan : @ 1 jam per kunjungan
c. Lakukan dengan cara Suprise Visit, tanpa pemberituan sebelumnya

4. Special Appreciation
Top management bisa mengunjungi lokasi kerja karyawan yang berprestasi, ajak mereka berdialog, ungkapkan rasa terima kasih dan dorong mereka untuk pertahankan prestasinya. Cara ini akan menarik perhatian banyak karyawan karena menunjukkan bahwa top management sangat peduli terhadap karyawan yang berprestasi. Teknik ini juga berguna untuk membangun hubungan dan kedekatan dengan karyawan tingkat bawah. Melalui cara ini, top management bahkan bisa mendapatkan kiat tentang bagaimana caranya agar berprestasi dan menularkan ke seluruh karyawan.
Tips :
a. Frekuensi kunjungan : bebas, tapi minimal dua bulan sekali paling lambat.
b. Durasi pertemuan : @ 10 – 15 menit per kunjungan .
c. Lakukan dengan cara surprise visit, tanpa pemberituan sebelumnya.

5. Top Management Blog
Top management dapat menggunakan media ini, secara pribadi, sebagai sarana untuk menginformasikan kepada seluruh karyawan tentang berbagai aspek yang sedang terjadi di dalam perusahaan. Misalnya: progres sebuah proyek, perubahan-perubahan yang sedang terjadi, fokus dan prioritas top management, dan berbagai hal lain berkenaan tentang perusahaan. Bisa juga, di dalam blog dituliskan hasil kunjungan Direksi ke site / site visit, nama karyawan berprestasi yang disalami oleh PresDir. Kegunaan lain blog ini adalah, setiap karyawan bisa memberikan berbagai masukan, usulan maupun permasalahan didalam operasional.

Apa tantangan dan hambatannya ?
Level Manager atau General Manager akan merasa tidak suka, karena top management "mengobok-ngobok" anggota teamnya ( yaitu supervisor kebawah)

Tips untuk mengatasi hambatan :
* Sosialisasikan ”budaya komunikasi baru” ini kepada para General Manager & Manager terlebih dahulu.
* Jelaskan bahwa tujuannya bukan untuk mempermalukan mereka, tetapi merupakan sarana untuk mendukung mereka memecahkan masalah-masalah di lapangan.
* Perlu waktu untuk mengubah budaya baru, apabila Top Management bersikap bijaksana ( misalnya tidak menegur langsung Manager di depan forum atas temuan di lapangan ), maka budaya komunikasi Top Management ini bisa diterima sebagai ”given condition” ( alias tidak bisa ditawar lagi ).

Sumber : Freddy W. Liong- www.jobsdb.com

People-Oriented Manager

Tipe Manager seperti apakah Anda? Apakah Anda tipe "Result-Oriented" yang hanya mau tahu hasil akhir saja ( tipe pemimpin yang "mau tau beres aja"), tanpa mau terlibat dalam proses pengerjaannya? Atau Anda tipe Manager ingin melihat anak buah berhasil?

Apakah Anda tipe Manager yang secara tulus senang melihat keterampilan dan prestasi anak buah meningkat ? Atau sebaliknya atau tipe yang "senang buaanget" kalau melihat anak buah gagal & tidak mampu melakukan tugasnya, dan kemudian Anda tampil seperti "Rambo" yang mampu menyelesaikan segala-galanya sendiri? ( Seolah-olah hanya Andalah yang mampu, yang lain “payah” )

Mengapa di dalam dunia kerja yang nyata banyak Manager yang senang orang lain “kelihatan bodoh” dalam menjalankan tugasnya? Mengapa banyak pemimpin yang tidak mau melatih anak buah supaya terampil kerjakan tugasnya? Mengapa banyak Manager yang lebih “rela” melihat anak buahnya "payah", ketimbang harus melatih anak buah?

Jawabnya hanya satu, yaitu banyak pemimpin tingkat Supervisor & Manager yang memiliki paradigma peninggalan jaman feodal “Kalau anak buah saya pintar, nanti posisi saya terancam. Jadi lebih baik saya biarkan "bodoh" saja”

Paradigma salah seperti ini banyak berlaku didalam dunia kerja nyata. Dan akibatnya, perusahaan hanya memiliki beberapa "Jenderal"( Manager ) yang pandai, tetapi mempunyai banyak prajurit ( level staff ) yang kurang trampil. Kondisi seperti ini, diibaratkan perusahaan sedang memelihara “BOM WAKTU”, apabila suatu saat Manager tersebut keluar dari perusahaan, yang tertinggal adalah armada karyawan yang kurang terampil dengan produktivitas rendah.

Bagaimana caranya membuat Anda menjadi Manager yang "people-oriented?" Manager yang peduli dengan "manusia", yang lebih manusiawi, yang lebih mementingkan kemajuan prestasi setiap individu dibawahnya, yang lebih menaruh perhatian terhadap pengembangan SDM, dan yang lebih menaruh perhatian pada kesuksesan anak buah (dalam kerjakan tugasnya )?

Beberapa tips praktis menjadikan Anda People-Oriented-Manager :

1. Beritahu anggota team Anda, bahwa Anda dan mereka , saling membutuhkan, dan setiap anggota team adalah penting buat Anda.
Keinginan manusia yang paling besar adalah kebutuhan untuk ”diakui dan dibutuhkan” oleh orang lain.

Tips untuk melakukannya :
- Kumpulkan team Anda, dan katakan secara eksplisit hal tersebut
- Lakukan secara regular (misalnya 1 bulan 1 kali ) untuk mengingatkan hal tersebut.
- Tunjukan dalam action Anda, bahwa Anda memang serius dengan perkataan Anda, caranya, misalnya dengan sering memancing ide atau usulan dari team Anda tentang cara-cara melakukan suatu penugasan. Walaupun sebenarnya Anda sudah tahu jawabannya, jangan terlalu "royal" mengeluarkan ide Anda. Beri ruang untuk anak buah untuk menunjukkan bahwa mereka juga memiliki ide dan bisa berguna untuk team.

2. Tunjukan pada mereka, dalam hal tertentu, mereka lebih hebat dari pada Anda .
Ijinkan orang lain merasa nyaman, merasa "ada harganya", merasa saling membutuhkan.
Misalnya, Anda secara pribadi mengatakan : "Wah, ketelitian kamu memang luar biasa, saya saja tidak bisa seteliti kamu lho"

Tips :
- Katakan hal ini secara personal, jangan secara kolektif .
- Jangan lakukan hal ini terlalu sering.
- Dalam hal tertentu, Anda harus tetap tunjukan bahwa sebagai atasan, Anda memiliki kompetensi diatas rata-rata mereka ( supaya tidak dicap ”bodoh” oleh bawahan ).

3. Berikan penugasan pada orang yang tepat

Ada Manager tertentu yang sengaja memberikan tugas kepada anak buah yang memang tidak memiliki kompetensi untuk jalankan tugasnya.

Tujuannya, selain agar ia ”happy” melihat orang lain terlihat gagal, ia juga sedang ”pamer diri” bahwa sesungguhnya si Manager lebih superior. Pastikan, sebelum pendelegasian, anak buah Anda memahami ”goal” dari penugasan dan ia memiliki skill yang dibutuhkan.

Apabila ia kurang terampil, ini adalah kesempatan untuk menginvestasikan pengaruh Anda kepada anak buah dengan cara melatih dia.

Tips sebelum penugasan :
1. Pastikan anak buah sudah memahami tugasnya dengan benar. Caranya : suruh ia ulangi penjelasan Anda secara lengkap.
2. Sempatkan jadwal singkat untuk melatih ketrampilan tehnis yang anak buah butuhkan untuk selesaikan tugas-tugasnya.

Ingat, jika Anda tidak mau jadi "Rambo", dalam setiap penugasan, pastikan Anda lakukan 2 hal diatas.

4. Bangun "Keterbukaan" dalam Komunikasi
Manager tipe "result oriented" biasanya sangat tidak "people-oriented". Bagi mereka, komunikasi adalah sesuatu yang bertele-tele dan membuang waktu. Padahal, di saat Anda berkomunikasi dan berdialog ( bukan monolog ), Anda sedang MENGINVESTASIKAN PENGARUH positif pada tim Anda. Jika Anda ingin dibantu & dipedulikan oleh anak buah, Anda harus "menabur" kepedulian terlebih dahulu dengan mereka.

Tips :
1. Luangkan waktu 15 menit pertama di pagi hari dengan menyapa setiap anak buah Anda.
a. Anda boleh tanyakan hal-hal bersifat pribadi, seperti anak mereka ( jangan terlalu lama, 2 atau 3 menit sudah cukup )
b. Tanyakan juga apakah mereka ada kendala atau rintangan dalam menjalankan tugas mereka hari ini ( dan kalau ada kendala, janji waktu di siang hari untuk menolong mereka ) c. Lebih banyak mendengar, dari pada bicara. Sapa mereka dengan pertanyaan- pertanyaan seperti "Anakmu bagaimana kesehatannya?", "Apakah kamu ada kesulitan yang tidak bisa kamu atasi?"

5. Latihlah mentalitas "Selalu Mengucap Syukur"dalam diri Anda maupun dalam team Anda.
Selalu ingatkan diri Anda untuk selalu mengucap syukur karena Anda memiliki karyawan yang luar biasa, anggota team yang baik, pekerjaan yang luar biasa, dikarunia kesehatannya yang prima, dan karunia-karunia lainnya.

