Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Yang Bisa Dihindari

Ada hal-hal yang memang harus terjadi. Tetapi ada hal-hal yang bisa dihindari.Yang harus terjadi adalah apapun yang sudah Tuhan tetapkan bagi hidup kita. Seburuk apapun kelihatannya, tetapi kalau itu Tuhan yang tetapkan, maka kita tidak bisa menghindar. Misalnya saja ujian-ujian yang harus kita tempuh untuk membuat kita naik tingkatan di hadapan-Nya.

Tetapi ada yang bisa kita hindari, yaitu kejahatan dan pencobaan. Yesus berdoa : "Jangan bawa kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang  jahat. Tetapi juga Ia mengajarkan untuk berdoa supaya tidak masuk ke dalam pencobaan.

Saudara yang kekasih, karena itu : berdoa dan berdoalah. Maka yang bisa dihindari akan dapat kita hindarkan.

Puji Tuhan.

Sumber : Pdt. Petrus Agung Purnomo

Menghindari Pencurian Identitas

Milik anda yang paling berharga mungkin dalam resiko. Pencurian identitas- pencurian informasi pribadi untuk mendapatkan kredit atau pinjaman uang atas nama orang lain- masih berlangsung dan semakin mengancam.

Hampir setengah juta orang adalah korban dari kejahatan ini setiap tahunnya, dan banyak dari mereka menghabiskan waktu bertengkar dengan kreditor, bank, institusi keuangan,  dan kepolisian dalam rangka untuk memperbaiki nama baik mereka. Yang lain minta bantuan hukum dengan biaya besar.

Amankan surat-surat anda

Kalau kotak surat anda tidak terkunci, surat anda bisa dengan mudah di mbil, memberi kesempatan kepada pencuri untuk mengetahui nomer account anda dan saldonya, informasi kartu kredit, cek baru dan lain sebagainya. Pikirkan tentang semua informasi pribadi termasuk kebijakan asuransi dan berbagai macam  surat tagihan, termasuk keterangan dokter. Penawaran dari kartu kredit atas nama anda juga bisa menjadi resiko yang signifikan, kalau seseorang mengambilnya.  

Kotak surat di kantor pos atau kotak surat terkunci adalah cara untuk untuk melindungi surat-surat anda. Anda juga memperhatikan untuk selalu menggunakan kotak penampung surat dari kantor pos untuk surat-surat keluar anda – kalau itu pribadi jangan di taruh di kotak surat keluar yang berada di tempat kerja.

Kalau anda tidak menerima tagihan sesuai dengan jadwal waktu biasanya,hubungi perusahaan. Untuk  keamanan lebih terjamin, pertimbangkan untuk membayar tagihan lewat internet atau online,yang punya keuntungan mengurangi penerimaan dan pengiriman surat. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anda berbagi informasi online, juga baca teliti untuk melindungi diri.

Lindungi dokumen-dokumen anda

Kabinet penyimpan file yang terkunci dan mesin perobek dokumen bekas adalah hak milik yang tak percuma jaman sekarang. Laci tempat kerja atau file kabinet yang tak terjaga tentang informasi pribadi bisa dijamah oleh orang-orang usil yang bisa memasuki rumah anda  petugas kebersihan,petugas reparasi,pengantar barang dan sejenisnya) termasuk siapa saja yang memaksa masuk kerumah anda.

Simpan semua informasi penting-rekening koran dari bank dan informasi keuangan lainnya, cek, bon, surat asuransi, keterangan dokter, kartu debit yang tidak anda pakai, pasport, kartu tabungan hari tua, akte lahir dan sejenisnya dalam lemari yang terkunci.

Jangan buang rekening koran yang sudah lewat waktu, kartu debet yang kdaluarsa, atau informasi penting lainnya tanpa menghancurkan dengan penghancur dokumen terlebih dahulu. Kantong  sampah yang tergeletak di pinggir jalan akan mengundang pencurian identitas.

Lindungi kartu kredit dan kartu ATM

Kalau anda membawa dompet anda di tas jinjing, anda mengundang pencuri di manapun anda menaruhnya dan menjadi incaran di toko, restoran atau di tempat kerja. Banyak dari kita punya banyak kartu kredit melebihi dari yang kita perlukan dan membawa semuanya di dompet setiap hari. Adalah bijak kalau mengurangi jumlah kartu atas nama sendiri dan hanya membawa kartu kredit atau  kartu debit yang anda perlukan saat anda keluar.  

Beberapa hotel melaporkan bahwa pencuri yang masuk kamar hotel hanya mencuri satu kartu dari dompet, membiarkan kartu lain tetap di tempat semula.  Itu berarti korban akan perlu  waktu lebih lama untuk menyadari bahwa telah kecurian, memberikan pencuri waktu lebih lama untuk memakai kartu curian.

Kalau anda mengisi aplikasi kartu kredit, harus secara konsisten bagaimana anda menulis nama dan alamat- harus sama persis dengan kartu-kartu kredit yang lain.

Kalau anda pindah alamat,beritahukan semua kreditor anda jauh sebelumnya kapan harinya akan pindah, jadi tidak akan ada rekenig koran yang terkirim kealamat yang lama. Tutup semua kartu  kredit yang tak terpakai. Hanya mengiris atau memotong tidak cukup. Kalau salah satu kartu anda kdaluarsa dan tidak menerima yang baru, segera hubungi perusahan penerbit kartu.

Untuk menghindari kerugian banyak dari kartu yang tercuri, salin nomer account dan informasi alamat beserta nomer yang bisa di hubungi dari setiap perusahaan pemilik kartu kredit, dan simpan informasi ini di tempat yang aman di rumah. Kalau kartu kreditnya hilang atau tercuri, anda sudah punya nomer yang diperlukan untuk menghubungi perusahaan untuk melaporkan kejadiannya.

Jangan menunggu sampai satu jam pun untuk melaporkan kehilangan kartu. Walaupun kartu aslinya ternyata ditemukan, nomor kartu kredit anda masih bisa disalahgunakan, jadi adalah bijak untuk membaca dengan teliti setiap tagihan kartu kredit dan laporkan setiap tagihan yang tidak anda ketahui.

Anda berhak berdasarkan undang-undang untuk mendapatkan paling tidak tiga kali laporan tagihan setiap tahun – mulailah memanfaatkan jasa ini di situs AnnualCreditReport.com,dan perhatikan jumlah tagihan anda. Anda bisa membagi laporan ini menjadi sekali setiap empat bulan.

Lindungi PIN anda

Nomer PIN anda adalah hadiah terbesar untuk pencuri identitas, jadi mesti dijaga dengan baik, jangan pernah PIN anda ditulis atau tercetak dalam cek pribadi, dan jangan pernah pakai bahkan sebagianpun untuk password. Jangan berikan nomor PIN kepada siapapun kecuali dengan alasan kuat, dan jangan sampai dipakai untuk mengidentifikasi anda kecuali sangat perlu. Jangan pula mengambil bagian dari nomor ATM, KTP maupun SIM untuk menjadi nomor PIN Anda.

Lindungi diri anda online

Sofware anti virus original (bukan bajakan) adalah wajib ada di setiap komputer (bahkan pada komputer Mac), dan anda harus mengaktifkannya dang mengupdatenya secara berkala, untuk menscan virus secara otomatis. Hindari sharing program, karena virus bisa ikut bersama materi yang kita download.

Tetapi saat ini, bahkan proteksi anti virus tidak cukup menjamin informasi yang tersimpan di komputer anda. Anda juga harus selalu mengupdate anti-spyware dan firewall- yakinkan sofware ini dipasang untuk keperluan peringatan dini. Juga update browser penjelajah internet Anda dengan yang versi terbaru (yang telah semakin ditingkatkan keamanannya). Banyak orang suka menunda mengupdate browser mereka karena takut cara-caranya akan berubah, namun sangat penting diingat bahwa biasanya versi terbaru sudah meningkatkan daya keamanannya.

Setel spam bloker pada “high” akan melidungi mailbox anda bebas dari gangguan email-email yang tak jelas, juga dari attachment yang berbahaya. Anda jangan pernah membuka attachment yang tidak pernah anda minta-walaupun dari teman-tanpa sebelumnya menanyakan kepada pengirim, karena beberapa jenis virus bisa  menguasai address book dan bisa menyebarkan dan mengirimkan dirinya sendiri kepada semua orang di address book.

Pasword anda harus terdiri dari campuran angka, simbul, huruf besar dan huruf kecil. Anda mungkin berfikir kalau nama kakek-nenek buyut anda akan susah di jebol, tetapi informasi itu-dan lebih banyak lagi informasi pribadi- bisa didapatkan dari catatan di pemerintahan. Adalah pilihan anda untuk membuat password yang unik dan mengingatnya, menghafalnya dengan baik.

Ketika anda berbelanja online,lihat simbul Trust-e atau Better Business Bureau online seal, yang menunjukkan bahwa penjualnya telah secara independen di audit dan dinyatakan bisa dipercaya. Hindari bertansaksi di internet pada web site yang tidak menyediakan privacy policy--Anda harus tahu bagaimana informasi Anda di tangani.

Terakhir jangan membuat tagihan kartu kredit lewat internet kecuali ditangani lewat situs aman atau dengan memakai mode kode rahasia. Anda akan tahu kalau halaman yang mana anda online aman punya awalan URL berupa https sebagai ganti dari http.

