“ Hukum telah terdesak ke belakang,
Dan keadilan berdiri jauh-jauh,
Sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan orang ditolak.
Dengan demikian kebenaran telah hilang,
Dan siapa yang menjauhi kejahatan,
Ia menjadi korban rampasan.
Tetapi TUHAN melihatnya,
Dan adalah jahat dimata-NYA bahwa tidak ada hukum,
IA melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil,
Dan IA tertegun karena tidak ada yang membela.
Maka tangan-NYA sendiri memberi DIA pertolongan,
Dan keadilan-NYA lah yang membantu DIA. ”
( Yesaya 59 : 14 – 16 )
TUHAN tidak berkenan akan tidak adanya hukum, juga pada saat kebenaran dan keadilan tidak ditegakkan.
Saat DIA melihat mereka yang meninggalkan kejahatan menjadi korban, DIA tidak berkenan.
Saya teringat akan seorang muda yang hidupnya dulu berantakan, dia mendengar Firman TUHAN dan memperoleh pengalaman perubahan hidup yang luar biasa.
Setelah 1 bulan kira-kira ia menerima Kristus, dia dinyatakan menderita kanker oleh dokter.
Apa yang terjadi ? dia meninggalkan kejahatan dan menjadi korban !
Bukan TUHAN yang membuat hal ini, dan TUHAN bahkan tidak berkenan.
Kenapa ini terjadi ? salah satu jawabannya ada di ayat 16.
Tidak ada orang yang berdiri di perbatasan sebagai pembela.
Tidak ada yang menjaga pagar perlindungan disekeliling orang muda tadi melalui doa-doa.
Sebelum dan sesudah seseorang meninggalkan kejahatan kita perlu menjaga keberadaan mereka dihadapan TUHAN.
Saya mengajak Anda hari ini untuk menjadi salah satu dari orang-orang yang berdiri di perbatasan dan membuat pagar perlindungan untuk setiap bayi-bayi baru di dalam TUHAN.
Kiranya TUHAN berkenan kepada Anda dan Saya saat kita mengambil bagian sebagai pendoa-pendoa mereka.
(Lee - Today Blessing)
Comments
No responses to “Berdiri Di Perbatasan”
Posting Komentar