Bagaimana Anda tahu bahwa pernikahan Anda sedang berada di dalam krisis? Itu adalah sebuah pertanyaan yang bagus! Sebuah pertanyaan yang mungkin Anda pikir Anda tahu jawabannya tapi seringkali tidak seperti itu.
Kita semua tahu bahwa setiap pernikahan pernah mengalami masa-masa penuh tekanan dimana segala sesuatu sepertinya berada di luar kendali. Selama masa ini, pernikahan Anda sepertinya sedang diserang (dan bisa jadi memang demikian). Tapi seringkali serangan itu terjadi dengan sangat halus pada awalnya sehingga Anda tidak menyadari adanya bahaya sampai semuanya telah terlambat.
Jadi, untuk membantu Anda mengenali tanda-tanda peringatan hadirnya krisis dalam pernikahan Anda, apakah serangan itu terlihat dengan jelas atau datang secara halus, berikut adalah daftar tanda peringatan yang tidak boleh Anda abaikan. Adanya hal ini dalam pernikahan seharusnya menyadarkan Anda untuk membuat beberapa perubahan penting atau bencana besar pada akhirnya akan menjadi nyata.
Ketika mengabaikan kebutuhan satu sama lain dan Anda maupun pasangan sedang berjalan dalam kekosongan emosional satu sama lain. Ketika hal yang negatif lebih sering terlihat dalam hubungan Anda daripada hal yang positif, ada hal yang harus Anda ubah (baik dalam sikap maupun tindakan) atau krisis pernikahan akan mengikuti.
Ketika salah satu pihak memperlakukan pasangannya dengan cara menghina atau tidak hormat, berhati-hatilah! Jika perilaku seperti ini menjadi hal yang normal dalam pernikahan Anda dimana salah satu pihak sepertinya tidak pernah dapat melakukan sesuatu dengan benar, pernikahan Anda sebenarnya sedang berada di dalam masalah yang serius. Hal yang perlu diingat dalam segala laku Anda: “...hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus,…” (Filipi 1:27).
Ketika kepercayaan menjadi isu yang terjadi terus-menerus. Kepercayaan merupakan dasar dari pernikahan untuk bertahan. Kepercayaan DAPAT dibangun kembali tapi membutuhkan usaha yang tidak mudah. Kepercayaan harus kembali hadir dalam pernikahan Anda atau hubungan pernikahan Anda akan benar-benar runtuh.
Ketika perang terbuka terjadi dalam hubungan Anda – baik dalam lingkup rumah maupun di depan umum, Anda berada pada titik krisis dari pernikahan Anda. Pernikahan Anda tidak dapat bertahan bila diserang terus-menerus. Terkadang, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan memastikan Anda tidak ikut berkontribusi dalam melakukan serangan verbal. “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9). Tidak berarti Anda tidak dapat ‘memperkatakan kebenaran di dalam kasih’ kepada pasangan Anda, tetapi Anda menghentikan serangan dan penghinaan yang mungkin sering terlontar dari mulut Anda juga.
Ketika ada kekerasan dalam bentuk apapun, baik yang datang dari pihak suami maupun istri, akan menempatkan pernikahan ke dalam krisis. Kekerasan merupakan situasi yang sangat rumit dan kritis. Tidak ada saran baku yang dapat diberikan (terutama mengingat latar belakang budaya seringkali dapat memperumit masalah). Temukan cara untuk melindungi diri Anda sendiri maupun menghentikan perilaku kasar pasangan Anda.
Jika perilaku anak Anda menumpuk stres dalam hubungan Anda, pernikahan Anda sedang berada di dalam tahap kritis. Sebuah indikator melibatkan anak-anak Anda. Perilaku mereka seringkali menjadi barometer apa yang sebenarnya sedang terjadi di rumah. Anda dan pasangan mungkin merasa hubungan pernikahan Anda tidak bermasalah dan konflik merupakan hal yang biasa, namun anak Anda dapat merasakan ada sesuatu yang salah dan perlu diubah. Lakukan apapun yang Anda perlukan untuk menjadi contoh teladan bagaimana menyelesaikan konflik secara sehat sebelum anak-anak Anda berdamai dengan diri mereka sendiri, dengan hidup Anda dan juga hati Anda.
Jika keluarga atau teman memberitahu Anda bahwa mereka melihat adanya masalah dalam pernikahan Anda, perhatikan hal ini. Dengan demikian Anda mendapatkan bantuan terbaik di saat yang tepat. Karena seringkali pasangan suami istri melakukan hal yang sama berulang kali tapi mengharapkan hasil yang berbeda. Itu tidak mungkin! Jika Anda tidak dapat membangun jembatan hubungan antara Anda dan pasangan tanpa memperoleh bantuan dari luar, jadi jangan menunda untuk mencari bantuan pernikahan yang bersahabat. Jangan ragu untuk mengeluarkan biaya jika memang dibutuhkan karena sebuah perceraian jauh lebih mahal. Jadi bijaksanalah untuk menyelamatkan pernikahan Anda.