Tanggap akan tanda-tanda pencurian identitas

Kalau hal-hal dibawah ini terjadi anda harus curiga dan membuat anda mengambil tindakan:

  • Tidak menerima tagihan seperti biasanya atau rekening koran.
  • Menerima kartu  kredit yang anda tidak memintanya, atau tagihan dari account yang bukan anda buka.
  • Menemukan tagihan tak dikenal dari rekening anda, atau mendapatkan telpon atau surat dari agen penagih hutang.
  • Ditolak melakukan kredit,karena alasan tak jelas.
  • Menemukan informasi salah atau tidak sesuai pada laporan kredit anda.

Sesegera mungkin lakukan ini bila Anda kehilangan kartu kredit anda, SIM, nomer pensiun, SIM Card handphone, atau jenis informasi identitas, ikuti cara berikut:

  • Blokir kartu kredit anda, kartu ATM, kartu debit, dan tutup rekening anda di bank. Kalau cek yang tercuri, beritahu bank anda.
  • Laporkan ke polisidan simpan tanda bukti pelaporan.
  • Hubungi departemen negara bagian pada bagian kendaraan bermotor kalau SIM anda tercuri.
  • Hubungi provider SIM Card untuk memberitahukan mereka kalau handphone anda dicuri, dan blokir nomornya. (erabaru/man)

Sumber:
http://en.epochtimes.com/n2/life/avoiding-identity-theft-7373.html
www.erabaruor.id

Kepakkan Sayap Terbanglah Tinggi

Ada seorang ahli biologi ketika dia berjalan melewati sebuah peternakan di sebuah desa, dengan tidak sengaja dia melihat ada seekor anak elang yang hidup berbaur bersama dengan gerombolan anak ayam, melihat hal tersebut dia merasa sangat heran.

Dia lalu bertanya kepada pemilik peternakan, “Mengapa seekor elang yang sebenarnya adalah raja dari rumpun unggas, bisa hidup bersama dengan gerombolan ayam? Ini sulit dipercaya.”

Pemilik peternakan menjelaskan dengan berkata, “Karena saya setiap hari memberi dia makan dengan makanan ayam, menganggap dan melatih dia sebagai seekor ayam, membiarkan dia hidup sama persis dengan kehidupan ayam, maka burung elang tersebut tidak bisa terbang hingga sekarang. Segala tindak tanduknya sama persis dengan seekor ayam. Lama kelamaan, elang ini sudah menganggap dirinya adalah bagian dari gerombolan ayam-ayam itu, dan sudah bukan seekor elang lagi.”

Ahli biologi ini berkata, “Begitukah? Saya yakin watak hakiki itu tidak bisa berubah. Dia asalnya adalah seekor elang, seharusnya bisa segera terbang jika diajarkan terbang.”

Setelah ahli biologi dan pemilik peternakan melewati suatu perundingan, akhirnya pemilik setuju untuk mencoba mengajarkan elang itu untuk terbang.

Dia mengamati bagaimana ahli biologi itu perlahan-lahan meletakkan elang itu di atas lengannya, lalu berkata, “Kamu seharusnya terbang di atas langit yang biru, bukan berdiri di atas tanah, kepakkanlah sayapmu, terbanglah dengan gagah berani!”

Elang tersebut mendengarkan perkataan ini wajahnya penuh dengan keraguan, karena dia tidak bisa memahami perkataan dari ahli biologi tersebut. Ketika dia melihat gerombolan ayam sedang mematuk makanan di atas tanah, dia melompat turun dan berkumpul dengan mereka.

Ahli biologi ini tidak putus asa, dia membawa elang itu ke atas atap rumah untuk merangsang dia terbang. Dia berkata, “Sebenarnya dirimu adalah seekor elang, kamu bisa terbang, bentangkan sayapmu dan terbanglah ke atas langit biru!”

Elang itu memandang ke atas langit, lalu memandang ke tanah di bawah, dia merasa ketakutan terhadap dunia yang asing baginya dan status dirinya yang tidak jelas. Ketika dia melihat bayangan dari gerombolan ayam-ayam itu, di melompat turun ke tanah lagi ikut serta dengan mereka mematuk makanan di atas tanah.

Hingga hari yang ketiga, ahli biologi tersebut masih tetap tidak berputus asa, dia sengaja bangun sangat pagi, membawa burung elang ini ke atas gunung. Raja unggas ini dia angkat tinggi di atas kepalanya, sekali lagi dengan nada yang penuh dengan keyakinan dia berkata, “Kamu benar-benar adalah seekor elang, kamu pemilik langit yang biru ini bukan pemilik kandang ayam yang kecil itu, bentangkan sayapmu kepakkan dan terbanglah dengan gagah berani!”

Elang itu menengok ke tanah pertanian yang berada di kejauhan, lalu melihat ke atas langit. Ragu-ragu untuk sejenak, tetapi masih tetap tidak mau terbang.

Ahli biologi itu sekali lagi menjunjung tinggi elang itu ke arah matahari. Selanjutnya kemukjizatan terjadi! Tubuh elang itu mulai bergemetaran, lalu perlahan-lahan elang itu membentangkan sayapnya. Akhirnya, elang itu memekikkan suara kemenangan, mengepakkan sayap terbang menembus ke langit biru.


Sumber : www.erabaru.co.id

Hartawan yang Serakah

lion_hunter Pada suatu hari, hartawan yang serakah dan pembantunya pergi ke hutan berburu, mereka melihat seekor harimau, pembantunya menasehati hartawan : “Tuanku, harimau ini sangat gagah dan kuat, ini adalah seekor harimau yang ganas, cepat kita pergi dari tempat ini!” hartawan sambil tertawa dengan angkuh melihat ke arah harimau dan berkata :”Wah, harimau ini sungguh cantik dan gagah, kulitnya yang begitu cantik tentu akan sangat berharga, kalian cepat pergi menangkapnya hidup-hidup.” Para pembantu mendengar perkataannya langsung ketakutan, seekor harimau yang sangat ganas, jika tidak memakai panah memanahnya, menangkapnya dalam keadaan hidup-hidup adalah hal mustahil yang hanya akan mengorbankan nyawa sendiri, para pembantunya membujuk hartawan : “Tuanku, harimau yang begitu besar dan ganas kami tidak mungkin bisa menangkapnya hidup-hidup, lebih bagus kita memakai panah memanahnya sampai mati, bagaimana pendapat tuanku?”



Setelah mendengar perkataan para pembantunya, dengan tidak sabar hartawan berkata :”yang saya mau adalah kulit harimau yang tanpa cacat, bukan kulit harimau yang penuh dengan bekas panah, kalian mengerti tidak ?” setelah berkata demikian dia meletakan alat panahnya dan sendirian pergi ketempat harimau, begitu sampai dihadapan harimau langsung diterkam harimau, para pembantunya melihat majikan mereka diterkam harimau, bermaksud menolong majikannya dengan cara memanah harimau, tetapi, majikan mereka yang berada dimulut harimau dengan panik berteriak :”kalian tidak boleh memanahnya! kulit harimau yang tanpa cacat sangat mahal, jika kalian harus memanah, panah mulutnya, jika tidak, saya tidak akan mengampuni kalian. Kalian dengar baik-baik, jika siapa yang tidak patuh dengan perintah saya, membiarkan saya kelihangan kesempatan menjadi kaya, saya pasti tidak akan mengampuni kalian.”



Para pembantu mendengar perkataan majikannya hanya bisa memegang panah mereka tanpa berani memanah, pertama-tama mereka takut jika memanah mati harimau, majikan mereka tentu akan menghukum mereka, dan yang kedua adalah jika memanah mulut harimau kemungkinan akan memanah mati majikan mereka dengan begitu mereka akan dipenjara karena memanah mati orang. Akhirnya, para pembantunya hanya bisa memegang panah mereka dan melihat dengan terperongoh majikan mereka dimakan oleh harimau, setelah itu mereka baru berani memanah mati harimaunya.



Moral manusia makin merosot sekarang ini banyak manusia yang serakah demi mengejar harta, nama, jabatan, menggunakan berbagai jalan yang kotor dan tidak peduli bahwa itu merupakan jebakan yang membawa dirinya selangkah demi selangkah menuju ke jalan neraka, tetapi sampai matipun mereka tidak menyesal dan bertobat, bukankah itu merupakan hal yang menyedihkan?



Sumber : www.erabaru.or.id

Rumah Yang Tidak Akan Runtuh

home Di sebuah kota kecil, terdapat sebuah keluarga yang bermarga Lim, bisnis mereka adalah membantu orang membangun rumah, sebelum meninggal papa Lim mewariskan usahanya kepada kedua anaknya, dan berpesan kepada mereka : “Kalian mempunyai hati yang tidak tulus dan tidak jujur, maka rumah yang kalian bangun tentu akan miring dan runtuh, jika tidak bertobat, maka akan dihukum oleh Tuhan.” Setelah berpesan demikian orang tua ini meninggal dengan tenang.



Si sulung Lim Fung, sangat tamak, sebelum ayahnya dimakamkan, dia sudah merebut harta, dia mengusir adiknya Lim Chen yang jujur ke luar dari rumah orang tuanya, penduduk di kota kecil ini semuanya sangat bersimpati kepada Lim Chen, mereka semua membantu Lim Chen. Lim Chen sangat berterima kasih kepada penduduk, dia merasa hatinya tidak enak jika tidak bisa membalas kebaikan mereka lalu berkata kepada mereka :” untuk membalas budi baik kalian semua, maka saya akan membantu kalian membangun rumah!” Maka dengan kedua tangannya dia membantu mereka membangun banyak rumah, mulai saat itu dia menjadi terkenal di seluruh kota kecil ini. 



