Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Susan Bachtiar : Berawal Dari Kegagalan, Berakhir Pada Kehidupan



Susan Bachtiar - Diambil dari www.jawaban.com


Susan Meilani Bachtiar (35) kerap merasakan rindu yang tiba-tiba saja datang menyergapnya. Tidak hanya rindu kembali berdiri di depan kelas mengajar murid-murid, saat syuting yang padat dan seabrek tugas menyita waktunya, tetapi juga kerinduan untuk mendapat momongan.

TANPA SENGAJA

"Saya masih beredar," ucap Susan Bachtiar ringan di sela-sela syuting acara life style untuk salah satu stasiun tv swasta. Tampak elegan dan cantik dalam balutan kebaya oranye muda dengan bawahan batik, Susan membawakan segmen demi segmen dengan baik. Sesekali senyum di bibir merahnya mengembang.

Sebenarnya Susan jatuh hati pada profesi guru tanpa disengaja. Cita-cita dokter yang kandas membawanya masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Masuk FKIP ini pun lebih karena "kecelakaan". Itu pun masih untung karena Susan sesunggguhnya sudah patah arang akibat tidak lolos masuk ke fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri. "Sebenarnya saat itu, saya masih mau berusaha dan berharap untuk bisa masuk fakultas kedokteran negeri tahun berikutnya," kata Susan. Namun waktu jua yang mendekatkan Susan pada profesi guru. Lulus dari FKIP, Susan mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah dan lembaga kursus. Beragam pengalaman sebagai guru ditimbanya dari sana. Maklum dia sudah pernah mengajar pada semua tingkatan, dari TK hingga universitas. Dari beragam pengalaman itu akhirnya Susan jatuh cinta berat pada anak-anak TK. "Mengajar anak-anak TK ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan dan menyenangkan sekali. Mungkin karena mereka lebih interaktif, lebih polos, lebih jujur dan apa adanya ya? Interaksi mengajarnya juga lebih ekspresif dan penuh variasi. Tapi pada dasarnya saya suka anak-anak. Mereka membuat saya lebih bersemangat dan kreatif," tutur perempuan bertinggi badan 168 cm itu.

DUNIA CITRA

Profesi sebagai seorang model sudah dijalani Susan jauh sebelum dia menjadi guru. Namun perjumpaannya dengan dunia penuh citra itu sama dengan pertemuannya dengan profesi guru. Tanpa rencana dan bukan cita-cita Susan. "Tidak terpikir sama sekali. Semasa sekolah dulu saya itu tidak memiliki postur yang tinggi malah cenderung kurus dan berkulit hitam. Pokoknya nggak ada cantik dan menariknya deh. Apalagi hobi saya main layangan, basket, voli, atletik sampai taek kwon do," ucap Susan yang wajah cantiknya dapat dilihat warga se-Indonesia dalam acara Bahasa Indonesia Yang Benar (BINAR) di TVRI setiap hari Sabtu malam.

Tetapi saat SMP, kakak-kakaknya dan juga teman-temannya beranggapan Susan punya potensi menjadi model. Dalam ajang pemilihan model remaja Susan masuk 40 besar meski tidak juara. Belum puas, kembali Susan didaftarkan pada pemilihan model yang diselenggarakan sebuah majalah remaja. Kali itu Susan keluar sebagai pemenang. Bintang Susan mulai berpendar di dunia model. Keberuntungan seperti tak berhenti mendatanginya. Bertahun-tahun menggeluti dunia mode sembari mengajar, suatu saat ada tawaran menjadi presenter televisi. Kali itu Susan mengaku kelabakan. "Sebelumnya saya tidak pernah menggeluti dunia presenter. Saya ngerasa nggak pede. Waktu casting harap-harap cemas, keterima gak ya?" kata Susan.

Tetapi akhirnya Susan diterima. Wajahnya nongol untuk pertama kali sebagai presenter dalam Kuis Galileo, semacam cerdas cermat tapi mengenai fisika dan kimia dengan pembuktiannya, di SCTV. Untuk memandu kuis Galileo ini Susan turut belajar kembali melakukan eksperimen fisika dan kimia. "Saya tertantang untuk membawakan sebuah acara kuis ilmu pengetahuan agar lebih mudah ditangkap pemirsa karena ilmu fisika dan kimia biasanya kan memiliki konotasi yang sulit dan membosankan," ucap Susan. Setelah kuis Galileo, Susan laris menjadi presenter.

Lalu hari-hari perempuan kelahiran Jakarta, 2 Mei 1973 ini penuh dengan mengajar, jadi presenter on air/off air dan syuting iklan. Kesibukan inilah yang kadang menjepit waktu mengajar dan syuting Susan. Kalau jadwal kelewat padat dan tidak bisa dibarengi, Susan terpaksa pamit dari salah satu kegiatannya. "Seperti sekarang, sebenarnya cuti mengajar dari sekolah hanya mau dijalaninya satu tahun ajaran, tetapi jadwalnya bentrok terus. Harus dijadwal ulang lagi supaya saya bisa kembali mengajar. Kalau sekolah jadwalnya kan nggak bisa diubah sendiri. Tayangan tivi, kalau jauh-jauh hari kita minta kebijaksanaan untuk diubah, masih bisalah," tutur ibu guru Bahasa Inggris TK di bilangan Menteng, Jakarta itu. Tidak pernah berpikir menjadi guru, model, dan presenter, namun kini semuanya memberi Susan penghidupan. "Jalan Tuhan itu sangat misterius," ujar Susan.

PANDAI MEMBAWA DIRI

Dalam keseharian, bagaimana memadukan dunia keartisan yang glamour dengan profesi guru yang perlu digugu dan ditiru? Untuk hal ini Susan mengaku harus pandai membawa diri. Saat dirinya sedang menjalani keartisannya tidak mungkin profesi gurunya luntur. Maka, "Saya harus tahu diri. Soal pakaian misalnya, saya harus mengenakan baju yang sopan. Ini bukan sok jaga imej. Kalau saya jadi orang tua, apa saya mau anak saya diajar oleh guru yang berpakaiannya saja tidak sopan?" kata pembawa acara Penyejuk Imani Katolik di stasiun Indosiar itu. Tapi tak berarti dia harus berpakaian serba tertutup. Pintar-pintar berbusana, begitu ia selalu mengingatkan dirinya. "Kalau ke pesta boleh saja berpakaian sedikit terbuka, tapi sewajarnya dan senormal mungkin. Tidak perlu memakai baju yang sangat terbuka sekali. Harus tahulah berpakaian untuk kemana dan acara apa," ucapnya.

Belakangan Susan juga mendapat banyak undangan sebagai pembicara dan moderator seminar. Tapi, kata Susan, dia sangat selektif terhadap tawaran membawakan sebuah acara atau membintangi iklan produk. Kalau cocok pasti diterima, namun ada juga yang ditolak. "Banyak yang mengatakan Susan pilih-pilih acara. Memang benar saya selektif. Tapi tujuan saya bukan untuk merendahkan produk atau program acara lain. Saya mau membuat diri saya bertambah maju dengan acara yang cocok sehingga saya juga bisa menjalaninya dengan senang hati," jelas bungsu dari lima saudara yang semuanya perempuan itu.

DIBEKAP KERINDUAN

Tidak segala hal memang bisa diraih manusia. Ada batas-batas yang tak dapat dilewati. Batas-batas itulah yang bagi orang percaya diyakini sebagai pertanda kebesaran Tuhan. Manusia boleh menginginkan dan berencana, namun Tuhan yang berhak menentukan. Memang cita-cita Susan menjadi dokter kandas namun Tuhan memberinya ladang lain, sebagai guru, model, presenter, bintang iklan, dan pembicara serta moderator seminar. "Saat saya jadi guru saya berpikir minimal sama-sama menolong orang lain. Dokter menolong orang sakit dan guru membuat orang yang tidak bisa menjadi bisa," ujar Susan bijak.

Sekarang, presenter acara Jelang Siang di Trans TV ini tengah dibekap kerinduan akan kehadiran sang buah hati. Tujuh tahun menikah mereka belum juga dikaruniai anak. Karena tak kunjung diberi momongan Susan sampai bertanya-tanya apakah dirinya pernah berbuat kesalahan? Gara-gara hal ini, Susan pernah protes kepada Tuhan. "Saya pernah doa 1 tahun penuh tanpa putus. Saya pernah ngambek ke Tuhan soal ini. Saya tanya mama, salah saya apa?" ujarnya pelan. Namun Susan telah pasrah. Dia yakin, apa pun yang terjadi dalam hidupnya telah direncanakan Tuhan. Maka dia merasa selalu cukup dengan apa yang dia miliki. "Nggak ada harapan muluk-muluk. Saya hanya melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Semoga Dia berkenan mendengar semua doa saya, karena saya percaya Tuhan akan menjadikan hidup ini indah pada waktunya," ucap Susan.

Sandra Dewi : Hadapi Tantangan, Rezeki Pun Berdatangan

Sandra Dewi - Diambil dari www.jawaban.com


Niat awal ke Jakarta hanyalah menuntut ilmu, lain tidak. Di tengah kesibuk-an kuliah ia acap kali meminta uang. "Masalah anak kost. Uangnya sering habis tengah bulan," Sandra beralasan.Tak enak hati lantaran sering telepon meminta uang, timbullah pikiran brilian. "Di jalan yang setiap hari aku lewati menuju kampus ada poster besar dengan tulisan ikutilah pemilihan Miss Enchanteur. Hadiahnya Rp50 juta. Aku tertantang dan mengincar hadiahnya," jelasnya sambil tertawa lepas.

Sulung dari tiga bersaudara ini yakin kemenangan menjadi Miss produk kecantikan itu karena jawaban realistisnya. Ketika ditanya juri tentang motivasi mengikuti pemilihan itu, Sandra, begitu ia biasa dipanggil, menjawab, "Saya tertarik dengan hadiahnya, Rp50 juta. Saya ingin memperbanyak teman dan relasi," kenang lulusan London School of Public Relations. Tak berhenti di situ. Selanjutnya kelahiran
Bangka ini tertantang lagi mengikuti pemilihan duta pariwisata Jakarta Barat.

Kemenangan diraih, namun berbuntut banyaknya kegiatan yang harus dijalani. Sadar jadwalnya berubah dengan berbagai kesibukan, ia akhirnya pilih kuliah sebagai prioritas, "Bicara materi lumayan. Tapi dari awal aku nggak kepikiran masuk ke dunia hiburan. Niatnya kuliah dan belajar. Puji Tuhan, lulus kuliah baru aku mau serius dan dapat tawaran pula, pas banget,
kan!?" ulasnya takjub.

MENAKLUKKAN TANTANGAN

Semua hal positif dan berdampak baik akan ditempuhnya. Itu merupakan tantangan. Dalam ‘adventure' tantangannya itulah ia mencoba mengikuti pemilihan model majalah wanita ternama. Sandra yang saat itu pekerja kantoran pun "melamar". Sekali lagi ia mengantongi kemenangan. Lewat kemenangannya ia bertemu dengan Nia Dinata. Sutradara yang sarat prestasi di jagad per filman semisal Arisanatau Janji Joni, yang juga diidolakan Sandra. Diam-diam cewek family minded ini ingin sekali bermain di film garapan Nia Dinata, namun ia malu untuk menyampaikan niatnya. "Aku suka karya-karya Teh Nia (Nia Dinata-red). Dan mau banget main di filmnya, tapi aku siapa?"

