Lima tahun lalu, Dr Anderson yang menggembalakan 2.000 orang jemaat ini melakukan kegiatan gereja seperti biasa, membayar tagihan tepat waktu dan hal-hal yang lainnya. Saat ia terbang untuk sebuah acara TV dengan Jesse Duplantis, ia membaca buku Robert Kiyosaki “Rich Dad, Poor Dad.” Selama penerbangan itu, ia merasa Tuhan berkata, "Banyak orang mengajarkan tentang kemakmuran, namun tidak ada yang menunjukkan kepada mereka bagaimana untuk sejahtera." Dia menyadari kebanyakan orang Kristen tidak melek finansial dan Gereja tidak mengajarkan jemaatnya proses yang benar dalam menjadi kaya.
Dr Anderson mengatakan kita perlu mengubah pola pikir kita yang sering memandang negatif kemakmuran. Tuhan ingin kita makmur. Kita memiliki kesalahpahaman yang memandang bahwa Yesus itu miskin. Jika kita melihat apa yang tertulis dalam Alkitab, kita akan melihat bahwa dari awalnya Yusuf dan Maria bukan tidak punya uang untuk penginapan, hanya ada tidak ada ruang untuk mereka. Ketika Yesus disalibkan, orang Romawi membuang undi untuk pakaian, yang menunjukkan hal itu berharga, bukan kain biasa seperti yang kita pikirkan. Yesus makmur. Orang-orang di zamannya tidak akan mendengarkan perkataan orang miskin tunawisma.
Ini adalah konsep yang cenderung kita lupakan. Kami mengambil uang kita dan lupa untuk memberikan kembali pada Kerajaan Allah dan menginvestasikannya. Dalam Maleakhi 3:7-14 berbicara tentang membawa perpuluhan kita ke gudang dan Tuhan akan membuka jendela surga. Dr Anderson mengatakan jika kita ingin berhasil, kita perlu mengikuti apa yang diuraikan dalam Alkitab. Kita perlu untuk berinvestasi di bumi. Kemudian kita akan melihat buah 30, 60, dan 100 kali lipat.
Lukas 19:11-27 menceritakan perumpamaan tentang mina. Seorang bangsawan memberikan setiap hambanya mina untuk "digunakan berbisnis" sampai ia kembali. Hamba pertama menghasilkan 10 mina, dan yang kedua menghasilkan lima mina dan yang ketiga menyembunyikan mina nya. Ketika pemiliknya kembali, ia menghadiahkan dua investor tadi untuk memerintah kota-kota, tetapi yang tidak menginvestasikan minanya disebut sebagai seorang hamba yang jahat dan jahat. Satu-satunya saat Yesus memanggil kita hamba yang baik dan setia adalah ketika kita berada dalam tahap melipatgandakan apa yang telah Ia percayakan bagi Kerajaan Allah. Dr Anderson mengatakan uang ditentukan untuk selalu tersedia bagi kita, karena kekayaan orang fasik disimpan untuk orang benar, dan itu hanya soal waktu hingga kita sampai ke sana.
Ketika Dr Anderson mulai mengajarkan prinsip-prinsip ini, ada kenaikan 40% dari kehadiran di gerejanya dan persembahan dua kali lipat dalam bulan pertama. Dia juga merasa sebagai seorang pendeta, ia harus berlatih tentang apa yang ia kotbahkan dan menunjukkan bagaimana untuk menggunakan prinsip-prinsip firman Allah dalam dunia bisnis. Dia tidak ingin menggunakan uang gereja. Mengikuti prinsip membeli rendah dan menjual tinggi, dia meminjam $ 16.000 dan membeli sebuah rumah kecil di lingkungan yang ia tahu akan terjual dengan baik dalam beberapa tahun. Dia menjual rumah dan membeli properti lainnya. Dia terus membeli dan menjual properti. Setelah empat tahun dia menjual properti terakhirnya seharga $ 2.100.000 dolar dan terus berinvestasi.
Awal yang sulit
Dr Anderson tahu bagaimana rasanya hidup dalam kemiskinan sejak usia dini. Ia dibesarkan di sebuah gubuk di Loretta, Wisconsin tanpa listrik atau saluran air. Ayahnya adalah penebang pohon dan membeli gubuk dari sebuah perusahaan kereta api seharga $50. Ketika Dr Anderson berumur delapan tahun, dia mendapat pandangan lain tentang dunia ketika dia menonton televisi. Dia memutuskan tidak ingin menjadi miskin. Ketika ia sembilan tahun ia membaca sebuah buku komik tentang Gober Bebek yang akan mempengaruhi dia di kemudian hari. Paman Gober sangat kaya, tetapi ia memiliki kemunduran keuangan dan kehilangan segalanya. Ketika Paman Gober sedang berjalan-jalan, ia menemukan koin. Dia melihat beberapa anak memancing dan membeli ikan terbut dengan koin tersebut. Dia berbalik dan menjual ikan itu seharga tujuh dolar. Dia menggunakan uang ini untuk membeli skuter. Dia menjual skuter tersebut kepada seseorang yang mobilnya mogok. Cerita ini terus berlanjut sampai Paman Gober mendapatkan semua uangnya kembali. Kisah tentang Paman Gober ini diajarkan Dr Anderson sebagai contoh karakteristik mereka yang menjadi kaya: mencari kesempatan untuk berinvestasi dalam sesuatu, jangan takut gagal; dan membeli rendah, menjual tinggi.
Kehidupan bahagia
Setelah sekolah menengah, Dr Anderson bergabung dengan Angkatan Laut selama empat tahun baru kemudian ke perguruan tinggi. Setelah lulus dia mengajar seni di sekolah tinggi dan di University of Wisconsin. Ia menikah dengan pacar masa SMA-nya, Maureen. Lima tahun setelah mereka menikah, mereka menerima Yesus dalam hidup mereka. Sekitar tujuh bulan kemudian, mereka berada dalam pelayanan penuh-waktu. Pada saat ini, Dr Anderson mendengar suara Tuhan, "Renungkan firman-Ku siang dan malam dan aku akan membuatmu kaya." Kemudian, ia mendengar Firman lain dalam Amsal 3:5 " Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Sumber : CBN / jawaban.com