Saat Anda memiliki kebiasaan mengucap syukur, maka Anda akan memiliki pola pikir positif di dalam menghadapi para karyawan Anda. Saat Anda melatih para karyawan untuk memiliki mentalitas mengucap syukur, Anda akan menuai hasil dalam bentuk semangat kerja yang positif :

Tips :
* Selalu ingatkan seluruh anggota team Anda bahwa ”Bekerja adalah Ibadah”. Lakukan ini dalam forum pertemuan atau rapat
* Secara personal atau kolektif, ingatkan kepada team Anda untuk berfokus pada "apa yang telah kita terima dan miliki"dari Yang Maha Kuasa. Jangan selalu mengeluh dan hanya fokus pada apa yang tidak kita miliki

Sekali lagi, sebagai Manager, saat Anda peduli pada anggota team Anda, maka mereka akan peduli terhadap berbagai beban kerja Anda.

Sumber : Freddy W. Liong, MBA - www.jobsdb.com

Peser Janda Miskin

Nampaknya uang koin atau uang logam baru dikenal sekitar abad ke-7 atau pada abad ke-6 SM. Kerajaan Persia mulai memakai uang koin secara luas pada sekitar abad ke-5. Sejak itu negara-negara bahkan kota-kota lainnya mulai membuat uang koinnya sendiri. Koin yang mula-mula merupakan kepingan logam yang sederhana yang dibubuhi cap kewenangan untuk mengeluarkan uang koin tersebut, sedangkan nilainya tidak dicantumkan. Yang menentukan nilai koin tersebut adalah beratnya.

Pada zaman Perjanjian Baru, ada tiga macam mata uang yang beredar di Palestina. Mata uang resmi pemerintahan/kekaisaran dalam hal ini mata uang Romawi, mata uang daerah dalam hal ini mata uang Yunani, dan mata uang lokal, yaitu mata uang Yahudi.

Markus 12 : 41-42 menceritakan tentang seorang janda miskin yang memberi sebanyak dua peser. "Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit".

Peser atau dalam bahasa Yunani "lepton" adalah satuan mata uang Yahudi yang nilainya paling kecil. Satu peser/lepton nilainya setengah duit, sehingga dua peser berarti satu duit.

Berapakah nilai satu peser/lepton jika dikurskan dalam rupiah ? Di dalam Matius 20 dikatakan bahwa upah kerja sehari adalah 1 dinar atau 128 peser. Jika diumpamakan umpah kerja sehari adalah Rp. 30.000, maka Rp. 30.000 dibagi 128 adalah Rp. 234. Karena janda miskin itu memberi 2 peser, maka nilai pemberiannya adalah Rp. 460, atau jika dibulatkan menjadi Rp. 500.

Renungkanlah mengeni janda miskin ini. Sudah janda, ditambah lagi miskin. Dengan tidak memberi saja dia sudah miskin. Tapi ia memilih untuk memberikan semua uang yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. Di dalam pandangan Yesus, pemberiannya itu adalah yang terbesar dari semua pemberian orang kaya saat itu karena ia memberikan semua yang ia punya.

Persembahan merupakan ekspresi dari sikap kita terhadap uang. Jika uang adalah segala bagi kita, maka kita akan mengorbankan Tuhan demi uang. Tetapi jika Tuhan adalah segalanya, maka kita akan mengorbankan uang untuk menyatakan kasih kita kepada Tuhan, "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Matius 6 : 21)

Sumber : Manna Sorgawi

5 Alasan Mengapa Anda Dibenci Anak Buah

Memang benar, sebagai atasan kita tidak bisa menyenangkan semua anak buah. Masalahnya, apakah kita tidak disukai mayoritas anak buah, atau malah sebaliknya? Mengapa ada atasan yang tidak disukai oleh para anak buah? Apa penyebabnya ? Berikut ini adalah 5 alasan yang paling utama.

Namun ada hal lain yang juga mempengaruhi motivasi dan kinerja kerja karyawan, seperti lingkungan kerja yang nyaman, jam kerja yang fleksible, atasan yang terbuka terhadap masukan dan lain sebagainya.

1. Karyawan butuh dihormati
Keluhan paling utama para karyawan adalah karena atasan mereka tidak menghormati mereka, dalam hal,
a. Waktu privasi (misalnya sering telpon diwaktu tengah malam hari atau saat merayakan ulang tahun anak )
b. Waktu kerja (sebentar-bentar selalu dipanggil oleh atasan, sehingga ia tidak punya waktu konsentrasi kerja )
c. Keterampilan anak buah. Selalu memandang rendah skill dan pengalaman anak buah. Jarang menanyakan pendapat atau sudut pandang bawahan.

2. Apakah Anda tipe "Watched-Dog Manager"atau "Under-Manager"?
Kedua tipe manager di atas sama-sama tidak dihormati oleh anak buah mereka.

Watched-Dog-Manager tidak pernah percaya pada anak buah, selalu mengawasi setiap gerakan anak buah, tidak pernah bertanya pendapat bawahan dan anak buah menjalankan tugasnya seperti mesin.

Tipe "Under-Manager" mengelola anak buahnya dengan banyak beri kebebasan dalam arti tanpa bimbingan, tanpa informasi yang cukup, tanpa komunikasi dua arah, susah bertemu dengan atasan, jarang diberikan dukungan moral, sehingga sepertinya serba “kekurangan” dukungan dari atasan. Atasan tipe seperti ini mungkin tidak galak atau pemarah, tetapi ia tipe atasan yang "tidak terlihat" ( invincible leader ).

Kedua tipe atasan ini menebar aura yang tidak dihormati oleh para bawahannya.

3. Gaji Kecil + Atasan Otoriter
“Sudah gaji tidak cukup, atasan saya orangnya otoriter lagi.”.

Banyak karyawan yang merasa gajinya kecil dan tidak cukup. Ditambah dengan beban kerja yang berat plus atasan yang otoriter, maka karyawan semakin “malas” mendukung atasan langsungnya dalam menuntaskan tugas.

Seorang karyawan pernah berkata,"Sebenarnya saya punya kemampuan kerjakan tugas dalam 3 jam, tapi buat apa saya kerjakan cepat-cepat, saya sengaja kerjakan 2 hari. Buat apa saya mendukung atasan saya, dia orangnya otoriter, tidak mau tahu kesulitan saya dan lagipula gaji saya juga kecil."

Sebetulnya apabila hubungan atasan langsung dengan anak buahnya baik, keduanya saling menghormati, anak buah respek pada atasan langsung, maka keluhan gaji kecil, bisa diminimalisir.

4. Killing-Field-Meeting
Pada umumnya para karyawan tidak suka dengan pemimpin yang sering "membunuh" produktivitas mereka melalui media yang bernama "MEETING".

Ciri-ciri rapat yang “membantai” produktivitas dan semangat kerja karyawan adalah :
1. Sering lakukan rapat yang mendadak, sehingga bawahan tidak sempat mengatur jadwal kerja dengan efektif.
2.Lakukan rapat tanpa notulen, sehingga membahas ulang masalah yang pernah dibahas ( ini membuang waktu bawahan sehingga ia harus kerja lembur, karena jam kerja normalnya tersita oleh rapat tidak efektif ).
3.Agenda rapat yang tidak jelas dan kemana-mana.
4.Rapat yang membahas masalah 1 orang tertentu, sedangkan yang lain "dipaksa"untuk mendengarkan ( walaupun tidak relevan dengan tugas mereka).
5.Rapat yang tidak ada time-limit dan time-keeper
6."Ditembak" dan dipermalukan oleh atasan di dalam rapat.

5. Atasan tipe "Lempar Batu Sembunyi Tangan"
Karyawan :"Pak tugas seperti ini cara kerjakannya bagaimana?"
Atasan : "Terserah kamu, kamu yang pikirkan?"
Karyawan :"Tapi saya tidak punya pengalaman Pak dalam hal ini. Menurut Pak, lebih baik cara A atau cara B?"
Atasan :"Terserah kamu....saya sedang melatih inisiatif kamu"( padahal sesungguhnya ia juga tidak tahu cara kerjakannya)

Tetapi saat bawahan melakukan cara yang telah ia diskusikan, dan ternyata salah. Atasan marah dan menyalahkan anak buah.

Atasan model seperti ini sudah jelas telah kehilangan respek dari bawahan. Dari lima penyakit best seller diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab utama atasan yang tidak disukai oleh bawahan adalah :
1. Ketrampilan Leadership – Management – Communication si atasan yang tidak efektif
2.Karakter atasan yang memang tidak kondusif

Alasan pertama lebih mudah diperbaiki, kalau si atasan selalu mau belajar dan memperbaiki diri. Yang agak sulit adalah alasan kedua. Kalau sudah menjadi watak atau karakter, akan makan waktu cukup lama untuk memperbaikinya. Tetapi lebih baik terlambat untuk memperbaiki, dari pada tidak sama sekali, bukan?

Dan yang terpenting dari semuanya ini, Apakah Anda ingin dikenang sebagai pemimpin teladan dan memberkati anak buah Anda, atau Anda ingin dikenang sebagai atasan yang menyebalkan. Putuskan sekarang juga!

Sumber : Freddy W Liong, MBA - www.jobsdb.com

Kenapa Bukan Saya Yang Mendapat Promosi ?

"Saya kecewa dengan kebijakan perusahaan ini. Saya sudah bekerja selama 10 tahun, sampai saat ini masih jadi supervisor. Tapi si Budi yang baru kerja 4 tahun disini, sudah dipromosikan jadi Manager. Saya sungguh tidak mengerti, kenapa Management perusahaan begitu tidak adil, begitu buta matanya.Saya merasa tidak dihargai!" Keluhan seperti ini sering terdengar di kalangan profesional. Mereka merasa jerih payah mereka tidak dihargai oleh perusahaan.

