Hidup ini antara mempengaruhi dan dipengaruhi. Kita bisa mempengaruhi orang lain, tetapi juga dapat dipengaruhi orang lain. Daud sadar bahwa orang di sekitarnya hidup dalam kefasikan (tidak takut Tuhan). Cara hidup orang fasik adalah tidak menghormati Tuhan, mengerjakan perkara yang jahat dan berdosa setiap hari, kata-katanya penuh dengan bualan dan kebohongan.
Lingkungan hidup zaman ini penuh dengan "orang fasik". Orang tidak takut melakukan kejahatan terhadap sesamanya. Cara kerja di kantor tidak benar, misalnya korupsi waktu kerja dan penyalahgunaan wewenang maupun keuangan, dan saling menjatuhkan sesama karyawan. Praktek hidup berkeluarga juga kacau balau, saling membenci dan menyakiti menjadi kejadian sehari-hari.
Bagaimana kita mengelola hidup di tengah-tengah kondisi zaman seperti ini ? Jangan larut dan ikut-ikutan cara hidup orang fasik. Daud berjuang menjaga dirinya agar tidak tercemar denga pola hidup sekitarnya. Doa menjadi penting bagi orang yang mau menjaga diri. Daud berdoa setiap pagi kepada Tuhan. Doa setiap pagi merupakan bukti bahwa seseorang selalu menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Doa tidak bisa dilepaskan dari merenungkan firman Tuhan, itulah yang disebutkan Daud setelah berdoa. Dia berkata, "... dan aku menunggu-nunggu".
Berdoalah kepada Tuhan setiap pagi sebagai tanda penyerahan hidup saudara kepada Tuhan. Dan setialah menunggu-nunggu Tuhan bertindak. Firman Tuhan akan menjaga hidup saudara tetap berkenan. Tuhan akan meratakan jalan saudara.
"Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku ; ratakanlah jalan-Mu di depanku" (Mazmur 5 : 9).
Sumber : Sinar Kasih
Jalan Tuhan
29 Desember 2008
- By Tommi
Label:
Renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
No responses to “Jalan Tuhan”
Posting Komentar