Luar biasa sekali pengalaman saya ketika saya mempersiapkan Grand Opening sebuah dealer mobil baru yang berada di Tegal. Saya merasakan dan menikmati apa yang telah Tuhan izinkan terjadi dan benar-benar semua serba tidak bisa diprediksi, namun Tuhan memberikan pertolongan demi pertolongan tepat pada waktunya.
Pada hari Selasa, tanggal 25-26 November 2008 saya bersama teman kantor saya bernama Mindarto dan Mr. Atshusiko Kato berkunjung ke calon dealer baru kami yang berada di Tegal untuk melakukan inspeksi tentang segala persiapan proses Grand Opening, baik dari sisi fasilitas fisik dealer, sumber daya manusianya, dan rangkaian acara peresmian nantinya.
Pada hari itu itu saya dan teman saya benar-benar kaget karena semuanya masih belum siap untuk memenuhi syarat sebagai dealer baru. Fasilitas bengkel masih berantakan dan belum lengkap, VI (Visual Identification) juga belum terpasang, ruangan yang masih berantakan, dan acara yang disusun masih dalam tanda tanya karena EO yang menangani belum siap.
Saat itu saya merasa bahwa proses Grand Opening akan menjadi kacau karena dari pihak dealer belum siap sama sekali padahal acara akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2008. Dengan waktu yang sangat singkat itu, kami bertemu dengan EO yang mengurusi acara tersebut dan melakukan berbagai koordinasi karena dari pihak principal ternyata belum menyetujui draft acara yang diajukan oleh pihak EO.
Dari daftar tamu undangan yang masih berantakan, undangan yang belum jadi, desain iklan bersama, transportasi, dan banyan hal lagi ternyata tidak ada yang beres dan memerlukan keajaiban untuk bisa menyelesaikannya hanya dalam jangka waktu 2 hari. Setelah melakukan koordinasi dan kerja keras, berbagai hal yang disayaratkan untuk peresmian dealer baru dapat dipenuhi.
Pada tanggal 26 November 2008, kami pulang kembali ke kantor pusat di Semarang, dan mulai melakukan koordinasi untuk membantu menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang ada. Sejujurnya, saya tidak tahu harus melakukan apa karena waktu yang sudah semakin mendekat. Berbagai perubahan yang saya buat belum mendapatkan hasil yang maksimal dikarenakan harus menunggu konfirmasi dari pihak principal di Jakarta.
Sebenarnya saya dan Mindarto bukan panitia yang terlibat, karena acara tersebut adalah milik dealer baru dan EO yang bekerjasama dengan dealer tersebut. Namun dikarenakan dari pihak dealer baru yang kurang koordinasi tersebut dan menyerahkan seluruhnya kepada EO berakibat protokuler dan aturan-aturan peresmian dari sebuah dealer baru tidak memenuhi standar principal di Jakarta. Namun ketika melihat persiapan-persiapan yang belum beres, maka kami juga merasa bertanggung jawab agar proses peresmia dealer baru kami berlangsung dengan lancar dan berkesan.
Tanggal 1 Desember 2008, saya bersama rekan saya Mindarto dan atasan saya berangkat lagi ke Tegal untuk melakukanb koordinasi dengan EO, dan panitia dealer baru tersebut. Dan benar sekali ketika kami mengecek, banyak hal yang mesti disesuaikan dengan standar yang ada. Pada jam 15.00, perwakilan dari pihak principal Jakarta juga datang dan melakukan koordinasi dan mendapatkan banyak hal yang benar-benar akan menjadi masalah besar apabila tidak dapat diselesaikan pada waktu juga.
Dengan tenaga yang sudah semakin lemah, kami semuanya melakukan segala yang diperlukan, bahkan kami sendiri tidak tahu bagaimana mengatasinya dalam waktu yang tinggal hitungan jam. Dimulai dari tamu VVIP yang harus disambut, tempat duduknya, prosesi pengguntingan pita, penandatangan prasasti, dan sebagainya telah diselesaikan. Fasilitas dealer juga telah dikebut pengerjaannya. Penataan kursi dan makanan juga telah disesuaikan.