Ada beberapa penyebab yang membuat orang seperti diatas tidak dipromosi.

1. Paradigma Senioritas vs Paradigma Kontribusi

Banyak orang berpikir bahwa promosi berdasarkan berapa lama ia bekerja. Padahal, pola pikir seperti ini sudah tidak berlaku lagi di jaman sekarang. Dunia bisnis semakin kompetitif. Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang bisa menunjukkan prestasi dan memberikan kontribusi diatas rata-rata. Lamanya Anda bekerja tidak jadi pertimbangan promosi jika Anda tidak menunjukan prestasi yang maksimal.

2. Penguasaan "Ketrampilan Teknis" vs "Ketrampilan Non-Teknis"

Seorang karyawan mengeluh bahwa dia merasa tidak diperlakukan adil oleh perusahaan. Rekannya kerjanya yang baru masuk kerja dan ia yakini memiliki keterampilan jauh dibawahnya mendapatkan promosi.

Menanggapi keluhan karyawan di atas, atasannya berkomentar: "Perusahaan mempunyai alasan untuk menunda promosinya. Setiap pemberian tugas yang sedikit lebih berat dari biasanya, ia akan protes. Keterlambatannya dalam sebulan bisa lebih dari 1 jam. Ide yang tidak disetujui akan membuatnya berubah menjadi tidak menyenangkan. Dengan rekan-rekan kerjanya, ia terkenal antik, suka emosional kalau kemauannya tidak diikuti".

Prestasi seseorang akan dinilai dari dua ketrampilan yang ia miliki, yaitu ketrampilan teknis dan ketrampilan non teknis. Ketrampilan teknis adalah ketrampilan dasar yang berkaitan dengan tugas-tugas utamanya, misalnya Supervisor Accounting harus menunjukan ketrampilan accounting, seorang Salesman, harus memiliki selling skill.

Sedangkan ketrampilan non-teknis berkaitan dengan kejujuran, kedisplinan, kepatuhan, kemampuan kerja sama dengan orang lain, ketahanan didalam menghadapi tekanan-tekanan, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan bereaksi secara positif didalam menghadapi berbagai rintangan, dan sifat –sifat lainnya

Jadi aspek ketrampilan non-teknis bicara tentang ATTITUDE.

Sebelum dipromosi, setiap karyawan akan diuji dua aspek oleh perusahaan, yaitu ketrampilan teknis dan non-teknis. Mayoritas orang tidak lulus dalam pengujian aspek non-teknis. Dan biasanya pengujian tersebut akan dilakukan dalam waktu yang panjang, dan bisa bertahun-tahun, untuk menentukan apakah orang ini bisa dijadikan partner kerja top management.

3. Mentalitas anak-anak

Banyak orang tidak menyadari bahwa kalau kita bekerja, kita sedang menjual keterampilan kita. Harga kita tergantung seberapa besar kualitas keterampilan yang dijual. Beberapa karyawan memiliki mentalitas anak-anak yang tidak pernah akan mau belajar terus menerus untuk meningkatkan kualitas ketrampilannya. Ia merasa rugi untuk bekerja keras, bekerja lebih produktif, bekerja dengan menunjukan prestasi. Karena fokusnya adalah upah yang ia terima.

Orang seperti ini ingin menuai tetapi tidak mau menanam. Mau mendapatkan tetapi tidak mau memberi. Mau berhasil, tetapi tidak mau menjalankan prosesnya. Padahal segala aspek dalam kehidupan ini berlaku, APA YANG ANDA TABUR, ITU YANG ANDA TUAI.

Ciri-ciri karyawan yang memiliki mentalitas anak-anak :
# Selalu menuntut, tetapi sedikit berbuat .
# Selalu menyalahkan lingkungan kondisi, tetapi tidak penah intropeksi.
# Selalu menuntut syarat terlebih dahulu, baru bersedia mau melakukan sesuatu.
# Menginginkan sukses yang cepat, tetapi tidak mau menjalankan prosesnya.
# Tidak pernah mau belajar dari kesalahan lalu.

Bila Anda memiliki anak buah yang memiliki ciri-ciri seperti diatas, apakah Anda mau beresiko untuk mempromosikan dia ke jenjang yang lebih tinggi?

4. No Easy Success

Tidak ada keberhasilan yang mudah didalam dunia ini. Tidak ada pekerjaan yang gampang dengan rintangan yang sedikit. Bila Anda menginginkan promosi ke jenjang yang lebih tinggi, Anda harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang lebih berat. Apabila saat ini Anda diberikan beban ”masalah” dengan takaran seperti sekarang, pertanyaannya, apakah Anda sanggup mengatasinya? Bila Anda belum sanggup menyelesaikannya, apakah Anda sanggup memikul beban yang lebih berat pada jenjang jabatan yang lebih tinggi?

Banyak karyawan dan profesional yang mengeluh tentang kesulitan dan rintangan yang ia hadapi. Dan banyak diantara mereka memiliki pola pikir ”Kalau rintangannya tidak seberat ini, pasti saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan tuntas” Justru Anda sedang diuji, apakah Anda sanggup mengatasi masalah dan beban seperti ini. Kalau Anda bisa dan berhasil, Anda bisa berbangga diri, karena menambah koleksi ketrampilan yang baru lagi. Kesimpulannya, coba Anda ukur diri, apakah Anda sudah menjadi seorang PROBLEM SOLVER, artinya setiap diberi tugas-tugas (baik yang berat maupun ringan ), Anda sudah bisa selesaikan dengan tuntas tanpa banyak mengeluh & tuntutan.

Kalau bisa selesai, dan selalu bisa selesai, coba Anda tambahkan lagi tingkat kesukarannya, dan tinjau lagi, apakah Anda berhasil tidak ? Kalau belum, latihan terus hingga berhasil. Dengan kata lain, bila posisi Anda sekarang adalah Supervisor, coba uji diri Anda, apakah Anda sanggup mengangkat beban kerja seorang Manager? Apakah anda sudah memiliki berbagai ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang Manager? Bila belum, sekali latihan terus hingga berhasil. Dan selalu ingat : tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan gila-gilaan. Semuanya ada harga yang harus dibayar. Dan seringkali, harganya mahal untuk bisa berhasil.

Sumber : Freddy W. Liong, MBA

Ada Apa Dengan Karirku ?

Sebagai seorang karyawan, mungkin Anda sudah paham tentang proses meniti karir. Meniti karir yang sukses dimulai dengan perumusan sebuah tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang nyata, terlihat, terukur dan memungkinkan untuk diraih.

Anda perlu perlengkapan dan strategi yang tepat dalam meniti karier. Perlu keberanian untuk mengambil resiko dan meraih peluang, dan tekad kuat serta ketabahan untuk mencapai target. Anda mungkin sudah merumuskan tujuan, memiliki perlengkapan dan strategi. Namun dalam situasi persaingan seperti saat ini, mengapa rasanya masih sulit meniti karier ?

PENYEBAB :

1. Belum sesuai dengan bidangnya.
Dalam buku Usaha Yang Cocok Untuk Anda, pendiri Yayasan Bina Karya Mandiri menulis kata pengantar, "Usaha itu ada jodoh-jodohannya" Maksudnya bukan sekedar untung-untungan saja. Takdir memang tidak dapat digugat, tetapi nasib ada ditanga kita. Kesuksesan karir ditentukan oleh kegigihan dalam berusaha dan bekerja. Namun perlu mengenal bakat dan minat yang dimiliki sebagai suatu kekuatan pribadi. Pekerjaan yang tidak sesuai minat biasanya membuat cukup ’menderita’ yang membuat sulit untuk mengembangkan karier atau usaha.

2. Mudah merasa bosan.
Seorang sales yang putus asa karena targetnya belum tercapai, mencoba menjadi karyawan di bidang percetakan. Ternyata rutinitas kerja membuatnya bosan. Lalu ia melamar kerja di perusahaan ekspedisi. Prestasinya cukup bagus, namun sering bertugas di luar kota membuatnya jenuh dan mengundurkan diri. Tanpa sadar ia terus keluar masuk kerja, sementara rekan-rekannya sudah menjadi manajer sales. Sayang sekali, mudah merasa bosan membuatnya sulit meniti karier di satu bidang pekerjaan.

3. Sulit bekerja sama.
Situasi yang sangat kompetitif tentu membutuhkan tim kerja yang solid. Perbedaan latar belakang, karakter dan temperamen cenderung memicu timbulnya sebuah konflik. Kerja sama di dalam tim akan sulit dibangun jika anggota kurang memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing. Akibatnya suasana kerja menjadi tidak kondusif dan sulit mengembangkan karier dengan baik.

Solusi

1. Temukan potensi pribadi.

Ada orang yang memiliki kekuatan ketika berada di lapangan. Ada yang suka mengerjakan tugas-tugas administrasi di belakang meja. Yang lain senang membangun network. Ada pula yang terampil dengan mesin atau komputer. Siapakah Anda ? Apa kekuatan dan kelemahan Anda? Apa minat dan bakat Anda? Jika Anda mampu menjawab pertanyaan ini, Anda akan lebih mudah mengembangkan karier yang tepat.

