Apa yang terjadi jika api cinta menjalar ke bara api? Apakah ini nafsu sesaat yang memberi jalan bagi cinta? Apakah elemen sisa dari nafsu? Apakah kita merasa puas atau kosong setelah sesi bercinta yang dipenuhi dengan gairah birahi?
Apakah kita menemukan diri kita bertanya, “Hanya itu saja?” atau “Seharusnya lebih dari hanya sekedar saling bertatapan.” Atau seharusnya lebih dari hanya sekedar “daging ketemu daging”.
Mana yang pertama kali datang? Cinta atau nafsu? Apakah kedua perasaan ini berbaur dan saling menyelaraskan pada akhirnya, atau apakah kedua perasaan ini merupakan dua sentimen yang terpisah?
Sekali lagi, sebagaimana yang dikatakan oleh para psikolog, hal itu tergantung dari mereka yang saling mencintai atau siapa yang bernafsu terhadap siapa. Seorang wanita cantik yang mempesona dengan bibir sensasional seperti Angelina Jolie seringkali menjadi obyek nafsu. Saya memiliki teman yang bernafsu kepada tokoh James Bond dan bersumpah mereka akan melemparkan diri kepadanya jika diberi kesempatan.
Terdapat perbedaan mendasar antara nafsu dan cinta, dan Anda harus benar-benar menyadari apakah itu nyata atau hanya sekedar iseng:
Nafsu adalah keinginan fisik yang harus dipuaskan. Saat dipuaskan, seseorang merasa rileks atau kosong; Cinta, di sisi lain adalah sebuah perasaan yang gigih dan kuat yang dirasakan kepada orang lain. Nafsu pada akhirnya akan berlalu, tapi cinta stabil.
Nafsu dibarengi hal lain seperti keserakahan, kecemburuan dan rasa memiliki yang tinggi (posesif); Cinta bersifat terbuka, tidak egois dan aman.
Nafsu membuat Anda merasa puas tapi dengan cara yang berlebihan seperti membayangkan melakukannya lagi di masa mendatang – dan belum tentu dengan orang yang sama; Cinta merupakan perasaan yang sangat kuat yang membuat Anda ingin menghabiskan sisa hidup Anda hanya dengan orang yang sama.
Nafsu dapat menyebabkan persahabatan goyah; Cinta mengarah pada pernikahan, komitmen sekali seumur hidup.
Nafsu hanya mengenal satu dimensi – dimensi seksual; Cinta bermulti dimensi – dimensi fisik, mental, psikologis, spiritual dan emosional.
Seks dalam bentuk apapun yang dilakukan di luar pernikahan mengarah pada nafsu. Nafsu saat berhubungan seks mengabaikan pasangannya, murni hanya untuk seks; sementara Cinta saat berhubungan seks lebih disengaja, lebih serius dan lebih fokus pada pasangan (ini berarti Anda ingin agar pasangan Anda juga merasa puas baik secara fisik maupun emosional).
Nafsu Atau Cinta – Bagaimana Mengenalinya?
Manifestasi dari keduanya sama tetapi memiliki makna yang berbeda: nafsu bersifat dangkal sedangkan cinta lebih dalam.
Situasi umum yang biasanya dihadapi adalah wanita cenderung bingung antara nafsu dan cinta, sementara pria tahu perbedaan antara apa yang fisik dan yang lebih dari itu. Tanyakan saja pada seorang pria, “Anda terlihat begitu tertarik kepadanya, apakah Anda berdua akan segera menikah?” Jika ia menjawab, “Siapa yang membicarakan pernikahan?”, maka Anda akan tahu bahwa ketertarikannya hanyalah coklat berlapis nafsu, dan bukan cinta.
Bagaimana dengan Anda, apakah hubungan Anda didasarkan pada keinginan fisik atau mengarah ke altar? Jika Anda telah melakukan terlalu banyak dan tidak membicarakan pernikahan, mungkin sudah saatnya Anda meninjau kembali hubungan yang Anda jalani.
Masa depan Anda ditentukan oleh apa yang Anda jalani hari ini. Jika hubungan Anda belum melewati titik didih, inilah saatnya untuk mendidihkan hubungan dan mengalami pemurnian agar apa yang buruk dapat dibakar dan mati secara alami. Manusia hidup bukan dari roti saja – atau dari seks saja.
Apakah saya sedang menjalani cinta atau nafsu? Anda akan memahami hal itu secara pribadi. Tapi jangan ambil keputusan terlalu lama sebelum hal itu justru menyakiti dan menghancurkan hidup Anda.
Sumber : professorshouse.com/jawaban.com
Comments
No responses to “Nafsu Atau Cinta ? Inilah Cara Untuk Mengenalinya”
Posting Komentar