Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sebab Dia adalah Tuhan kekuatanku, bersama-Nya ku takkan goyah

Cyril, Pahlawan Kebenaran

Cyril, yang lebih dikenal sebagai Cyril dari Yerusalem, hidup tahun 313-386 M. Lahir dari keluarga Kristen dan dibesarkan di Yerusalem. Sejak kecil Cyril menerima pendidikan yang baik, terutama di dalam masalah keagamaan. Dan, ini sangat membantu untuk pertumbuhan imannya hingga di kemudian hari dia memutuskan untuk menjadi fulltimer di gereja. Pada masanya, fase baeru dalam kekristenan sedang dimulai. Sebelumnya, gereja mengalami tekanan yang luar biasa dari pihak pemerintah Romawi. Beribu-ribu orang Kristen dianiaya dan menjadi martir. Tetapi, ketika agama Kristen sudah menjadi agama begara, tantangan baru muncul. Bukan dari pihak pemerintah, bukan juga dalam bentuk penganiayaan, tetapi dalam hal muncul dan berkembangnya ajaran sesat. Banyak pemimpin gereja yang berani menentang ajaran sesat yang tumbuh subur saat itu, dan Cyril adalah salah satunya.

Ketika Uskup Yerusalem yang bernama Maximus meninggal dunia, Cyril ditahbiskan untuk menggantikannya. Tetapi, perjalanan kepemimpinannya di Gereja Yerusalem tidak berjalan mulus. Keteguhannya dalam memegang kebenaran seperti yang sudah diteguhkan di dalam Konsili Nicea (325 M) membuat pengajar sesat, khususnya yang berpegang pada pandangan Arius menjadi berang. Dengan berbagai cara mereka berusaha melengserkan Cyril dari jabatannya. Tercatat sampai tiga kali Cyril naik turun jabatan dan mengalami pengasingan. Tuhan 357 M, Cyril dipecat oleh sinode, tetapi tahun 359 M dia mendapatkan jabatannya kembali. Tahun 360 M, Cyril kembali diturunkan dari jabatannya dan dikucilkan, tetapi tahun 361 M dia pun kembali berhasil menduduki jabatannya. Yang ketiga ketika Kaisar Valens, seorang prajurit Arianisme memimpin kekaisaran Romawi, Cyril dipecat dan diasingkan selama 11 tahun. Tetapi, ketika Kaisar Valens meninggal, kaisar penggantinya melapangkan jalan bagi Cyril untuk kembali ke Yerusalem dan memegang jabatannya kembali. Yang menarik adalah keteguhan iman dan kelemahlembutan Cyril ketika menghadapi masalah-masalah yang berat itu.

Satu lagi peristiwa yang menunjukkan kepahlawanan Cyril dalam membela kebenaran adalah ketika dia berani menentang usaha Kaisar Julian ketika hendak membangun kembali Bait Allah. Kaisar Julian bermaksud menunjukkan bahwa perkataan Yesus tentang tidak satu batu pun dari Bait Allah yang akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain adalah salah. Melihat tindakan Kaisar Julian yang mendatangkan semua bahan untuk membangung Bait Allah, Cyril hanya berkata, "Saya tahu bahwa ini akan gagal". Dan kenyataannya memang demikian, karena badai, gempa bumi, dan kebakaran menggagalkan usaha pembangunan Bait Allah tersebut.

Comments

No responses to “Cyril, Pahlawan Kebenaran”

Posting Komentar