Dan jam sudah menunjukkan pukul 19.00 tepat dan kemudian saya melihat daftar tamu yang akan menginap di hotel, dan saya sedikit menenukan ketidakberesan dari daftar nama tersebut. Ketidakberesan tersebut terlihat dari daftar tamu yang menginap di hotel tersebut semuanya berasal dari 1 rombongan yang berjumlah 19 orang yang berangkat dari Jakarta menggunakan kereta api. Padahal tamu-tamu yang dari dealer Jawa Tengah dan DIY juga datang. Nah dari situ saya menangkap ada sesuatu yang belum beres. Kemudian saya menelepon salah satu owner dari dealer kami di Yogyakarta. Dari percakapan dengan owner tersebut dia berkata bawah telah dibookingkan kamar hotel oleh panitian dealer Tegal. Kemudian saya cek lagi kepada panitia dealer Tegal dan mereka berkata bahwa segala pengurusan penginapan diurus oleh EO. Kemudian saya cek kembali dengan EO tersebut, dan ternyata benar dugaan saya bahwa mereka tidak memesankan kamar untuk tamu-tamu di lura rombongan Jakarta. Nah...saya sudah was-was dan benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya menelepon semua tamu-tamu dari dealer Jateng dan DIY yang merupakan para direktur tersebut dan melakukan konfirmasi penginapan. Setelah saya mendapatkan konfirmasi tersebut, dengan cepat saya melakukan booking kamar hotel dan sungguh ajaib sekali kamar hotel masih tersisa sejumlah tamu yang bersangkutan.
Masalah hotel sudah terselesaikan dan semua persiapan yang ada juga sedang berjalan saat jam menunjukkan pukul 22.30 malam. Dan kami semuanya kembali ke hotel untuk beristirahat karena keesokan harinya pada tanggal 2 Desember pukul 17.00, acara Grand Opening akan dibuka.
Keesokan harinya pada tanggal 2 Desember 2008 kami bersiap-siap melakukan penjemputan tamu-tamu VVIP dari Jakarta yang berjumlah 19 orang di stasiun tegal. Kereta api sampai di Tegal pada jam 14.30 dan rombonga tamu tersebut kami jemput dengan menggunakan bus dan 10 menit kemudian tamu-tamu tersebut telah tiba di hotel Karlita dan kunci-kunci segera kami bagikan karena kami sebelumnya sudah melakukan check in untuk mempersingkat waktu tunggu.
Awan mendung mulai menggelayuti kota Tegal dan benar sekali, tiba-tiba rintik-rintik air hujan mulai berjatuhan dengan derasnya. Sesaat kemudian, teman saya Mindarto menelepon bahwa di area dealer depan yang dijadikan temapt duduk basah semua oleh air hujan. TV monitor, sound system, podium pidato, kursi, semuanya basah oleh air hujan dikarenakan desain tenda yang sedikit terbuka. Benar-benar bencana......teman saya menelepon dengan nada panik. Saya yang bertugas di hotel pun ikut panik karena jam waktu adalah 16.00, kurang 1 jam dari acara Grand Opening. Semua kacau....semua kacau...teriakku dalam hari. Dan saya bertemu dengan manajer dari EO yang juga panik dan bingung harus melakukan apa, kemudia saya hanya berkata,"biarkan hujan...biarkan aja...iman..iman...pasti berhenti pada jam 16.30...pasti". Kebetulan juga manajer EO itu seorang kristen yang menyembah Tuhan Yesus, jadi dia mengerti tentang bagaimana pertolongan Tuhan itu akan datang tepat pada waktunya.
