Sangat ironi, jumlah penduduk Kristen di Bethlehem, kota tempat Yesus lahir ternyata terus berkurang karena banyak yang berimigrasi ke negara-negara lain di seluruh dunia terutama ke Amerika dan Eropa
Padahal masyarakat Kristen sendiri sudah menetap di kota ini sejak abad pertama tetapi jika kondisi ini terus berlanjut diperkirakan pada tahun 2025 penduduk Kristen yang hidup di Palestina akan habis sama sekali.
Menurut wartawan BBC untuk urusan agama Christopher Landau, 100 tahun lalu jumlah penduduk Kristen di wilayah Palestina diperkirakan lebih dari 30%. Namun jumlah mereka dewasa ini hanya 2%.
"Kami tahu data ini merupakan kenyataan, namun kami berusaha melawannya. Saya yakin di beberapa desa kami melihat tidak akan ada lagi penduduk Kristen," kata Simon Azazian dari Masyarakat Injil Palestina.
"Misalnya penduduk desa Wirsaid dulunya 100% Kristen, kemudian turun menjadi 60% dan sekarang 40%. Jumlah mereka terus turun." tambahnya.
Saat ini timbul kekhawatiran di antara para pemimpin Kristen di Bethlehem karena kota dan situs-situs bersejarah yang penting hanya akan menjadi semacam peninggalan Kristen saja. Karena tidak ada lagi orang Kristen yang tinggal di sana.
Selain karena imigrasi, penurunan jumlah penduduk Kristen juga dipengaruhi oleh keberadaan kelompok Islam Fundamentalis yang menuntut warga Kristen masuk Islam.
Faktor-faktor ekonomi juga ikut ambil bagian. Warga Kristen, seperti halnya tetangga mereka yang Muslim di kota-kota seperti Bethlehem, menghadapi kesulitan besar dalam mencari penghidupan. Sebagian warga Muslim Palestina juga berimigrasi, namun jumlahnya tidak besar.
Penurunan penduduk Kristen terjadi di sebagian besar negara di Timur Tengah yang mayoritas berpenduduk Muslim.
Sumber : bbc.co.uk/indonesia/jawaban.com
Comments
No responses to “Penduduk Kristen Di Bethlehem Berkurang Drastis”
Posting Komentar