Banyak orang miskin, tapi jangan pakai telunjuk kita untuk menyalahkan, ulurkan tangan untuk mereka, maka hidup kita akan makin berarti. Banyak orang bodoh, mereka sudah kenyang cemooh, butuh kita sentuh dan didik mereka. Banyak orang sakit, ah...jangan berteori tentang bakteri, nanti keburu mati. Banyak orang salah dan berdosa, jangan hakimi mereka dengan wajah yang begitu bengis, bawa saja kepada Yesus yang pengasih. Banyak orang yang melanggar, haruskah kita menghajar sambil berteriak kurang ajar ?
Saudara, hidup ini seringkali harus memilih. Jadi hakim yang lalim atau hamba kebenaran yang lembut. Pilihan pertama seakan membuat kita kuat, karena seseorang selalu kita dudukkan di kursi terdakwa. Tapi sadarkah saudara bahwa suatu kali kelak kita bisa didudukkan pada posisi yang sama , yaitu menjadi terdakwa ? Tapi kalau kita memilih jadi yang ke-2, maka hidup kita sungguh akan berarti. Hidup cuma sekali setelah itu mati, pilihlah hidup yang berarti dan menyentuh banyak jiwa dengan kelembutan dan belas kasihan.
Sumber : Pdt. Petrus Agung Purnomo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
No responses to “Hidup Yang Berarti”
Posting Komentar