Dengan semakin mendekatnya perayaan hari Valentine, banyak dari antara kita yang akan mengkaji ulang hubungan cinta yang sedang kita jalani. Mary Pender Greene, pakar hubungan dan psikoterapis dari New York City mengatakan, “Hubungan percintaan adalah sesuatu yang indah. Hubungan seperti itu memperkaya hidup kita dan membuat sebagian besar kita meningkatkan perasaan akan keterikatan, harga diri dan kesejahteraan. Penelitian terbaru menemukan bahwa meningkatnya pengalaman cinta dan seks akan meningkatkan pandangan kita terhadap kehidupan dan memperbaiki kesehatan kita.”
Tahapan awal dari suatu hubungan cinta biasa kita kenal dengan periode bulan madu – saat dimana hati terasa berbunga-bunga dan penuh dengan kebahagiaan yang seringkali tidak berlangsung lama.
Pender Greene melanjutkan, “Pasangan dalam suatu hubungan percintaan cenderung menunggu sampai mereka merasa nyaman satu sama lain – biasanya tiga bulan atau lebih – sebelum mereka mulai menunjukkan pribadi mereka yang sebenarnya yang sebelumnya masih tertutup rapi saat pertemuan-pertemuan awal. Tersingkapnya beberapa masalah seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang – pengangguran tingkat kronis atau hutang yang bertumpuk dapat membuat Anda mempertanyakan pilihan Anda akan pasangan Anda. Jika Anda mulai disingkapkan beberapa hal perihal pasangan yang mengganggu Anda, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan Anda.”
Cobalah untuk mengesampingkan beberapa penyingkapan kebenaran akan masalah pasangan Anda, karena perilaku seseorang dapat berubah jika dihadapkan pada konteks realita yang baru, seperti tekanan pekerjaan ataupun perselisihan keluarga. Jika perubahan perilaku itu mengubah perasaan Anda terhadap orang tersebut, maka bisa jadi inilah waktu bagi Anda untuk melanjutkan hidup.
Pender Greene mengidentifikasi beberapa tanda-tanda peringatan yang menunjukkan hubungan Anda sepertinya tidak dapat dipertahankan lebih lama:
- Rasa keterikatan di antara Anda berdua terasa lebih mirip persahabatan.
- Saat pasangan Anda berkata, “Aku mencintaimu”, terasa berat bagi Anda untuk mengatakan hal yang sama.
- Anda hanya memiliki sedikit topik untuk dibicarakan satu sama lain.
- Salah satu pihak berkhianat.
- Ada perasaan ‘ga nyambung’ ketika Anda mencoba untuk berkomunikasi dengannya.
- Kepura-puraan di antara Anda lebih menarik daripada hubungan itu sendiri.
- Pembicaraan Anda berdua mengenai masa depan bersama hanya terlihat bagaikan fantasi atau tidak nyata.
- Anda menemukan bahwa Anda berdua lebih sering bertengkar daripada bersenang-senang.
- Melakukan hubungan seks di luar nikah karena kurangnya pengendalian diri, dan rasa bersalah yang mengikuti hal itu.
- Pasangan Anda tidak mendukung pekerjaan maupun hobi Anda di luar hubungan percintaan Anda berdua.
- Anda menemukan bahwa diri Anda melihat orang lain lebih menarik daripada pasangan Anda.
”Anda dapat berlama-lama menjalani suatu hubungan yang tidak bahagia karena telah menjadi bagian dari rutinitas Anda dan Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan jika Anda melepaskan diri darinya,” ujar Pender Greene.
“Anda dapat melanjutkan hubungan tersebut dalam bentuk lain jika hubungan tersebut memenuhi beberapa tujuan fungsional, seperti persahabatan yang sederhana atau hubugan sosial yang lebih luas. Selain itu, semakin lama Anda mempertahankan sebuah hubungan yang tidak memuaskan, semakin sedikit kesempatan Anda untuk mendapatkan seorang pasangan yang baik. Melepaskan pasangan Anda saat ini bisa jadi merupakan suatu hal yang sulit, tidak nyaman, bahkan menakutkan, tetapi itu bukanlah akhir dari dunia ini. Keputusan Anda untuk mengakhiri sebuah hubungan yang salah bisa jadi akan menjadi awal kehidupan Anda yang baru.”
Sumber : shine/jawaban.com
Comments
No responses to “Melepaskan Hubungan Yang Salah”
Posting Komentar