Semua penduduk kota selalu memujinya, berita ini sampai ke telinga Lim Fung bahwa adiknya sangat dihormati oleh penduduk kota, dia lalu berpikir jika kejadian ini berlangsung terus siapa lagi yang akan datang mencarinya membangun rumah! Tidak bisa, saya harus mencari akal menghadapinya. Jika tidak saya tidak bisa mencari uang lagi di kota ini, lalu ia melapor kepada pemerintah bahwa adiknya tidak mempunyai izin membangun rumah, maka sejak itu Lim Chen tidak diizinkan lagi membantu orang membangun rumah.



Lim Fung melihat Lim Chen sudah tidak bisa membangun rumah, dia sangat gembira. Penduduk kota ini terpaksa mencari dia membangun rumah, karena sifatnya yang tamak, maka bahan bangunan untuk membangun rumah sering dikorupsi olehnya. Suatu hari Lim Chen lewat di depan rumah yang dibangun oleh Lim Fung melihat kualitas bahan bangunannya sangat jelek lalu berkata kepada abangnya :”Bang, engkaukan tahu dengan kualitas bangunan yang begitu jelek, rumah yang dibangun pasti akan runtuh.” Dengan sangat marah Lim Fung menghardik adiknya :”Pergi dari sini, engkau jangan mencampuri urusan saya.” Lim Chen melihat nasehatnya tidak didengar oleh abangnya, lalu berkata kepada seluruh penduduk kota, dia bermaksud menyadarkan abangnya, seluruh penduduk juga sudah tahu sifat abangnya yang sangat tamak, mereka percaya kepada Lim Chen, maka mereka tidak berani lagi tinggal di dalam rumah yang dibangun oleh Lim Fung.



Untuk membuktikan bahwa rumah yang dia bangun sangat kokoh, Lim Fung lalu menyuap sekelompok orang untuk tinggal di dalam rumah yang dibangun olehnya. Tidak berapa lama kemudian kota mereka diterjang oleh badai dan angin kencang, rumah yang dibangun oleh Lim Fung runtuh semua, dia dan penduduk yang disuap yang tinggal di rumah tersebut semuanya terkubur di dalam rumah yang diterjang badai.



Lim Chen setelah mengetahui abangnya meninggal sangat sedih. Di dalam pikirannya selalu terbayang kehidupan bahagia mereka bertiga sebelum ayahnya meninggal. Dia teringat kepada pesan ayahnya sebelum meninggal, lalu dia berlutut menangis dengan sedih dan berkata :”Ayah tercinta, akhirnya saya mengerti pesan ayah yang terakhir, karena ingat nasehat ayah maka saya akan selamanya berlaku jujur dan ramah, sehingga masa depan saya menjadi cerah sedangkan abang yang tidak mendengar nasehat ayah,  berlaku tamak dan tidak jujur sehingga menghancurkan masa depannya sendiri.” Setelah berkata demikian dia menghapus air matanya yang berlinang dan mulai saat itu dia akan membantu orang membangun rumah yang tidak akan runtuh.



Sumber : www.erabaru.or.id

18 Tahun Ibarat Sehari, Sepasang Suami Istri Membangun "SD Jurang"

sd_jurang1 5 Februari, media daratan China mengumumkan "Tokoh Pilihan 2008 yang Mengharukan", mereka tinggal di jurang Da Liangshan selama 18 tahun, sepasang suami istri Li Guilin dan Ru Jianfen yang membangun "Sekolah Tangga Langit" telah menjadi salah satu calon dari 10 orang terpilih.

Sesuai dengan berita “Mingguan Aturan Hukum”, Li Guilin yang berumur 42 adalah guru sekolah di Desa Erping, kampung Dajiau Provinsi Sichuan, istrinya Ru Jianfen adalah guru pengganti. Karena sekolah SD di Desa Erping dibangun di tebing ngarai, anak-anak naik dan turun ke bawah jurang curam harus melalui 5 tangga kayu, keluar dan masuk juga sangat sulit. Setiap pulang atau pergi sekolah, Li Guilin dan istrinya harus menggendong anak-anak satu per satu naik ke atas atau turun ke bawah, massa 18 tahun ibarat 1 hari.

Li Guilin mengatakan bahwa ia hanya seorang guru desa yang biasa, anak-anak di sekolah dasar jurang yang mengharukan ini, termasuk wilayah pegunungan yang miskin dari Pegunungan Liangshan. Mengenai penghargaan terhadap dirinya, dia katakan sangat terharu dan tak terduga.



Ia berkata: "terhadap kemiskinan di Pegunungan Liangshan, kita adalah masyarakat biasa, kami adalah anak petani. Jika hendak mengubah keterbelakangan wajah kemiskinan, mengubah generasi berikutnya tidak seperti orang tua mereka tidak memiliki pendidikan, harus mengandalkan pendidikan. Jika tidak ada pengganti, selama saya masih bisa naik ke atas, saya akan naik ke gunung mengajarkan anak-anak."

sd_jurang111 Li Guilin juga mengatakan mereka sudah tidak dapat memisahkan diri dari anak-anak di tebing, juga tidak dapat memisahkan diri dari orang tua di desa dalam gunung.

1990, Li Guilin dan istrinya tiba di desa ini, keterbelakangan dan kemiskinan desa sangat mengharukan mereka, jadi mereka bertekad untuk menanam bibit pengetahuan di desa jurang ini dan bahkan membuat "tangga langit" untuk desa tersebut keluar dari jurang. Di masa lalu desa ini adalah desa buta huruf dan desa pegunungan yang miskin, kini telah menjadi "desa budaya", perubahan dari sepi tandus di masa lalu hingga adanya perubahan besar hari ini, tidak dapat dipisahkan dengan dua guru desa biasa ini, yang demi pekerjaan pendidikan di desa jauh berkorban tanpa pamrih hingga memperoleh hasil yang gemilang.

Sumber : www.erabaru.or.id

Sebotol Arak

Ada seorang kaya, pada masa kecilnya sangat miskin, orang tuanya adalah petani miskin, dari kecil dia sudah terbiasa hidup dalam kelaparan dan kemiskinan. Masa bahagia seorang anak kecil biasa tidak pernah dirasakan, memakai baju baru ,mendapat ang pau pada tahun baru dan kasih sayang orang tua biasanya dirasakan setiap anak-anak, tetapi semua hal tersebut tidak pernah dirasakan.

Hal yang membuat dia sangat berterima kasih dan tidak akan dilupakan seumur hidup ini adalah kesetiaan dan kebaikan teman-temannya. Teman-temannya yang setia akan selalu membantu dan menyayangi dia. Jika teman-temannya memakan permen dia tentu akan dikasih, dan jika ditangan temannya hanya ada sepotong roti maka dia akan mendapat ½ potong roti tersebut. Dalam keadaan miskin dan kelaparan, hal apa lagi yang lebih penting dari kesetiaan teman-teman terhadapnya ?

Dalam sekejab mata 30 tahun telah berlalu, waktu berlalu dengan cepat, hal-hal di dunia ini banyak yang sudah berubah. Pada saat ini, orang kaya tersebut juga sudah separuh baya, sudah sekian lama dia meninggalkan kampung halaman dan dengan susah payah bertarung dalam hidup ini sehingga akhirnya dia menjadi seorang pedagang yang kaya raya. Pada suatu hari orang kaya ini merasa rindu kepada kampung halamannya, sudah sekian lama tidak pulang kekampung halamannya, dia memutuskan akan segera pulang melihat orang tua dan teman-teman lamanya.

Setelah sampai di kampung halamannya, dia pergi ke rumah setiap orang, berterima kasih kepada paman, bibi, kakak adik sekampung yang telah membantu menjaga orang tuanya selama ini dan memberi kado kepada setiap orang, pada malam hari di rumah orang tuanya dia mengadakan pesta makan malam mengundang semua teman-teman lama yang dulu selalu membantu dia, mereka semua juga sudah berumur separuh baya.

Menurut adat setempat, jika diundang ke pesta setiap orang harus membawa kado untuk tuan rumah sebagai ucapan terima kasih karena telah diundang, maka pada malam tersebut setiap orang yang datang membawa kado, ada juga yang membawa kado yang mahal. Orang kaya ini menyuruh pembantunya menerima kado dan berpesan kepada mereka setelah pesta selesai kado akan dikembalikan ditambah lagi kado pemberian dari dia.

Ketika mereka sedang makan dan minum dengan gembira, pintu terbuka, seorang teman lama masuk, dia membawa sebotol arak dengan tergopoh-gopoh dia berkata : “maaf, saya datang terlambat.”

Semua teman-temannya tahu teman yang terakhir sampai ini sekarang sangat miskin, keadaan teman ini sama dengan orang kaya tersebut 30 tahun yang lalu.

Orang kaya ini dengan cepat menyambut teman lamanya dengan gembira menerima arak yang dibawanya dan menarik dia duduk di samping dia, dia merasa sedikit kikuk diperlakukan demikian.

Si orang kaya kemudian membuka arak yang dibawa teman yang miskin ini dan berkata :” hari ini, kita rayakan dengan arak ini, bagaimana ?.” sambil berkata demikian dia menuangkan arak tersebut kesetiap gelas yang ada di meja, kemudian mereka bersulang.

“Bagaimana, rasa arak ini ?” Si orang kaya ini bertanya, teman-temannya semua saling pandang tidak menjawab pertanyaannya. Si miskin dengan muka merah karena malu menundukkan kepalanya.

Si orang kaya ini dengan melirik  memandang ke semua teman-temannya, keadaan sepi sekali, kemudian dengan perlahan-lahan dia berkata : “selama ini saya pergi kebanyak tempat di seluruh dunia ini, meminum berbagai jenis arak dari berbagai negara, tetapi tidak ada satu jenispun yang lebih lezat dan lebih wangi yang bisa membuat saya terharu daripada arak yang hari ini saya minum, sambil berkata demikian dia berdiri dari tempat duduknya, menuang kembali ke setiap gelas yang ada di meja dan berkata dengan terharu :”mari, kita bersulang sekali lagi.”

