![]() Susan Bachtiar - Diambil dari www.jawaban.com |
Susan Meilani Bachtiar (35) kerap merasakan rindu yang tiba-tiba saja datang menyergapnya. Tidak hanya rindu kembali berdiri di depan kelas mengajar murid-murid, saat syuting yang padat dan seabrek tugas menyita waktunya, tetapi juga kerinduan untuk mendapat momongan.
TANPA SENGAJA
"Saya masih beredar," ucap Susan Bachtiar ringan di sela-sela syuting acara life style untuk salah satu stasiun tv swasta. Tampak elegan dan cantik dalam balutan kebaya oranye muda dengan bawahan batik, Susan membawakan segmen demi segmen dengan baik. Sesekali senyum di bibir merahnya mengembang.
Sebenarnya Susan jatuh hati pada profesi guru tanpa disengaja. Cita-cita dokter yang kandas membawanya masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Masuk FKIP ini pun lebih karena "kecelakaan". Itu pun masih untung karena Susan sesunggguhnya sudah patah arang akibat tidak lolos masuk ke fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri. "Sebenarnya saat itu, saya masih mau berusaha dan berharap untuk bisa masuk fakultas kedokteran negeri tahun berikutnya," kata Susan. Namun waktu jua yang mendekatkan Susan pada profesi guru. Lulus dari FKIP, Susan mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah dan lembaga kursus. Beragam pengalaman sebagai guru ditimbanya dari sana. Maklum dia sudah pernah mengajar pada semua tingkatan, dari TK hingga universitas. Dari beragam pengalaman itu akhirnya Susan jatuh cinta berat pada anak-anak TK. "Mengajar anak-anak TK ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan dan menyenangkan sekali. Mungkin karena mereka lebih interaktif, lebih polos, lebih jujur dan apa adanya ya? Interaksi mengajarnya juga lebih ekspresif dan penuh variasi. Tapi pada dasarnya saya suka anak-anak. Mereka membuat saya lebih bersemangat dan kreatif," tutur perempuan bertinggi badan 168 cm itu.
DUNIA CITRA
Profesi sebagai seorang model sudah dijalani Susan jauh sebelum dia menjadi guru. Namun perjumpaannya dengan dunia penuh citra itu sama dengan pertemuannya dengan profesi guru. Tanpa rencana dan bukan cita-cita Susan. "Tidak terpikir sama sekali. Semasa sekolah dulu saya itu tidak memiliki postur yang tinggi malah cenderung kurus dan berkulit hitam. Pokoknya nggak ada cantik dan menariknya deh. Apalagi hobi saya main layangan, basket, voli, atletik sampai taek kwon do," ucap Susan yang wajah cantiknya dapat dilihat warga se-Indonesia dalam acara Bahasa Indonesia Yang Benar (BINAR) di TVRI setiap hari Sabtu malam.
Tetapi saat SMP, kakak-kakaknya dan juga teman-temannya beranggapan Susan punya potensi menjadi model. Dalam ajang pemilihan model remaja Susan masuk 40 besar meski tidak juara. Belum puas, kembali Susan didaftarkan pada pemilihan model yang diselenggarakan sebuah majalah remaja. Kali itu Susan keluar sebagai pemenang. Bintang Susan mulai berpendar di dunia model. Keberuntungan seperti tak berhenti mendatanginya. Bertahun-tahun menggeluti dunia mode sembari mengajar, suatu saat ada tawaran menjadi presenter televisi. Kali itu Susan mengaku kelabakan. "Sebelumnya saya tidak pernah menggeluti dunia presenter. Saya ngerasa nggak pede. Waktu casting harap-harap cemas, keterima gak ya?" kata Susan.
Tetapi akhirnya Susan diterima. Wajahnya nongol untuk pertama kali sebagai presenter dalam Kuis Galileo, semacam cerdas cermat tapi mengenai fisika dan kimia dengan pembuktiannya, di SCTV. Untuk memandu kuis Galileo ini Susan turut belajar kembali melakukan eksperimen fisika dan kimia. "Saya tertantang untuk membawakan sebuah acara kuis ilmu pengetahuan agar lebih mudah ditangkap pemirsa karena ilmu fisika dan kimia biasanya kan memiliki konotasi yang sulit dan membosankan," ucap Susan. Setelah kuis Galileo, Susan laris menjadi presenter.