Jika pasangan Anda mengatakan, “Aku mencintaimu tapi aku tidak lagi jatuh cinta kepadamu”. Ini merupakan awal dari sebuah akhir jika pasangan Anda tidak lagi bersedia untuk bekerja-sama membangun kembali perasaan yang sudah hilang. Hal ini TIDAK mustahil untuk diatasi, tetapi DIBUTUHKAN pengakuan dan intensionalitas dari kedua belah pihak untuk kembali menghembuskan nafas kehidupan dalam hubungan Anda sehingga cinta mendapat kesempatan untuk bertumbuh.
Ketika Anda maupun pasangan mencari cara untuk menghabiskan waktu senggang sendiri-sendiri daripada menghabiskannya bersama, masalah serius sedang menyerang hubungan Anda. Anda tidak dapat mengontrol pasangan Anda dan terkadang ketika Anda mencoba untuk memintanya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan (yang baik menurut Anda), hal ini malah bisa menjadi bumerang. Tapi akuilah keberadaan krisis ini, dan akui bahwa Anda dapat mengontrol upaya dan waktu yang Anda investasikan ke dalam hubungan Anda. Mintalah hikmat Tuhan, carilah bagaikan mencari harta karun, dan lihatlah apa yang akan Tuhan lakukan di dalam hati dan pernikahan Anda saat Anda menjadikan-Nya sebagai penasehat Anda yang luar biasa.
Bila salah satu pihak mencari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan seksual di luar pernikahan, sudah pasti pernikahan Anda sedang berada di dalam krisis. “Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?” – atau pernikahannya – (Amsal 6:27). Mungkin awalnya Anda hanya mulai berhubungan melalui facebook, chatting, atau gym, maupun tempat lain untuk menemukan seseorang yang asyik diajak bicara atau jalan bersama. Tapi ketika jenis godaan seperti ini diberi makan bahkan dengan membuka pintu keingin-tahuan, maka krisis dipastikan akan meledak di dalam pernikahan Anda. “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:18-20).
Ketika salah satu pihak berselingkuh, orang lain sedang diberikan kuasa dan kesempatan untuk membagi cinta yang dimiliki Anda berdua secara eksklusif. Sebuah pernikahan berada dalam kondisi darurat ketika terjadi pengkhianatan. Jangan biarkan diri Anda maupun pasangan Anda melanjutkan serangan terhadap hubungan eksklusif yang seharusnya hanya dimiliki suami dan istri. Pernikahan dirancang sebagai sebuah hubungan perjanjian eksklusif antara suami, istri dan Tuhan. “Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual. Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan? Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain. Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu” (Amsal 5:15-18).
Jika tawa telah menghilang dari hubungan Anda, waspadalah! Hal ini mungkin tidak tampak sebagai hal yang kritis seperti hal lainnya, tapi jangan tertipu. Jika Anda mengalami hal ini, saatnya bagi Anda mengembalikan tawa ke dalam hubungan Anda. Pasangan yang tidak tertawa bersama telah kehilangan sebuah komponen penyembuhan yang penting dalam hubungan mereka. Alkitab mengatakan, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur” (Amsal 17:22). Jika Anda tidak lagi tertawa bersama, pernikahan Anda secara alami akan mengalami krisis. “Tawa mengikat orang. Persahabatan manapun akan mengatakan bahwa tawa menjadi jarak terdekat antara dua manusia – khususnya dalam pernikahan” (Drs. Les and Leslie Parrott).
Ketika pengharapan untuk menyelesaikan masalah yang serius tidak lagi dimiliki dalam hubungan Anda, pernikahan Anda benar-benar berada pada titik kritis. “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.” (Amsal 13:12). Arahkan pandangan Anda kepada Tuhan untuk menunjukkan kemana Anda harus menaruh pengharapan Anda, dan investasikanlah dengan bijaksana. Jangan gunakan waktu Anda ketika Anda percaya doa-doa Anda seharusnya sudah dijawab. Sandarkan keinginan Anda kepada Tuhan dan Anda tidak akan pernah kehilangan pengharapan. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3:5-6).
Bila kata “cerai” seringkali dilontarkan sebagai ancaman, seringkali hal itu pada akhirnya benar-benar terjadi. Anda harus berhenti untuk melakukan hal itu. Investasikan energi Anda untuk mencari solusi daripada mencari jalan untuk lari dari masalah. “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 16:25) – dalam hal ini bisa jadi kematian pernikahan.
Karena menyangkut banyak peringatan, pertimbangkanlah untuk melakukan hal ini:
Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
(Amsal 16:20-21)
Sumber : marriagemissions.com/jawaban.com
Comments
No responses to “Alarm Bahaya Di Pernikahan Anda”
Posting Komentar