Setelah habis bersulang, kedua mata si orang kaya berlinang dengan air mata, teman-temannya semuanya juga meneteskan air mata terharu.

Sebenarnya yang mereka minum bukan arak, tetapi hanya adalah air biasa saja !

Temannya tidak merasa minder karena miskin, karena ingin bertemu dengan teman masa kecil dia hanya bisa membawa sebotol air, sedangkan si orang kaya tidak lupa kepada teman lama, dia tidak merasa terhina karena simiskin hanya membawa sebotol air biasa dengan terharu dia menyambut kedatangannya. Di dalam “Air Arak “ ini tercermin persahabatan sejati di antara mereka.

Ketika orang-orang di sekitar kita, di dalam perjalanan hidup di dunia ini mengalami kesulitan hidup, teman-teman, marilah kita ulurkan tangan kita yang hangat dan ramah untuk membantu mereka, dorongan tersebut akan membawa keberanian dan semangat hidup kepada mereka.

Teman sejati, bagaikan sinar matahari yang abadi di dunia ini!

Sumber : www.erabaru.or.id

Si Tetes Air Mencari Mama

20080425_air Suasana pagi cerah sekali, terdengar kicauan burung-burung dan cahaya matahari pagi yang indah, tampak si Tetes air sedang berseluncur mengikuti arus sungai sambil membawa sebungkus perbekalan. "Cihuiii..asyik, asyiknya!" teriak dia sambil terus berseluncur mengikuti arus sungai. Si Capung menyapanya, "Hai Tetes! kamu hendak kemana?" "Hui..hui...saya mau cari Mama...!" teriak si Tetes membalasnya sambil terus maju berseluncur.



Di belokan sungai, Paman Pohon bertanya, "Hai Tetes, kamu hendak kemana?" "Saya ingin mencari Mama", jawab si Tetes. Paman Pohon bertanya lagi, "Siapakah Mamamu?" "Samudera. Mamaku adalah samudera. Apakah Paman pernah mendengarnya?" Si tetes balas bertanya. Paman Pohon hanya mengelengkan kepala, "Paman tidak pernah melihat samudera. Dari lahir, Paman sudah disini sampai sekarang." "Baiklah Paman, selamat tinggal!" si Tetes melambaikan tangan melanjutkan perjalanannya. Tidak seberapa jauh, si Tetes hampir tergelincir jatuh karena ada air terjun, untung ada Paman Batu membantunya, "Hati-hatilah nak!".



Di perjalanan berikutnya, si Tetes disapa oleh Kakak Burung, "Hai Tetes, hendak kemana?" "Hai, saya mau mencari mama!" kata si Tetes. "Siapa mamamu?" tanya Kakak Burung lagi. "Samudera. Apakah Kakak Burung pernah bertemu samudera?" si Tetes penasaran. "Samudera? Oh..saya pernah bertemu samudera", kata si burung. Tentu si Tetes sangat senang, dengan tergesa-gesa mendesak Kakak Burung, "Ayo, ayo ceritakan padaku, seperti apakah Mama Samudera itu?" Kakak Burung pun bercerita, "Tubuh samudera luuarrr biasa besarnya, di dalam perutnya terisi banyak sekali makhluk hidup. Samudera juga senantiasa melindungi makhluk hidup, dan lagi pada malam hari, Mama Samudera masih melantunkan alunan musik agar semua makhluk dapat tidur lelap." Si Tetes pun senang, "Benarkah? Wuih hebatnya! Rasanya ingin cepat-cepat bertemu Mama Samudera!" "Semoga berhasil!", kata Kakak Burung sambil terbang pergi. "Selamat tinggal!", si Tetes Air kembali melanjutkan perjalanannya.

Setelah melewati berbagai desa, hutan dan kota, si Tetes terdampar disebuah tempat asing. Tetes Air mulai merasakan bahaya, "Tempat ini sungguh aneh, mengapa tidak ada bunga ataupun pohon? O.o...mengapa tubuhku makin lama makin mengecil...aduh, bagaimana nih?" "Saya adalah gurun pasir", tiba-tiba terdengar suara. Si tetes mulai panik, "Saya sudah hampir hilang tertelan gurun pasir, bagaimana ini Paman?" Paman Gurun berkata, "Jika si Angin dapat menerbangkan pasir, tentu juga dapat menerbangkanmu si Tetes Air." "Tetapi Kakak Angin bisa menerbangkan pasir, sedangkan saya kan tidak bisa terbang", kata si Tetes. Kakak Angin datang, "Tenang, dengarlah dulu. Pertama-tama kamu harus mengubah wujudmu. Biarkan kamu dijemur matahari hingga kering, setelah itu, kamu akan berubah menjadi molekul uap air yang tak terhitung banyaknya, barulah saya dapat meniupmu melewati gurun ini untuk bertemu dengan Mamamu." "Apa?! Kalau tubuhku tercerai berai, tentu sangat sakit kan", ratap si Tetes. Paman Gurun menghiburnya," Tetes Air, kamu harus belajar tabah dan tegar barulah bisa bertemu dengan Mama yang kamu rindukan selama ini." Si Tetes masih ragu, "Tapi ketika saya bertemu dengan Mama, apakah beliau akan mengenaliku?" Kakak Angin menjawabnya, "Anak bodoh, Mamamu pasti akan mengenalimu, karena bentukmu persis seperti dirinya. Kamu akan langsung turun ke dalam pelukannya, dan berbaur menjadi satu tubuh serta tak akan terpisahkan lagi. Si Tetes pun membiarkan dirinya di jemur kering oleh matahari menjadi ribuan molekul uap air, lalu dia duduk diatas kakak angin yang menerbangkannya melewati gurun pasir.

Sang Mama Samudera membentangkan tangannya lebar-lebar menyambut, "Anakku, Mama telah lama menunggumu." Si Tetes kecil turun berupa hujan jatuh ke pelukan sang Mama Samudera.

Adik-adik, tahukah kalau di alam semesta yang luas ini, juga ada Mama Alam Semesta yang menunggu kita semua untuk kembali ke pelukannya. Oleh karenanya kita harus tabah merubah diri kita sebaik Mama Alam Semesta, sehingga bisa kembali pulang.

Sumber  :

www.erabaru.or.id

Gadis Kecil Yang Baik Hati

20081103_cute_girl Dahulu kala, di sebuah negara yang seperti sekarang engkau dan saya tinggal, terdapat seorang raja yang baik hati.Di negara tersebut terdapat sebuah desa yang agak terpencil, di sana tinggal 5 bersaudara yang sudah tidak mempunyai papa dan mama mereka sudah yatim piatu.

Setiap musim dingin, mereka akan tidur sambil berpelukan untuk menghangatkan badan.

Setelah Raja mengetahui mereka berlima sudah yatim piatu, raja bermaksud mengangkat mereka menjadi anak-anaknya.

Dia mengumumkan, bahwa dia akan segera datang kedesa untuk melihat mereka dan akan segera menjadi bapak angkat mereka.

Ketika kelima bersaudara ini mengetahui kabar ini, mereka sangat gembira sekali.

Penduduk desa setelah mengetahui hal tersebut juga sangat bersemangat dan beramai-ramai datang kerumah kelima bersaudara ini menasehati mereka : "Diantara kalian berlima yang bisa menyediakan kado paling istimewa kepada raja tentu akan menjadi kesayangan raja. "

Mereka semua tidak mengetahui sifat raja yang sebenarnya, mereka hanya menaksir, biasanya seorang raja tentu bersifat siapa yang dapat mengambil hatinya dia yang akan menjadi kesayangan ?

Setelah mendengar nasehat penduduk desa, kelima bersaudara ini dengan giat segera mempersiapkan kado untuk raja, untuk mengambil hati raja.

Salah satu diantara kelima bersaudara ini mempunyai keahlian memahat kayu, dan dia bermaksud mengukir sebuah benda yang istimewa untuk raja, dengan pisaunya dia sibuk mengukir disebuah kayu, karena dia ahli sekali dengan seni ukir maka setiap barang yang diukir kelihatan seperti benda hidup.

Kakaknya bermaksud melukis sebuah lukisan surga, supaya raja dapat mengantungkan lukisannya di istana raja, kakaknya yang lain sangat pintar menyanyi dan bermain alat musik, dia akan menghadiahkan sebuah lagu yang merdu kepada raja, setiap hari dia berlatih menyanyi, sehingga penduduk desa yang lewat akan berhenti didepan jendela rumah mendengarkan suara nyanyiannya yang merdu.

Seorang abangnya menginginkan raja mengetahui kepintarannya, sehingga setiap malam dia belajar sampai tengah malam, matematika, ilmu alam, ilmu pasti semua dipelajarinya, dia sangat pintar dan ingin raja mengagumi kepintarannya.

Tetapi si bungsu diantara kelima bersaudara ini tidak mengetahui akan menghadiahkan kado apa kepada raja? Gerakannya agak lamban sehingga tidak cocok untuk mengukir, tangannya sangat kaku sehingga tidak bisa melukis, suaranya yang tidak merdu membuatnya tidak bisa menyanyi dan otaknya tidak begitu pintar seperti kakak-kakaknya.

Dia hanya seorang gadis kecil yang menjaga kuda, biasanya dia akan berdiri di depan jalan yang masuk kedesa mereka, dan melihat keramaian orang yang lewat setiap ada kesempatan dia akan membantu penunggang kuda yang lewat untuk memberi makan, minum kuda dan menyikat bulu kuda, mereka akan memberikannya sedikit uang dan dengan uang ini dia akan memberi makanan untuk abang dan kakak-kakaknya.