Lalu hari-hari perempuan kelahiran Jakarta, 2 Mei 1973 ini penuh dengan mengajar, jadi presenter on air/off air dan syuting iklan. Kesibukan inilah yang kadang menjepit waktu mengajar dan syuting Susan. Kalau jadwal kelewat padat dan tidak bisa dibarengi, Susan terpaksa pamit dari salah satu kegiatannya. "Seperti sekarang, sebenarnya cuti mengajar dari sekolah hanya mau dijalaninya satu tahun ajaran, tetapi jadwalnya bentrok terus. Harus dijadwal ulang lagi supaya saya bisa kembali mengajar. Kalau sekolah jadwalnya kan nggak bisa diubah sendiri. Tayangan tivi, kalau jauh-jauh hari kita minta kebijaksanaan untuk diubah, masih bisalah," tutur ibu guru Bahasa Inggris TK di bilangan Menteng, Jakarta itu. Tidak pernah berpikir menjadi guru, model, dan presenter, namun kini semuanya memberi Susan penghidupan. "Jalan Tuhan itu sangat misterius," ujar Susan.
PANDAI MEMBAWA DIRI
Dalam keseharian, bagaimana memadukan dunia keartisan yang glamour dengan profesi guru yang perlu digugu dan ditiru? Untuk hal ini Susan mengaku harus pandai membawa diri. Saat dirinya sedang menjalani keartisannya tidak mungkin profesi gurunya luntur. Maka, "Saya harus tahu diri. Soal pakaian misalnya, saya harus mengenakan baju yang sopan. Ini bukan sok jaga imej. Kalau saya jadi orang tua, apa saya mau anak saya diajar oleh guru yang berpakaiannya saja tidak sopan?" kata pembawa acara Penyejuk Imani Katolik di stasiun Indosiar itu. Tapi tak berarti dia harus berpakaian serba tertutup. Pintar-pintar berbusana, begitu ia selalu mengingatkan dirinya. "Kalau ke pesta boleh saja berpakaian sedikit terbuka, tapi sewajarnya dan senormal mungkin. Tidak perlu memakai baju yang sangat terbuka sekali. Harus tahulah berpakaian untuk kemana dan acara apa," ucapnya.
Belakangan Susan juga mendapat banyak undangan sebagai pembicara dan moderator seminar. Tapi, kata Susan, dia sangat selektif terhadap tawaran membawakan sebuah acara atau membintangi iklan produk. Kalau cocok pasti diterima, namun ada juga yang ditolak. "Banyak yang mengatakan Susan pilih-pilih acara. Memang benar saya selektif. Tapi tujuan saya bukan untuk merendahkan produk atau program acara lain. Saya mau membuat diri saya bertambah maju dengan acara yang cocok sehingga saya juga bisa menjalaninya dengan senang hati," jelas bungsu dari lima saudara yang semuanya perempuan itu.
DIBEKAP KERINDUAN
Tidak segala hal memang bisa diraih manusia. Ada batas-batas yang tak dapat dilewati. Batas-batas itulah yang bagi orang percaya diyakini sebagai pertanda kebesaran Tuhan. Manusia boleh menginginkan dan berencana, namun Tuhan yang berhak menentukan. Memang cita-cita Susan menjadi dokter kandas namun Tuhan memberinya ladang lain, sebagai guru, model, presenter, bintang iklan, dan pembicara serta moderator seminar. "Saat saya jadi guru saya berpikir minimal sama-sama menolong orang lain. Dokter menolong orang sakit dan guru membuat orang yang tidak bisa menjadi bisa," ujar Susan bijak.