Begitu kemenangan di tangan. "Teh Nia yang jadi juri memberi selamat ke atas panggung dan bilang dia mau kasting aku. Aku hanya takjub melihat cara Tuhan yang ajaib. Dari situ aku belajar, kalau baik untuk aku pasti Tuhan kasih," kisahnya berbunga-bunga mengingat kembali kenangan tahun lalu.Ketakjubannya masih berlanjut. Saat kasting untuk film, para "pesaingnya" bukan kelas teri, tapi para pemenang piala Citra dan sederet penghargaan lainnya. Takut? Pasti ada. Menyerah? Tidak sama sekali. "Di ruang tunggu kasting yang datang sempat membuat aku kaget. Aku juga doa. Terserah Tuhan," jelasnya tanpa mau menyebut nama pemain film papan atas yang dimaksud.

Usai kasting, ia menaikkan doa. Keyakinannya terbukti, kalau baik pasti diberi Tuhan. "Permintaanku langsung dijawab. Aku sangat bersyukur. Aku lulus kasting dan diterima," urai pemain film bergenre komedi romantis ini. Sebagai pemain yang baru meretas di dunia film, talent iklan sebuah bank nasional ini dengan mudahberadaptasi dan mengakrabi pekerjaan. Ia merasa diterima dengan baik. Kendati pemain senior, para lawan mainnya tak mengecilkan dirinya.Terlalu pagi untuk berpuas diri sekarang. Baginya apa yang dipercayakan Tuhan lewat sinetron, iklan, dan film merupakan buah dari keberaniannya menaklukkan apa yang dianggap orang sukar. "Aku suka tantangan. Waktu niat kuliah di
Jakarta, orang di Bangka nggak tahu soal PR (Public Relation). apalagi London School. Tahunya hanya UI atau Trisakti. Karena itu ambil PR." Tantangan lain dalam karier di dunia hiburan yang baru dimulainya adalah rasa risih. Ia kerap meminta sutradara untuk mengizinkannya tidak memakai baju yang terlalu terbuka. Ini merupakan tantangan untuknya agar menempatkan rasa risih secara tepat. "Aku risih dengan pakaian yang terlalu terbuka. Sampai sekarang masih belajar untuk dealing dengan fashion yang terbuka asal jangan berlebihan."

GAK PUNYA PRINSIP GAK HIDUP

Pemain sinetron Elang tayangan Indosiar ini sudah diajarkan keluarga mencintai Tuhan. Tak heran hari-hari SMP dan SMA-nya banyak diisi dengan kegiatan kerohanian. Mulai dari solis (menyanyikan ayat Mazmur Alkitab-red) sampai koor. Hijrah ke
Jakarta, sibuk kuliah dan bekerja setelah lulus kuliah membuatnya kehilangan saat-saat indah pelayanan. "Sekarang jadwalku lumayan padat, tapi aku berusaha membagi waktu sebaik mungkin biar tetap bisa ikut koor."

Putri pasangan Gunawan Basri dan Chatarina Erliani ini bersyukur sejak kecil diajarkan sayang pada Tuhan. "Tuhan Yesus itu baik, Dia yang menyayangi, melindungi kita. Jadi, kita harus sayang Tuhan Yesus. Kita ini anak Tuhan Yesus, coba kalau sudah besar anak kita tidak nurut sama orangtuanya pasti kecewa," Sandra menirukan ucapan ibunya. Sayangnya pada Tuhan ditunjuk-kan dengan memantapkan iman bahwa semua yang terbaik dan menjadi bagiannya pasti akan diberikan Tuhan.

Sebaliknya sekeras apa pun usaha dan doa, tapi kalau permintaan itu bukan yang terbaik maka tak akan pernah jadi milik. "Satu kali aku punya permintaan, tapi tidak terkabul. Belakangan Tuhan perlihatkan, itu bukan yang terbaik untuk aku," paparnya tanpa mau menjelaskan apa gerangan permintaannya itu. Pesan ibu terpatri kuat dalam lubuk hati, bahwa manusia tak akan pernah bisa membalas kasih Tuhan. Sebab itu Sandra tak jemu-jemu tetap memberikan yang terbaik dan tidak malu menjadi anak Tuhan dengan cara menjaga tubuh sebagai bait Allah. Di lokasi syuting ia terkenal anti dugem, rokok, dan minuman keras. "Aku bangga dengan imanku. Kalau pun diajak dugem aku pasti nolak dan lama-lama mereka ngerti. Untuk ini aku memang strict," jawabnya.

Tak takut dianggap kuper atau dijauhi? Menjawabnya, bintang iklan produk kecantikan pemutih wajah ini mengatakan bahwa berteman dengan semua orang boleh saja, tapi harus punya prinsip. "Satu tahun di Jakarta sendirian, kalau tidak inget Tuhan dan tidak punya prinsip aku bisa merokok atau gila dugem. Itulah prinsip hidupku dan menjalankannya tidak ada masalah." Tak ada kata menyesal atas iman dan prinsipnya. Yang terpenting adalah Tuhan sudah teramat sangat baik, tak mungkin ia "menjahati" Tuhan dengan menjadi orang yang tak tahu diri.

ANTARA HIDUP DAN MATI

Ngobrol banyak hal dengan Sandra selalu seru dan penuh keceriaan. Tak terkecuali tentang persepuluhan dan penghasilan. Dengan ringan ia menjawab, "Untuk berbagi, aku lihat dulu keluarga dan kerabat yang membutuhkan. Soal persepuluhan itu pasti!
Kan masih ada sisa 90 persen. Jadi, persepuluhan itu ya harus."

Soal keluarga, ada satu kisah tentang ayahnya yang bagi Sandra, kalau bukan karena Tuhan tak mungkin ayah menoleh padanya. Sandra yang berusia 11 tahun dan dua adiknya bermain di tepi muara yang banyak buaya, daerah tempat ayahnya bekerja. Adiknya hanya ingin mencuci kaki. Lantaran terpeleset terjatuhlah ia. Segera Sandra dan adik nomor duanya menolong. Bukannya dapat menarik sang adik, keduanya justru ikut terjatuh. "Anginnya sangat kencang. Maka minta tolong sekeras apa pun, kalau seseorang tidak melihat, tak akan tahu ada yang butuh pertolongan. Setelah berteriak sekuat mungkin, aku berdoa dalam hati. Badanku sudah tenggelam. Antara hidup dan mati. Gak tahu gimana Papaku melihat dan menolong. Setelah kami naik ke atas kami melihat buaya di muara itu."

Memilin Kertas Beromzet 20 Juta Sebulan

F.X Harso Susanto - Diambil dari www.jawaban.com



Mendaur ulang barang bekas, siapa yang masih melakukannya? Di Yogyakarta Fransiskus Xaverius Harso Susanto (37) bersama anak-anak jalanan mendaur ulang koran bekas menjadi kerajinan, menjualnya untuk penghidupan.

KERTAS DAUR ULANG

F.X Harso Susanto atau Anto berperawakan sedang. Tingginya sekitar 170 cm, berkulit agak gelap dengan rambut sedikit gondrong. Bicaranya teduh seperti tanpa tekanan, barangkali karena jarang marah-marah. "Anak-anak mana takut pada saya? Tapi kalau istri saya yang datang semua pada diam," ujar Anto. Anak-anak yang dimaksud Anto adalah rekan-rekan kerjanya di bengkel daur ulang kertas bekas, di samping rumah kontrakan mereka di di RT 04 RW 09 Dusun Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Mereka teman-teman Anto ketika dia masih senang hidup di jalanan. Ada yang seusia tetapi lebih banyak yang berjarak belasan tahun. "Waktu itu masih kecil-kecil," jelasnya.Di tempat ini mereka mendaur ulang kertas bekas menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti mangkuk tempat makanan kering, piring buah, kotak pakaian, wadah sampah, tempat menyimpan alat tulis, pot tanaman, tas, dan lain-lain. Pasarnya ke Eropa. "Ada eksportir dari Bantul yang pesan pada kami," jelas Anto.

MEMILIN, MENEKAN

Untuk sebuah kotak sampah berdiameter 30 cm atau pot berdiameter 10 cm yang bentuknya mirip ember, seperti ini cara membuatnya. Selembar kertas koran dicelupkan ke dalam bubur kanji lalu dipilin-pilin menyerupai tali. Pilinan itu, seutas demi seutas, dilingkarkan pada mal yang sudah disiapkan sambil diberi sedikit tekanan agar rapat. Setelah kering barulah dicat sesuai warna kesukaan.

Lain lagi cara membuat mangkuk atau piring buah. Yang ini kertas dilipat-lipat seukuran jari telunjuk orang dewasa, direkatkan dengan kanji, kemudian disusun sesuai bentuk yang diinginkan. Kali ini mesti teliti dan sabar sebab, ambil contoh, sebuah mangkuk yang dasarnya landai seukuran mangkuk bakso saja tersusun dari 1.000 lipatan kertas koran. "Kalau belum biasa, bisa-bisa langsung ambyar lagi," kata Anto. Tetapi bagi yang sudah terampil, sehari bisa dapat dua mangkuk yang kecil dan dua yang besar. Anto yang alumni SMA de Britto Yogyakarta tahun 1987 ini-pernah kuliah di MIPA dan Sastra Inggris Universitas Gajah Mada tetapi drop out-tidak pernah puas. Dia senang mencoba hal-hal baru. Sekarang bersama anak-anaknya Anto sedang bereksperimen dengan kertas koran yang dipintal. "Entah nanti jadi apa, belum tahu," kata Anto.

TERBUKA

Karyawan Anto-kalau boleh disebut begitu-tidak tetap. Kadang 10, kadang 15. "Tergantung musim," ujarnya terkekeh. Pernah tersisa hanya 5 orang. Mengapa demikian? Anak-anak yang hidup di jalan, kata Anto, memiliki budaya yang lain dari orang kebanyakan. Mereka tidak terikat waktu, tidak tertuntut untuk melakukan sesuatu hal. Maka Anto membuat jam kerja yang fleksibel. "Kalau musim hujan seperti sekarang mereka minta masuk pukul 9 pagi keluar pukul 5 sore. Bagi saya tidak jadi soal asal target kerja bisa dipenuhi," jelas Anto.

Yang unik adalah soal upah. Biasanya order disertai surat kontrak. Surat itu oleh Anto dibicarakan secara terbuka dengan anak-anak. Setelah sepakat, barulah kerja dimulai. Kenapa unik? Manalah ada pengusaha yang mau membeberkan keuntungannya? Harga kerajinan karya mereka beragam, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 70 ribu seperti satu set mangkuk tempat makanan kering yang terdiri atas 2 pieces. Setiap bulan mereka menghabiskan sekitar 3-5 kuintal koran bekas yang dibeli seharga Rp 1.300 per kg. Dari ini Anto memiliki omzet Rp 20 juta per bulan dengan keuntungan 30-40%. "Bagi saya pribadi ini bukan sekadar upah atau hubungan saya sebagai pencetus dan anak-anak sebagai pekerja. Saya ingin ada relasi yang sejajar saja dan mereka belajar terbuka kalau suatu saat akan membuat hal yang sama seperti di sini di tempat lain. Terlalu idealis? Tidak juga. Ini lilin yang harus saya nyalakan sebagai orang kristiani," jelas Anto. Suaranya rada tegang.

Farida : Sukses Meski Cacat

Farida - Diambil dari www.jawaban.com


Usia Farida Oeyono (47) yang akrab dipanggil Afa baru empat tahun saat demam menyerangnya. Pagi itu, saat bangun tidur tubuh kecilnya panas dingin. Kaki Afa lemah tak mampu untuk berjalan. Ia tak lagi lincah bermain. Berbulan-bulan hanya berbaring.

VIRUS POLIO

Afa memutar ingatannya. Tahun 1964, Pangkal Pinang, Bangka, tempat tinggalnya belumlah seperti sekarang. Saat itu, fasilitas kesehatan teramat minim. Bahkan, seingat Afa, di sana hanya ada satu dokter. Akhirnya orangtua membawa Afa ke sinshe, diberi obat masuk angin.