Gadis kecil ini menganggap dirinya tidak ada yang istimewa yang dapat diberikan kepada raja.

Tetapi sebenarnya dia mempunyai sebuah hal yang istimewa yang dia sendiri tidak tahu, hatinya sangat baik, dia akan menyapa setiap pengemis dengan namanya. Dia akan memberi makan kepada anjing dan kucing jalanan yang kelaparan. Dia akan dengan ramah menyapa setiap orang yang berkunjung kedesa mereka dan memberi bantuan kepada mereka, dan bertanya kepada mereka : "Apakah kalian capek dalam perjalanan ini? Dapatkah kalian memberitahukan kepada saya apa yang kalian pelajari diperjalanan ini? Apakah engkau menyukai pekerjaan anda yang baru?" Dengan ramah dan sabar dia akan mengobrol dan mendengar keluh kesah orang yang lewat.

Karena hatinya yang lapang, dan perhatiannya yang besar kepada orang lain, ia ingin mengetahui keadaan orang lain dia selalu bertanya, tidak pandang bulu kepada siapa saja, terhadap seorang pengemis maupun seorang saudagar kaya yang lewat dia akan selalu menyapa mereka dengan ramah.

Gadis kecil ini masih menganggap dirinya bukan apapun, karena itu dia khawatir raja tidak akan menyukainya.

Dia ingat nasehat dari penduduk desa maka dia harus memberikan sebuah kado yang istimewa untuk raja.

Dia mengambil sebuah pisau kecil, datang ke samping abangnya yang pintar mengukir dan berkata : "Abang, dapatkah engkau mengajar saya mengukir? "Abangnya yang sedang sibuk tidak melihat kearahnya menjawab "Maaf, saya sibuk sekali, engkau tahukan raja akan segera datang."

Gadis kecil ini lalu meletakkan pisau kecilnya dan mengambil sebuah kuas untuk melukis.

Dia lalu datang ke tempat kakaknya di lembah gunung sedang melukis matahari terbenam.

"Lukisanmu sungguh cantik kakak !" gadis kecil yang baik hati ini berkata dengan lembut.

"Saya tahu." jawab kakaknya

"Dapatkah engkau mengajar saya melukis?" gadis kecil ini bertanya "Sekarang tidak bisa" jawab kakaknya tanpa memalingkan kepala kepadanya "Engkau tahukan raja akan segera datang."

Gadis kecil ini teringat kepada kakaknya yang pintar menyanyi.

"Kakak yang ini tentu akan membantu saya " dalam hati dia berkata.

Dia datang ke tempat kakaknya dan melihat banyak orang yang mengelilingi mendengar kakaknya bernyanyi.

"Kakak ! Kakak ! saya datang mendengar engkau bernyanyi, bisakah engkau mengajar saya bernyanyi !" teriak gadis kecil ini.

Tetapi kakaknya tidak mendengar suara teriakannya karena orang ramai sedang bertepuk tangan dengan meriah.


Maka dengan sedih gadis kecil ini menundukkan kepala meninggalkan tempat ini.

Saat ini dia teringat dia masih mempunyai seorang abang yang pintar dan rajin belajar.

Lalu dia mengambil sebuah buku dan lari ketempat abangnya.

Gadis kecil ini berkata kepada abangnya "Saya tidak ada kado untuk diberikan kepada raja, dapatkah engkau mengajar saya membaca, supaya raja dapat melihat kepintaran saya membaca." Abangnya yang kutu buku tidak menjawab, dia sedang asyik merenung.

Lalu gadis ini berkata lagi "Abang, dapatkah engkau membantu saya?, saya apapun tidak...."

"Pergi dari sini !" teriak abangnya memutuskan percakapan adiknya "Engkau tahukan raja akan segera datang."

Dengan sedih gadis kecil ini meninggalkan abangnya. Tidak ada kado istimewa yang bisa dia sediakan untuk raja, lalu dia pergi ke gerbang masuk ke desa melanjutkan pekerjaan biasa yaitu memberi makan kepada hewan dan duduk disana menunggu orang lewat.

Beberapa hari kemudian, seorang bapak datang ke desa mereka.

"Dapatkah engkau memberi makan kepada keledai saya ?" Tanya bapak ini kepada gadis kecil.

Mendengar suaranya lembut, gadis kecil ini langsung berdiri, dan memperhatikan wajah bapak ini. Dibawah cahaya matahari, wajahnya yang berwarna tembaga yang disinari matahari kelihatan bercahaya, matanya kelihatan lembut dan dengan suara ramah membuat gadis kecil ini merasa akrab dengannya.

"Tentu bisa, serahkan kepada saya saja !" jawab gadis kecil ini dengan cepat dan menarik keledai ketempat penampungan air dan memberi dia minum "tinggalkan saja dia disini saya akan memberi dia makan, minum dan menggosok bulunya sampai kilat."

Gadis kecil ini sambil memberi keledai minum sambil bertanya kepada bapak ini "apakah engkau akan menginap di desa ini ?"

Ia menjawab "Ya saya akan menginap disini beberapa hari, saya datang kedesa ini mencari orang "

"Bapak datang dari tempat yang jauh, dalam perjalanan tentu capek ya"



"Ya, saya merasa capek."

"Jika capek, bapak bisa duduk dibangku sana beristirahat sebentar" kata gadis kecil ini sambil menunjuk ke sebuah bangku panjang yang terletak didekat dinding. Bapak ini duduk dikursi dan menyandar didinding karena kecapekan lalu tertidur dengan nyenyak.

Tidak berapa lama kemudian, dia terbangun dan melihat gadis kecil ini duduk didekat kakinya sedang memperhatikannya, setelah gadis kecil ini melihatnya terbangun dengan malu memalingkan kepalanya.

Bapak ini berkata "Anakku, engkau sudah lama duduk disini ?"

"He..eh"

"Apa yang sedang engkau lihat ?"

"Tidak ada apa-apa, saya hanya merasa engkau sangat ramah, saya merasa nyaman duduk didekat bapak."

Bapak ini tertawa dengan gembira "Engkau seorang gadis kecil yang baik, setelah saya kembali dari mencari orang saya akan datang menjenguk engkau lagi."

Beberapa saat kemudian Bapak ini kembali lagi.

"Engkau sudah bertemu dengan orang yang engkau cari ?" gadis kecil ini bertanya.

"Sudah bertemu, tetapi mereka semua sedang sibuk."

"Kenapa bisa begitu ?"

"Orang yang pertama akan saya cari adalah seorang pengukir, dia sedang sibuk mengukir sebuah benda, dia menyuruh saya kembali lagi besok, orang yang kedua yang akan saya cari adalah seorang pelukis, saya melihat dia sedang melukis diatas gunung, penduduk desa dilereng gunung berkata dia sedang sibuk tidak ingin diganggu orang lain. Yang lain adalah seorang penyanyi, saya duduk mendengar dia bernyanyi dan ingin berbicara dengannya tetapi dia sibuk bernyanyi terus. Yang seorang lagi tidak ada ditempat, dia sedang sekolah di kota.

Sekarang gadis kecil ini mengetahui siapa bapak ini.

Dengan mata melotot dan menarik nafas dalam-dalam dia berkata "Engkau tidak kelihatan seperti seorang raja."

"Sebisa mungkin saya berusaha tidak serupa dengan raja" jawab raja "Karena menjadi seorang raja akan kesepian, orang-orang disamping saya tidak menganggap saya sebagai orang biasa, mereka selalu menginginkan mendapat keuntungan dari saya, selalu berkeluh kesah dan menjilat kepada saya."

"Tetapi, bukankah ini sifat raja ?" jawab gadis kecil ini.

"Tentu saja demikian, tetapi kadang-kadang saya juga ingin dekat dengan rakyat saya, kadang-kadang berbicara dengan mereka, mendengar kebiasaan hidup mereka, bercanda dan menangis dengan mereka, kadang-kadang ingin menjadi bapak mereka."

"Oh, itu yang membuat engkau ingin memungut anak-anak yatim piatu."

"Benar, karena orang dewasa biasanya suka menjilat saya, anak kecil tidak demikian, mereka sangat polos dan akan mengobrol dengan saya, mereka tahu saya benar-benar mencintai mereka dan cinta mereka terhadap saya tanpa pamrih."

"Tetapi Abang-abang saya sangat sibuk, mereka hanya ingin memberi sebuah kejutan untukmu."

"Saya tahu, saya akan kembali lagi, mungkin disaat itu mereka tidak begitu sibuk lagi."

Gadis kecil ini berpikir sejenak "Bagaimana dengan saya bapak?, saya tidak ada sesuatupun yang bisa saya berikan kepadamu, tetapi saya ingin menjadi anakmu?"

Dengan tertawa terbahak-bahak raja menjawab "Anakku sayang, engkau adalah hadiah terbaik bagiku, engkau telah memberikan hatimu, kebaikanmu, waktumu, juga cintamu, engkau tentu bisa menjadi anakku, saya mencintai sifat aslimu."

Kakak-kakaknya yang pintar sibuk dengan keahlian masing-masing, sehingga tidak mempunyai waktu bertemu dengan raja, sedangkan gadis kecil ini yang tidak mempunyai keahlian apapun, hanya mempunyai sebuah hati yang baik, tulus, ramah dan tidak berusaha mengubah sifat aslinya yang baik malah menjadi anak angkat raja.

Sumber : www.erabaru.or.id

Pria & Wanita

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.



Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.



Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.



Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.



Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya'.