2. Membuat target secara bertahap.
Seorang Kaisar pada zaman dinasti Song, amat menyukai permainan catur dan ingin memberi hadiah kepada sang penemu. Kaisar akan mengabulkan 1 permintaannya. Si penemu catur meminta sebutir beras. Dengan syarat setiap kali dijumlahkan dengan kelipatan dua pada kotak papan catur berikutnya. Kaisar merasa aneh namun memenuhi permintaan yang dianggapnya mudah. Kotak pertama sebutir beras, kota kedua dua butir beras, kotak ketiga empat butir, dan seterusnya. Papan catur memiliki 64 kotak berwarna hitam putih berselang-seling. Sangat mengejutkan. Setelah dihitung pada kotak ke 64 akan terdapat 18 juta triliun butir beras. Sang Kaisar terdiam dan meminta agar si penemu menukar hadiahnya dengan tanah yang luas di wilayah kerajaan Tiongkok. Demikian pula dalam membuat target untuk pengembangan karier kita. Mulai dengan hal yang sederhana untuk mencapai tujuan yang besar.

3. Belajar membangun relasi.
Sebuah jembatan dibuat untuk menghubungkan dua tempat yang terpisah. Awalnya sulit untuk membangun jembatan, namun ketika sudah selesai, rasanya mudah sekali untuk mondar mandir ke dua tempat tersebut. Membangun relasi mungkin terasa sulit pada awalnya. Terutama bagi mereka yang cenderung perfeksionis dan berorientasi pada tugas. Perlu suatu terobosan pribadi untuk mampu ’bergaul’ dan beradaptasi di lingkungan kita berada. Keterbukaan dan komunikasi yang efektif sangat mendukung proses membangun hubungan. Kinerja dan team work yang positif tentu membantu kesuksesan kita dalam meniti karier.

KATA-KATA BIJAK
Kesuksesan dalam karier diawali dari konsistensi terhadap target tujuan yang didukung oleh pengembangan potensi dan team work yang solid.

Jakoep Ezra, MBA, CBA - Character Specialist - (www.PowerCharacter.com)

Tetap Fokus !

"Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."

Menurut penelitian, hanya ada sekitar 11% orang di dunia ini yang secara alamiah mampu untuk bersikap fokus. Selebihnya cenderung mudah terpengaruh dan seringkali tidak persisten pada tujuan semula.

Mungkin ada orang yang memiliki tekad yang kuat, namun ternyata kurang tekun. Adapula yang tekun tapi sayangnya mudah terpengaruh. Bahkan ada orang yang sangat flamboyant, yang mudah sekali beralih perhatian, dan cepat mengalihkan perhatian pada hal-hal yang baru.

Perhatian yang terpecah dapat menggagalkan pencapaian tujuan. Tanpa sadar pencapaian target tertunda, mengalami stagnasi, atau bahkan bisa menyimpang dari tujuan semula. Bukan situasi yang menguntungkan bagi seorang karyawan seperti Anda.

Apa saja penghalang untuk tetap fokus ?

1. Kehilangan motivasi .
Ada sebuah kisah nyata tentang seorang pria yang kehilangan motivasi. Ia sangat pandai hingga mendapat beasiswa master di luar negeri bahkan dicalonkan sebagai kandidat doktoral. Namun setelah sebuah penelitiannya ditolak oleh dosen, ia menjadi frustrasi, kehilangan motivasi dan gagal untuk tetap fokus dengan cita-citanya. Stress berkepanjangan yang dialaminya mengakibatkan gangguan jiwa. Sungguh tragis,akhirnya ia ditemukan meninggal karena diare setelah berhari-hari mengunci diri dalam kamarnya.

2. Mudah terpengaruh.
Manusia punya sepasang mata, tapi hanya satu fokus. Itulah keajaiban penciptaan. Bayangkan jika setiap bola mata memiliki fokusnya sendiri atau pandangan yang bias. Seperti mata faset serangga yang punya banyak pantulan. Anda akan berjalan kesana kemari dan menabrak dinding karena pengaruh pandangan tadi. Akan sulit menyelesaikan sesuatu hingga tuntas jika Anda kehilangan fokus. Hanya sekitar 20 % hal-hal dalam diri pribadi yang mempengaruhi fokus, selebihnya merupakan pengaruh eksternal.

3. Kurang tekun.
Sikap persisten merupakan perpaduan antara kegigihan dan ketekunan. Banyak hal yang bisa membuat ketekunan dan fokus hilang. Bosan, jenuh dengan rutinitas bahkan selalu berada di zona nyaman atau rasa puas diri, seringkali membuat fokus menjadi kabur. Karena manusia cenderung mengejar yang diinginkan bukan yang seharusnya dicapai. Anda sering terjebak pada proses dan tidak bersikap konsisten pada tujuan yang harus diraih. Kehilangan fokus juga berarti menyia-nyiakan banyak waktu dan kesempatan yang ada di hadapan Anda.

Melatih diri untuk tetap bersikap fokus

1. Mengembangkan penguasaan diri .

Dalam dunia militer, sniper adalah seorang penembak jitu. Mereka biasanya ditugaskan untuk suatu operasi khusus yang menuntut keahlian menembak secara rahasia. Dengan target, sekali tembakan harus tepat sasaran. Hal utama bagi sniper ialah fokus, memiliki konsentrasi maksimal dan penguasaan diri yang prima. Mengarahkan pandangan pada sasaran dan mengabaikan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian. Demikian juga dalam menjalankan pekerjaan Anda, disiplin dan penguasaan diri membuat Anda fokus dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Membangun ketekunan.

Sejarah mengenal Abraham Lincoln. Kegagalan demi kegagalan tidak membuatnya menyerah dan kehilangan tujuan. Puncaknya di tahun 1832 ketika ia menjadi seorang pengangguran. Namun semangat yang tinggi dan ketekunannya untuk bisa mengabdikan diri pada bangsa dan negaranya, membuat ia akhirnya berhasil terpilih sebagai presiden Amerika Serikat di tahun 1860. Hasrat yang kuat menciptakan peluangnya sendiri. Ketekunan akan menemukan jalannya pada akhirnya. Itulah fokus pada sasaran.

3. Membuat target pencapaian.

Apa tujuan yang ingin Anda raih? Buatlah perencanaan dan target pencapaian agar tujuan dapat dicapai dengan lebih efisien dan efektif. Target merupakan anak tangga menuju pencapaian sasaran secara terarah dan terukur. Membuat target memacu Anda untuk tetap fokus pada sasaran. Sikap fokus dimiliki oleh para peraih yang berhasil, semua orang yang sukses dan menjadi ahli di bidangnya. Fokus adalah jembatan keberhasilan.

KATA-KATA BIJAK
Sasaran itu menentukan kita akan menjadi apa.

Jakoep Ezra, MBA, CBA - Character Specialist (www.PowerCharacter.com)

Kekuatan Team Work

Berdua lebih baik dari seorang diri, tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Anda tentu ingat karakter Superman. Tokoh fantasi idola tua muda yang gemar menolong dan menang melawan segala kejahatan. Almarhum Christopher Reeve menjadi sangat terkenal ketika ia memerankan tokoh Superman. Mendekati akhir hidupnya, Reeve mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia lumpuh total. Namun ”Sang Superman”, dengan bantuan keluarga, rekan dan medis sanggup meneruskan hidupnya dengan baik, bahkan menjadi sutradara film.

Apa yang dapat disimak dari peristiwa ini ? Tak seorangpun yang benar-benar bisa menjadi Superman. Semua manusia ternyata saling membutuhkan. Sebuah kekuatan dan kehebatan terletak dari kerjasama dan sinergi yang harmonis.

Kegagalan the lone ranger.
Memang benar ada orang yang memiliki banyak talenta dan sanggup mengerjakan berbagai pekerjaan sekaligus ( multi tasking). Namun ia tetap membutuhkan orang lain. Untuk sementara ia kelihatan unggul, tapi sesungguhnya ia tak akan mampu bersaing menghadapi kekuatan sebuah tim.

Seorang pemilik perusahaan bermaksud mencari rekanan untuk jasa training di kantornya. Ia menghubungi sebuah perusahaan training dan menanyakan perihal kompetensi sang trainer. Dengan bangga sang trainer menjawab bahwa ia sanggup mengajarkan semua bidang keahlian yang diinginkan pemilik perusahaan. Harapannya ia pasti memperoleh pekerjaan tersebut. Namun ia harus kecewa, karena ternyata si bos mencari trainer yang expert pada bidang tertentu dan bukan yang bisa segalanya.

Di tengah era globalisasi, spesialisasi sangat diperlukan.
Apa yang dilakukan seorang CEO – Chief Executive Officer untuk membangun tim kerjanya yang solid dan terintegrasi ? Pemimpin yang handal akan membentuk struktur organisasi dengan menempatkan orang yang tepat pada bidangnya dan mampu bekerja sama dengan baik.

1. Spesifik.
Analogi yang paling tepat adalah jari-jari tangan kita. Bayangkan apa yang terjadi jika kita memiliki jari yang semuanya terdiri atas jempol atau kelingking. Namun jari kita diciptakan sesuai dengan fungsi dan keunikan masing-masing. Keragaman memperkuat fungsi, memperkaya khazanah dan kompetensi dari tim kerja kita.

2. Delegasi.

Delegasi berbicara mengenai pemahaman fungsi dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Tim kerja yang tidak jelas job desc nya tidak mungkin dapat bekerja sama dengan baik. Delegasi diawali dengan penempatan yang tepat sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing anggota tim kerja.