Tak terbayangkan bahwa itu ternyata virus polio. "Kami tinggal di kampung, jadi kurang informasi kesehatan. Orangtua mengira cuma masuk angin biasa," tutur anak kelima dari delapan bersaudara pasangan Tjen Sui Ho dan Harjanto Oeyono. Pekerjaan orangtua Afa adalah petani sederhana dan pedagang es keliling. Mereka sibuk bekerja tiap hari untuk bisa memenuhi kebutuhan. Oleh sinshe pula, Afa disarankan berobat jalan dan diterapi di rumah. "Kakek merawat saya hampir setahun. Kaki direndam air hangat supaya peredaran darah lancar. Kalau pagi, saya diajak berjemur supaya kena sinar matahari." Afa belajar berjalan kembali. Ia membutuhkan bantuan tangan orang lain untuk memegangnya berjalan. Jalannya tertatih. Langkah demi langkah.


INGIN MANDIRI

1978. Lulus SMEA, Afa nekat keJakarta menyusul kokonya, Muk Sak. Afa sempat melamar menjadi tukang jahit di perusahaan konveksi. Namun mengalami kesulitan dengan mesin jahit listrik. Kaki kanan Afa terasa sakit saat menginjak mesin, bertahan hanya 2 hari saja. Lalu Afa melontarkan keinginan untuk bekerja pada kokonya. Muk Sak tidak setuju dan minta Afa tinggal di kampung saja, menerima uang bulanan darinya. Afa berontak, ia tak mau mengandalkan kiriman. Ia harus bekerja. "Koko keberatan saya bekerja. Dia nggak tega, tapi tak mampu menolak. Karena saya bilang, kalau nggak diterima di tokonya, saya akan cari di tempat lain. Akhirnya saya diterima." Afa mengerjakan banyak pekerjaan operan kokonya. Dari pemesanan, ngecek dan mengurus pengiriman barang. Sedangkan Muk Sak memperluas usaha di luar kota. Seluruh pekerjaan di Jakarta, di bawah pengawasan Afa. "Wow... tanggung jawab besar. Ini tantangan. Saya berdoa minta kekuatan Tuhan." Kadang Afa harus melakukan pekerjaan dengan cepat. Tenaga kerja terbatas. Afa harus bisa melakukan pekerjaan seperti ngepak barang-barang dan "lari" ke gudang menghitung barang masuk.

Ketika melakukan tugas "di luar meja", orang-orang melihat keadaan kaki Afa. Inilah proses belajar Afa untuk tidak malu kondisinya diketahui orang lain. Hampir seluruh teman bisnis adalah kaum pria.

MERINTIS USAHA

Toko bangunan pertama milik kokonya berada di Pasar Jembatan Merah. Setelah hampir 17 tahun mengerjakan pekerjaan kokonya, Afa tertantang membuka usaha sendiri. Mampukah? Pertanyaan itu selalu timbul tenggelam di hati dan Afa coba menepiskan. Bukankah selama ini Tuhan telah menolong? Melakukan hal-hal yang tak pernah terlintas dipikirannya.

Maka ketika keinginan itu tumbuh di hatinya, Afa membawanya pada Tuhan. Kerinduan itu hanya disimpan dalam hatinya. Baru dua tahun kemudian Afa memberanikan diri mengungkapkannya pada salah satu importir. "Dialah Ko Bun Ing, pemilik Toko Besi Gunung Subur, Surabaya. Ko Bun Ing menanggapi dengan positif. Dulu, pertama kali melihat kaki saya, dia bilang nggak perlu malu dan minder." Afa senang seperti mendapat tanda untuk bisa mandiri. Masalah selanjutnya, bagaimana ia menyampaikan keinginannya itu pada kokonya. Ada perasaan tak enak hati, tapi sesuatu harus dicoba. "Meskipun agak khawatir, koko senang saya mau berjuang. Cici juga mengkhawatirkan kondisi saya, bagaimana kalau orang meremehkan dan menipu saya. Namun akhirnya mereka melepas saya..."

Selama bekerja, Afa rajin menabung. Menyimpan uangnya dari tahun ke tahun. Tabungan itulah yang dipakainya merintis usaha di tahun 1995. Ditambah lagi Muk Sak memberinya uang jasa.Afa kaget ketika beberapa importir menelepon mengucapkan selamat atas langkah beraninya. Tak hanya itu. Mereka juga mengatakan siap menyuplai barang-barang yang dibutuhkan Afa. "Ko Bun Ing telepon ke importir lain untuk bantu saya. Bahkan dia bilang akan back up kalau usaha saya ada apa-apa."

RANCANGAN-NYA INDAH

Dua belas tahun sudah, Afa punya usaha sendiri. Menyemai harapan dalam keterbatasan. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Afa membeli dan menempati ruko Permata Kota berlantai 3 di daerah Tubagus Angke, Jakarta Barat. Di tempat inilah Afa ngantor. Selain toko-toko bangunan di Jakarta, Afa juga memasok di daerah Sumatera, Jambi, Palembang, Lampung, dan tempat kelahirannya, Bangka. "Kalau ketemu teman sewaktu di Bangka, mereka suka bilang, nggak kira Fa, kamu bisa begini... Saya bilang ini karena pertolongan Tuhan."

Melalui jerih payahnya, Afa bisa keliling ke banyak negara. Salah satunya melancong ke Gedung Putih, Washington DC. Ah, manalah terpikir semua itu. "Di Gedung Putih saya terharu banget, ketika datang langsung disambut polisi wanita. Dia mengawal, melayani penuh keramahan dan memberikan jalur khusus karena kondisi kaki saya. Saat di lift, momen tak terlupakan. Kursi roda saya menginjak kaki tentara, eeh malah dia yang berulang kali minta maaf. Padahal seharusnya saya yang minta maaf. Di negara Barat mereka sangat mengutamakan penyandang cacat," ungkap penyuka olah raga tenis itu. Bertemu banyak orang, Afa kerap ditanya mengenai berbagai hal. Dari keterbatasan fisik sampai kehidupan pribadinya.

"Ada yang langsung tanya, anak sudah berapa? Saya jawab ada dua, laki-laki dan perempuan. Mereka di pedalaman Papua di Pantai Kasuari. Setelah menyantuni mereka lewat World Vision, saya seperti punya anak. Suatu kali nanti saya ingin bertemu mereka," tutur Afa yang masih melajang itu tertawa. Ia bahagia, bersyukur bisa menolong orang lain mendapatkan pendidikan. Afa tergabung di Laetitia, sebuah lembaga pelayanan bagi penyandang cacat. "Padahal dulu kalau ketemu orang cacat saya sering ngumpet. Gimana ya," kenangnya tertawa lepas. Hidup Afa membuktikan bahwa tak ada yang mustahil bagi-Nya.

Kisah Sukses Ir. Ciputra

Ir Ciputra - Diambil dari www.jawaban.com


Ketika mula didirikan, PT Pembangunan Jaya cuma dikelola oleh lima orang. Kantornya menumpang di sebuah kamar kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun kemudian, Pembangunan Jaya Group memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang pendiri, belum merasa sukses. ''Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreativitas akan mandek,'' kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.

Ciputra memang hampir tidak pernah mandek. Untuk melengkapi 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta -- proyek usaha Jaya Group yang cukup menguntungkan -- telah dibangun ''Taman Impian Dunia''. Di dalamnya termasuk ''Dunia Fantasi'', ''Dunia Dongeng'', ''Dunia Sejarah'', ''Dunia Petualangan'', dan ''Dunia Harapan''. Sekitar 137 ha areal TIJA yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.

Masa kanak Ciputra sendiri cukup sengsara. Lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, ia anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci diasuh oleh tante-tantenya yang ''bengis''. Ia selalu kebagian pekerjaan yang berat atau menjijikkan, misalnya membersihkan tempat ludah. Tetapi, tiba menikmati es gundul (hancuran es diberi sirop), tante-tantenyalah yang lebih dahulu mengecap rasa manisnya. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi. ''Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti digembleng,'' kata Ciputra.

Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim. Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang, ditangkap, dan meninggal dalam penjara. ''Lambaian tangan Ayah masih terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga,'' tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu pula Ci harus bangun pagi- pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat ke sekolah -- dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Mereka hidup dari penjualan kue ibunya.

Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan -- berkantor di sebuah garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ''Kami belum punya rumah. Kami berpindah-pindah dari losmen ke losmen,'' tutur Nyonya Dian, ibu empat anak. Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.

Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.

Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh kehidupan sebagai seorang manusia. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya: realestate.

Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan Universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha.

Keluar Dari Hutang Dan Kemiskinan

Kemiskinan adalah kekurangan uang atau kepemilikan material. Kemiskinan biasanya juga disertai dengan adanya kewajiban untuk membayar hutang pada pihak lain. Hutang, apakah dihubungkan atau tidak dengan kemiskinan, adalah suatu bentuk perbudakan. Namun dengan mengikuti prinsip Tuhan akan menghancurkan ikatan baik kemiskinan maupun hutang.

Yang pertama dari semuanya, Anda harus memiliki komitmen pribadi terhadap keuangan, terhadap keluarga dan terhadap Tuhan. Setuju untuk hidup dengan prinsip Tuhan dan mencari tahu apa yang Tuhan katakan untuk Anda dan situasi Anda. Anda harus benar-benar jujur tentang kesalahan dan kekurangan dalam hidup Anda, masa lalu ataupun saat ini yang mungkin menyebabkan Anda terikat dengan masalah hutang. Untuk melarikan dari kesukaran, Anda harus mengetahui apa yang membuat Anda berada di tempat itu.

Langkah kedua, lakukan semua yang Anda dapat lakukan untuk mengerti prinsip Tuhan.

Hosea 4:6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Alkitab katakan dalam Hosea 4:6 : "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah" (sumber pengetahuan). Ada banyak orang percaya yang tidak mempunyai konsep tentang prinsip kerajaan Tuhan. Mereka tidak memiliki pengertian hukum-hukum Tuhan yang berhubungan dengan kemakmuran materi atau juga hak istimewa mereka sebagai anak-anak Tuhan. Jadi akibat kekurangan pengetahuan maka mereka menderita.

Orang yang berhutang atau dalam kemiskinan khususnya amat membutuhkan pemahaman atas peraturan dalam kerajaan Tuhan yang dikatakan sebagai hukum Tabur Tuai. Ini adalah hukum sebab akibat, hukum aksi reaksi. Dalam area keuangan, hukum ini amat sederhana :

Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Ketika seseorang mulai memberikan untuk pekerjaan Tuhan, untuk mereka yang miskin dan kurang beruntung maka Tuhan juga mulai memberikan bagi orang itu. Tanpa menghiraukan beban hutang, seseorang seharusnya memberikan nilai minimum 10% dari pendapatannya pada Tuhan. Bahkan jikalau Anda ada dalam level orang berpendapatan kurang atau miskin, Anda masih punya sesuatu yang bisa Anda berikan pada Tuhan. Mulailah dari mana Anda berada. Jangkau dengan belas kasihan mereka yang kurang bentung dibanding Anda. Sebagai prioritas pertama, ambillah posisi untuk bisa memberikan kasih, waktu Anda, energi dan juga uang untuk orang lain meski itu hanya sejumlah kecil saja.

Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Kebanyakan orang tidak mempunyai anggaran, dan mereka membelanjakan tanpa rencana ataupun kendali. Bagaimanapun level pendapatan Anda, ada harusnya menetapkan anggaran yang sudah termasuk satu jenis atau lebih pemberian khusus plus persembahan pada Tuhan yang bisa dalam bentuk bantuan bagi mereka yang kurang beruntung (Maleakhi 3:10). Setelah menetapkan selain persembahan, tetapkan rencana yang realistik untuk membayar hutang Anda. Pergilah ke kreditor Anda dan dapatkan persetujuan dimana mereka akan menerima jadwal pembayaran hutang Anda. Buat pengertian bahwa Anda tidak dapat membayar lebih daripada jumlah yang telah ditentukan, dan mereka biasanya akan menerima rencana Anda.