'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, 'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.



Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.



Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'.

Sang Pencipta berkata, 'Baiklah'. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, 'Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.



Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'.

Sang Pencipta balik bertanya, 'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.

'Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!', jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita :
1. Wanita membutuhkan perhatian dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan dan pria membutuhkan dorongan

Sumber : www.conectique.com

Katak & Hujan

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.



"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.



Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"

***************
Pesan Moril :
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.

Sumber : www.conectique.com

Ibu Yang Tidak Menyusui Cenderung Mengabaikan Sang Anak

ibumenyusui_18747_f_7264 Selain melahirkan, sudah menjadi kodrat seorang perempuan untuk menyusui anak-anaknyanya. Namun karena alasan tertentu membuat sang ibu urung menyusui buah hatinya.



Padahal menurut penelitian dari University Queensland, Australia, seorang ibu yang tidak menyusui cenderung mudah melakukan tindakan penyiksaan terhadap anak-anaknya. Para peneliti menyakini menyusui dapat mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, disamping air susu yang dikeluarkanya juga baik bagi stamina tubuh si bayi.



Para peneliti mencoba membandingkan data statistik atas 5.890 kasus penganiayaan yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya. Jenis penganiayaan yang dimaksud meliputi mengabaikan sang anak, melakukan kekerasan fisik, kekerasan secara verbal maupun kekerasan seksual.



Dengan mengabaikan faktor penunjang lainnya, seperti pendidikan, status perkawinan dan konsumsi alkohol, mereka melihat bahwa perempuan yang tidak menyusui cenderung melakukan tindakan penganiayaan terhadap anak-anaknya. Sedangkan ibu yang menyusui setidaknya kurang dari 4 bulan, 2 kali lebih berisiko melakukan penganiayaan dibandingkan dengan ibu yang menyusui lebih dari 4 bulan.

Secara statistik terlihat, dari 1.421 perempuan yang tidak menyusui anaknya, 7.2 persennya melakukan kekerasan dan sering mengabaikan sang anak. Sedangkan dari 2.584 perempuan yang mengaku menyusui setidaknya kurang dari 4 bulan, 4.8 persennya melakukan tindakan kekerasan terhadap buah hatinya. Dan  dari 2.616 perempuan yang menyusui sang buah hati lebih dari 4 bulan, hanya 1.6 persennya yang melakukan kekerasan.

Lane Strathearn, pempimpin penelitian mengatakan bahwa pada saat seorang ibu menyusui anaknya, secara tidak langsung Ia melindungi anaknya dari dirinya sendiri. Ikatan batin antara ibu dan anak akan terjalin selama proses menyusui.

”Menyusui adalah cara sederhana untuk mengembangkan hubungan batin antara ibu dan anak, karena pada saat menyusui akan terjadi sentuhan fisik dan kontak mata,” ucap Lane.

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal Pediatrics ini menyebutkan bahwa sikap mengabaikan sang anak pada umumnya lebih sering terjadi, tetapi semua jenis penganiayaan akan meningkat seiring dengan berkurangnya masa menyusui.

Menurut sang peneliti, secara biologis hasil temuan ini memang masuk akal. Menyusui dihubungkan dengan pengeluaran oxytocin dan seperti yang diketahui oxytocyn diproduksi di sekitar area otak dan membantu aktivitas otak untuk menciptakan naluri keibuan.

Sumber : www.conectique.com

Ibu Guru Terbaik

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Enam belas tahun yang lalu, ada seorang ibu guru bernama Theresia berdiri di depan murid-murid kelas lima, sambil mengucapkan suatu kebohongan kepada murid-muridnya, dia mengatakan bahwa dia akan mencintai setiap anak didiknya tanpa pilih kasih!

Tetapi hal tersebut hanyalah ucapan belaka, karena di baris yang paling depan duduk seorang siswa bernama Teddy Sidharta. Seorang siswa yang dekil dan tidak rapi serta tidak perhatian di saat pelajaran.

Sesungguhnya ibu guru Theresia sangat senang jika bisa menggunakan pena merah besarnya untuk membubuhkan coretan silang besar di atas kertas ujian Teddy. Kemudian di sebelah atas dari kertas ujian itu ia tulis dengan kalimat ‘TIDAK LULUS’.

Suatu hari, ketika ibu guru Theresia sedang membaca dan memeriksa buku catatan dan saran-saran setiap murid. Dia merasa sangat takjub terhadap komentar-komentar yang telah diberikan oleh para wali kelas Teddy sebelumnya.

Komentar dari guru wali kelas satu: “Teddy adalah anak yang pandai, raut wajahnya selalu membawa senyuman, pekerjaan rumahnya sangat rapi, sangat berbudi bahasa, dia membuat orang-orang yang berada di sekitarnya menjadi senang!”

Komentar yang ditulis oleh guru wali kelas dua berbunyi: “Teddy adalah siswa yang terbaik. Teman-teman sekelasnya sangat menyukai dirinya. Tetapi ibu Teddy terjangkit penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kehidupan yang harus dia jalani di rumah dapat dipastikan sangatlah sulit.

Guru wali kelas tiga berkomentar: “Kematian ibunya telah memberikan pukulan yang sangat berat bagi Teddy. Dia berupaya keras menunjukkannya, akan tetapi ayahnya tidak terlalu memperhatikannya. Jika tidak mengambil suatu tindakan, maka kehidupan dalam keluarga akan segera mempengaruhinya.


Guru wali kelas empat menulis: “Teddy mulai mengalami kemunduran. Dia tidak berminat sekolah. Dia tidak memiliki teman lagi. Sering kali tidur di dalam kelas.

Sampai di sini, ibu guru Theresia, wali kelas Teddy, baru mengerti duduk permasalahannya. Dia merasa sangat malu sekali. Yang lebih membuat ibu guru Theresia merasa sedih adalah, pada saat perayaan hari Natal, dia telah menerima bingkisan hadiah natal dari para muridnya yang dibungkus dan diikat dengan pita yang sangat indah, kecuali bingkisan hadiah natal dari Teddy yang terbungkus kertas coklat biasa yang dibeli dari toko kelontong dan diikat dengan tali rafia.

Ibu guru Theresia menahan kesedihan dalam hatinya, membuka hadiah bingkisan Teddy di depan teman-teman seluruh kelas. Bungkusan itu ternyata berisi seutas gelang tangan dengan hiasan berlian palsu, dan di atas gelang tangan itu masih terdapat beberapa batu berlian yang tanggal. Selain itu masih ada sebotol minyak wangi yang hanya tinggal seperempat botol saja.

Ada sebagian murid mulai mengejek bingkisan hadiah dari Teddy. Tetapi ibu guru Theresia tidak hanya memuji keindahan gelang tangan itu, dia juga mengenakan gelang tersebut di tangannya, serta menyemprotkan sedikit minyak wangi di atas pergelangan tangannya.

Hari itu setelah usai sekolah, Teddy tidak segera pulang, dia tinggal paling akhir dan berkata kepada ibu guru Theresia, “Ibu guru, hari ini Anda harum persis seperti ibu saya!”

Menunggu setelah Teddy pergi, ibu guru Theresia menangis hampir satu jam lamanya. Sejak saat itu, ibu guru Theresia tidak lagi ‘mengajar’. Dia tidak mengajar pelajaran membaca, tidak mengajar pelajaran menulis, juga tidak mengajar pelajaran berhitung, akan tetapi dia mulai mengajarkan pelajaran cara-cara mendidik anak.

Ibu guru Theresia mulai memperhatikan Teddy secara khusus. Sepertinya Teddy telah bangkit kembali dari keterpurukan. Ibu guru Theresia semakin menyemangati Teddy, reaksinya semakin cepat. Sampai pada akhir tahun ajaran, Teddy sudah menjadi salah satu anak yang paling pandai di dalam kelas. Walaupun ibu guru Theresia berkata dia akan menyayangi setiap anak asuh dengan sama rata, namun Teddy adalah murid yang paling dia sayangi.

Satu tahun kemudian, ibu guru Theresia menemukan secarik kertas di pinggir pintu, tulisan dari Teddy. Kertas itu mengatakan, ibu guru Theresia adalah ibu guru terbaik yang pernah dia temui selama hidupnya!

Enam tahun kemudian, ibu guru Theresia menerima lagi secarik kertas tulisan dari Teddy. Dia mengatakan bahwa dia sudah lulus SMA, nilai rapornya rangking tiga dari seluruh kelas. Dan ibu guru Theresia masih tetap adalah ibu guru terbaik yang pernah dia jumpai selama hidupnya!

Setelah lewat empat tahun, ibu guru Theresia menerima lagi surat dari Teddy, dia mengatakan bahwa kehidupan di dalam kampus sangat sulit, tetapi dia masih tetap mempertahankan. Dan tidak lama lagi dia akan lulus dengan mendapatkan gelar sarjana terbaik dari universitasnya, dan ibu guru Theresia masih tetap guru yang terbaik yang pernah dia jumpai selama hidupnya, juga merupakan ibu guru yang paling dia sayangi.

Lewat empat tahun kemudian, datang sepucuk surat lagi. Kali ini Teddy memberitahukan bahwa setelah lulus dari universitas, ia akan melanjutkan sekolah untuk mengambil gelar yang lebih tinggi. Dalam suratnya tak lupa dia menuliskan ibu guru Theresia masih tetap adalah ibu guru yang terbaik dan paling dia sayangi selama hidupnya. Pada bubuhan tanda tangan pada akhir surat ini terdapat tulisan yang lebih panjang yaitu : Doktor dokter Teddy Sidharta.