Sekarang, presenter acara Jelang Siang di Trans TV ini tengah dibekap kerinduan akan kehadiran sang buah hati. Tujuh tahun menikah mereka belum juga dikaruniai anak. Karena tak kunjung diberi momongan Susan sampai bertanya-tanya apakah dirinya pernah berbuat kesalahan? Gara-gara hal ini, Susan pernah protes kepada Tuhan. "Saya pernah doa 1 tahun penuh tanpa putus. Saya pernah ngambek ke Tuhan soal ini. Saya tanya mama, salah saya apa?" ujarnya pelan. Namun Susan telah pasrah. Dia yakin, apa pun yang terjadi dalam hidupnya telah direncanakan Tuhan. Maka dia merasa selalu cukup dengan apa yang dia miliki. "Nggak ada harapan muluk-muluk. Saya hanya melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Semoga Dia berkenan mendengar semua doa saya, karena saya percaya Tuhan akan menjadikan hidup ini indah pada waktunya," ucap Susan.

Sandra Dewi - Diambil dari www.jawaban.com
F.X Harso Susanto - Diambil dari www.jawaban.com
Farida - Diambil dari www.jawaban.com
Ir Ciputra - Diambil dari www.jawaban.com
Yang pertama dari semuanya
Orang yang berhutang atau dalam kemiskinan khususnya amat membutuhkan pemahaman atas peraturan dalam kerajaan Tuhan yang dikatakan sebagai hukum Tabur Tuai. Ini adalah hukum sebab akibat, hukum aksi reaksi. Dalam area keuangan, hukum ini amat sederhana :
Sekali Anda dapat melakukan hal itu, Anda harus memutuskan dalam benak Anda bahwa tidak akan ada lagi akumulasi hutang dalam hidup Anda. Anda tidak dapat kembali lagi pada kehidupan yang menurut pikiran Anda. Buatlah janji pada Tuhan bahwa Anda tidak akan membeli apapun dengan cara kredit, dan gaya hidup Anda akan terbatas sesuai dengan pendapatan Anda. Ini memerlukan kepastian mental dan komitmen spiritual. Itu mungkin membutuhkan waktu satu, dua atau lima tahun, namun Anda akan keluar dari lilitan hutang.
Setelah itu dengan semua yang terjadi dengan hidup Anda, Anda perlu memperbaharui iman Anda kepada Tuhan. Tuhan adalah sebagai sumber. Kala Anda memberi pada Dia dan mempercayai-Nya, Tuhan akan mulai membawa Anda dari perbudakan hutang masuk dalam berkat Tuhan. Tuhan akan membuka pintu untuk Anda dan memberikan Anda konsep dan gagasan untuk menolong Anda memenangkan situasi Anda. Anda harus percaya ini dan mengharapkan melihat jawaban-Nya lebih daripada melihat manusia sebagai sumber Anda. Tuhan itu sumber Anda.
Secara spontan Pria tersebut bertanya....."Kamu ingin membeli bunga itu nak?". Jawab anak itu "Iya Oom saya ingin sekali memberikannya untuk ibu saya, tetapi harganya pasti mahal dan saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membelinya". "Kalau kamu memang mau, ambillah beberapa tangkai Nak!" ujar Pria itu. Anak kecil itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sambil mengucapkan terima kasih dan memberikan salam, dia mengambil 3 tangkai mawar yang terbaik lalu bergegas pergi.
Apa yang kita bisa pelajari dari kisah ini? Minimal ada dua hal, pertama kadangkala kita lupa waktu yang kita luangkan untuk orang yang kita kasihi adalah lebih berharga dari apapun yang kita kerjakan, tidaklah cukup untuk hanya mengatakan hubungan itu penting; kita harus menginvestasikan waktu dalam hubungan selagi sempat. Dan kata-kata saja tidak ada artinya. 1 Yohanes 3:18, berkata ; "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Misalnya : anda jatuh cinta. Anda yakin anda dan dia bisa jadi pasangan yang sempurna. Tetapi dia tidak begitu bersemangat dalam menjalin hubungan seperti anda. Anda selalu memikirkan dia, tetapi dia tidak pernah memikirkanmu. Apa artinya ini? Hubunganmu tidak akan berjalan dengan baik!.