Sekali Anda dapat melakukan hal itu, Anda harus memutuskan dalam benak Anda bahwa tidak akan ada lagi akumulasi hutang dalam hidup Anda. Anda tidak dapat kembali lagi pada kehidupan yang menurut pikiran Anda. Buatlah janji pada Tuhan bahwa Anda tidak akan membeli apapun dengan cara kredit, dan gaya hidup Anda akan terbatas sesuai dengan pendapatan Anda. Ini memerlukan kepastian mental dan komitmen spiritual. Itu mungkin membutuhkan waktu satu, dua atau lima tahun, namun Anda akan keluar dari lilitan hutang.

Telah dianjurkan oleh pengusaha yang bijaksana bahwa ada bagian dari pendapatan yang seharusnya dipakai untuk rekreasi. Seharusnya ada waktu dalam satu bulan ketika keluarga dapat keluar dari tekanan kehidupan. Mungkin itu berupa piknik di hijaunya taman, perjalanan untuk memancing, atau mungkin bermalam keluar dari rumah di hotel atau resort. Rekreasi termasuk apapun untuk keluar dari tekanan yang konstan dan membiarkan pikiran Anda mengalami rekreasi dalam Tuhan.

Disamping rekreasi, Anda juga direkomendasikan untuk melakukan istirahat Sabath. Anda tidak dapat bekerja tujuh hari seminggu. Harus ada satu hari dalam minggu yang Anda dedikasikan untuk Tuhan, untuk memikirkan tentang Dia, berdoa pada-Nya, mempelajari Firman-Nya dan beristirahat. Semua ini diperlukan untuk menyiapkan pikiran Anda dan juga roh Anda untuk memenangkan pertempuran hidup ini.

Setelah itu dengan semua yang terjadi dengan hidup Anda, Anda perlu memperbaharui iman Anda kepada Tuhan. Tuhan adalah sebagai sumber. Kala Anda memberi pada Dia dan mempercayai-Nya, Tuhan akan mulai membawa Anda dari perbudakan hutang masuk dalam berkat Tuhan. Tuhan akan membuka pintu untuk Anda dan memberikan Anda konsep dan gagasan untuk menolong Anda memenangkan situasi Anda. Anda harus percaya ini dan mengharapkan melihat jawaban-Nya lebih daripada melihat manusia sebagai sumber Anda. Tuhan itu sumber Anda.

Setiap hari, ucapkan kata-kata itu dengan penuh keyakinan. Katakan dengan keras bahwa Anda akan terbebas dari hutang dan bahwa Tuhan berencana meletakkan Anda dalam posisi yang berbeda. Ingatlah ayat Firman dimana Tuhan mengatakan kata-kata seperti ini :

1 Samuel 2:8
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.

Dengan kerangka berpikir demikian, Anda seharusnya ada dalam trek yang benar. Mungkin membutuhkan waktu tahunan untuk membayar hutang Anda. Dalam contoh yang saya ketahui, rata-rata dalam hitungan bulanan saja hutang Anda akan terbayar. Tapi mungkin membutuhkan waktu tiga, empat atau bahkan lima tahun. Anda akan menang dalam pertempuran jikalau Anda menggunakan senjata yang Tuhan sudah buat yang sesuai dengan Anda! Anda akan terbebas dari hutang, dan juga kemiskinan.

Source : www.jawaban.com

7 Langkah Bebas Hutang

Anda terkenal ‘tukang ngutang'? Atau diam-diam anda punya hutang di sana sini? Belum terlambat! Segera ikuti 7 langkah bebas hutang berikut ini:

1. Rencana tertulis
Rencana tertulis merupakan hal yang paling penting. Tulislah semua pengeluaran anda berdasarkan skala kepentingan dan tulislah dengan detail, jangan secara umum. Skala kepentingan sangat membantu untuk memisahkan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan berbicara tentang hal-hal yang harus anda miliki dalam usaha melanjutkan hidup. Contohnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Keinginan mulai berbicara tentang kualitas barang yang anda miliki. Mobil baru, baju baru, sofa baru, handphone baru dan lain-lain. Ada lagi yang lebih dari keinginan, yaitu hasrat. Hal ini berbicara tentang memiliki barang-barang yang hanya bisa dibeli jika memiliki cadangan uang yang berlebihan. Contohnya berlian, paket berlibur ke Eropa, dan semacamnya. Tulislah semuanya tanpa ada yang terlewati.

2. Mencukupkan diri
Anda yang sudah berhutang harus berlajar untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan. Pikirkan hal-hal yang benar-benar perlu saja. Lakukan semua yang sekiranya dapat dikerjakan sendiri tanpa keluar biaya. Jangan terbiasa dengan pembantu di rumah jika anda masih sanggup memasak, mencuci, menyetrika dan menyapu sendiri. Lakukan dengan senang hati.

3. Berpikir dulu sebelum membeli
Dililit atau tidak dililit oleh hutang, setiap orang harus berpikir sebelum membeli. Masukkan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini didalam pikiran anda:

  • Dimana letak barang ini dalam skala kepentingan?
  • Apakah barang ini harus dibeli sekarang atau dapat ditunda?
  • Apakah nilai barang ini dapat berkurang di kemudian hari?
  • Apakah perawatan barang ini membutuhkan biaya lagi?
  • Apakah barang kebutuhan anda ini merupakan kebiasaan buruk yang sebaiknya dihentikan saja?

4. Bayar Cash
Berhentilah belanja menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Penggunaan kartu-kartu ini akan membuat anda jauh lebih boros. Bawalah uang secukupnya jika anda pergi berbelanja, sesuai dengan catatan perkiraan harga yang sudah anda buat sebelumnya. Banyak sekali kasus hutang yang disebabkan oleh kartu kredit. Jika ini masalah anda, berhentilah sekarang juga jika tidak ingin terperosok semakin dalam.

5. Ubah aset menjadi modal
Jika anda memiliki asset nganggur yang dapat diubah menjadi alat untuk membayar hutang, segera lakukan. Cara ini efektif untuk dapat secepatnya melunasi hutang-hutang anda. Setelah itu, mulailah ‘hidup baru' dengan prinsip keuangan yang benar.

6. Mulailah dengan apa yang ada
Prinsip ini dianjurkan bagi mereka yang hendak memulai usaha dan berpikir untuk meminjam uang di bank. Selagi mungkin anda tidak meminjam, hindarilah hal tersebut. Jangan berspekulasi dengan hanya memiliki 10% modal usaha dan meminjam 90%nya. Hal ini hanya akan membuka jalan lebar menuju hutang yang berkepanjangan.

7. Menabung
Menabung bukan hanya kebiasaan yang dipaksakan pada anak kecil saja, tetapi harus menjadi kesadaran setiap orang, termasuk mereka yang sedang memiliki banyak hutang. Walaupun hanya Rp.10.000 setiap minggunya atau lebih kecil, tetap lakukan. Sebagian besar orang yang hidup diatas garis kemiskinan punya kebiasaan menabung. Banyak yang gagal menabung karena kecilnya jumlah yang bisa mereka tabung. Padahal jika terus dilakukan, sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit.

Source : www.jawaban.com

Wanita Yang Paling Ditakuti Pria

Mencari pasangan hidup memang bukan perkara mudah. Ketidakcocokan prinsip dan sifat kerap menjadi kendala dalam suatu hubungan asmara. Lantas bagaimana cara menentukan apakah si dia cocok bagi kamu atau tidak?

Jika si dia menunjukkan beberapa tanda seperti di bawah ini, berarti kamu, para pria, boleh siap-siap untuk mencari kekasih baru untuk menggantikan dirinya.

1. Si dia bukan tipe yang ringan tangan

Ketika sedang melihat kamu dengan banyak barang bawaan, alih-alih membantu, si dia malah pura-pura tidak tahu atau ketika kamu sedang repot memperbaiki mobil yang rusak, tak terlihat sedikit pun niat si dia untuk membantu walaupun sekedar mengambilkan obeng untuk kamu. Wanita dengan tipe seperti ini biasanya menganggap urusannya hanyalah hal-hal di seputar dirinya saja. Di luar itu, biasanya ia tak peduli. Kebanyakan wanita seperti ini juga bersifat matre.

2. Si dia tak punya integritas

‘Miss bullshit' dapat menjadi julukan yang paling pas untuknya. Jarang sekali ada kata-katanya yang dapat ‘dipegang'. Ia senang sekali membual atau berbohong bahkan sewaktu kedua hal itu sebetulnya tak perlu dilakukan. Seringkali bualannya bersifat sesuatu yang dapat membuat dirinya terlihat hebat. sifat seperti ini sangat tidak sehat dalam membina suatu hubungan, oleh karena itu sebaiknya minta ia segera mengubah kebiasaannya atau kamu yang menjauh step by step.

3. Si dia tak bisa bersikap fleksibel

Ketika kamu ingin mengajaknya ke pantai, serta merta ia tolak hanya karena tidak ingin angin mengacaukan tatanan rambutnya yang baru. Segala sesuatu yang kamu lakukan dan melanggar batas kenyamanannya pasti akan ia tolak. Biasanya wanita seperti ini juga enggan mengubah jadwal acara mingguannya agar dapat disesuaikan dengan kamu, sebaliknya biasanya ia yang akan memaksa kamu untuk menuruti dirinya.

4. Hobi si dia hanya mengomel dan mengeluh

Pasti sulit sekali dekat dengan wanita seperti ini. Apa pun yang kamu lakukan, selalu tampak salah di matanya. "Kenapa kamu selalu...?" "Mengapa kamu tidak pernah...?" adalah dua pertanyaan favoritnya. Ia juga tipe wanita yang tak peduli akan ego pria. Jauh di lubuk hatinya, sebenarnya ia bukan pribadi yang bahagia dan ia ingin membawa kamu ke tahap ketidakbahagiaan tersebut.

Ironisnya, banyak wanita dengan tipe seperti ini yang menyangka mereka sedang menolong pasangannya agar dapat berlaku benar, padahal sebenarnya mereka sedang ‘memaksa' pasangannya untuk pindah ke lain hati.

5. Si dia bukan tipe wanita yang menyenangkan

Penampilannya terlihat sempurna. Ia pandai berdandan dan merias diri. Ia juga tidak terlihat seperti wanita yang memiliki ‘gangguan' emosi. Namun ketika kamu mulai dekat dengannya, kamu langsung mengetahui bahwa ia bukan wanita yang fun. Kamu akan menyadari bahwa kamu harus mati-matian mencari bahan pembicaraan agar acara kalian berdua tidak membosankan. Selain itu si dia juga terkadang tidak dapat menangkap sisi humor dari obrolanmu. Julukan ‘Miss Tulalit' sangat cocok disandang bagi wanita seperti ini.

So, buat kalian para pria, segera amati pasanganmu jangan sampai terlibat dalam hubungan yang tidak sehat. Dan untuk kalian para wanita, cepetan belajar jangan sampai menjadi wanita yang menakutkan pria ‘idamanmu'!!

Sumber : www.jawaban.com

Nyatakan Cinta Sebelum Terlambat


Di suatu pagi, seorang pria datang ke toko bunga yang terbaik di kota itu. Dia akan membeli rangkaian bunga untuk isterinya yang sedang berulang tahun. Setelah beberapa saat memilih, akhirnya didapatkan satu yang istimewa dan harganyapun cukup mahal. Sambil merenungkan kata-kata apa yang akan ditulis di kartu ulang tahun, pria tersebut mengamati seorang anak berpakaian sangat lusuh sedang mengamat-amati sebuah guci yang berisi puluhan bunga mawar yang cantik. Anak tersebut kelihatan begitu serius mengamatinya.