Kata-kataku tadi ternyata belum membuat manajer EO itu yakin akan hujan yang bakal reda...namun saya juga berusaha menguatkan hati dan kepercayaanku pada Tuhan Yesus, persis yang seperti Yosua lakukan dengan menguatkan dan meneguhkan hati dan kepercayaan saat sedang bimbang. Dan tepat jam 16.30 hujan benar-benar berhenti...benar-benar cuaca berganti cerah dan air hujan tidak lagi berjatuhan...dan tepat jam itu pula bus penjemput datang untuk menjemput tamu-tamu VVIP yang sudah siap di lobby hotel.
Dengan sedikit was-was saya mengantar tamu-tamu itu naik bus menuju dealer tersebut karena Mindarto memberikan saya informasi mengenai betapa kacaunya lokasi dealer yang terkena air hujan...Dan mukjizat itu nyata..benar-benar mujizat.....luar biasa....lokasi tenda dan sebagainya semuanya sudah kering...benar-benar kering...dan saya bertemu dengan Mindarto yang kemudian bercerita tentang betapa hebatnya Tuhan.
Mindarto bercerita bahwa dia berdoa saat hujan itu tiba dan beriman meminta kepada Tuhan Yesus agar hujan berhenti sebelum acara Grand Opening dimulai, dan memerintahkan dengan iman kepada petugas kebersihan untuk bersiap-siap membersihkan tempat-tempat yang terkena hujan. Petugas kebersihan pun agak kebingungan melihat Mindarto yang memerintahkan untuk bersiap-siap membersihkan air hujan padahal waktu itu masih hujan deras. Namun...benar benar mujkizat....benar-benar iman menjadi kenyataan...hujan berhenti, dan langsung seketika itu pula tempat-tempat yang terkena air hujan bisa dikeringkan karena Mindarto sebelumnya telah memerintahkan untuk bersiap-siap pada petugas kebersihan tersebut.
Mendengar cerita itu...imanku bangkit dan saya tahu bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala hal yang mendatangkan kebaikan untuk kita semua. Decak kagumku kepada Tuhan Yesus yang begitu dahsyat membela anaknya. Acara Grand Opening dealer Tegal pun berjalan seperti rencana dan lancar, dan diisi dengan artis Mula Jameela dan dipandu dengan MC Yogi dan Terri Putri. Semua lancar dan dalam kendali tangan Tuhan yang kuat. Dan setelah acara selesai, tamu-tamu pun pulang dan bus penjemput pun datang untuk membawa tamu-tamu VVIP untuk pulang kembali ke hotel.
Sungguh lega rasanya melihat acara telah selesai, dan tamu-tamu VVIP sudah berada di hotel lagi. Semua berakhir...lega rasanya...tinggal esok hari kami harus mengantar tamu-tamu VVIP ke stasiun pada pukul 07.15. Mindarto masih berada di dealer Tegal untuk melakukan pengecekan dan koordinasi dengan EO terkait mengenai transportasi esok paginya. Dan tiba-tiba di tengah ketenangan yang Tuhan berikan, muncul masalah baru lagi karena Mindaro tiba-tiba menelepon saya pada jam 23.00 dan berkata bahwa EO tidak menyediakn bus penjemputan kepada tamu-tamu VVIP dikarenakan bus itu dikhususkan untuk Mulan dan kru pulang ke Jakarta. Benar-benar menjengkelkan sekali dikarenakan tamu-tamu VVIP yang seharusnya dilayani dengan baik namun tidak diperhatikan dikarena EO lebih memperhatikan artis yang datang, padahal ini adalah acara dealer Tegal, dan seharusnya yang dilayani dengan baik adalah para tamu dari dealer-dealer kami. Tamu-tamu yang datang bukan main-main,semuanya merupakan petinggi-petinggi dealer dan pihak principal. Diantaranya ada dari Presiden Direktur dan Senior Vice Preseident dari principal, dan banyak lagi lainnya.
Dengan sigap Mindarto kemudian mengusahakan bus di tengah malam untuk dapat datang keesokan paginya mengantar tamu-tamu VVIP ke stasiun Tegal. Dan luar biasa sekali....bus itu berhasil dipesan dan akan datang keesokan paginya. Akhirnya masalah itu selesai, dan kami dapat tidur dengan tenang lagi, dan kami berjanji untuk bangun pukul 05.30 untuk melakukan koordinasi penjemputan di hotel.