Kalau anda jatuh cinta sama seseorang pastikan bahwa anda mencintai, menghormatinya sebagaimana dia adanya sekarang ini. Kalau tidak anda sementara membohongi dirimu sendiri.
Anda mungkin menemukan seseorang yang tidak dicintai, rapuh, kurang beruntung dan anda merasa harus menolong dia karena itu membuat dia merasa sangat berterima kasih dan anda merasa terhormat. "Dia tidak dapat hidup tanpa saya." Hubungan seperti ini lebih mirip "misi penyelamatan/ pertolongan" dari pada hubungan cinta yang sehat.
Ini bukan mengenai status, tapi sikap hati. Saya tidak mengatakan bahwa orang yang berbeda status tidak bisa menjalin hubungan cinta, tetapi ini mengenai sikap pandang. Kalau anda selalu melihat "ke atas" dan pasanganmu memandang "ke bawah", tidak akan ada keseimbangan dalam hubungan.
Bebas untuk bisa menjalin hubungan dengan Anda; tidak terikat suatu hubungan dengan orang lain; bukan orang yang sudah menikah; tidak sedang bertunangan; tidak sedang pacaran; tidak sedang kumpul kebo; sendiri; single; itu semua yang bisa Anda jadikan pasangan.
Sejak dalam kandungan, kehadiran Priskilla telah ditolak oleh orang tuanya. Sehingga ketika ia lahir ke dunia sampai remaja, ia tumbuh dalam kekecewaan. Setiap kali kakak dan adiknya bertengkar, Priskilla selalu menjadi sasaran kemarahan orang tuanya. Dipukul, ditampar, dipukul pakai ikat pinggang dan juga rotan. Belum lagi kalau berfoto keluarga Priskilla seringkali tidak diajak. Kalaupun diajak itu karena Priskilla memaksa keluarganya untuk ikut difoto. Bagi Priskilla, kebutaannya hanya menambah penderitaannya.
Penolakan dan siksaan dari orang tuanya membuat Priskilla berniat untuk bunuh diri di usia 3 tahun. Priskilla berusaha untuk meloncat dari tingkat 2 rumahnya tapi digagalkan oleh pembantu. Menginjak remaja teman-temannya membawa Priskilla kepada pergaulan yang salah. Diam-diam mencoba merokok sampai ganja-pun pernah dijalaninya. Kematian temannya meninggal akibat OD (over dosis) menghentikan kebiasaan buruknya itu. Kepahitan dan kemarahan terpendam yang disimpan Priskilla selama ini membuatnya tumbuh menjadi anak yang berkepribadian kasar. Priskilla menjadi suka bertengkar dan memukul teman-temannya. Apalagi kalau melihat anak yang lebih kecil. Priskilla sering kali memukul, menjambak, bahkan sampai menginjak perut mereka. Sebagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang tuanya sewaktu Priskilla kecil, demikian juga perlakuan Priskilla kepada anak-anak kecil itu.
Kasih Yesus memenuhi hati Priskilla. Iapun memutuskan untuk mengasihi keluarganya. Sejak hari itu priskilla tak pernah putus-putusnya berdoa untuk orang tuanya. Sampai suatu saat pemulihan dalam keluarganya itupun terjadi.
"Saya juga biasa saja. Cuma ada kesan yang muncul di hati bahwa dia ini bukan orang yang biasa. Ada suatu...kalau orang sekuler bilang itu aura yang memancar dari dalam dirinya." Karena seringnya bertemu, perlahan-lahan suatu pertanyaan mulai mengusik hati Fandi. "Kalau saya menjadi suaminya, apa yang akan terjadi. Cuma, semakin saya tidak mau, semakin keras suara itu."
Kasih Yesuslah yang memulai segalanya. Sehingga tanggal 16 Desember 2005 Priskilla dan Fandy dipersatukan dalam ikatan pernikahan kudus. Ketulusan cinta mereka membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil dalam cinta. Bagi mereka tak ada yang lebih indah ketika mereka bisa saling menyayangi dan saling melengkapi dengan kasih yang tulus.