Secara spontan Pria tersebut bertanya....."Kamu ingin membeli bunga itu nak?". Jawab anak itu "Iya Oom saya ingin sekali memberikannya untuk ibu saya, tetapi harganya pasti mahal dan saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membelinya". "Kalau kamu memang mau, ambillah beberapa tangkai Nak!" ujar Pria itu. Anak kecil itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sambil mengucapkan terima kasih dan memberikan salam, dia mengambil 3 tangkai mawar yang terbaik lalu bergegas pergi.

Pria tersebut merasa puas bisa menyenangkan hati anak itu. Diapun segera pergi setelah membayar semuanya dan memastikan bahwa bunga tersebut segera dikirim saat itu juga. Baru sekitar tiga ratus meter berlalu dari tempat itu, sang Pria melihat anak kecil yang tadi, berlari-lari kecil dengan riangnya di pinggir jalan. Pria tersebut segera menghentikan mobilnya. Lewat kaca pintu mobila yang dibukanya dia menawarkan tumpangan. "Kamu mau ke arah mana?". "Ke sana Oom!", sambil menunjukkan arah yang ditujunya. "Ooh....kalau begitu kita searah, masuklah!" seru pria itu sambil membukakan pintu.

Kira-kira 10 menit perjalanan, tiba-tiba anak itu minta berhenti di tempat yang sunyi yang dikiri kanan jalan itu tidak berdiri rumah barang satupun. "Oom saya mau turun di sini saja, terima kasih atas kebaikan Oom... hati-hati di jalan" katanya. "Loh rumah kamu yang mana?, ini kan tempat pemakaman!, sahut pria itu. "Iya, tempat ini memang tujuan saya, di sebelah sana adalah makam ibu saya. Saya mau berikan bunga mawar ini supaya ibu damai di surga". Kembali anak kecil itu menimpalinya. Pria tersebut ternganga melihat seonggok makam yang tanahnya masih merah, menunjukkan bahwa itu adalah makam yang baru.

Tanpa buang waktu lagi pria itu memacu mobilnya, kembali menuju ke toko bunga. Dia membatalkan pengiriman bunga pesanannya dan langsung membawanya sendiri dengan suatu harapan dia masih bisa menjumpai isterinya di rumah dalam keadaan hidup. Sesampai di rumah terlihat isterinya sedang memasak. Pria tersebut dalam keadaan menangis langsung memeluk isterinya sambil memberikan karangan bunga istimewa sebagai hadiah terindah di hari istimewanya.

Apa yang kita bisa pelajari dari kisah ini? Minimal ada dua hal, pertama kadangkala kita lupa waktu yang kita luangkan untuk orang yang kita kasihi adalah lebih berharga dari apapun yang kita kerjakan, tidaklah cukup untuk hanya mengatakan hubungan itu penting; kita harus menginvestasikan waktu dalam hubungan selagi sempat. Dan kata-kata saja tidak ada artinya. 1 Yohanes 3:18, berkata ; "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Kedua, ingatlah kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup, berapa lama lagi kita memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kasih. Alkitab berkata dalam Galatia 6:10 : "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."

Amsal 3:27 : "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Amsal 3:28 Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."

Jika Anda ingin mengekspresikan kasih sebaiknya lakukalah sekarang. Selamat mengasihi!

Source : www.jawaban.com

8 Hubungan Yang Tidak Akan Berjalan Dengan Baik

Berikut ini adalah 8 jenis hubungan yang sebaiknya anda hindari karena berpotensi besar menimbulkan masalah :

1. Anda LEBIH PEDULI mengenai pasangan Anda dibanding dia tentang Anda.


Misalnya : anda jatuh cinta. Anda yakin anda dan dia bisa jadi pasangan yang sempurna. Tetapi dia tidak begitu bersemangat dalam menjalin hubungan seperti anda. Anda selalu memikirkan dia, tetapi dia tidak pernah memikirkanmu. Apa artinya ini? Hubunganmu tidak akan berjalan dengan baik!.

Amos 3:3 : Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?, (kecuali hati kalian berdua berdetak pada frekuensi yang sama).

Dalam hubungan yang sehat, kedua pasangan akan saling mencintai. Hubungan menjadi tidak sehat kalau hanya satu pihak saja yang terus "mengejar." Hubungan seperti ini tidak imbang. Dan kalau hal ini berlangsung terus maka anda akan merasa diabaikan, kecewa, marah dan haus akan cinta serta merasa dikendalikan oleh pasanganmu!. Bertepuk sebelah tangan bukanlah kondisi saling mencintai yang sehat.

2. Anda jatuh cinta dengan POTENSI pasangan Anda


Engkau tidak jatuh cinta dengan "siapa pasanganmu apa adanya", tetapi engkau jatuh cinta dengan "dia bisa jadi apa kelak."

Dengarkan: dia bukan pasanganmu, tapi proyekmu.

Kalau anda jatuh cinta sama seseorang pastikan bahwa anda mencintai, menghormatinya sebagaimana dia adanya sekarang ini. Kalau tidak anda sementara membohongi dirimu sendiri.

Yeremia 37:9 Beginilah firman TUHAN: Janganlah anda membohongi dirimu sendiri....!

Dalam konseling pernikahan selalu saya tanyakan : "Kalau pasanganmu gak berubah dari keadaannya sekarang sampai dia nanti dipanggil Tuhan, kira-kira anda bisa menerima dia apa adanya?"

Tanyakan pertanyaan ini ke dalam dirimu : "Apakah aku masih mencintai dia kalau dia tidak berubah sama sekali 20 tahun y.a.d.?"

3. Anda sedang melakukan misi PERTOLONGAN (rescue mission)


Apakah anda sering merasa kasihan kepada pasanganmu?. Apakah anda sering merasa bertanggungjawab terhadap kehidupan pasanganmu?. Apakah anda takut seandainya anda tinggalkan maka hidupnya akan berantakan?

Saudara, kalau anda menjawab "ya" untuk pertanyaan-pertanyaan diatas, boleh jadi anda adalah orang yang "keranjingan menolong."

Orang yang "keranjingan menolong" dan menjalin hubungan bukan dengan pasangan yang kompatibel, tapi dengan orang yang mereka rasa harus ditolong. Mereka ingin jadi "juruselamat."

Anda mungkin menemukan seseorang yang tidak dicintai, rapuh, kurang beruntung dan anda merasa harus menolong dia karena itu membuat dia merasa sangat berterima kasih dan anda merasa terhormat. "Dia tidak dapat hidup tanpa saya." Hubungan seperti ini lebih mirip "misi penyelamatan/ pertolongan" dari pada hubungan cinta yang sehat.

Saya tidak mendorong pria menjangkau wanita dan wanita menjangkau pria, kenapa? Karena kita bisa jatuh dalam "misi penyelamatan" ini.

Orang yang secara emosional melakukan misi penyelamatan seringkali keliru menafsirkan "simpati" dengan "cinta".

Orang yang Anda pilih untuk dicintai haruslah seseorang yang bisa Anda hormati dan banggakan.

Hosea 6:4-6 : Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Pasanganmu ingin anda mengenal dia, bukan anda untuk menjadi juruselamatnya. Yakinkan bahwa "Satu Juruselamat saja cukup." Anda tidak perlu jadi yang kedua.

4. Anda melihat pasangan Anda sebagai TELADAN/ ROLE MODEL


Kita baca ini di tabloid : artis muda jatuh cinta dengan sutradaranya. Mariah Carey menikahi produsernya. Murid universitas jatuh cinta dengan profesornya. Sekretaris jatuh cinta dengan bossnya.

Kalau anda jatuh cinta dengan seseorang yang anda teladani maka akan sulit untuk membina hubungan yang normal. Mengapa? Karena anda akan sulit/ tidak bisa mencapai kesetaraan dalam berhubungan. Tidak ada keseimbangan.

Ini bukan mengenai status, tapi sikap hati. Saya tidak mengatakan bahwa orang yang berbeda status tidak bisa menjalin hubungan cinta, tetapi ini mengenai sikap pandang. Kalau anda selalu melihat "ke atas" dan pasanganmu memandang "ke bawah", tidak akan ada keseimbangan dalam hubungan.

Orang yang jatuh cinta dengan teladannya biasanya punya harga diri yang rendah. Mereka tidak bisa menerima diri mereka apa adanya. Matius 22:39 Yesus mengatakan : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Pointnya adalah : bagaimana mungkin kita bisa mengasihi orang lain kalau kita tidak mengasihi diri kita sendiri?. Satu-satunya jalan supaya hubungan bisa berjalan dengan baik adalah jika cinta dan penghargaanmu terhadap DIRI SENDIRI sama dengan cinta dan penghormatanmu terhadap PASANGANMU. Dan pasanganmu harus mau berhenti berfungsi sebagai mentor anda.

5. Anda tergila-gila pada pasangan Anda karena PENAMPILAN LUAR.


Amsal 31:30 : Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.

6. Anda dan pasangan Anda adalah TEMAN BAIK "DI JALAN"


Bukannya tidak bisa, tetapi jangan sampai terpukau karena dia adalah teman baik dalam waktu singkat kemudian anda melupakan hal-hal lain dalam berhubungan.

7. Anda memilih pasangan Anda supaya BISA MEMBERONTAK


Misalnya : Ortu anda adalah orang yang sangat disiplin, dan kemudian anda memilih pacarmu yang paling tidak disiplin. Anda bertindak berdasarkan PAKSAAN dan bukan PILIHAN.
Tindakanmu karena anda mau memberontak kepada ortu, maka engkau tidak akan bisa mendapatkan cinta yang sejati.

8. Pasangan Anda TIDAK BEBAS


Definisi bebas adalah :
Bebas untuk bisa menjalin hubungan dengan Anda; tidak terikat suatu hubungan dengan orang lain; bukan orang yang sudah menikah; tidak sedang bertunangan; tidak sedang pacaran; tidak sedang kumpul kebo; sendiri; single; itu semua yang bisa Anda jadikan pasangan.

Hal berikut ini bukan definisi orang yang bebas :
  • Dia sementara menjalin hubungan dengan seseorang, tetapi dia berjanji untuk memutuskan hubungan itu segera.
  • Dia sementara menjalin hubungan dengan seseorang , tetapi dia tidak mencintai orang tsb.
  • Dia sementara menjalin hubungan dengan seseorang, tetapi orang itu tahu hubungan Anda dengan dia, dan pacar/ tunangan/ suami/ istrinya tidak berkeberatan.
  • Dia sementara menjalin hubungan dengan seseorang, dan dia tidak mau memutuskannya, tetapi dia juga ingin Anda tetap dekat dengan dia.
  • Baru putus dengan seseorang, tapi mungkin nanti akan kembali lagi.
Menjauhlah dari orang-orang yang TELAH MENIKAH atau sementara berhubungan dengan orang lain!

Kalau Anda berhubungan dengan orang yang sudah menjalin hubungan dengan orang lain, Anda harus siap menerima BEKAS orang tersebut!

Source : www.jawaban.com

Keajaiban Cinta Seorang Gadis Buta

Sumber Kesaksian: Priskilla Yulli
www.jawaban.com

Terlahir sebagai anak yang buta, Priskilla kecil dapat merasakan kurangnya kasih sayang dan penolakan dari kedua orang tuanya.

Sejak dalam kandungan, kehadiran Priskilla telah ditolak oleh orang tuanya. Sehingga ketika ia lahir ke dunia sampai remaja, ia tumbuh dalam kekecewaan. Setiap kali kakak dan adiknya bertengkar, Priskilla selalu menjadi sasaran kemarahan orang tuanya. Dipukul, ditampar, dipukul pakai ikat pinggang dan juga rotan. Belum lagi kalau berfoto keluarga Priskilla seringkali tidak diajak. Kalaupun diajak itu karena Priskilla memaksa keluarganya untuk ikut difoto. Bagi Priskilla, kebutaannya hanya menambah penderitaannya.

