Memiliki pernikahan yang hebat dan memuaskan bukanlah suatu hal yang mustahil meskipun tampaknya seperti itu dengan terus meningkatnya angka perceraian. Kebenarannya adalah pernikahan tidak kurang dari menjadi pasangan yang baik dan segala sesuatu yang dilakukan memerlukan usaha. Menjalani sebuah pernikahan memerlukan usaha. Bukan karena kerja keras ataupun usaha yang buruk, bukan juga dengan upaya yang tampaknya membosankan, namun pernikahan sesungguhnya merupakan komitmen yang dilakukan setiap hari satu sama lain.
Dalam setiap pernikahan pria dan wanita memiliki peran dan kebutuhan yang berbeda. Tergantung pada pasangan untuk memaknai peran ini dan mendiskusikan apa yang mereka butuhkan dari pasangannya. Sampai Anda membuat segala sesuatunya menjadi jelas antara apa yang Anda butuhkan dan apa yang pasangan Anda butuhkan, Anda sebenarnya sedang berenang melawan arus.
Pada umumnya kebituhan wanita lebih pada hal-hal yang emosional dan kurang kongkrit, sedangkan kebutuhan pria lebih ke arah fisik. Wanita menginginkan kepastian dan stimulasi mental sedangkan pria menginginkan seorang yang aktif dengan hobinya dan saling berbagi ketertarikan. Biasanya pasangan menjadi tidak bahagia dan tidak stabil saat kebutuhannya tidak terpenuhi. Kebutuhan ini kemudian dipenuhi oleh orang lain. Apakah Anda ingin agar orang lain yang memenuhi kebutuhan utama pasangan Anda? Hal ini tidak hanya soal seks. Kebutuhan pasangan bisa dalam bentuk apa saja.
Tentu saja tidak satupun dari informasi ini yang tidak dapat diubah. Bagaimanapun pernikahan merupakan suatu hal yang perlu Anda pelajari dari waktu ke waktu. Upaya yang diperlukan untuk menciptakan pernikahan bahagia adalah dengan memastikan bahwa Anda dapat memenuhi kebutuhan pasangan Anda dan tanpa Anda minta kebutuhan Anda pun akan terpenuhi juga.
Sumber : allwomenstalk/jawaban.com
Comments
No responses to “Mengampuni Pasangan Selingkuh, Mungkinkah?”
Posting Komentar