Telepon berdering dengan keras dan kami bangun dan kaget sekali karena ternyata jam sudah menunjukkan pukul 06.15. Kami terlambat bangun, dan luar biasanya kami terbangun karena bunyi dering hp Mindarto yang ternyata dari pihak bus yang mengkonfirmasikan bahwa bus sudah siap di hotel. Kemudian saya mandi, dan siap-siap ke bawah untuk bertemu dengan sopir bus bersangkutan. Dan saya pun masuk ke dalam bus, kemudian meminta sopir bus untuk memanaskan mesin bus dan menyalakan AC nya. Dan....bencana....bencana kembali membuatku tegang....ternyata mesin bus tidak mau distarter......mesin bus mogok....padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.00...tinggal 15 menit lagi untuk mengantar tamu-tamu VVIP ke stasiun Tegal karena kereta api akan berangkat pukul 07.40. Panik...tegang....dan benar-benar badanku menjadi lemas seketika menyaksikan semuanya itu....dan langsung saya berkoordinasi dengan Mindarto untuk menyiapkan mobil-mobil pribadi kantor untuk mengantar tamu-tamu tersebut tepat waktu agar tidak ketinggalan kereta api.
19 orang memerlukan 5 mobil. Mobil kantor sendiri ada 3, kemudian ditambah mobil dari dealer Tegal 1, masih kurang 1 lagi.....Dengan sisa waktu yang sedemikian sempit, Tuhan memberikan jalan keluar dengan hikmat dengan mengingatkan saya ada owner dari dealer Yogyakarta yang membawa mobil. Langsung saja saya berlari menuju kamarnya, dan mengetok pintunya, dan memohon pinjaman mobil. Luar biasa sekali, owner dealer Yogyakarta itu sangat murah hati dan langsung memberikan kuncinya agar bisa dipakai.
Akhirnya semuanya bisa diantar tepat waktu, dan kami semua sampai stasiun Tegal tepat pukul 19.30. Dan 10 menit kemudian kereta api datang, dan tamu-tamu VVIP itu pun kembali ke Jakarta dengan baik. Luar biasa sekali campur tangan Tuhan dalam acara Grand Opening dealer Tegal ini. Saya menyaksikan sendiri pertolongan Tuhan begitu nyata dalam hidupku ini sehingga saya bisa melaksanakan tugas dengan baik dan lancar. Semua karena anugerah Tuhan yang begitu besar.
Kemudian kami semua pulang ke hotel Karlita pada pukul 08.00 dan bus yang mogok itu ternyata masih mogok. Dan saya hanya bisa tersenyum melihat ketegangan yang terjadi dan tentunya melihat bus mogok itu sebagai saksi kebesaran Tuhan. Kalau saya nekat menunggu bus itu, tentunya tamu-tamu itu akan ketinggalan kereta api. Dan Tuhan tidak ingin itu terjadi, karena itu Dia memberikan jalan keluar dengan menyediakan 5 mobil dengan sopir hanya dalam waktu 10 menit. Kemudian kami makan gudeg Tegal di samping hotel, dan jam 08.30 saat kami mau masuk ke hotel, kami melihat bus itu berhasil diperbaiki dan berlalu meninggalkan hotel.
Hahahaha..hahaha..seakan-akan Tuhan mau memberitahukan kepada kami semuanya bahwa hidup dalam anugerah Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan untuk segala perkara akan membuat mukijizat itu menjadi nyata.
Sebab ada tertulis :
""Lebih baik berlindung pada Tuhan, daripada percaya kepada manusia."
(Mazmur 118:8)
Terima kasih Tuhan :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
One response to “This is a Miracle”
Yes that's right.. Jesus is awesome.. From disaster can be a miracle!!!
We are blessed brother Tommi!!!
:)
Posting Komentar