"Setiap kali saya mendengar orang bercerita tentang kasih, hati saya itu pedih sekali. Kasih itu bukan milik saya. Kalaupun ada, kasih itu bukan milik saya."

Penolakan dan siksaan dari orang tuanya membuat Priskilla berniat untuk bunuh diri di usia 3 tahun. Priskilla berusaha untuk meloncat dari tingkat 2 rumahnya tapi digagalkan oleh pembantu. Menginjak remaja teman-temannya membawa Priskilla kepada pergaulan yang salah. Diam-diam mencoba merokok sampai ganja-pun pernah dijalaninya. Kematian temannya meninggal akibat OD (over dosis) menghentikan kebiasaan buruknya itu. Kepahitan dan kemarahan terpendam yang disimpan Priskilla selama ini membuatnya tumbuh menjadi anak yang berkepribadian kasar. Priskilla menjadi suka bertengkar dan memukul teman-temannya. Apalagi kalau melihat anak yang lebih kecil. Priskilla sering kali memukul, menjambak, bahkan sampai menginjak perut mereka. Sebagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang tuanya sewaktu Priskilla kecil, demikian juga perlakuan Priskilla kepada anak-anak kecil itu.

Perubahan terjadi dalam diri Priskilla.
"Setelah saya mengalami banyak hal itu, pada suatu hari saya diajak pada suatu acara KKR. Tidak tahu mengapa, saya merasa aneh. Saya merasa menjadi orang yang berdosa sekali. Ketika saya ingin beranjak pergi, saya dengar suara yang jelas sekali berkata kepada saya ‘Aku mengasihimu, Aku mengasihimu'. Dan saya cuma bilang, Yesus, siapakah Engkau, mengapa Engkau mau mengasihi saya sedangkan orang-orang yang saya harapkan mengasihi saya, mereka tidak mengasihi saya. Tanpa menyebutkan alasan, saya cuma merasakan Dia merangkul saya dan untuk pertama kalinya saya merasakan jamahan tangan Tuhan yang luar biasa."

Kasih Yesus memenuhi hati Priskilla. Iapun memutuskan untuk mengasihi keluarganya. Sejak hari itu priskilla tak pernah putus-putusnya berdoa untuk orang tuanya. Sampai suatu saat pemulihan dalam keluarganya itupun terjadi.

Tahun 2005 setelah Priskilla menyelesaikan pendidikannya di Semarang, ia mulai bekerja di sebuah stasiun radio sebagai seorang penyiar. Di tempat ini, babak baru dalam hidupnya dimulai. Priskilla berkenalan dengan Fandy Prasetya.

"Waktu itu sih saya biasa aja. Buat saya, dia itu juga ga terlalu istimewa, biasa saja."

Fandy merasakan tumbuhnya cinta.
"Saya juga biasa saja. Cuma ada kesan yang muncul di hati bahwa dia ini bukan orang yang biasa. Ada suatu...kalau orang sekuler bilang itu aura yang memancar dari dalam dirinya." Karena seringnya bertemu, perlahan-lahan suatu pertanyaan mulai mengusik hati Fandi. "Kalau saya menjadi suaminya, apa yang akan terjadi. Cuma, semakin saya tidak mau, semakin keras suara itu."

Bukan hanya Fandy, Priskillapun mulai merasakan sesuatu yang berbeda diantara mereka.

Namun di bulan September 2005, sesuatu yang tidak pernah Priskilla bayangkan terjadi. Fandy mengungkapkan isi hatinya. Fandy sadar meskipun Priskilla akhirnya menerimanya, namun itu bukanlah hal yang mudah baginya.

Sejak awal Priskilla menyadari tantangan dalam hubungan mereka.
"Saya sengaja minta diberikan permintaan yang tidak mungkin karena saya tahu kalau itu tidak mungkin...Orang tua saya dan orang tua dia sangat keberatan dengan hubungan kami."

Ibu Priskilla punya keberatan untuk hubungan itu.
"Alasannya yang pertama jauh, yang kedua bangsanya tidak sesuai. Tidak sama-sama orang Tionghoa."

Setiap penolakan yang terus datang dari keluarga tidaklah menggoyahkan keteguhan cinta Priskilla dan Fandy. Bahkan sebaliknya, hal itu membuat mereka semakin kuat. Hanya satu harapan mereka, campur tangan Tuhan.

Hingga pada suatu hari Tuhan menjawab doa Priskilla dan Fandy. Akhirnya hubungan mereka direstui oleh orang tua mereka. Fandy-pun melamar Priskilla.

Kasih Yesuslah yang memulai segalanya. Sehingga tanggal 16 Desember 2005 Priskilla dan Fandy dipersatukan dalam ikatan pernikahan kudus. Ketulusan cinta mereka membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil dalam cinta. Bagi mereka tak ada yang lebih indah ketika mereka bisa saling menyayangi dan saling melengkapi dengan kasih yang tulus.


II Korintus 5:16-17 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Ada Pelangi Setelah Badai

Papaku adalah seorang ayah yang sering menyiksa anak-anaknya jika kami tidak menuruti perintahnya. Setiap pukulan dan siksaan yang dilakukannya membuat kami anak-anaknya sangat ketakutan dan kami tidak bisa melihat figure seorang ayah dalam diri papaku.

Sejak berumur enam atau tujuh tahun, perlakuan papa kepadaku mulai keras. Di pagi hari jika sukar untuk dibangunkan padahal sudah waktunya untuk pergi ke sekolah, papa langsung menyeretku ke kamar mandi dan tidak segan-segan untuk mengguyurku dengan air. Bajuku pun tidak sempat untuk kubuka. Di malam hari kalau aku sulit tidur, aku sering diseret oleh papa dan dikurung di gudang. Buat aku yang masih kecil, hal-hal seperti ini benar-benar sangat menyeramkan. Aku merasa jika papaku ada, maka hal-hal buruk akan segera terjadi.
Sang ibu mengenang perlakuan suaminya, Torang Siahaan, terhadap Ratulia, anak mereka.

"Terkadang saya berusaha menghalangi, tapi kalau suami saya lagi marah, semuanya menjadi sulit. Saya tahu ini tidak baik, jadi setelah kejadian saya sering bertanya pada suami, ‘Mengapa anak kita sering kamu pukul?' Memang biasanya suami saya melakukan hal itu jika anaknya tidak bisa diberitahu, sering membuat berantakan atau sukar saat diperintah untuk mandi, belajar atau berhenti untuk bermain. Saya melihat setelah diperlakukan keras seperti itu, kepribadian Ratulia semakin keras. Dia semakin sulit bila diberi nasehat".

Namun ternyata pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Beberapa tahun kemudian, Torang Siahaan dan istrinya mendatangi hamba Tuhan untuk dilayani konseling. Hal ini membuat Torang mengerti ada masalah dalam hidupnya. Torang bertobat dan memberikan hidupnya pada Tuhan.

"Oleh hamba Tuhan itu saya dituntun untuk melihat perjalanan hidup saya sejak masa kecil hingga saya menjadi seorang bapak. Di situ saya melihat banyak kejadian seperti suatu kilas balik. Mulai dari kecil saya nakal sekali. Bandel, sering melawan dan dipukuli orang tua. Saya juga melihat waktu saya berbuat hal yang sama pada anak saya. Waktu saya di-flash back itu dan melihat anak saya dipukul, saya merasa bahwa saya juga tengah dipukuli oleh orang tua saya. Saya merasa sakit, sedih dan terluka. Saya kemudian berdoa minta maaf, minta ampun lalu hamba Tuhan itu mendoakan saya agar Tuhan memberi hati yang lembut, hati yang penuh belas kasihan".
Meskipun akhirnya bertobat, namun perubahan hidup papa tidak memberi dampak bagiku. Biarpun papa sudah bertobat, biarpun aku sudah tidak mengingat akan perlakuannya, hatiku tetap merasa dendam. Biarpun papa sudah baik, tetap saja aku masih terluka atas semua perbuatannya. Aku tidak bisa memaafkan papa karena pengalaman yang membekas itu.

Beberapa waktu kemudian aku mengikuti sebuah retreat di gerejaku. Pada session pertama pendetanya bercerita tentang 'Kasih Bapa' dan tentang figur ayah. Saat itu aku tahu, secara tidak sadar jika berdoa, aku tidak pernah memanggil Tuhan itu sebagai Bapa karena figur bapa bagi aku telah dirusak karena perlakuan papaku. Sampai di akhir session itu, pada waktu altar call, aku maju ke depan memenuhi panggilan pendeta bagi siapa yang mempunyai masalah dengan figur ayah. Dan aneh sekali. Perlakuan papa yang kasar sewaktu aku masih kecil, perlakuan papa yang dulu dan telah lama kulupakan meskipun dendam itu masih tertinggal dalam di hatiku, tiba-tiba saja semuanya teringat kembali. Aku terus didoakan sampai akhirnya aku merasakan sesuatu yang berbeda terjadi. Bebanku yang terasa berat seperti terangkat. Aku tahu Tuhan mengampuniku dan memulihkan seluruh keberadaanku.
Setelah itu aku diminta untuk bersaksi di gereja bagaimana perasaanku setelah mengikuti retreat. Selama ini papa tidak tahu apa yang aku rasakan di dalam hatiku. Papa baru tahu ketika aku kesaksian di gereja tersebut. Saat itu papa menangis dan memeluk aku serta meminta maaf untuk semua perlakuannya dahulu. Torang Siahaan juga mengalami jamahan Tuhan lewat kesaksian itu.

"Hati saya senang sekali, luar biasa bersukacita. Ada keharuan ketika saya mendengar apa yang dirasakan anak saya dan bagaimana mendengar dia memberi pengampunan bagi saya. Saya berpikir dan terheran-heran mengapa saya bisa setega dan sekasar itu kepada anak saya".

Sejak saat itu terjalin hubungan yang indah antara aku dan papa. Aku sudah memaafkan papa dan papa sudah berlaku baik kepadaku. Dalam moment itu aku sudah mengungkapkan semua yang ada di hatiku. Papa tahu semuanya dan papa tahu jika aku sudah mengampuni dia. Mungkin papaku tidak seideal menurut pandangan mata jasmani, tapi aku tidak mau menukar papaku dengan figur orang lain. Aku sayang papaku yang sekarang. Aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan karena aku punya papa seperti sekarang ini yang selalu bersama-sama dengan aku. (Kisah ini telah ditayangkan 18 September 2002 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian :
Ratulia Siahaan dalam www.jawaban.com

Mengampuni Yang Tak Terampuni

"Keluarga saya pernah bilang, kalau suami sudah mengancam istri dengan senjata tajam, kalau saat ini tidak sampai terluka, suatu saat nanti pasti akan terjadi," kata Rebeka. Dan ternyata ucapan keluarganya itu memang benar terjadi.

Pertemuan Dengan Suami
Rebeka bertemu dengan suaminya yang bernama Tarigan di Pekan Baru. Pada waktu itu Tarigan bekerja sebagai salah seorang karyawan perkebunan. Hampir setiap hari Tarigan mampir ke warung milik saudara Rebeka untuk membeli barang. Rebeka yang pada waktu itu sudah memiliki kekasih hanya memandang Tarigan dengan sebelah mata, terlebih lagi karena pendiriannya yang keras untuk tidak menjalin hubungan dengan Tarigan. Karena ia melihat Tarigan sering menenggak minuman keras dan juga bersifat kasar. Namun setelah Tarigan memikat Rebeka dengan sebuah ilmu pelet, Rebeka pun akhirnya jatuh hati kepadanya dan mulai sering memikirkan keberadaan Tarigan setiap hari. Ia meninggalkan kekasihnya dan menjalin hubungan dengan Tarigan.