Sampai di sini kisahnya masih belum habis. Coba Anda lihat, pada musim semi tahun ini, datang lagi sepucuk surat. Teddy mengatakan dia telah menjumpai wanita pendamping hidupnya, dia akan menikah. Dia menjelaskan bahwa ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, oleh karena itu dia berharap ibu guru Theresia mau menghadiri upacara pernikahannya, serta bersedia duduk di tempat yang disediakan bagi ibu dari mempelai pria.

Ibu guru Theresia mengabulkan harapan Teddy. Akan tetapi tahukah Anda? Di dalam upacara pernikahan itu, di luar dugaan Teddy, sang ibu guru Theresia mengenakan gelang tangan yang berhiaskan berlian palsu dan menyemprotkan minyak wangi yang diberikan Teddy pada saat perayaan Natal enam belas tahun yang lalu. Dalam ingatan Teddy, minyak wangi tersebut adalah yang dipakai ibunya pada saat perayaan Natal terakhir bersamanya.

Di saat mereka saling berpelukan, Doktor dokter Teddy Sidharta membisikan dengan lirih di pinggir telinga ibu guru Theresia, ”Ibu Theresia, terima kasih Anda telah mempercayai saya. Terima kasih Anda telah membuat saya merasakan pentingnya diri sendiri, membuat saya yakin memiliki kemampuan untuk berubah!”

Dengan berlinangan air mata ibu guru Theresia juga berkata lirih, “Teddy, dirimu keliru! Adalah dirimu sendiri yang telah membimbing ibu, membuat ibu yakin memiliki kemampuan untuk berubah. Karena pada saat ibu menjumpai dirimu, ibu baru mengerti bagaimana harus mengajar!” (The Epoch Times/lin)

Sumber : era baru news - www.erabaru.or.id

Mengampuni Orang Lain

karungkentang Suatu hari, ada seorang guru yang meminta seluruh murid-murid di kelasnya untuk  membawa satu karung goni ke sekolah. Guru itu juga meminta setiap anak pergi ke toko  kelontong membeli kentang sebanyak satu tas.



Keesokan hari ketika di sekolah, guru meminta semua anak, masing-masing memilih sebuah kentang untuk orang yang tidak ingin kita maafkan, nama orang itu dan tanggal dia berbuat kesalahan kepada kita semuanya dituliskan di atas kentang itu, kemudian kentang tersebut dimasukkan ke dalam karung goni yang telah disediakan, ini merupakan pekerjaan rumah kita dalam sepekan.



Di hari pertama masih terasa asyik dan menarik, ketika menjelang sekolah, di dalam karung goni saya sudah terdapat sembilan buah kentang. Jane telah mengatakan potongan rambut baru saya sangat jelek, lalu Bobby telah memukul kepala saya, dan Jimmy walaupun sudah mengetahui saya harus menaikkan nilai, masih juga tidak bersedia meminjamkan pekerjaan rumahnya untuk saya salin.



Setiap kejadian membuat saya dengan senang hati melemparkan kentang-kentang itu ke dalam karung, masih bersumpah tidak akan memaafkan siapa saja yang telah berbuat salah kepada saya.

Waktu istirahat, guru sudah berpesan, di dalam satu minggu ini tidak peduli kami pergi kemana pun juga, harus membawa serta karung goni itu. Saya memikul karung goni itu saat berangkat ke sekolah, pulang ke rumah bahkan saat keluar bermain dengan teman pun tidak terkecuali.

Bagus sekali! Setelah satu minggu, karung goni yang berisikan kentang itu sudah menjadi bebanku yang sangat berat. Dalam karung goni itu sudah terisi lebih kurang limapuluh buah kentang, sungguh merupakan suatu beban berat yang bisa meruntuhkan  badan. Saya sudah tidak tahan menanti akhir dari pekerjaan rumah ini.

Pekan kedua guru bertanya kepada kami semua, “Apakah kalian sudah mengetahui akibat dari tidak ingin memaafkan orang lain? Bisa ada beban berat di atas pundak, semakin banyak orang yang tidak ingin kalian maafkan, maka semakin berat pula beban yang harus kalian pikul. Menghadapi beban berat tersebut, bagaimana kita harus bertindak?”

Guru berhenti berbicara untuk beberapa saat, memberikan waktu kepada kita untuk berpikir, lalu guru menjawab sendiri pertanyaannya, “Semua beban itu dilepaskan saja! Sebenarnya waktu bisa membuat manusia menjadi sadar. Terhadap orang-orang yang pernah kita anggap sudah tidak dapat dimaafkan, mungkin hal tersebut akan membuat kita merasakan makin tidak bahagia.”

Cobalah untuk selalu mempertahankan prinsip kebaikan karena sebenarnya tidak ada sesuatu apa pun yang patut kita jadikan keterikatan, senantiasa “melatih” diri kita agar menjadi orang yang senang memaafkan orang lain.

Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Saat kita melihat ke dalam diri kita sendiri, maka secara jujur kita juga akan menemukan bahwa selama ini diri kita juga telah sering berbuat salah, menyakiti, maupun menyalahi orang lain.

Lagipula tidak semua kesalahan yang orang lain lakukan itu telah mereka lakukan dengan sengaja, mungkin ada sebab-sebab yang tidak kita ketahui atau orang lain tidak sadar bahwa perbuatannya telah melukai Anda. Anda boleh menjelaskan dengan sikap yang baik, sehingga semuanya bisa berakhir dengan baik.

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu di sorga akan mengampuni kamu juga" (Matius 6 : 14).

Sumber : era baru news - www.erabaru.or.id

Tertawa Itu Sehat

Tentunya Anda pernah mendengar pepatah di atas. Setujukah Anda dengan pepatah tersebut ? Sebelum Anda menyetujui atau menolak, terlebih dahulu baca dan simak pendapat dari beberapa pakar kesehatan dan kejiwaan mengenai hal tersebut.

Tertawa Bantu Perbaiki Fungsi Pembuluh Darah
Para ahli kedokteran dari Universitas Maryland, As, baru-baru ini mengungkapkan bahwa tertawa ternyata ampuh memperbaiki fungsi pembuluh darah.

Penelitian yang dipimpin oleh Michael Miller, yang juga merupakan seorang kardiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland ini melibatkan 10 perempuan dan 10 laki-laki. Kemudian responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari responden perempuan diharuskan menonton film yang disediakan, yaitu film komedi. Sedangkan responden laki-laki menonton film horor.

Masing-masing film berdurasi 15 menit. Sebelum menonton film ini, para peneliti memberi tekanan pada brachial artery (pembuluh darah yang berhubungan dengan tangan) kemudian mengukur seberapa cepat pembuluh itu kembali ke bentuk normal. Untuk dikehui, pembuluh darah yang sehat dapat dengan mudah mengembang setelah mengerut.

Hasilnya, film komedi ternyata memiliki efek yang lebih menguntungkan. Responden pertama, yaitu yang menonton film komedi bisa tertawa lepas dan bagian pembuluh darahnya mengembang 22 % lebih cepat ketimbang biasanya. Namun sebaliknya, responden yang menonton film horor, pembuluh darahnya justru mengembang 35 % lebih lambat.

Menurut Michael, studi ini membuktikan bahwa tertawa memberi pengaruh yang besar pada tubuh manusia. Itu sebabnya Michael menganjurkan jika Anda ingin memiliki tubuh yang senantiasa sehat, maka usahakan sebanyak mungkin tertawa lepas, bahkan kalau mungkin sampai terbahak-bahak. "Saya juga anjurkan agar Anda lebih sering menonton film-film lucu atau mencari situasi yang membuat hati merasa senang", ujarnya.

Tertawa Meningkatkan Hormon Endorphin (Endogenous Morphin)
Hormon tersebut merupakan hormon yang membantu memperbaiki kondisi pembuluh darah dan menghilangkan rasa sakit di otak kita.

Saat tertawa individu menjadi rileks, tekanan darah dan denyut jantung individu turun di bawah normal (Psychology Today).

Tertawa merangsang dan memperkuat sistem jantung dan syaraf, memasok oksigen ke paru-paru, meningkatkan kadar oksigen (O2) dalam darah dan memberi energi pada sel-sel otak.

Tertawa lepas 20 detik sebanding dengan 3 menit mendayung, yang dianggap sebagai latihan aerobik terbaik untuk mengembalikan kembali kondisi seluruh tubuh dan meningkatkan daya tahan.

Tertawa 1 menit setara dengan 40 menit latihan rileksasi (Dr. Willian Fry).

Dalam bukunya yang berjudul Wit and Its Relation to Unconscious Mind, Sigmund Freud menuliskan bahwa : "Tertawa membantu manusia untuk melindungi dirinya dari ketakutan, kecemasan, kemarahan, dan emosi-emosi alami bawah sadar yang menyebabkan semua gangguan psikosomatis".

Beberapa kata para ahli tentang tertawa dalam dunia kerja :

Bila Anda tidak siap menertawakan diri Anda sendiri, Anda tidak akan pernah berhasil mengatasi stres kerja Anda (Marianna Antunes).

Kian dekat kita pada waktu penyelesaian tugas, semakin stres kita. Tapi stres tak akan mempercepat kita dalam mengambil keputusan. Dengan berhenti sebentar dan tertawa, Anda menyeimbangkan kembali suasana hati, kondisi fisik dan sistem imunisasi tubuh Anda. Barulah setelah itu Anda dapat kembali bekerja dan menyelesaikan apa yang harus Anda selesaikan (Patty Wooten).

Sebenarnya semua pendapat atau pandangan di atas bukanlah sesuatu yang baru, karena ribuan tahun yang lampau Salomo pernah berkata bahwa : Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17 : 22).