3. Kerjasama.
Si buta dan si lumpuh saling bertetangga, namun saling bermusuhan. Tanpa henti mereka saling mengolok-olok kekurangan masing-masing. Suatu saat desa mereka di landa banjir. Semua penduduk mengungsi ke bukit. Tinggallah mereka berdua. Akhirnya mereka menyadari kesalahan masing-masing dan mau saling menerima. Si buta membopong si lumpuh. Dengan petunjuk si lumpuh, si buta bergegas berjalan naik ke bukit. Setiap manusia punya kelebihan tapi juga kekurangan. Jika belajar untuk saling menerima, sesama manusia akan mudah membangun sinergi dalam tim kerja.

Membiasakan diri bekerja secara tim.
Tidak banyak yang memiliki bakat alamiah sebagai pemimpin. Namun sebagian besar pemimpin sulit mendelegasikan atau bekerja sama dengan orang lain. Ego yang kuat dan sulit mempercayai merupakan halangan terbesar dalam tim kerja. Namun hal ini dapat dikelola dan dilatih agar kita tidak terjebak dalam kegagalan the lone ranger. Pemimpin tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama halnya dengan tim kerja yang harus dibangun dengan melewati berbagai proses pembentukan. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja.

KATA-KATA BIJAK
Tim kerja yang solid tidak hanya mampu melewati masa-masa yang sulit, tetapi juga bersama-sama menikmati kegembiraan dan sukacita atas suatu keberhasilan.

Jakoep Ezra, MBA, CBA - Character Specialist (www.PowerCharacter.com)

Kekuatan Antisipasi

Menurut survei ternyata sebagian besar orang sering lalai membuat antisipasi. Banyak hal yang membuat kita lalai membuat antisipasi. Rasa malas, memandang remeh, ceroboh, sikap acuh atau terlalu percaya diri membuat orang lalai mengantisipasi situasi. Padahal antisipasi yang dilakukan menyertai perencanaan, memberikan banyak keuntungan antara lain keberhasilan, kualitas, kekuatan, soliditas, dan memperkecil resiko kegagalan. Banyak orang yang gagal karena ia tidak membuat rencana dan antisipasi.

Motivasi dibalik sebuah antisipasi
Motivasi dibalik sebuah antisipasi menghasilkan respon yang berbeda. Motivasi yang keliru menghasilkan kekuatiran, keragu-raguan, sikap ego dan berbagai perbuatan yang buruk seperti jalan pintas atau sikap menghalalkan segala cara.
Motivasi yang benar akan menghasilkan kualitas, harapan dan keyakinan. Menjaga motivasi yang benar di balik sebuah antisipasi sangat penting untuk menghasilkan hal-hal yang positif.

Membuat antisipasi sebenarnya tidak sulit. Pentingnya antisipasi seharusnya membuat kita menjadikan hal ini sebagai kebiasaan yang baik. Berikut adalah langkah strategis melakukan antisipasi.

1. Membuat prediksi ke depan
Banyak orang yang terjebak dan hidup di masa lalu. Kenangan kesuksesan membuatnya terbuai dengan masa lampau, sedangkan kesedihan membuatnya terpuruk dalam duka berkepanjangan. Padahal masa lalu adalah pembelajaran dan pengalaman yang bisa memberikan hikmah untuk dipetik. Sikap yang positif terhadap pembelajaran dari masa lalu membuat kita mampu memandang masa depan secara positif dan tepat sasaran.

2. Mengelola kemungkinan resiko.
Resiko yang selalu berada di depan membuat kita kuatir. Resiko tidak dapat dihindari namun, dapat dikelola secara bijaksana melalui pikiran, perasaan dan kerja nyata. Pertimbangan dan pengelolaan resiko dilakukan berdasarkan perencanaan, tindakan dan kontrol yang tepat.

3. Menyusun rencana darurat
Antisipasi berarti tidak pernah membuat rencana tunggal. Menyusun rencana sebaiknya dilakukan secara triple. Plan A atau rencana utama untuk target hasil maksimal. Plan B atau rencana cadangan untuk hasil standard, dan Plan C atau rencana darurat untuk hasil minimal. Perencanaan yang baik selalu disertai dengan sikap antisipasi untuk mencegah kita bekerja tanpa hasil alias sia-sia. Setidaknya masih ada target yang dapat dicapai, meskipun hasilnya minimal.

4. Menyesuaikan dengan tanggung jawab yang diemban
Persiapan antisipasi selalu dilakukan sesuai kapasitas dan tanggung jawab. ’Harga’ sebuah antisipasi tidak pernah lebih besar dari area tanggung jawab yang diemban. Ada ilustrasi tentang seorang pendatang yang berkunjung ke daerah terpencil. Tanpa sengaja ia menabrak seekor ayam hingga mati. Pendatang ini dituntut ganti rugi 1 juta rupiah karena konon ayam yang ditabrak adalah ayam betina yang kelak bertelur dan menghasilkan ratusan ekor ayam lagi. Tentu saja hal ini tidak logis.

5. Mempersiapkan proses pemulihan.
Sebuah antisipasi juga dapat berarti proses perbaikan atau pemulihan. Istilah yang biasa digunakan adalah menebus waktu atau membayar kegagalan. Pemulihan atau perbaikan dilakukan karena tidak pernah ada yang pasti di sekitar kita. Kegagalan dan ketidakmampuan merupakan hal yang biasa dan manusiawi. Namun perbaikan dan pemulihan selalu merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan.

KATA-KATA BIJAK
Antisipasi adalah kekuatan membangun prestasi, tapi penyesalan yang diabaikan mengundang kegagalan.

Jakoep Ezra, MBA, CBA - Character Specialist (www.PowerCharacter.com)

Membangun Kesadaran Diri

Masih ingatkah Anda pada peristiwa tenggelamnya kapal Titanic ? Desain dan rancangannya mengundang decak kagum. Semua sepakat dengan sang kapten bahwa kapal megah itu takkan tenggelam.

Keyakinan sepihak yang semakin menebal, tanpa disadari menyiratkan aroma keangkuhan. Kewaspadaan menipis dan kesiagaan jadi kehilangan makna. Tak seorangpun menyadari bahwa di dalam kekelaman laut Atlantik menghadang gunung-gunung es yang membeku. Sejarah mencatat, Titanic menabrak sebuah gunung es dan akhirnya karam dengan membawa sejumlah besar korban.

Tragedi ini memberikan hikmah bahwa kewaspadaan sangat dibutuhkan justru di saat kita merasakan situasi yang paling aman. Betapa seringnya kita menjadi lengah dan akhirnya mengalami kerugian yang tak terduga.

Mengapa kesadaran diri perlu ditingkatkan ?

1. Karena musuh terbesar kita adalah diri sendiri.
Banyak hal yang dapat membuat kita lengah. Terjebak dalam rutinitas dan zona nyaman atau ketergantungan yang besar pada orang lain membuat kita tidak siap menghadapi situasi darurat atau perubahan yang mendadak. Sebaliknya, sikap ambisi tak terkendali juga bisa membuat lupa diri dan berakibat fatal. Menurut survei karakter, minimal 89% dari karakter manusia cenderung bersikap kurang waspada. Contohnya, kita sering tidak tahu kenapa kita ragu-ragu, menghindari tantangan, ketakutan dan kelemahan kita. Jika tidak pernah direnungkan, seperti tak terpikirkan. Padahal itu adalah musuh yang ada dalam diri kita.

2. Karena situasi di sekitar kita berubah setiap saat.
Hidup adalah perubahan dan perjuangan. Perubahan selalu membawa dinamika dan membutuhkan kewaspadaan. Perubahan bisa menjadi sebuah kemajuan jika diwaspadai dan disikapi dengan positif. Namun perubahan akan menjadi musuh dan penghambat kita tidak mengantisipasi dan mewaspadainya. Contohnya, apakah Anda sadar dan waspada akan sistem dan aturan yang berubah di sekeliling kita ?

3. Karena kesadaran diri membangun rasa tanggung jawab.
Kesadaran diri berarti mengetahui dengan tepat apa yang sedang kita alami. Kesadaran diri menimbulkan respon dan sikap antisipasi, sehingga kita mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang sedang dan yang akan terjadi. Kesadaran diri secara positif membangun sikap tanggung jawab dalam diri kita.

Kehidupan juga memiliki tiga jenis pintu gerbang yang harus diwaspadai :
1. Telinga.
2 telinga berfungsi untuk mendengar dengan seimbang dan menyimak dengan benar. Penting sekali untuk menyaring setiap kebenaran informasi yang diterima, karena itu membentuk penafsiran dan pemahaman terhadap situasi yang terjadi.

2. Mata.
Mata merekam apa yang dilihat dan menyimpannya ke dalam memori otak. Pengalaman dan persepsi yang dimiliki segera menyimpulkan informasi tersebut dan menstimulasi respon kita.

3. Hati adalah sumber kehidupan.
Hati nurani yang murni memiliki kepekaan intuisi yang kuat untuk merasakan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran lahiriah kita. Hati yang terjaga dari hal-hal negatif akan memiliki tingkat kesadaran nurani yang tinggi.

Bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran diri ?
1. Kenali kekuatan dan kelemahan pribadi.
2. Latih kepekaan untuk memahami situasi.
3. Belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus.
4. Selalu mengevaluasi diri dan kondisi di sekitar kita.
5. Miliki nilai-nilai pribadi sebagai tolak ukur kehidupan.

KATA-KATA BIJAK
Kewaspadaan sangat dibutuhkan justru di saat kita merasa berada pada situasi yang paling aman.

Jakoep Ezra, MBA, CBA  - Character Specialist (www.PowerCharacter.com)

Aku Tidak Tegas ?

Menurut penelitian, berdasarkan tipe temperamen hanya sekitar tiga persen dari populasi manusia yang memiliki sikap tegas secara alamiah. Selebihnya memiliki ketegasan yang terbentuk dari lingkungan ataupun melalui pengetahuan dan pengalaman.