Pernikahan Dengan Tarigan
Setelah berpacaran selama 3 bulan, Rebeka dan Tarigan memutuskan untuk menikah di tahun 1986. Istilah Bataknya, mereka dipasu-pasu di Medan. Di awal pernikahan mereka, sifat asli Tarigan mulai kelihatan. Ia sering bersikap kasar kepada istrinya, mabuk-mabukan dan bermain judi. Jika ada sesuatu yang membuatnya emosi maka ia akan melempar barang-barang yang ada di rumahnya dan selalu mengancam Rebeka dengan sebuah pisau parang.

Selain mempunyai ilmu pengasihan, Tarigan juga mempunyai ilmu untuk mengobati orang. Dia suka didatangi oleh orang-orang yang mau berobat kepadanya. Tetapi tidak jarang juga rumah mereka didatangi oleh orang-orang yang datang menagih hutang kepada Rebeka ketika Tarigan tidak pulang ke rumah. Mereka adalah pemilik lapo - warung tongkrongan orang Batak. Dengan terpaksa Rebeka pun harus menerima ancaman dari orang-orang tersebut sementara suaminya sendiri jarang pulang ke rumah.

Setelah anak pertama mereka lahir, perilaku Tarigan juga tidak berubah. Dia malah semakin berani bertindak kasar dan keributan di rumah tangga mereka selalu terjadi berulang-ulang. Tarigan tidak mempunyai tanggung jawab sebagai seorang suami dan bapak. Ia sering menghabiskan uangnya untuk berjudi sehingga terkadang anak dan istrinya sampai tidak bisa makan karena tidak memiliki uang sepeser pun.

Tidak tahan dengan keadaan rumah tangga yang penuh dengan kekerasan, Rebeka pun akhirnya memilih untuk bercerai dengan suaminya. Namun setelah perceraian tersebut, anak Rebeka mengalami sakit karena kerinduan kepada ayahnya. Tarigan datang menjenguk. Dan di hadapan Rebeka dan Tarigan, anak mereka berkata, "Mama sama bapak tidak boleh berpisah. Mama sama bapak harus bersatu seperti dulu." Mendengar ucapan anaknya yang sedang sakit membuat Rebeka memutuskan untuk tinggal kembali bersama Tarigan.

"Saya merasa bukan badan saya saja yang sakit, tetapi hati saya sangat sakit. Karena seakan-akan saya merasa saya adalah sapi perah suami saya. Tetapi terus terang untuk meninggalkan suami saya - saya sudah malu. Ada sekitar empat kali saya pergi berusaha tinggalkan suami dan balik kembali. Hingga saya bertekad, apa pun yang terjadi saya tidak akan meninggalkan suami saya lagi," kata Rebeka.

Pembantaian Sadis Di Sore Hari
Suatu hari di bulan Mei 1999, Rebeka berencana untuk pergi ke rumah orangtuanya di Dumai untuk bertemu dengan anak ketiganya dan adiknya yang sedang melahirkan. Tarigan tidak dapat ikut karena ia tidak memperoleh cuti dari tempat kerjanya.
Ketika hari menjelang sore, Rebeka meminta pertolongan seorang pria untuk mengambilkan buah kelapa di atas pohon kelapa di samping rumahnya. Pada saat ia mengucapkan terima kasih kepada pria itu, Tarigan datang sambil menatap Rebeka lalu menyuruh salah seorang anaknya untuk meminjam pisau parang kepada tetangganya. Sambil membereskan buah kelapa yang baru saja dipetik, Rebeka memperhatikan suaminya sedang mengasah pisau parang di depan rumah. "Saya melihat sesuatu yang sangat jahat ada di wajah suami saya. Seakan-akan Dia mau menelan saya. Tapi perasaan itu saya tepiskan jauh-jauh," kata Rebeka.

Setelah berkemas, jam 3 sore Rebeka dan kedua orang anaknya pergi meninggalkan rumah. Ketika hendak pergi, ia tidak menemukan Tarigan di dalam rumah. Akhirnya mereka pun pergi tanpa sempat berpamitan kepada Tarigan. Baru saja 100 meter pergi meninggalkan rumah, Rebeka menyuruh salah seorang anaknya untuk pulang mengganti alas kakinya dengan sepatu. Anak itu pun segera berlari menuju ke rumah, sementara Rebeka berjalan pelan bersama anaknya di tengah perkebunan kelapa sawit.
Di tengah perkebunan, terlihat Tarigan sedang duduk jongkok di bawah pohon. Hati Rebeka mulai merasa resah dan jantungnya berdetak tidak beraturan ketika langkah kakinya semakin mendekati Tarigan. Tarigan bangkit berdiri dan menghentikan perjalanan Rebeka. "Kamu bilang anak kita sakit karena saya. Tapi anak kita sakit gara-gara kamu!" bentak Tarigan. Lalu ia mengambil pisau parang yang ia selipkan di belakang celananya dan mengangkatnya tinggi-tinggi di depan Rebeka. Ia hendak membacok tubuh Rebeka, tapi Rebeka segera menangkis bacokan parang tersebut dengan tangan kanannya. Darah segar mengalir deras. Telapak tangan kanan Rebeka putus dan jatuh ke tanah. Rebeka merasakan tangannya mulai dingin dan ia terkejut melihat telapak tangan kanannya sudah berada di atas tanah. Sabetan pisau parang yang sangat tajam membuat Rebeka tidak menyadari tangannya sudah putus dalam sekejap mata. Ia berusaha lari sekuat tenaga namun ia terjatuh. Tarigan segera mengayunkan kembali parangnya dan kali ini mengenai kaki kanan Rebeka. Kaki Rebeka putus seketika itu juga diiringi kucuran darah segar dari bekas bacokan di kakinya.

Melihat darah sudah berceceran di mana-mana, Tarigan tetap tidak menghentikan aksinya. Ia terus menghujamkan parangnya ke tubuh Rebeka sehingga melukai beberapa anggota tubuh lainnya. Rebeka hanya bisa berteriak histeris di tanah sambil menangkis ayunan-ayunan pisau parang dari Tarigan dengan kaki kiri dan tangan kirinya. 3 jari di tangan kiri Rebeka putus. Kaki kirinya banyak mengalami luka sobek. Darah segar mulai membanjiri tanah di perkebunan yang sepi pada sore hari itu. Tarigan semakin liar dan membabi-buta mengayunkan pisau parangnya ke arah Rebeka.

Dalam keadaan terkapar dengan tubuh terluka, Rebeka dihampiri oleh anaknya. Ia tidak meninggalkan sang ibu ketika ayahnya sedang mencoba menghabisi nyawa Rebeka. "Mama, kenapa bisa begini," katanya sambil bersujud di dekat Rebeka dan memeluk kepala Rebeka di pangkuannya. "Nggak apa-apa nak, mama nggak apa-apa," jawab Rebeka. Lalu anak itu menangis menciumi Rebeka. Melihat anak dan istrinya menangis, Tarigan bangkit berdiri dan hendak menghabisi nyawa anaknya. Namun anaknya itu segera berlari. Tarigan tidak mengejar. Tarigan melemparkan pisau parangnya ke samping tubuh Rebeka dan mengambil dompet miliknya. "Pa, jangan pergi, jangan tinggalkan saya. Tolong saya, pa! Bawa saya ke rumah sakit, saya takut di sini," seru Rebeka sambil mengerang kesakitan. Tarigan menoleh dan menjawab, "Di situ sajalah kamu. Saya mau pergi ke kantor polisi." Ketika berjalan, Tarigan memungut potongan tangan kanan Rebeka yang putus. "Inilah kenang-kenangan terakhir dari saya," kata Tarigan sebelum ia melemparkan potongan tangan tersebut kepada Rebeka.

Masa Meregang Nyawa
Rebeka mulai merasakan dingin dari kaki menjalar ke seluruh tubuhnya. Hatinya tercabik-cabik melihat tindakan sang suami yang sekeji itu. Hembusan angin semakin menambah rasa sakit di tubuh Rebeka. Detik demi detik berlalu, Rebeka semakin takut akan kematian. "Tuhan tolong saya, saya tidak mau mati dengan cara seperti ini, saya masih punya anak-anak Tuhan, tolonglah saya," doa Rebeka dalam hati dalam keadaan setengah sadar. Selang beberapa waktu, Rebeka ditolong oleh tetangganya yang tak sengaja lewat di perkebunan. Awalnya ia sempat dikira sudah meninggal. Ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk dioperasi. 4 bulan lamanya ia berada di rumah sakit untuk dirawat secara intensif.

Tarigan Dijatuhi Hukuman
Setelah keluar dari rumah sakit, Rebeka langsung menghadiri sidang suaminya. Keadaannya saat itu sangat memperihatinkan, sebab kini tangan dan kakinya buntung. Perasaan benci dan dendam kepada Tarigan menguasai hatinya. Tarigan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara. Namun karena berkelakukan baik, pada akhirnya Tarigan dibebaskan setelah menjalani hukuman 4 tahun kurungan penjara.

Menjadi Orang Minder
Perasaan tidak berharga karena kondisi tubuh yang tidak normal lagi membuat Rebeka hidup dalam keminderan. Ia bahkan sempat mencoba untuk bunuh diri. Namun ketika melihat anak-anaknya, ia mengurungkan niat tersebut. Rasa dendam kepada sang suami tak kunjung usai. Ia pun menjadi trauma setiap kali melihat pisau parang dan laki-laki. Rebeka menjadi seorang pemarah dan sering putus asa dalam menjalani hidup.

Pengampunan Kepada Sang Suami
Pada suatu hari, seorang teman datang menemui Rebeka. Dalam pembicaraan mereka, ia meminta Rebeka untuk mengampuni suaminya. Ia mencoba mengingatkan Rebeka bahwa jika ia masih menyimpan dendam maka itu akan menjadi penghalang doa-doanya kepada Tuhan. Namun Rebeka tidak bisa menerimanya. Ia masih sangat membenci suaminya, terlebih ketika kejadian di perkebunan itu terulang kembali dalam ingatannya. Berkali-kali teman-teman Rebeka mencoba menasihatinya. Rebeka pun mulai berdoa. "Saya meminta agar Tuhan bekerja di hati saya dan memberikan roh kelembutan kepada saya," kata Rebeka.

Empat tahun setelah kejadian tragis tersebut, Rebeka mengambil keputusan tersulit yang akan mengubah seluruh kehidupannya. "Saya ingat firman Tuhan, saya harus mengampuni," kata Rebeka. "Sebab saya tahu, dibalik kejahatan yang dilakukan suami saya kepada saya, pernah juga saya menerima kebaikannya. Akhirnya saya bisa mengampuni. Ada sukacita di hati saya dan saya merasa hidup saya tenang. Lepas dari beban yang sangat berat."

Sembilan tahun kini sudah berlalu semenjak kejadian itu. Saat ini Rebeka menggunakan kaki palsu untuk membantu seluruh aktivitasnya. Bersama anak-anak tercintanya ia menjalani hidup yang bahagia. Hanya dengan mengampuni seluruh perbuatan suaminya, Rebeka terlepas dari sakit hati, dendam, kebencian dan kepedihan yang selama ini membelenggu hidupnya.

"Memang Tuhan itu sangat baik, Tuhan telah menyelamatkan saya dari kematian. Hingga walaupun keadaan saya cacat, tetapi sampai saat ini saya masih bisa bersuka cita. Saya hanya bisa berharap dan berdoa agar suami saya bertobat dan Tuhan memberkati hidupnya dengan selalu memberikan yang terbaik kepadanya," kata Rebeka dengan tulus sepenuh hati sambil menutup kesaksiannya. (Kisah ini telah ditayangkan 4 November 2007 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian :
Rebeka Kustiana Br. Tarigan dalam www.jawaban.com

Ketika Semuanya Sudah Terlambat ...

