Apa yang mungkin kita lihat sebagai penghukuman mungkin saja bisa menjadi langkah selanjutnya yang diperlukan untuk sukses.
Hanya beberapa detik setelah kelahiran, seekor bayi jerapah berjuang untuk berdiri dengan kakinya. Tak lama setelah itu, bagaimanapun, sang ibu akan mengetok kakinya dari goyahan kaki pertamanya. Proses ini terjadi berulang-ulang setiap kali sang bayi jerapah berjuang dengan kakinya hingga si jerapah muda memiliki kekuatan untuk berdiri dengan posisi tegak dan tak goyah. Apa yang terlihat seperti aksi tak baik dan kejam itu faktanya sangat penting agar sang binatang muda bisa survive. Itu, faktanya, sebuah tindakan kasih sang ibu pada anaknya. Bagi si bayi jerapah, dunia adalah tempat yang berbahaya dan itu harus dengan cepat dipelajari bagaimana untuk merespon tantangan-tantangan tak terduga dan berdiri kembali dengan kakinya. Sekarang saya tidak membayangkan bahwa si bayi jerapah dengan senang hati menerima di-KO atau secara khusus berterima kasih kepada Mama-nya atas pengalaman tersebut. Saya meragukan bahwa si bocah pria mengerti bahwa disitu ada pelajaran penting yang bisa dipetik.
Apakah mungkin ada prinsip-prinsip hidup yang mungkin saja kita hindari? Apa "kesalahan" yang mengajari kita? Haruskah kita menghindari itu semua sama sekali? Apakah kegagalan menjauhkan kita dari ego-ego kita yang lemah dan mengurangi kesempatan-kesempatan kita akan kesuksesan yang besar? Apakah itu setan yang selalu menyebabkan kegagalan kita dan Tuhan yang menginginkan untuk selalu menang?
Penelitian menunjukkan kepada bahwa para pengusaha gagal rata-rata 3,8 kali sebelum mereka akhirnya mencapai kesuksesan berbisnis. Mereka melihat bahwa tiga langkah maju dan dua langkah mundur tetap memiliki hasil bersih dari kemajuan satu langkah. Jika Anda bisa memutuskan untuk melihat "kegagalan" Anda sendiri sebagai bagian yang penting dari kemajuan Anda, Anda akan membebaskan diri Anda dari orang yang rata-rata dan menaruh diri Anda ke dalam kategori peraih potensi tertinggi.
"Kebanyakan dari kegagalan-kegagalan hidup adalah orang yang tidak menyadari betapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah." - Thomas Edison.
Kebanyakan orang mencoba untuk menghindari kegagalan seperti penyakit buruk. Mereka merasa takut untuk berharap dan mungkin berada di posisi yang aman tapi tak menantang, sebuah pekerjaan yang tidak memberi kepenuhan, karir yang familier tapi membosankan, di bawah bukit sementara yang lain menguasai puncak.
"Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih intelijen." - Henry Ford.
Rangkul kegagalan sebagai langkah sah ke arah yang benar. Lihatlah itu sebagai batu pijakan menuju kesuksesan yang Anda inginkan.
Dari Alkitab
"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." Amsal 24: 10.
Deskripsikanlah waktu dimana ketika Anda merasakan Anda di-"babak-belurkan" hanya untuk pada akhirnya menyadari bahwa pengalaman tersebut menyelamatkan Anda atau membuat Anda lebih bijaksana lagi.
Sumber : www.jawaban.com
Comments
No responses to “Untuk Meraih Sukses Anda Harus Resiko Gagal”
Posting Komentar