Arti Nama :
Perkamen
Deskrispsi :
Jemaat Kompromis
Gelar Kristus :
Yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua (harafiah : bermulut (!) dua)
Yang Disediakan Tuhan :
Tuhan memberikan kuasa Firman-Nya. Mati dan hidup dikuasai lidah
Tetapi pedang ini juga memotong setiap hal yang tidak benar dari kehidupan kita. Selama kita setuju dengan proses Tuhan, maka hidup kita akan semakin berubah
Firman Tuhan juga memisahkan roh dan jiwa. Jika pelayanan kita dikotori dengan motivasi jiwa yang tidak benar, misalnya : membuktikan diri, ketakutan, sakit hati, maka disinilah kita minta kepada Tuhan untuk memisahkan semua yang dari jiwa dan yang negatif, supaya kita dapat melayani dalam Roh dan kebenaran
Pujian :
Berpegang kepada nama Kristus - Tidak menyangkal iman kepada-Nya, sekalipun menghadapi pemartiran
Celaan :
Membiarkan ajaran amoral dan penyembahan berhala - Berpegang pada ajaran pengikut Nikolaus
Nasehat :
Bertobatlah !
Ancaman Hukuman :
Jika tidak demikian (bertobat) Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini
Yang Diperangi :
Pergamus sangat mengagungkan kekuasaan, politik, serta agama menjadi topeng rohani
- Cinta dunia
- Cinta kekuasaan
- Ketidaktulusan
Yang Kita Minta :
Kebenaran, kekudusan, dan hati yang terus bertobat
Upah Pemenang :
Diberi manna yang tersembunyi
Dikaruniakan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya
Inilah kekuatan dan karakter baru yang Tuhan berikan
Teks Alkitab (Wahyu 2 : 12 - 17) :
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."
Pujian
Mereka menderita penganiayaan dan ada yang mati demi iman, dan di tengah penderitaan hebat tetap setia kepada Tuhan. Mereka menolak menaruh dupa di mezbah dan berkata :"Kaisar adalah Tuhan". Pernyataan Diri Tuhan Yesus sebagai "yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua" menghibur mereka, karena pedang adalah juga simbol gubernur-gubernur Romawi. Lebih penting bagi jemaat untuk takut terhadap pedang Kristus daripada pedang Romawi, tetapi juga bahwa Kristus sendiri berperang melawan musuh-musuh-Nya.
Teguran
Sekelompok orang yang kompromis menyusup di persekutuan jemaat, dan Yesus Kristus membenci doktrin dan praktek mereka. Para penyusup ini disebut "pengikut Nikolaus" atau "pengajar Bileam" - dari bahasa Ibrani - berarti "tuan atas rakyat", dan kemungkinan sinonim dengan pengikut Nikolasu - dari bahasa Yunani - yang berarti "berkuasa atas rakyat". Kelompok orang percaya ini "berkuasa" atas jemaat dan menyesatkan mereka. (Falsafah hidup Bileam tercatat dalam Bilangan 22 ; 23 dan 31 : 15 - 16 - sebuah filsafat jahat yang bersifat sensual dan melawan hukum dan Bilangan 25 mencatat 24 ribu orang mati karena ketidaktaatan dan kompromi). Antipas menolak berkompromi dan akibatnya mati syahid, tetapi yang lain memilih jalan yang mudah dan bekerja sama dengan Roma.
Nama Pergamus berarti "sudah menikah", mengingatkan kita bahwa jemaat lokal telah "dipertunangkan kepada Kristus" dan harus dijaga tetap murni (2 Korintus 11 : 1 - 4). Di dalam Wahyu, sistem dunia digambarkan sebagai pelacur najis, sedangkan jemaat ditampilkan sebagai pengantin yang murni.
Nasehat (ayat 16 - 17)
Jemaat Pergamus akan merasakan pedang Kristus, yakni Firman Tuhan, jika mereka tidak bertobat. Inilah penghakiman yang harus terjadi di Rumah Tuhan (1 Petrus 4 : 17), sebelum kedatangan Tuhan yang kedua.
Menurut tradisi Yahudi, Yeremia menyimpan sebuah buli-buli berisi manna di Tabut Perjanjian, dan kemudian menyembunyikan Tabut itu sebelum penyerbuan Babel. Pada kedatangan Mesias, manna itu akan dikeluarkan kembali, itulah yang disebut Manna yang tersembunyi. Sebagai ganti "makan persembahan berhala" jemaat Tuhan yang menang atas cobaan kompromi akan makan "Manna yang tersembunyi", yakni Kristus sendiri, Roti Kehidupan. Di atas Tabut Perjanjian ada Tutup Pendamaian (Mercy Seat) yakni Takhta Tuhan yang berlawanan dengan takhta Iblis.
Pada masa itu, sebuah batu putih diletakkan di dalam sebuah bejana oleh seorang hakim untuk menentukan apakah seseorang akan dibebaskan atau akan diadili. Juga digunakan seperti sebuah 'karcis' untuk mengikuti pesta. Keduanya dapat diterapkan kepada orang percaya dengan pengertian rohani : ia dinyatakan benar melalui iman di dalam Kristus, dan ia berpesta bersama Kristus hari ini (Wahyu 3 : 20) dan akan berpesta dengan Dia di dalam kemuliaan (Wahyu 19 : 6 - 9).
Sumber : Team JKI IK Kerajaan & Mahanaim dalam buku "Rahasia 7 Jemaat"
Comments
One response to “Rahasia 7 Jemaat : Pergamus”
test comment
Posting Komentar