Lingkungan yang kurang mendukung dapat membentuk pribadi yang lemah dan tidak tegas. Misalnya disebabkan selalu berada dalam posisi sebagai seorang pengikut atau follower. Sering berada di situasi yang tidak memberi peluang untuk mengemukakan pendapat atau mengambil keputusan juga membuat sulit melatih ketegasan sikap.

Namun ketegasan sebenarnya diawali dari diri sendiri. Ketegasan lahir dari keyakinan dan komitmen pribadi terhadap keputusan yang diambil, dan ini terpancar dalam tindakan dan aktivitas Anda.

Seorang wasit pertandingan sepak bola dikeroyok suporter karena dianggap berpihak dan tidak tegas. Banyak sidang pengadilan yang kacau karena ketegasan peradilan terabaikan. Sejarah membuktikan banyak pemerintahan tumbang karena kepemimpinan yang lemah dan kompromis.

Apa yang membuat tidak bisa bersikap tegas ?

1. Mudah ikut arus
Ketika Anda merasa sulit untuk memilih dan memutuskan sesuatu, biasanya manusia cenderung mengikuti suara terbanyak atau pilihan yang paling populer. Mudah mengikuti arus membuat sulit untuk memiliki jati diri dan tidak tegas dalam menentukan pilihan.

2. Kurang percaya diri
Biasanya kita sulit mengambil keputusan jika kita terjebak dalam grey area atau zona abu-abu. Terjebak dalam area ini akan melemahkan rasa percaya diri sehingga sulit untuk bersikap tegas.

3. Sering bertindak gegabah.
Ada tipe orang yang berpikir dahulu sebelum bertindak. Namun tidak sedikit pula orang yang bertindak dulu baru berpikir. Biasanya mereka ceroboh dan tergesa-gesa lalu menyesali kembali keputusannya. Orang plin-plan kata-katanya tidak bisa dipegang. Sikap seperti ini sulit dipercaya atau diandalkan dan tidak dapat menjadi seorang pemimpin yang baik.

SOLUSI:
1. Konsisten
Bersikap tegas berarti konsisten terhadap keputusan yang diambil dan berani menerima konsekuensinya walaupun berat. Bunda Teresa menerapkan sikap konsisten ketika menerima gadis-gadis muda untuk bergabung dalam pelayanan dengan Misionaris Karitas. Ia tidak bersikap lunak, bahkan langsung menyuruh mereka ke tempat orang-orang papa yang menghadapi kematian. Ia ingin semua anggotanya menyadari bahwa tugas itu memang berat, dan ia tidak ingin membuatnya jadi gampang. Tantangan mendorong kita berani mengambil sikap.

2. Tentukan prioritas & fokus
Seorang dosen etika memberi ujian kepada mahasiswanya. Dalam 1 jam mereka diminta untuk menuliskan segala sesuatu tentang kebaikan dan kejahatan. Seorang mahasiswa asyik menulis mengenai kebaikan, tanpa menyadari satu jam sudah berlalu. Ketika sang dosen memerintahkan untuk mengumpulkan kertas ujian, dengan terburu-buru si mahasiswa tadi menambahkan tulisan "Saya tidak punya waktu untuk kejahatan". Hikmah yang bisa dipetik adalah fokus. Tentukan sasaran yang jelas dan pilihan yang benar, lalu curahkanlah seluruh perhatian di situ.

3. Siapkan keputusan yang solid
Dalam Perang Dunia II, serangan terhadap kapal perang Jerman ” Bismarck ” yang dilakukan oleh Inggris adalah hasil dari keputusan Winston Churchil. Berulang kali ia menegaskan rincian mengenai penyerbuan itu. Hasilnya ? Dalam tempo beberapa hari kapal Bismarck pun karam. Fakta dan analisa yang tepat membuat kita merasa yakin dan dapat bersikap tegas dalam membuat sebuah keputusan solid.

KATA-KATA BIJAK
Ketegasan tidak dapat dibeli dengan mata uang, namun ia lahir dari suatu keputusan solid dengan kesiapan membayar harganya.


Sumber : Jakoep Ezra, MBA, CBA - Character Specialist (www.PowerCharacter.com)

Setia Di Waktu Miskin

Dalam tayangan sebuah reality show, ada seorang anak yang membawa sekantong terlur pecah. Ia disuruh ibunya membeli telur, tetapi karena ia jatuh, maka telur-telur itu pecah. Ia takut pulang ke rumah dan berusaha menjual telur pecah itu kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan. Selama 8 jam ia berusaha dengan keras, tetapi tidak ada seorang pun yang peduli dengannya. Akhirnya ada seorang pemulung yang sepanjang hari itu hanya memperoleh uang Rp. 13.000 mau membeli telur itu. Si pemulung itu adalah orang yang miskin, tetapi ia tetap mau peduli kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Akhirnya si pemulung memperoleh hadiah uang dari si pembuat acara tersebut.

Sama seperti cerita di atas, di Alkitab juga menceritakan bagaimana seorang janda di Sarfat yang tidak memiliki apa-apa yang sangat miskin. Tetapi ia setia kepada panggilan Tuhan melalui nabi Elia untuk memelihara nabi itu di tengah kesulitan. Banyak alasan bisa dikemukakan oleh orang miskin jika ia diminta menolong orang lain. Namun, ketika hatinya disentuh oleh Tuhan, maka tangannya pun tergerak untuk menolong. Dan mukjizat itu pun terjadi, Tuhan memelihara janda tersebut beserta anaknya hingga kondisi kembali normal. Tuhan sanggup menyatakan mukjizat-Nya terhadap orang-orang yang setia kepada-Nya untuk menjadi alat-Nya.

Mari kita selalu melihat sekeliling kita, melihat orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Kita mungkin berpikir, "aku sendiri miskin dan membutuhkan pertolongan." Tetapi selalu ada orang lain yang lebih membutuhkannya daripada kita. Dan Tuhan ingin memakai kita sebagai alat-Nya untuk mengulurkan pertolongan. Maukah kita setia pada panggilan-Nya di waktu miskin sekalipun ?

Sumber : Sinar Kasih

Menghadapi Karyawan Yang Tidak Kooperatif

Akhirnya, Anda dapat juga posisi itu. Manager. Berarti, bisa mengarahkan subordinat untuk mengerjakan serangkaian tugas supaya tujuan perusahaan bisa dicapai. Tentu saja mereka harus melakukannya, lagipula Anda memang atasan mereka, bukan? Aaah, andaikan saja segampang itu. Sayang, perusahaan Anda tidak menggunakan prinsip militer di mana perintah dikeluarkan lantas dilakukan. Tak ada kata tapi, tak ada pertanyaan, muka marah ataupun penolakan.

Situasi di lingkungan kerja jelas berbeda. Bagian memberi perintah dan menjelaskan proses eksekusinya memang mudah. Tapi apakah mereka benar-benar menjalankan tugas tersebut sesuai yang Anda harapkan? Nah, di sini letak tantangannya. Memang, tidak semua bawahan Anda tidak kompeten. Namun di saat yang bersamaan, tidak semua tingkah laku mereka juga menguntungkan buat hasil akhir dari kerja tim. Bahkan bisa jadi ada salah satu yang bersikap seakan-akan dia tak bisa menerima perintah dari siapapun, tak juga Anda yang jelas-jelas atasannya.

Menghadapi karakter subordinat yang sulit memang bukan hal baru. Anda yang ditugaskan sebagai pihak untuk menangani tim diharapkan untuk siap menghadapinya. Namun apakah Anda telah benar-benar menangani karyawan yang tak gampang diajak bekerja sama itu? Memang tidak disarankan untuk bertindak impulsif, tapi di lain pihak Anda juga dituntut untuk bertindak cepat. Tentu saja karena taruhannya adalah kinerja tim. Semakin lama tindakan tak kooperatif itu berlangsung, semakin susah pula tindakan tersebut diubah atau berhenti. Berikut beberapa langkah yang perlu diingat setiap kali Anda sampai terbersit pertanyaan, "Sebenarnya yang bos itu siapa, sih?":

1. Hadapi Masalah.
Lebih gampang memang rasanya untuk mengabaikan karyawan yang Anda rasa tidak memberikan yang terbaik untuk kesuksesan tim dengan melimpahkan tugas ke bawahan lain yang tampaknya lebih bisa diandalkan. Sama sekali bukan ide yang bagus. Ingat, hal ini justru salah satu bagian penting dalam pekerjaan Anda. Dan percayalah, masalah tersebut tidak akan terpecahkan dengan sendirinya. Bahkan bisa bertambah arah. Konfrontasi semacam ini sebenarnya sudah menjadi agenda Anda. Berikutnya, tinggal dilaksanakan.

2. Tangani Tingkah Laku, Bukan Pribadi.
Tujuan Anda adalah mencapai satu solusi, bukan untuk "menang". Jadi sebaiknya fokuskan pada tindakan-tindakan yang kurang kooperatif, tanpa perlu menyerang sang subordinat secara personal. Gunakan pernyataan-pernyataan menggunakan "Saya" seperti, "Saya butuh setiap orang di dalam tim ini untuk tepat waktu agar goal tiap akhir bulan bisa dicapai," daripada menitikberatkan sang karyawan dengan menggunakan "Kamu" seperti, "Kamu selalu telat!" Lalu, beri kesempatan buat bawahan tersebut untuk ikut mencari jalan keluar dari masalahnya. Saat mereka juga diberi tanggungjawab untuk menghasilkan solusi, bawahan akan lebih merangkul jalan keluar tersebut saat akhirnya ditemukan.

