Memberi makan pada anak kerap kali menjadi masalah bagi orang tau. Banyak anak yang sulit diatur dengan makanan serta pola makannya. Ada juga anak yang hanya ingin makan dengan 1 jenis makanan saja, bila diberi makan yang lain pasti menolak. Anak seperti ini biasa disebut “Picky Eater”. Total anak Picky Eater di dunia mencapai 50 persen.
Menurut dr Aryono Hendarto, Sp.A(K), kesulitan makan pada anak biasa terjadi saat berusia 1-5 tahun. "Pada usia ini anak biasanya sangat aktif dan sedang senang mengeksplorasi sekelilingnya. Karena itu, kegiatan makan tidak disukai anak karena dianggap membosankan," tuturnya.
Survei menunjukkan, kebanyakan anak Picky Eater hanya mau makan jenis makanan yang lumat seperti bubur (27,3 persen), kesulitan mengunyah dan menelan (24,1 persen). "Ada banyak faktor yang memengaruhi mengapa anak jadi sulit makan, misalnya karena memang si anak punya penyakit sehingga tidak berselera makan atau karena faktor psikologis," kata dokter dari Divisi Nutrisi dan Metabolik Anak FKUI/RSCM Jakarta ini.
Dalam mencari penyebab anak kesulitan makan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi orangtua, misalnya, apakah jumlah dan porsi makanan yang diberi sesuai dengan kebutuhan anak. "Ukuran lambung tiap anak beda-beda, jangan sampai kita memaksa anak menghabiskan porsi yang berlebihan," katanya dalam acara parenting workshop mengenai nutrisi untuk anak yang diadakan oleh Abbott Nutrition di Jakarta beberapa waktu lalu.
Anak yang tidak makan dengan baik, memungkinkan anak tersebut tidak mendapat nutrisi yang cukup. Namun, orangtua juga tidak boleh memberi perlakuan yang salah terhadap anak. "Memaksa anak untuk makan justru akan memperparah keadaan," imbuh dr Tjin Wiguna, Sp.KJ (K), psikiater anak.
Untuk mengetahui kecukupan nutrisi yang diasup anak, orangtua bisa melihat dari grafik pertumbuhan berat badan anak. "Jika dalam tiga bulan berat badan balita tidak naik, berarti memang ia kekurangan nutrisi," Tambah dr Tjin.
Untuk mengembangkan pola makan yang benar kepada anak, orang tau harus manjadi contoh bagi mereka. Pemberian multivitamin juga tidak menjadi larangan, namun sebaiknya diingat bahwa vitamin bukanlah pengganti makanan, anak tetap perlu diajari pola makan yang baik.
Sumber : kompas/jawaban.com
Comments
No responses to “Bagaimana Menghadapi Balita "Picky Eater"”
Posting Komentar