Pendapat dan penelitian medis telah membuktikan kebenaran Alkitab, bahwa tertawa (hati yang gembira) memiliki manfaat yang begitu besar bagi tubuh kita.

Oleh karena itu tidak ada yang salah jika Anda melakukan terapi pada diri sendiri dengan menggunakan tertawa sebagai obatnya.

 



Dan untuk itu, perhatikanlah tips sederhana di bawah ini :

Pertama :
Cobalah pelajari profil humor Anda dengan memperhatikan hal-hal apa saja yang mudah membuat Anda tertawa. Jujurlah pada diri Anda dan janganlah malu untuk mengakui bahwa Anda tertawa sewaktu menonton Srimulat, misalnya. Buatlah daftar dari profil Anda tersebut.

Kedua :
Gunakan profil itu untuk membangun suatu perpustakaan pribadi (buku, majalah, video)dan hal-hal yang dapat membuat Anda tertawa.

Saat Anda merasakan bahwa semangat kerja/hidup Anda turun, segeralah kunjungi perpustakaan Anda tersebut.

Sumber :


www.erabaru.or.id

www.connectique.com
seperti dikutip dalam majalah metamorphosa vol 2 desember 2008

Tuhan Tahu

Semua ada waktunya. Semua indah pada waktunya.

Tuhan tak akan terlambat. Juga tak akan lebih cepat.

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia.
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih.
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja.
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi.
Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan.
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan.
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur.
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi.
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap.


Tuhan tahu.

Sumber : forward email

Just Trust His Heart

Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka. Jika seorang anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk didewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup.

Anak laki-laki tersebut di bawa jauh menuju hutan yang paling dalam.Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.

Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut mengeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala,bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut.

Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur deras dari tubuhnya. Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang dirinya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, dengan golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya. sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

Dalam mengarungi kehidupan ini, sepertinya Tuhan "begitu kejam" melepaskan anak-anakNya kedalam dunia yang jahat ini. Terkadang kita tidak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti Ia setia, Ia mengasihi kita, dan Ia selalu berjaga-jaga bagi kita.

God is too wise to be mistaken. God is too good to be unkind.
So, when you don't understand Him and when you can't see His plan and when you can't trace His hand, just trust His heart.

Sumber : forward email

Part 3 : Inspiring Cartoon About Jesus

18 13 14 15 16 17

Part 2 : Inspiring Cartoon About Jesus

12 7 8 9 10 11

Jebakan Tikus

Seekor tikus mengintip lewat sebuah celah ditembok untuk mengamati sang petani dan istrinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan apa kiranya? Ia terkejut sekali, ternyata itu jebakan tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu meneriakkan peringatan: "Awas! Ada jebakan tikus di dalam rumah. Awas! ada jebakan tikus di dalam rumah!"



Sang ayam tenang-tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya, ya.. maafkan aku, pak Tikus, aku tahu ini memang urusan gawat bagi anda, tapi kan buat aku pribadi tak ada pengaruhnya. Jangan bikin aku pusinglah."



Tikus berbalik dan pergi menuju sang babi, katanya, "Ada jebakan tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus dirumah!" "Wah, aku menyesal dengar kabar ini," si babi menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu ada dalam doa-doaku!"



Tikus kemudian berbelok menuju si sapi. Sapi inipun berujar sinis, "Seperti apa ya pak Tikus sebuah jebakan tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?"



Jadi tikus itu kembalilah kerumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, menghadapi jebakan tikus sendiri.



Malam itu juga terdengar sebuah suara menggema diseluruh rumah, seperti bunyi jebakan tikus yang berhasil menangkap korbannya. Istri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di kegelapan itu ia tak bisa melihat bahwa yang terjebak adalah ekor ular amat berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan istri petani itu.



Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Ia kembali ke rumah dengan demam. Sudah umum setiap orang akan menangani demam panas dengan memberikan sop ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah ia ke lahan belakang mencari bahan pokok untuk sopnya itu.



Penyakit istrinya berlanjut sehingga teman-temannya maupun para tetangganya datang duduk-duduk menjenguk, dari jam ke jam selalu berdatangan para tamu. Petani itupun menyembelih babinya untuk memberi makan para pengunjung itu.



Istri petani itu tak kunjung sembuh. Ia meninggal, jadi makin banyak lagi orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksa menjagal sapinya agar bisa menjamu orang yang datang.



Moral kisah ini: Bila kau mendengar ada seseorang yang menghadapi problem dan kau pikir itu tak berurusan denganmu, ingatlah bahwa apabila ada jebakan tikus didalam rumah, seluruh lahan pertanian ikut menanggung resikonya. Tanggap atas kesulitan orang lain akan "menyelamatkan semuanya".

Sumber : www.erabaru.co.id

Part 1 : Inspiring Cartoon About Jesus

6 1 2 3 4 5

Bantal Labu

Di sebuah pinggir jalan raya, tampak dua pengemis cilik sedang meminta sedekah, "Paman dan bibi yang baik hati, kasihanilah kami." Pengemis yang lebih tua berkata kepada adiknya, "Adik, apakah kita seumur hidup akan menjadi pengemis seperti ini?" "Kak, jangan berkata begitu, asalkan kita rajin, tentu akan menemukan kebahagiaan", jawab sang adik.

Mereka berjalan terus hingga bertemu dengan seorang petani yang sedang mengerjakan sawahnya, sang kakak bertanya pada petani tersebut, "Paman, tahukah anda dimanakah letak kebahagiaan?"

Sang petani menjawab, "Mulai dari sini teruslah berjalan ke depan, kalian akan melihat buah labu yang besar, asalkan kalian mengambilnya dan menggunakannya sebagai bantal maka kalian akan merasa bahagia."

Setelah mengucapkan terima kasih, mereka melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan sang kakak mengomel, "Aku tidak percaya pada omongan paman petani itu, mana ada urusan sesederhana itu."

"Kak, sekarang ini kita keliling ke segala penjuru tidak tahu arah mana yang dituju, tidak ada salahnya kita mencoba mengikuti petunjuk paman petani tadi", adiknya pun terus menariknarik tangan si kakak. Si kakak masih mengeluh, "Aku sangatlah lapar, sudah tidak sanggup berjalan lagi."

Disaat mereka duduk dengan kelelahan dan kelaparan yang sangat, lewatlah seorang bibi yang memandang mereka dengan iba. Bibi itu berkata, "Kalian berasal dari mana?" Sang adik bertanya pada bibi tersebut, "Bibi yang baik hati, tahukah anda di mana letak buah labu yang bisa membuat bahagia?" Sang kakak juga berkata, "Bibi, kami adalah dua anak yatim piatu yang sedang kelaparan, mohon Bibi sudi memberikan kami sedikit makanan."

Si bibi berkata, "Kalian seperti anakku yang telah meninggal, ikutlah aku pulang, aku akan memberi kebahagiaan pada kalian." Mereka berdua tentu saja sangat gembira, langsung saja memanggil "Ibu" pada bibi tersebut.

Sepuluh tahun kemudian, kedua pengemis itu telah tumbuh dewasa, tetapi karakter mereka berdua sangatlah berlawanan. Suatu hari saat makan, sang adik berkata pada kakaknya, "Kak, kalau makan, janganlah boros." Sang kakak menjawab dengan nada tidak senang, "Kenapa kamu selalu mencampuri urusanku? Sekarang ibu sudah meninggal, saya mau melakukan apapun yang kusuka." Sambil berkata demikian, dia membuang sepotong paha ayam ke lantai.

Suatu senja, sang adik membaca buku, kemudian merenung sejenak, "Tinggal di sini memang sangat nyaman, makan tidur semua terjamin, tetapi aku tidak merasakan kebahagiaan."

Tiba-tiba dia teringat perkataan si petani itu, "Oh iya.., labu"saya akan menanam labu!" Segera si adik menanam bibit labu, ketika labu telah tumbuh besar, dia memotongnya dan menjadikan sebagai bantal tidur, berharap mendapat kebahagiaan. Tapi sang adik tidak bisa tidur nyenyak dengan bantal barunya, "Aduh, kepalaku tergelincir jatuh lagi, mengunakan labu sebagai bantal sungguh tidak dapat tidur nyenyak. Baiklah, karena sudah terlanjur bangun, saya akan mulai bekerja."

Karena tidak tahan dengan kelakuan sang kakak yang rakus dan malas, suatu malam si adik meninggalkan rumah.

Berkat kerajinan sang adik, dia tidak hanya mampu membeli tanah, namun juga telah mempersunting istri dan membeli rumah kecil. "Suamiku, bantalmu sungguh aneh", kata si istri. Si suami menjawab, "Oh, ini bantal labu. Saya telah terbiasa mengunakannya untuk tidur. Yah..saya mengerti sekarang".

Si istri terkaget, "Apanya yang dimengerti?" Suami menjelaskan, "Sekarang saya mengerti, waktu kecil, saya pernah bertemu dengan seorang petani yang mengatakan tidur beralaskan labu akan mendatangkan kebahagiaan. Saya sekarang sangat bahagia, bukankah berkat tidur dengan bantal labu ini kan."

Si istri pun tersenyum, "Tidur dengan bantal labu, membuat orang tidak dapat tidur nyenyak sehingga lebih rajin bekerja. Kebahagiaan didapat berkat rajin bekerja."

Sepasang suami istri sepakat untuk berderma menolong fakir miskin agar dapat berbagi kebahagiaan yang didapat dari bantal labu pada mereka. Sedang sang kakak yang rakus namun malas bekerja, setelah menghabiskan semua harta yang ada menjadi orang yang tidak mempunyai apapun lagi.

Sumber : www.erabaru.or.id