Di masa kecilnya, Meida mengingat sosok ayahnya, Mulyadi, sebagai sosok bertanggung jawab, setia kepada keluarga dan tidak pernah mentelantarkan anak-anaknya. Dibandingkan adik-adiknya, Meidalah yang paling dekat dengan ayahnya. Kasih sayang Mulyadi bagi Meida begitu berlimpah. Hadiah-hadiah indah dan lucu seringkali diberikan ayahnya untuk Meida. Bagi Meida, Mulyadi adalah seorang ayah yang hebat.

Tapi sejalan dengan waktu, rasa sayang itu telah berubah menjadi kebencian yang mendalam di hati Meida. Mulyadi ternyata memiliki wanita idaman lain sampai akhirnya, saat Meida masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Mulyadi meninggalkan keluarganya demi wanita itu. Selama bertahun-tahun, komunikasi dengan Mulyadi telah benar-benar terputus. Mulyadi tidak pernah pulang ke rumah. Nafkah pun tidak pernah diberikan Mulyadi bagi keluarganya sehingga Meida harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Ratnaningsih, ibunya, berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan berjualan gorengan. Kerinduan Meida yang terdalam hanyalah ingin membahagiakan Ratnaningsih. Kesedihan yang tersimpan di dalam hati Meida semakin membuat kebenciannya terhadap ayahnya semakin mengental. Hati Meida dipenuhi dendam.

Peristiwa itu telah mengubah seluruh kehidupan Meida. Meida menjadi anak yang menutup diri terhadap lingkungannya sendiri. Meida susah bergaul karena pada dasarnya Meida merasa dirinya tidak bisa lagi mempercayai orang lain. Perbuatan ayahnya telah menghancurkan rasa percaya Meida kepada semua orang.

Hingga bertahun-tahun kemudian, Meida diperhadapkan kepada situasi yang selalu ia hindari. Ayahnya kembali pulang ke rumah. Api kebencian di dalam hati Meida yang sudah mengecil, kembali membara. Bagi Meida, ketidakhadiran ayahnya di dalam kehidupannya bukanlah suatu masalah. Selama ini Meida sudah berusaha untuk bertahan dan memperjuangkan hidupnya sendiri.

Kepulangan ayahnya kembali ke rumah semakin memperburuk situasi. Suasana dingin senantiasa meliputi hubungan keluarga di antara mereka. Meida dan saudara-saudaranya merasa lebih baik seandainya ayah mereka tidak hadir daripada hanya menjadi seorang ayah yang mengecewakan.

Kekecewaan itu pernah Meida ungkapkan secara langsung kepada ayahnya. Bagaimana
sakitnya perasaan Meida terhadap ayahnya. Namun ayahnya biasanya hanya menanggapinya dengan berdiam diri, tidak pernah memberikan komentar apapun. Kondisi itu pun akhirnya hanya menimbulkan sikap yang apatis bagi Meida karena Meida merasa berdebat dengan ayahnya pun tidak akan menghasilkan apa-apa.

Pada suatu hari, teman Meida mengajaknya untuk menghadiri sebuah KKR. Khotbah yang dibawakan pada malam itu membuka paradigma baru di dalam hati Meida. Bahwa sebenarnya Bapa yang di surga itu jauh lebih baik, lebih setia dan lebih mulia daripada bapa jasmani kita. Bapa surgawi adalah Pribadi yang sangat baik dan penuh pengampunan. Kebenaran itu tertancap dalam di hati Meida. Namun Meida menyadari, ia tidak sanggup mengampuni ayahnya. Tapi Meida tetap bertekad untuk mengampuni ayahnya. Paling tidak, Meida akan berusaha untuk merubah sikap dinginnya yang selalu ditunjukkannya kepada ayahnya.

Di saat Meida berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, suatu peristiwa yang tidak disangka kembali terjadi. Peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyakitkan kembali mengurungkan niat Meida. Tanpa disengaja, Meida membaca pesan yang dikirimkan wanita simpanan ayahnya di HP Ratnaningsih yang mengatakan kalau Meida itu bukan anak kandung ayahnya. Hati Meida sangat sakit, menyadari bahwa ayahnya sendiri yang telah mengatakan ketidakbenaran itu kepada selingkuhannya. Ayahnya pernah mencoba untuk meminta maaf kepada Meida atas peristiwa itu namun hati Meida telah benar-benar menjadi dingin. Meida tidak pernah lagi mencoba untuk menyayangi ayahnya.

Pada suatu hari, Meida bersama ayahnya pergi ke Bandung untuk memperingati 40 hari kematian neneknya. Kekakuan dan hubungan yang dingin di antara Meida dan ayahnya membuat Meida malas untuk ngobrol maupun berbasa-basi dengan ayahnya di sepanjang perjalanan. Ayahnya yang berusaha membuka percakapan dengan Meida pun tidak diindahkannya. Sepulangnya dari Bandung, kejadian yang tidak disangka-sangka itu terjadi. Supir yang mengantuk menyebabkan mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan tol.

Ratnaningsih yang diberitahu mengenai kecelakaan itu segera pergi ke rumah sakit tempat Meida dan Mulyadi dirawat. Sesampainya di sana, barulah Ratnaningsih diberitahu kalau Mulyadi sudah meninggal dunia. Meida sendiri mengalami luka yang parah dan harus segera dioperasi. Saat itu, Ratnanigsih berusaha setegar mungkin namun di dalam hatinya ia menyimpan duka yang tak terkatakan. Ratnaningsih hanya bisa berdoa, memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil nyawa Meida juga.
Kecelakaan tersebut telah merenggut nyawa Mulyadi dan Meida pun berada dalam keadaan koma. Namun Tuhan berbelas kasihan dan memulihkan kesehatan Meida perlahan-lahan. Meida yang tadinya lumpuh, mulai belajar berjalan kembali. Kondisi Meida yang memprihatinkan membuat Ratnaningsih tetap merahasiakan kematian Mulyadi kepada Meida. Setiap kali Meida menanyakan keberadaan ayahnya, Ratnaningsih selalu mengatakan kalau Mulyadi sedang tugas di luar kota. Ratnaningsih kuatir kalau sampai Meida shock, itu akan mempengaruhi kondisinya yang belum stabil.

Sebulan kemudian, kenyataan akan kematian Mulyadi tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Tanpa sengaja Meida membaca pesan di HP Ratnaningsih yang mengungkapkan turut berdukacita atas kepergian Muyadi. Dengan berusaha setenang mungkin, Ratnaningsih pun akhirnya mencoba menjelaskan kenyataan yang sebenarnya bahwa Mulyadi sudah meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

Kenyataan ini kembali menimbulkan kesedihan mendalam bagi Meida. Penyesalan memenuhi hatinya karena ia tidak dapat menemani saat-saat terakhir ayahnya. Meida sadar meskipun mulutnya selalu mengatakan kebencian kepada ayahnya, tapi sebenarnya jauh di dalam hatinya Meida sangat menyayangi ayahnya. Penyesalan yang paling menyesakkan hati Meida adalah kenangan saat ayahnya mencoba untuk meminta maaf kepadanya, Meida tetap mengeraskan hatinya dan tidak dapat memaafkan ayahnya sepenuhnya. Meida merasa, saat ayahnya masih ada, ia tidak dapat membahagiakan ayahnya.

Kebenaran akan statusnya sebagai anak kandung ayahnya atau bukan tidak lagi menjadi masalah bagi Meida. Saat ini Meida hanya menyadari bahwa ia tetap sayang kepada ayahnya dan sudah mengampuni ayahnya. Karena bagi Meida, tidak ada gunanya lagi ia menyimpan kepahitan di dalam hatinya karena ayahnya juga sudah tiada. Kepahitan itu disadari Meida hanya menyiksa dan menyakiti dirinya sendiri.

Bagi Meida, kebaikan Tuhan itu luar biasa dan merupakan mukjizat karena Tuhan sudah menyelamatkan dirinya dari kematian. Dan Meida sangat bersyukur memiliki keluarga yang benar-benar membantu dan mendorongnya untuk terus melihat masa depan. Meida tahu semuanya itu berasal dari Tuhan dan tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kebaikan Tuhan bagi hidupnya. (Kisah ini sudah ditayangkan 7 Januari 2008 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian :
Meida Megawati dalam www.jawaban.com

7 Titik Pencurahan Darah Yesus

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1 : 18-19)


INILAH 7 TITIK PENCURAHAN DARAH YESUS


  1. Peluh Yang Berdarah

    PeluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah”

    (Lukas 22 : 44)

    Darah yang menetes bersama peluhNya menaklukkan kehendak manusiawi dan daging kita

    Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi”

    (Lukas 22 : 42)

  2. Bilur Yesus

    Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah”

    (Yesaya 53 : 4)

    Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh”

    (1 Petrus 2 : 24)

    Darah yang menetes dari tubuh dan bilur-bilurNya telah menyembuhkan kita dari semua penyakit

  3. Memar Tubuh Yesus

    Dia diremukkan (memar) oleh karena kejahatan (kecenderungan untuk berbuat dosa) kita ...”

    (Yesaya 53 : 4-5 )

    Darah yang mengalir karena luka dibalik kulit (memar) telah menebus kecenderungan untuk berbuat dosa yang ada pada kita

  4. Luka Karena Mahkota Duri

    Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya diatas kepalaNya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kananNya. Kemudian mereka berlutut di hadapanNya dan mengolok-olokkan Dia, katanya :”Salam hai Raja orang Yahudi !” Mereka meludahiNya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepalaNya”

    (Matius 27 : 29-30)

    Lalu firmanNya kepada manusia itu :”Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau ; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu : semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil ; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu”

    (Kejadian 3 : 17-19)

    Semak duri dan rumput duri adalah simbol kemiskinan dan susah payah manusia. Darah yang mengalir keluar karena luka akibat mahkota duri telah mematahkan kutuk kemiskinan atas kita

    Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya”

    (2 Korintus 8 : 9)

  5. Tangan Yang Dipaku

    Tuhan menyertai dia, dan Tuhan membuat apapun yang ia kerjakan menjadi berhasil didalam tangannya”

    (Kejadian 39 : 3 – KJV)

    Maka Roh Tuhan akan berkuasa atasmu ; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saya yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engaku”

    (1 Samuel 10 : 6-7)

    Darah Yesus yang dicurahkan lewat tanganNya yang terpaku, telah menghancurkan semua kegagalan hidup kita dan memberkati kita dengan tangan yang penuh dengan keberhasilan

    Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”

    (Markus 16 : 18)

  6. Kaki Yang Terpaku

    Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya : mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah Barat, akan menjadi daerahmu”

    (Ulangan 11 : 24)

    Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya kedalam air di tepi sungai itu – sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai -

    (Yosua 3 : 15)

    Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu”

    (Lukas 10 : 19)

    Darah yang keluar dari kakiNya karena paku, membuat kita memiliki otoritas dalam perjalanan hidup kita dan memampukan kita berjalan dalam jalan yang telah Tuhan tetapkan

  7. Lambung Yang Tertikam

    Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air”

    (Yohanes 19 : 34)

    Darah dan air yang keluar akibat tusukan di lambung, terjadi karena hatiNya hancur. Namun kehancuran hatiNya telah memulihkan hati kita yang hancur

    ... Ia telah mengutus Aku untuk menyembuhkan hati yang hancur ...”

    (Lukas 4 : 18 – KJV)

    Apa yang sudah ditanggung dan dibayar oleh Yesus, tidak perlu kita tanggung lagi. Dia berseru “SUDAH SELESAI !!!

Source : JKI IK