3. Cari Penyebab.
Saat mengajak diskusi dengan karyawan yang tak kooperatif, tetaplah bersikap tenang dan positif, tapi tetap adil. Lemparkan serangkaian pertanyaan kunci yang tak bisa dijawab dengan satu atau dua kata. Dan, saat Anda merespon terhadap tanggapannya, sekali lagi, berusahalah untuk menjaga emosi agar tetap tenang. Rangkum kembali kepadanya apa saja yang baru saja ia katakan, Dengan begini, ia akan mengerti bahwa Anda benar-benar mendengarkan. Jika dari diskusi tersebut Anda berhasil menemukan sumber dari tingkah lakunya yang sulit saat bekerja, berarti akan lebih besar kemungkinanya buat Anda untuk mendapatkan solusi yang paling tepat.

4. Ulangi Bila Perlu.
Beberapa masalah sepele seperti telat datang ke kantor, bisa segera ditangani dengan percakapan singkat di ruangan Anda bersama sang karyawan. Namun masalah lebih berat seperti subordinat yang kerap bertindak seakan yang punya perusahaan terhadap rekan-rekannya yang lain karena memang punya kebiasaan menggertak, butuh lebih dari satu kali konfrontasi sebelum melihat perubahan. Bersabarlah. Jangan selalu mengharapkan hasil instan. Sebaliknya, usahakan untuk meraih peningkatan yang kontinu daripada ngotot meraih sukses instan.

Sumber  : Intan Iskandar - Redaktur Pelaksana Cosmopolitan Indonesia (www.jobsdb.com)

Konsisten

"Kamu tahu bahwa kesetiannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya" (Filipi 2 : 22)

Film berjudul Protege (bahasa Perancis, artinya seorang yunior yang mendapat dukungan dan bimbingan dari seorang senior) berkisah tentang seorang polisi yang menyusup ke sisi pemimpin mafia pedagang narkoba. Agen polisi itu berhasil mendapatkan kepercayaan penuh dari sang bos, dibimbing dan ditetapkan sebagai pewarisnya kelak. Namun pada akhirnya ia mengkhianati kepercayaan itu dan membongkar seluruh jaringan tersebut. Sebagai seoranhg protege, ia tidak dapat bersikap setia pada gurunya. Bos mafia yang terpukul oleh pengkhianatan itu pun akhirnya meninggal dalam kekecewaan.

Timotius juga dapat dikatakan sebagai protege dari Paulus. Sejak dipilih untuk menyertai Paulus, Timotius selalu setia mengikuti Paulus dalam semua perjalanan pelayanannya. Paulus sangat mengandalkan Timotius dalam pelayanannya. Ia memuji Timotius dalam suratnya kepada jemaat di Filipi karena Timotius telah teruji kesetiannya, dan menolong Paulus seperti anak menolong bapaknya. Timotius telah mengikuti segenap ajaran dan cara hidup Paulus dengan setia, bahkan juga sudah ikut menderita penganiayaan dan sengsara bersama Paulus (2 Tim 3 : 10-11). Timotius bersikap konsisten. Dia taat dan setia, saat ada di sisi Paulus, maupun saat dia ditinggal oleh Paulus untuk melayani di Efesus (1 Tim 1 : 3).

Beginilah seharusnya sikap protege sejati. Surat 2 Timotius merupakan surat terakhir Paulus. Menjelang akhir hidupnya, Paulus tetap mengingat dan menguatkan Timotius, karena Timotius sudah membuktikan diri sebagai seorang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Apakah kita juga dapat dipercaya seperti Timotius ?

Sumber : Sinar Kasih

Apakah Anda Orangnya Untuk Mengisi Posisi Ini ?

Punya perusahaan impian yang sudah lama ingin Anda "tembus" setelah bertahun-tahun menuntut ilmu atau mengemban pengalaman di kantor yang sekarang itu sudah biasa. Jauh lebih membawa sukses bila Anda justru membentuk kualitas sebagai kandidat karyawan idaman. Jangan dikira perusahaan tak punya impian mendapatkan karyawan yang tepat. Faktanya, setiap hari divisi HRD mencari karyawan baru. Bahkan konon, mereka mengeluh susah mencari orang. Tak terkecuali perusahaan yang sudah Anda idam-idamkan selama ini! Nah, di sinilah Anda justru bisa jadi pelipur lara mereka. Yang tinggal Anda lakukan adalah memastikan mereka menyadari hal tersebut. Kuncinya tentu saja terletak pada dua hal utama: resume dan sesi interview.

Anda sudah merasa layak menjadi kandidat yang diidam-idamkan suatu perusahaan? Berarti Anda sudah melakukan langkah awal yang benar. Masalahnya, seringkali kepercayaan diri itu tidak terbaca di resume atau terlihat saat sesi interview. Berikut beberapa bocoran yang diungkapkan sekumpulan HRD Manager mengenai hal apa saja yang membuat mereka memanggil kandidat karyawan untuk diwawancara, hanya dengan membaca resume yang mereka terima. Bukan itu saja, para pemburu karyawan juga buka mulut soal poin-poin utama yang mereka perhatikan saat interview yang akhirnya membuat mereka memutuskan untuk rekrut.

Surat Pengantar
Apakah Anda adalah tipe pencari kerja yang menyeragamkan isi surat pengantar kecuali bagian kepada orang dan nama perusahaan yang ditujukan? Jangan buang-buang energi, teman. Berdasarkan hasil survei Career Masters Institute, hanya 20% dari para HRD Manager yang merasa masih bisa menerima surat pengantar seperti itu. Bahkan 20% lagi justru menganggapnya tak terlalu penting dan melewati proses membaca cover letter.

Namun persentase terbesar, yaitu 60%, merekomendasikan Anda untuk mengirim surat pengantar yang memang khusus dibuat untuk posisi serta perusahaan yang dimaksud. Bila tidak, lebih baik tak usah sama sekali. Jangan lupa untuk menjelaskan mengapa Anda ingin memberikan kontribusi terhadap perusahaan mereka, melakukan follow up setelahnya lalu memberikan kabar bila Anda memang sudah tak lagi available karena telah direkrut oleh perusahaan lain.

Resume
Sebelum Anda mengirimkan surat pengantar dan resume, sangat disarankan untuk membaca ulang dan mengecek kembali tata bahasanya. Bila Anda memang tak yakin dengan penggunaan bahasa Inggris, lebih baik minta orang lain yang lebih fasih untuk membacanya terlebih dulu supaya ia bisa mengoreksi bila memang ada yang salah. Bukannya apa-apa, 76% dari HRD Manager yang disurvei mengaku akan mengeliminasi sebuah aplikasi jika menemukan kesalahan penulisan atau tata bahasa yang kacau. Soal format, 75% lebih senang bentuk resume dengan gaya kronologis terbalik. Dan, 83% lebih menghendaki resume tercetak pada kertas putih atau krem.

Kabar baiknya, Anda tidak perlu membatasi halaman CV yang ingin dikirimkan. 88% dari seluruh 2.500 manager, yang terdaftar dalam Society of Human Resources Manager dan telah diminta pendapatnya lewat survei yang sama, merasa informasi paling penting dalam sebuah resume adalah prestasi yang bisa diperiksa keabsahannya. Bila Anda punya daftar panjang keberhasilan yang telah diraih, tak perlu ragu untuk memuat semuanya tapi tetap dengan mempertimbangkan hal ini: 20% menganggap resume cukup satu lembar saja, 30% berpendapat dua halaman sudah oke, tapi yang paling ideal, adalah menyesuaikan jumlah halaman dengan tingkat posisi yang diinginkan. Namun yang paling penting, pastikan semua informasi dilengkapi detail tanggal serta kegiatan yang tengah dilakukan.

Interview
Ada satu rahasia besar yang perlu Anda ketahui saat hari interview tiba: umumnya para pihak HRD dari perusahaan yang memanggil Anda hadir di sesi tersebut dengan niat untuk memperkerjakan Anda. Sama halnya dengan Anda yang punya harapan besar untuk diterima, mereka juga berharap bahwa Andalah orang yang tepat untuk posisi lowong yang tersedia. Lagipula Anda memang sudah mencapai tahap temu muka tersebut, kan? Jadi, kepercayaan diri sangatlah berperan dalam tahap ini. Jika Anda frustasi dengan pencarian kerja yang selama ini seringkali ditolak, jangan sampai hal tersebut terlihat! Ingat, sikap pesimis sangatlah tidak menarik di mata pencari karyawan.

Tapi di saat yang bersamaan, jangan terlalu menuntut diri untuk tampil serba sempurna juga. Percaya atau tidak, pewawancara bisa lebih bersikap maklum dari yang Anda kira. Mereka tidak berharap Anda punya jawaban yang benar terhadap segala pertanyaan yang mereka ajukan, kok. Walaupun begitu, usahakan untuk menjelaskan segala sesuatunya dengan jelas. Bahkan penjelasan bahwa Anda tidak tahu jawabannya sekalipun. Biasanya pewawancara mengajukan pertanyaan sulit hanya untuk melihat bagaimana Anda menghadapi situasi "gelap" tersebut. Banyak pewawancara kerja menemui kandidat karyawan yang jago "mengarang" terhadap sesuatu yang tidak mereka pahami sama sekali. Bila memang tidak tahu, katakan saja, tapi dengan menambahkan bahwa Anda bisa memberikan dugaan berpendidikan atau mengusulkan suatu cara supaya Anda bisa mengetahui jawabannya.

Yang terpenting adalah Anda punya bekal cukup untuk menunjukkan keseriusan Anda untuk bekerja untuk mereka. Bila Anda memang sudah lama ingin bekerja di perusahaan tersebut, ungkapkan hal itu. Sertai pula dengan pengetahuan Anda mengenai perusahaan yang dimaksud. Mengakses situs resmi atau press release serta artikel yang memuat keberhasilan perusahaan bisa menambah poin Anda di mata mereka. Poin lebih lainnya? Tunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik untuk bergabung dengan perusahaan mereka. Jauh di dalam lubuk hati setiap pewawancara, mereka ingin Anda mendamba perusahaan mereka. Jadi tak perlu bersikap defensif atau justru jual mahal. Semoga berhasil!


Sumber : Intan Iskandar - Redaktur Pelaksana Cosmopolitan Indonesia (www.jobsdb.com)

Bebatuan & Mineral Dalam Alkitab

Berikut ini adalah 15 nama bebatuan dan mineral yang ada tertulis di dalam Alkitab yaitu :

(1). Pualam (2). Galena (3). Kecubung (4). Batu Besi (5). Permata Pirus (6). Akik (7). Nefrit (8). Malakit (9). Batu Gunung (10). Camelian (11). Sulfur (12). Pualam (13). Kristal (14). Krisopras (15). Bara

Mitos Yang Salah Dalam Berburu Pekerjaan Baru

Misi mencari kerja memang tak pernah ada akhirnya. Bahkan mereka yang sudah punya gaji stabil setiap bulan sekalipun masih saja tetap mencari peluang yang lebih baik. Tak menutup kemungkinan, hal yang sama tengah terjadi pada Anda saat ini. Begitu Anda menetapkan niat untuk memulai misi pencarian tersebut, bisa dipastikan berbagai saran dari teman, rekan kerja, kerabat, kekasih dan orangtua berdatangan. Tentu saja mereka memberikannya dengan maksud baik, namun tak semua imbauan tersebut masih berlaku. Bahkan beberapa di antaranya bisa mengancam tujuan Anda untuk mendapatkan posisi lebih tinggi atau pindah ke perusahaan lain. Apalagi banyak sekali aturan-aturan tak tertulis yang mulai dirangkul industri kerja belakangan ini. Bagaimana Anda bisa mengetahui apa saja yang perlu Anda dengar dan mana yang harus dibuang jauh-jauh? Lebih baik dimulai dengan menghiraukan beberapa anjuran sesat berikut ini supaya Anda bisa mulai melakukan yang sebaliknya.

Anda Harus: Fokuskan Pencarian di Internet
Industri kerja memang terkait erat dengan akses internet yang serba cepat. Hasil yang cepat pula yang membuat banyak pencari kerja lari ke situs lowongan kerja atau komunitas milis untuk menemukan peluang pekerjaan yang lebih baik. Sama sekali tidak salah, apalagi dengan maraknya situs jaringan kerja dan forum industri pekerjaan yang makin marak. Namun, yang perlu Anda sadari juga adalah jangan membatasi diri dan menjadikan internet sebagai satu-satunya jalan dalam pencarian Anda. Bahkan, satu cara paling efektif untuk mengetahui tersedianya peluang kerja dan meraih posisi baru yang potensial justru dari interaksi tatap muka. Jadi, ketimbang menyimpan semua telur Anda dalam satu keranjang (dalam hal ini internet), hadiri aneka job fair, konferensi yang berhubungan denganindustri kerja Anda juga acara networking yang rutin digelar. Jangan sampai lupa kalau banyak pekerjaan justru tersedia secara tersembunyi. Tak terhitung banyaknya kandidat yang direkrut secara internal atau berdasarkan informasi dari mulut ke mulut karena posisi yang ditawarkan jarang diinformasikan kepada publik.

Anda Harus: Menyanggupi Waktu Interview, Kapanpun Itu
Hati-hati, saran ini cukup menjebak. Anda memang ingin mengetahui kesempatan Anda untuk mendapatkan posisi yang tengah lowong tersebut, tapi bukan berarti Anda serta merta mengiyakan jadwal wawancara yang ditetapkan secara sepihak oleh pihak perekrut. Dengan kelewat bersemangat mengatakan, “Saya bisa datang kapan saja, lagipula atasan juga tak akan menyadari kalau saya pergi,” Anda justru mengisyaratkan bahwa Anda tidak terlalu berpengaruh di perusahaan yang sekarang. Lebih baik negosiasikan waktu yang terbaik buat kedua belah pihak. Disarankan, setelah jam kerja. Dengan begini, Anda secara tidak langsung menunjukkan bahwa Anda menghargai pekerjaan yang sekarang dengan tidak seenaknya meninggalkan tanggung jawab yang ada. Perekrut karyawan yang baik menyadari hal ini, dan mereka terbiasa mengadakan janji sebelum jam kerja atau justru setelahnya untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Namun bila memang sama sekali tak memungkinkan buat kedua belah pihak untuk bertemu di kedua waktu itu, mengambil cuti bisa jadi pilihan yang sangat bijak dan tidak merugikan pihak manapun.

Anda Harus: Mempromosikan Status "Available"
Layaknya setalah sudah tak punya ikatan emosional dengan kekasih, bukan ide yang baik untuk segera memberitahukan kepada dunia bahwa Anda sudah siap untuk mencari yang baru. Hal ini juga berlaku dalam mencari posisi di perusahaan lain yang lebih menjanjikan kesuksesan dalam karier. Ketimbang menunjukkan bahwa Anda siap direkrut, lebih baik pamerkan keahlian. Jika Anda seorang teknisi yang tengah mencari atasan baru misalnya, Anda bisa mempromosikan keahlian yang tidak lantang menyuarakan hasrat Anda untuk mendapatkannya. Anda bisa menjadi pembicara di berbagai ajang industri pekerjaan atau terlibat dalam panel. Anda juga bisa menunjukkan pengetahuan dengan meninggalkan komentar-komentar bermutu di situs industri kerja yang terpandang. Semua aksi tersebut juga menguntungkan perusahaan Anda yang sekarang, sehingga Anda tak perlu melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Bersikap aktif dan mengembangkan profil profesional seperti ini bisa dipastikan Anda jadi tak perlu mengirim resume sama sekali. Justru Anda yang "diundang" untuk mengisi posisi lowong yang tersedia.

Anda Harus: Sudah Punya Mental Siap Keluar
Banyak yang bilang, agak susah untuk keluar dari perusahaan yang sudah Anda tempati selama bertahun-tahun akibat terjebak dalam zona nyaman. Sudah terbiasa dengan lingkungan kerja, bisa melakukan tugas yang dikerjakan dari hari ke hari sembari menutup mata dan paham betul akan karakter atasan. Wajar sekali bila merasa demikian, bahkan tak menutup kemungkinan niat mencari kerja lain jadi surut karenanya. Namun begitu niat ingin punya pekerjaan baru itu muncul dengan kuatnya, tak perlu juga untuk langsung bersikap tak sabar untuk segera keluar. Terlebih bila dorongan tersebut didasari oleh keputusan emosional. Waspadalah, keinginan kuat untuk mendapatkan pekerjaan yang baru seringkali membuat ketidakberesan di kantor paling kecil sekalipun menjadi masalah besar. Semua hal terasa sangat mengganggu buat Anda dan akhirnya minat terhadap tugas sehari-hari hilang tanpa jejak. Awas, sikap yang seperti ini justru bisa membawa Anda ke posisi rawan terhadap PHK!

Sumber : Intan Iskandar - Redaktur Pelaksana Cosmopolitan Indonesia (www.jobsdb.com)

About Me & This Blog

About Me :
Hai semuanya ... perkenalkan nama saya Tommi. Saya adalah seorang pemuda yang sedang belajar untuk mengasihi Tuhan Yesus melalui kehidupan saya saat ini. Saya bertemu dengan pribadi Tuhan pada saat saya berumur 20 tahun, di waktu saya duduk di semester 5 kuliah. Benar-benar saat itu hidupku diubahkan oleh Tuhan, saya menjadi kenal dengan Tuhan, dan jatuh cinta kepada-Nya.

Banyak hal yang terjadi saat saya memutuskan bertobat dan hidup dalam jalan kebenaran-Nya. Mulai dari kondisi keuangan yang kadang tidak cukup, kehilangan ayah dan kakak tercintaku yang telah dipanggil pulang, dan banyak hal lagi yang terjadi justru membuatku semakin percaya bahwa Tuhan itu adalah sumber kekuatanku.

Sampai hari ini, apapun yang terjadi dalam hidupku, saya tetap menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Rajaku. Dan firman Tuhan yang membuatku tetap kuat untuk terus mengasihi Tuhan ada di Filipi 4 : 13 yang berbunyi "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku"

About The Blog
Mengapa blog ini saya namakan "pondok penabur" ? Karena saya percaya bahwa setiap kita sebagai anak Tuhan hidup diberkati untuk memberkati. Saya percaya bahwa hanya dengan menabur, kita akan menjadi penuai yang luar biasa di dalam ladang Tuhan.

Kiranya blog ini boleh menjadi salah satu sarana dimana kita sebagai anak Tuhan saling berbagi dan menabur untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan tentunya untuk setiap taburan yang kita lakukan, Tuhan akan memberikan berkat yang melimpah untuk kehidupan kita.

Seperti ada tertulis dalam kitab Kejadian 26: 12 yang berbunyi "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat, sebab ia diberkati Tuhan"

Tuhan memberkati.